1. Pendahuluan
Dalam era globalisasi, sangat
bertanggung jawab.
Melalui
hidup
jalur
pendidikan,
ilmu
yang
selalu
perubahan
Menurut
yang
mengalami
semakin
pesat.
Undang-Undang
pembentukan
(Bhawayasa, 2011).
kecerdasan,
manusia
seutuhnya.
akhlak
dan
serta
pemerataan
membentuk
watak
penyebaran
pendidik,
the
pemerintah
dengan
kebijakan
mendesentrali
Organization
Cooperation
for
and
Economic
Development
negara
2011).
Dengan
adanya
berbagai
peserta
yang
literasi
lebih baik.
literacy),
menunjukkan
peringkat
capaian
Kenyataan di lapangan me
matematika
mencakup
(mathematic
sains
bahwa
untuk
an,
dalam
Monitoring
(www.pisa.oecd.org).
berdasarkan
Report
data
2011
yang
pelajaran
disurvei.
(the
fisika
masih
belum
Program
for
International
dari
standar
KKM
75,
dengan
2011).
agar
berulang kali
menempuh remidi
Carin
&
diarahkan
Sund
pada
(1975)
pemberian
dilakukan
meningkatkan
merupakan
kualitas
untuk
indikator
mutu
rendahnya
pendidikan.
Oleh
cermat
tersebut
faktor-faktor
penyebab
hanya
berisi
ringkasan
tersebut.
dan
didik
mengembangkan
untuk
kemasannya
sangat
tidak
pula
dijelaskan
berfikir
peserta
menjadi
lebih
Singaraja.
Modul
sendiri
yang
oleh
dikembangkan
pendidik
materi
dalam
yang
rumit,
dapat
dengan
cara
yang
didik,
mudah
mewujudkan
sehingga
dipahami.
pembelajaran
dapat
otomatis
lain-lain.
modul
Pengembangan
belajar
Menurut
bertolak
Santyasa
(2009),
keuntungan
pembelajaran
untuk
Kesulitan
menggambarkan
yang
menjelaskannya.
sesuatu
yang
dari
diperoleh
dengan
dari
penerapan
Permasalahan-permasalahan
disajikan
di
dalam
tersebut
juga
satu
pendidikan
karena
semester;
lebih
bahan
dan
berdaya
pelajaran
5)
lain
yang
bahan
bersifat
ajar
akademis
guna,
disusun
dalam
yang
Variabel-variabel
variabel
masih
satuan
memisahkan
pengetahuan
yang
yang
perlu
tidak
dipecahkan
yang konsisten.
Hal
ini
bahwa
dan diketahui.
pelajaran
fisika
tidak
Westera,
semester
digunakan
kegiatan
pendidik
genap
yang
dalam
2011)
mengungkapkan
menghasilkan
fokus
sendiri,
dalam
yang
efek
dunia
buruk
internal
pada
itu
mempromosikan
sekolah
tidak
dapat
membuat
si
peserta
didik
dan
kesulitan-
kelas-kelas
fisika,
tujuan
utama
sains
menghilangkan
memecahkan
di
kegembiraan
masalah
dan
correct
lain
Kese
ditenggarai
didik
masalah-masalah
diperkenalkan
untuk
mengenali
(Finkelsteins,
luruhan
hal
2001).
tersebut
biasanya
berupaya
untuk
ke takutan peserta
dan
kekaguman
student-centered
Sains
merupakan
subjek
learning
men
yang
didik
maka
pembelajaran
fisika
diharapkan
masalah rendahnya
pembelajaran
konteks
bebas
situated
merupakan
memecahkan
hasil
belajar
terikat
2010).
bahwa
harus
di
Ini
informasi
menyiratkan
yang
mana
dipelajari
siswa
menggunakannya.
integrasi
dan
untuk
cenderung
Kurikulum
diorganisasikan
ter
sekitar
dengan
menggunakan
terintegrasi
fokus
pada
refleksi
adanya
tuntutan
konsep-konsep
Contextual
akan
dan
learning
sehari-hari.
itu
meningkatkan
keterampilan
dan
Walker, 2009).
berpikir
(2007)
tingkat
tinggi
menyatakan
bahwa
Wilkonson
menguraikan
pembelajaran
yang
menjadikan
pengalaman
dan
lingkungan
engagement
peserta
didik
sebagai
hasil
belajaran
dipahaminya
yang
relevan
pem
yang
dan
keterampilan
pemecahan
digunakan.
Dengan
contoh-contoh
cara
membahas
kehidupan
nyata
dan
pengalaman
dipraktekan
lebih
Sebelum
manipulasi
dilakukan,
memutuskan
peserta
1)
matematik
didik
harus
mengidentifikasi
relevan
(relevant)
hidup
sehari-hari.
berulang
bermakna
terhadap
kali,
oleh
(meaningful),
an
meliputi
problems
diperlukan,
dipertimbangkan,
metode
pembelajaran
understandable
dapat
yang
real
mengembangkan
dan
bangkan
self-regulated
learning,
yang
mereka
miliki
dan
dapat
self-regulating
mencapai
dalam
Beberapa
untuk
literatur
menunjukkan
Mih
keterampilan
membentuk
(Hoffman,
mandiri
2002;
Hannover
&
&
Mih,
2010).
self-regulated
peserta
dalam
didik
dapat
yang
melaksanakan
aktif
informasi
regulasi
mengkonstruksi
dengan
diri
berbagai
melaksanakan
serta
menciptakan
kemampuan peserta
didik
rencana
(Kobsiripat,
akan
mereka
menentukan
sendiri
menyatakan
implement
learning
tugas-tugas
evaluate,
and
plans,
pembelajaran
yang
and
2008
didik
dalam
use
keterampilan
of
metacognition,
make
self-
bahwa
didik untuk
motivation
Francom,
2010).
untuk
belajar,
dan
jika
mandiri
pem
Bagaimanakah
dan
kontekstual?
akan
belajaran
menciptakan
efektif
(effective)
efektifitas
produk
resources),
arti
the
(operating
and
dalam
2. Metode Pengembangan
controlling
adalah se
Bagaimanakah
ahli
kan
Bagaimanakah
tanggapan
tanggapan
peserta
strategi
penyampaian
hasil pembelajaran.
Uji
coba
produk
isi
dalam
10
ulkan
peserta
pendidik
pada
mata
pelajaran
fisika.
data
didik
dan
dalam
penelitian
kelompok
peserta
kecil,
didik
uji
kualitatif
diambil
dan
analisis
deskriptif
deskriptif
kuantitatif
digunakan
11
3. Hasil Penelitian
bagai berikut.
kontekstual
selesai
dibuat
yang
Selanjutnya
meng
Persentase
untuk
F
N
posttest.
kepada
Pretest
peserta
didik
diberikan
sebelum
kepada
peserta
didik
menggunakan
SPSS
16.0.
adalah sebagai
perangkat
Ketentuannya
berikut:
1) jika
Universitas
Pendidikan
saran
agar
contoh-
ahli
media
tersebut
dapat
12
sebesar
adalah
sangat
seorang
belajaran
teknolog
Program
Universitas
pem
Pascasarjana
baik
dengan
(Lampiran
kualifikasi
2).
Ber
Ganesha
Teknologi
Pasca
Pendidikan
ahli
ahli
sarjana
Pendidikan
90%
Pembelajaran
Universitas
desain
ini
secara
umum
desain
kemudian
direvisi
saran
terhadap
indikator
2)
dan
komentar
perlu
dicermati;
13
persentase
sebesar
83%
dengan
angket
menggunakan
kelompok
kecil
angket
yang
persentase
diolah
didapatkan
keseluruhan
subjek
subjek
dan
tes
sebesar
hasil
90%
belajar.
dengan
dapat
kontekstual
dengan
coba
kelompok
kecil
yang
dikembangkan
taraf
signifikansi
5%
IV
coba
menjadi draft V.
yang
sudah
diuji
Draft
diuji
coba
modul
fisika
kontekstual.
Ber
14
kefektifannya.
4. Pembahasan
Berdasarkan
data
angket
maka
pembelajaran
fisika
bebas
konteks
situated
dan
terikat
Ini
menyiratkan
yang
dipelajari
bahwa
harus
(2007)
menyatakan
belajaran
yang
bahwa
menjadikan
pem
pe
gunakan
Windows
Evaluation
Version
ungkapan
lain
dapat
kontekstual.
Dilihat
dari
15
harus
dikatakan
fisika
meningkatkan
kontekstual
bahwa
modul
dapat
dikontekstualisasikan
dan
didik.
yang
signifikan
lebih
untuk
berbeda
efektif
secara
digunakan
Pembelajaran
kontekstual
2009).
Wilkonson
menguraikan
dengan
bagaimanapun
harus
peserta
didik
dan
engagement
sebagai
hasil
dari
dipahaminya
didik.
tersebut
menghubungkan
pembelajaran
keterampilan
Konteks
praktis
isi
pemecahan
masalah
16
pasti
lebih
efektif
dalam
pem
dalam
kontekstual
(2011)
lebih
baik
daripada
hasil
bahwa
modul
dapat
meningkatkan
hasil
melalui
menunjukkan
bahwa
penelitiannya
kinerja
pe
penelitian
Suharta
diambil
simpulan
sebagai
sesuai
dan
layak
untuk
pembelajaran
tanggapan
bahwa
memberikan
modul
fisika
kelompok
kecil
tanggapan
bahwa
kontekstual
ini
memberikan
modul
baik,
4)
fisika
User
nunjukkan
bahwa
rata-rata
nilai
pengembangan
didapatkan,
Dengan
dapat
fisika
dari
Variabel
dikatakan
fisika
meningkatkan
ungkapan
kontekstual.
kontekstual
bahwa
dapat
lain
Dilihat
modul
selanjutnya
penelitian
terikatnya
ini
bisa
me
hanya
kinerja
18
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, P. B. 2004. Pengembangan
model pembelajaran ko
operatif bermodul yang
berwawasan sains tenologi
dan masyarakat (STM) dan
pengaruh implementasinya
terhadap hasil belajar
biologi siswa SMA di
Singaraja. Disertasi (Tidak
dipublikasikan). Malang:
Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Ma
lang.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D.
R. 2001. A Taxonomy for
learning, teaching, and
assessing. New York:
Longman.
Arikunto,
S. 2002. Dasar-dasar
evaluasi pendidikan. Ja
karta: Bumi Aksara.
Arikunto,
S. 2003. Dasar-dasar
Evaluasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
19
20
21
Sadiman,
I W. 2009. Metode
penelitian pengembangan
dan teori pengembangan
modul. Makalah disajikan
dalam pelatihan bagi para
pendidik TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK tanggal
12-14 januari 2009, di
kecamatan Nusa Penida
Kabupaten Klungkung.
22
Makalah diseminarkan di
SepNas FKIP Unsyiah,
Banda Aceh, 2425 Juni
2010.
Tegeh, IM., & Kirna,IM. 2010.
Pengembangan bahan ajar
metode penelitian pengem
bangan pendidikan dengan
ADDIE model. Laporan
Penelitian. Puslit Undik
sha.
Vanderlinden, D. W. 2007. Teaching
the content and context of
science: The effect of
using historical narratives
to tech the nature of
science
and
science
content in an under
graduate
introductory
geology course. Disertasi
(Tidak
dipublikasikan).
Iowa:
Iowa
State
University.
Vesali, M., & Noori, N. 2009. The
role of context in students
styles
of
answering
physics questions. Pro
ceedings of the 2nd
International Conference
of Teaching and Learning.
Malaysia: INTI University
Colege.
Wan, N., & Nguyen, V. T. 2006.
Investigating the integrati
on of everyday phenomena
and practical work in
physics
teaching
in
Vietnamese high schools.
International
Education
Journal. 7(1). 36-50.
23
24