BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
( 1963 - 1971 )
( 1971 - 1975 )
( 1975 - 1997 )
PT Petrokimia Gresik
( 1997 sekarang )
57
PT. Petronika
PT. Petrowidada
Keterangan
Pabrik formulator pestisida, merupakan hasil
kerja sama PT. Petrokimia Gresik (60%)
beropeasi mulai tahun 1977, dengan hasil
produksi:
Pestisida cair kapasitas 3600 Klt/th
Pestisida butiran kapasitas 12600 ton/thn
Pestisida tepung kapasitas 1800 ton/thn
Menghasilkan bahan aktif pestisida, dan 100%
sahamnya dimiliki oleh PT. Petrokimia Gresik.
Beroperasi sejak tahun 1984 dan dimaksudkan
untuk memasok bahan baku PT. Petrokimia
Kayaku. Jenis produk yang dihasilkan yaitu:
BPMC
: 2500 ton/thn
MPC
: 700 ton/thn
Diazinon
: 2500 ton/thn
Carbofuran : 900 ton/thn
Carboryl
: 200 ton/thn
Perusahaan patungan dengan saham PT.
Petrokimia Gresik sebesar (20 %). Beroperasi
tahun 1985. Hasil produksi berupa Diocthyl
phthalate (DOP), dengan kapasitas 30.000
ton/thn
Merupakan perusahaan patungan dengan saham
4,48% untuk PT. Petrokimia Gresik. Beroperasi
tahun 1988, dengan hasil produksi:
58
PT. Puspetindo
59
Maret 1970 dan berdasarkan PP No. 5 Tahun 1971, terjadi perubahan status
perusahaan menjadi Perusahaan Umum (Perum), kemudian diresmikan
penggunaannya pada tanggal 10 Juli 1972 oleh Presiden RI yang kemudian
diabadikan sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik.
Dalam rangka memenangkan persaingan usaha pada era globalisasi,
khususnya untuk menghadapi perdagangan bebas Asia Tenggara (AFTA),
pada tahun 2003 PT. Petrokimia Gresik melakukan langkah-langkah
penyempurnaan yang dilakukan secara berkesinambungan, baik untuk
internal maupun eksternal yang mengarah pada pengembangan usaha dan
tuntutan pasar. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah
menempatkan sertifikasi ISO 9002 dan ISO 14001 dan berhasilnya
pengembangan produk pupuk majemuk Phonska.
4.1.2
60
61
Gambar 4.1
62
Pabrik I
Pada Pabrik I atau Pabrik Nitrogen terdapat enam unit pabrik, yaitu:
Pabrik Amoniak, Pabrik Urea, Pabrik ZA I/III, Pabrik CO2 cair I/III, Pabrik
Air Separation Plant (ASP), dan utilitas.
2.
Pabrik II
Pabrik II atau Pabrik Fosfat terdapat empat unit pabrik, yaitu; Pabrik
Pabrik III
Pada Pabrik III atau pabrik pendukung diantaranya yaitu; Pabrik
63
64
e. Fasilitas pompa dan pipa untuk penyaluran bahan baku cair, masingmasing berkapasitas 60 ton/jam untuk Amonia dan 90 ton/jam untuk
Asam Sulfat.
2. Unit Pembangkit Tenaga Listrik
PT. Petrokimia Gresik memiliki dua unit pembangkit tenaga listrik
sendiri yang membutuhkan sumber bahan bakar dan kapasitas daya yang
berbeda. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam
menunjang kegiatan produksi maupun aktivitas lainnya di lingkungan kawasan
industrinya. Pembangkit tenaga listrik tersebut adalah:
a. Gas Turbine Generator, terdapat di Unit Produksi Pupuk Nitrogen
mampu menghasilkan daya 33 MW.
b. Steam Turbin Generator, terdapat pada Unit Produk Asam Fosfat
mampu menghasilkan daya 20 MW.
Selain dari kedua pembangkit tersebut, PT. Petrokimia Gresik juga
mendapat pasokan energi listrik tambahan dari PLN sebesar 15 MW yang
dipergunakan untuk kebutuhan Pabrik Pupuk SP-36 dan fasilitas-fasilitas
lainnya.
3. Unit Pengolahan Air Bersih
Sarana air bersih yang dimiliki PT. Petrokimia Gresik yang berlokasi
di Gunung Sari Surabaya dengan memanfaatkan bahan baku air Sungai Brantas
merupakan unit penjernihan air yang pertama. Air yang telah diproses tersebut
kemudian dialirkan melalui pipa berdiameter 14 inchi sepanjang 22 Km ke
65
4.2 Ketenagakerjaan
4.1.6 Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor utama yang mampu
mendukung
kelancaran
aktivitas
perusahaan
dalam
mencapai
tujuan
perusahaan. Tenaga kerja digolongkan menjadi 2 yaitu tenaga kerja tetap dan
tidak tetap. Menurut Handoko (2000), tenaga kerja dibagi 2 yaitu tenaga kerja
kerja langung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah
tenaga yang sistem pembayarannya dikaitkan dengan harga pokok barang yang
dihasilkan dan bersifat proporsional (sebanding) dengan kegiatan yang
dilakukan. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang
sistem pembayarannya dikategorikan sebagai salah satu elemen biaya-biaya
yang besarnya tidak berubah secara proporsional dengan tingkat kegiatan yang
66
dilakukan. Dalam hal ini, istilah tenaga kerja langsung di PT. Petrokimia
Gresik adalah tenaga kerja tidak tetap, sedangkan istilah tenaga kerja tidak
langsung sama halnya dengan tenaga kerja tetap.
PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang menyebabkan seluruh tenaga kerja di PT. Petrokimia
Gresik termasuk dalam golongan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tersebut
dibedakan menjadi 2 yaitu tenaga administrasi dan tenaga kerja produksi. PT.
Petrokimia Gresik menggaji seluruh tenaga kerjanya baik tenaga administrasi
maupun tenaga produksi. Operator dan setingkat termasuk golongan tenaga
kerja produksi, karena terlibat langsung dalam proses produksi. Sedangkan
Direksi, Kepala Kompartemen, Kepala Departemen, Kepala Bagian, Kepala
Sie., Kepala Regu termasuk golongan tenaga kerja administrasi.
Tenaga kerja administrasi ini terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Selain dari jenis tenaga kerja diatas, di PT. Petrokimia Gresik juga
terdapat jenis tenaga kerja yang tidak tetap yang biasanya disebut dengan
tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja jenis ini, merupakan tenaga kerja
kontrak yang dipekerjakan di proyek PT. Petrokimia Gresik. Berdasarkan data
yang diperoleh, jumlah tenaga kerja PT. Petrokimia Gresik per 31 Desember
2010 berjumlah 3.352 orang. Menurut jenjang pendidikan dan jenjang jabatan
jumlah tenaga kerja di PT. Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut:
67
Jumlah
105
484
90
2.440
222
11
3.352
Tingkat Jabatan
Direksi
Kepala Kompartemen & Setingkat
Kepala Departemen & Setingkat
Kepala Bagian & Setingkat
Kepala Seksi & Setingkat
Kepala Regu
Pelaksana & Setingkat
Calon Karyawan
Jumlah
Jumlah
5
24
72
195
489
1.012
1.501
54
3.352
68
No
1
Tabel 4.4
Klasifikasi Responden (N = 76)
Keterangan
Jumlah
Jenis Kelamin
Perempuan
1
Laki-laki
75
Total
76
Umur
<30 Tahun
8
30-50 Tahun
51
> 51 Tahun
17
Total
76
Masa Kerja
< 10 Tahun
8
11 20 Tahun
0
21 30 Tahun
58
31 40 Tahun
10
Jumlah
76
Tingkat Pendidikan
SMA
52
Diploma
14
S1
8
S2
2
Jumlah
76
Prosentase
1.3 %
98.7 %
100 %
10.5
67.1
22.4
100
%
%
%
%
10.52 %
0
%
76.33 %
13.15 %
100 %
68.4
18.4
10.5
2.7
100
%
%
%
%
%
69
100
24
76
76
76 %
70
Reaksi
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
56
57
Sangat Setuju
18
75
0
1
18
76
Total
Pendidikan
Reaksi
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
42
57
Sangat Setuju
9
52
6
14
3
8
0
2
18
76
Total
Reaksi1.1
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
32
11
57
Sangat Setuju
1
8
10
43
12
25
18
76
71
72
73
Reaksi 1.2
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
50
51
Sangat Setuju
21
75
0
1
21
76
Total
Reaksi1.2
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
39
51
Sangat Setuju
11
52
7
14
3
8
0
2
21
76
74
Usia
<30
Total
30 - 50
>50
Total
Setuju
34
15
51
Sangat Setuju
5
8
7
43
9
25
21
76
75
76
1. Penilaian karyawan dengan tingkat usia <30 tahun, yang menilai kurang
setuju 1 orang, setuju 2 orang dan sangat setuju 5 orang, dengan total 8
orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat usia 30 50 tahun, yang menilai kurang
setuju 2 orang, setuju orang 34 orang dan sangat setuju 7 dengan total 43
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai kurang
setuju 1 orang, setuju 15 orang, sangat setuju 9 orang, dengan total 25
orang.
Terbukti bahwa dari sebagian besar karyawan menilai setuju dengan
total 51 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan total 21
orang, dengan total 72 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator 2
dari variabel 1 pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.
Program pelatihan yang diselenggarakan di PT. Petrokimia Gresik
disusun
berdasarkan
perencanaan
pelaksanaan
pelatihan.
Karyawan
mempunyai persepsi yang sangat baik terhadap hal tersebut, karena pelatihan
yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat menunjang tugas-tugas karyawan di
unit kerjanya, serta disesuaikan dengan tugas dan kompetensi karyawan agar
karyawan dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dalam suatu
pekerjaan.
77
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
58
58
Sangat Setuju
14
75
0
1
14
76
Total
Pendidikan
Reaksi1.3
SMA
Diploma
S1
S2
Total
tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
44
58
Sangat Setuju
6
52
5
14
3
8
0
2
14
76
Total
Reaksi1.3
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
36
19
58
Sangat Setuju
5
8
3
43
6
25
14
76
78
79
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
80
Reaksi 1.4
Total
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
62
63
Sangat Setuju
9
75
0
1
9
76
81
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Setuju
45
11
63
Sangat Setuju
5
52
3
14
0
8
1
2
9
76
Total
Reaksi 1.4
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
35
24
63
Sangat Setuju
4
8
4
43
1
25
9
76
82
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
83
1. Penilaian karyawan dengan tingkat usia <30 tahun, yang menilai setuju 4
orang dan sangat setuju 4 orang, dengan total 8 orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat usia 30 50 tahun, yang menilai kurang
setuju 4 orang, setuju orang 35 orang dan sangat setuju 4 dengan total 43
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai setuju 24
orang, sangat setuju 1 orang, dengan total 25 orang.
Terbukti bahwa dari sebagian besar karyawan menilai setuju dengan
total 63 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan total 9
orang, dengan total 72 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator 1
dari variabel 1 pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.
Selain itu, program pelatihan yang diselenggarakan di PT. Petrokimia
Gresik disusun berdasarkan bidang karyawan, sehingg karyawan mempunyai
persepsi yang sangat baik terhadap hal tersebut, karena pelatihan yang
dilaksanakan oleh perusahaan disesuaikan dengan bidang dan tugas karyawan
dibidang kerja masing-masing.
84
Gender
Pembelajaran 2.1
Laki-laki
Wanita
Kurang Setuju
Setuju
60
61
Sangat Setuju
7
75
0
1
7
76
Total
Total
Pendidikan
Pembelajaran
2.1
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
43
12
61
Sangat Setuju
5
52
1
14
1
8
0
2
7
76
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
36
19
61
Sangat Setuju
0
8
5
43
2
25
7
76
Total
85
86
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
87
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Setuju
62
63
Sangat Setuju
5
75
0
1
5
76
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Setuju
43
12
61
Sangat Setuju
5
52
1
14
1
8
0
2
7
76
Total
88
Usia
<30
Pembelajaran 2.2
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
36
19
61
Sangat Setuju
0
8
5
43
2
25
7
76
Total
89
pendidikan SMA, Diploma dan S1 dengan tingkat pendidikan S2. Hal ini
terlihat dari:
1. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan SMA, yang menilai kurang
setuju 4 orang, setuju 43 orang, dan sangat setuju 5 orang, dari total 52
orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma, yang menilai
kurang setuju 1 orang, setuju 12 orang, sangat setuju 1 orang, dari total 14
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S1, kurang setuju 2 orang,
setuju 5 orang dan sangat setuju 1 orang dari total 8 orang.
4. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S2, kurang setuju 1 orang,
setuju 1 orang dan sangat setuju 1 orang dari total 2 orang.
Hal tersebut terbukti bahwa, dari sebagian besar karyawan menilai
setuju dengan total 61 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju
dengan total 7 orang, dengan total 68 orang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, indikator 2 dari variabel 2 penilaian karyawan terhadap pelatihan yang
diselenggarakan sangat efektif.
Tabel
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
90
91
Gender
Pembelajaran 2.3
Laki-laki
Wanita
Kurang Setuju
Setuju
62
63
Sangat Setuju
5
75
0
1
5
76
Total
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
46
12
63
2
52
1
14
2
8
0
2
5
76
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Setuju
36
21
63
Sangat Setuju
1
8
3
43
1
25
5
76
Total
92
sangat efektif.
Dari tabel indikator 3 diatas, dapat diketahui berdasarkan karakteristik
tingkat pendidikan, menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara
karyawan berdasarkan tingkat pendidikan SMA, Diploma dan S1 dengan
tingkat pendidikan S2. Hal ini terlihat dari:
1. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan SMA, yang menilai kurang
setuju 4 orang, setuju 46 orang, dan sangat setuju 2 orang, dari total 52
orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma, yang menilai
kurang setuju 1 orang, setuju 12 orang, sangat setuju 1 orang, dari total 14
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S1, kurang setuju 1 orang,
setuju 5 orang dan sangat setuju 2 orang dari total 8 orang.
93
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
94
95
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
57
58
12
75
0
1
12
76
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
40
11
58
8
52
2
14
1
8
1
2
12
76
Pembelajaran 2.4
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
37
16
58
Sangat Setuju
3
8
3
43
6
25
12
76
96
setuju 6 orang, yang menilai setuju dengan jumlah 57 orang, dan dari jenis
kelamin wanita 1 orang, sedangkan yang menilai sangat setuju dengan jumlah
12 orang. Hal tersebut terbukti bahwa, dari sebagian besar karyawan menilai
setuju dengan total 58 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju
dengan total 12 orang, dengan total 70 orang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, indikator 4 dari variabel 2 penilaian karyawan terhadap pelatihan yang
diselenggarakan sangat efektif.
Dari tabel indikator 4 diatas, dapat diketahui berdasarkan karakteristik
tingkat pendidikan, menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara
karyawan berdasarkan tingkat pendidikan SMA, Diploma dan S1 dengan
tingkat pendidikan S2. Hal ini terlihat dari:
1. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan SMA, yang menilai kurang
setuju 4 orang, setuju 40 orang, dan sangat setuju 8 orang, dari total 52
orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma, yang menilai
kurang setuju 1 orang, setuju 11 orang, sangat setuju 2 orang, dari total 14
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S1, setuju 7 orang dan
sangat setuju 1 orang dari total 8 orang.
4. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S2, kurang setuju 1 orang,
setuju 1 orang dan sangat setuju 1 orang dari total 2 orang.
97
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
98
bahwa instruktur pelatihan sudah menguasai materi pelatihan dengan baik dan
dapat menyampaikan materi dengan baik serta mudah dipahami. Selain itu,
instruktur juga bersedia memberikan bantuan atas permasalahan pekerjaan
yang terkait dengan materi pelatihan dan instruktur juga bersedia mendampingi
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya. Hal ini dapat
disebabkan oleh instruktur yang berasal dari lingkungan internal perusahaan
sendiri, sehingga memudahkan instruktur untuk menyampaikan materi dengan
baik dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh karyawan karena
instruktur sudah terbiasa beradaptasi dengan lingkungan perusahaan.
99
Gender
laki-laki
Wanita
Total
Setuju
59
59
Sangat Setuju
9
75
0
1
9
76
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
41
11
59
7
52
1
14
1
8
0
2
9
76
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Setuju
33
20
59
Sangat Setuju
1
8
5
43
3
25
9
76
Total
100
101
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
102
pelatihan. Hal ini terlihat dari persepsi karyawan terhadap kesesuaian materi
dengan pekerjaan karyawan. Isi materi yang disampaikan mudah dipahami,
mampu mengatasi permasalahan dalam pekerjaan karyawan serta materi yang
diberikan juga selalu diperbaharui sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hal
tersebut karena, materi pelatihan yang diberikan oleh perusahaan bertujuan
untuk memberikan pemahaman dan konsep dengan mudah merumuskan
perencanaan kinerja sehingga dapat diaplikasikan oleh karyawan di unit kerja
dengan baik.
Tabel 4.32 Variabel Perilaku (X3) Indikator 1
Berdasarkan Jenis Kelamin
Perilaku 3.1 * Gender Crosstabulation
Count
Perilaku 3.1
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
55
56
Sangat Setuju
18
75
0
1
18
76
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Setuju
38
12
56
Sangat Setuju
13
52
2
14
2
8
1
2
18
76
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
103
Perilaku 3.1
Kurang Setuju
Setuju
30
22
56
Sangat Setuju
4
8
11
43
3
25
18
76
Total
menilai setuju dengan total 56 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat
setuju dengan total 18 orang, dengan total 74 orang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, indikator 1 dari variabel 3 pelatihan yang diselenggarakan
sangat efektif.
Dari tabel indikator 1 diatas, dapat diketahui hasil berdasarkan
karakteristik tingkat pendidikan, menunjukan bahwa terdapat perbedaan
persepsi antara karyawan berdasarkan tingkat pendidikan SMA, Diploma dan
S1 dengan tingkat pendidikan S2. Hal ini terlihat dari:
104
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
105
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai setuju 22
orang, sangat setuju 3 orang, dengan total 25 orang.
Terbukti bahwa dari sebagian besar karyawan menilai setuju dengan
total 56 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan total 18
orang, dengan total 74 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator 1
dari variabel 3 pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.
Program pelatihan yang diselenggarakan di PT. Petrokimia Gresik,
dapat dilihat dari persepsi karyawan mengenai dampak pelaksanaan pelatihan
terhadap sikap seperti yang terlihat pada tabel diatas adalah baik. Sebagian
besar karyawan menyatakan setelah mengikuti pelatihan karyawan merasa
lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki dan karyawan menjadi
lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Setelah mengikuti pelatihan,
sikap dan perilaku karyawan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Hal
tersebut dikemukakan oleh Ibu Dra. Enny Setyoningsih selaku ketua
penyelenggara pelatihan PT. Petrokimia Gresik.
106
Perilaku 3.2
Gender
Laki-laki
Wanita
Kurang Setuju
Setuju
50
51
Sangat Setuju
19
75
0
1
19
76
Total
Total
Pendidikan
Perilaku 3.2
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
35
10
51
Sangat Setuju
14
52
3
14
2
8
0
2
19
76
Total
Usia
Perilaku 3.2
Total
<30
30 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
29
19
51
Sangat Setuju
5
8
10
43
4
25
19
76
107
108
109
pelatihan. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Ibu Dra. Enny Setyoningsih
selaku ketua penyelenggara pelatihan PT. Petrokimia Gresik.
Tabel 4.38 Variabel Perilaku (X3) Indikator 3
Berdasarkan Jenis Kelamin
Perilaku 3.3 * Gender Crosstabulation
Count
Gender
Perilaku3.3
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
53
54
Sangat Setuju
18
75
0
1
18
76
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Setuju
36
12
54
Sangat Setuju
13
52
2
14
3
8
0
2
18
76
Total
Usia
Perilaku 3.3
Total
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
32
19
54
Sangat Setuju
5
8
8
43
5
25
18
76
110
111
4. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S2, setuju 2 orang dari total
2 orang.
Terbukti bahwa dari sebagian besar karyawan menilai setuju dengan
total 54 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan total 18
orang, dengan total 72 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, indikator 3
dari variabel 3, pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.
Tabel diatas diketahui berdasarkan karakteristik usia, menunjukan
bahwa terdapat perbedaan persepsi karyawan berdasarkan tingkat usia <30
tahun, 30 - 50 tahun dan >50 tahun. Hal ini terlihat dari:
1. Penilaian karyawan dengan tingkat usia <30 tahun, yang menilai setuju 3
orang dan sangat setuju 5 orang, dengan total 8 orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat usia 30 50 tahun, yang menilai kurang
setuju 3 orang, setuju 32 orang dan sangat setuju 8 orang, dari total 43
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai kurang
setuju 1 orang, setuju 19 orang, sangat setuju 5 orang, dari total 25 orang.
Hal tersebut terbukti bahwa, dari sebagian besar karyawan menilai
setuju dengan total 54 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju
dengan total 18 orang, dengan total 72 orang. Hal ini terbukti bahwa dalam
indikator tersebut banyak yang menilai setuju dan sangat setuju. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa indikator 3 dari variabel 3 pelatihan yang
diselenggarakan sangat efektif.
112
113
Hasil4.1
Gender
Laki-laki
Wanita
Kurang Setuju
Setuju
55
56
18
75
0
1
18
76
Sangat Setuju
Total
Total
Hasil 4.1
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
38
10
56
Sangat Setuju
13
52
3
14
2
8
0
2
18
76
Total
Hasil 4.1
Total
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
34
17
56
Sangat Setuju
3
8
9
43
6
25
18
76
114
kurang setuju 2 orang, laki-laki yang menilai setuju dengan jumlah 55 orang
dan dari jenis kelamin wanita 1 orang, laki-laki yang menilai sangat setuju
dengan jumlah
menilai setuju dengan total 56 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat
setuju dengan total 18 orang, dengan total 74 orang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, indikator 1 dari variabel 3 pelatihan yang diselenggarakan
sangat efektif.
Dari tabel indikator 1 diatas, dapat diketahui berdasarkan karakteristik
tingkat pendidikan, menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara
karyawan berdasarkan tingkat pendidikan SMA, Diploma dan S1 dengan
tingkat pendidikan S2. Hal ini terlihat dari:
1. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan SMA, yang menilai kurang
setuju 1 orang, setuju 38 orang, dan sangat setuju 13 orang, dari total 52
orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma, yang menilai
kurang setuju 1 orang, setuju 10 orang, sangat setuju 3 orang, dari total 14
orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S1, yang menilai setuju 6
orang dan sangat setuju 2 orang dari total 8 orang.
4. Penilaian karyawan dengan tingkat pendidikan S2, yang menilai setuju 2
orang, dari total 2 orang.
115
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
116
Hasil 4.2
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
Setuju
56
56
Sangat Setuju
14
75
0
1
14
76
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Setuju
37
12
56
Sangat Setuju
12
52
1
14
1
8
0
2
14
76
Total
117
Hasil 4.2
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
31
19
56
Sangat Setuju
2
8
7
43
5
25
14
76
Total
118
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
119
1. Penilaian karyawan dengan tingkat usia <30 tahun, yang menilai setuju 6
dan sangat setuju 2 orang, dari total 8 orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat usia 30 50 tahun, yang menilai kurang
setuju 5 orang, yang setuju orang 31 orang dan sangat setuju 7 orang
dengan total 43 orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai kurang
setuju 1 orang, setuju 19 orang dan sangat setuju 5 orang, dengan total 25
orang.
Terbukti bahwa dari sebagian besar karyawan PT. Petrokimia Gresik
dilihat dari karakteristik usia, yang menilai setuju dengan total 56 orang,
sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan total 14 orang, dengan
total 70 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator 2 dari variabel 4,
pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.Hal tersebut dapat terlihat
bahwa, karyawan mampu mengkoordinasi pekerjaan dengan baik dan dapat
mengurangi
kesalahan
dalam
mengerjakan
tugas.
Karyawan
telah
120
Hasil 4.3
Gender
Laki-laki
Wanita
Kurang Setuju
Setuju
51
51
Sangat Setuju
17
75
0
1
17
76
Total
Total
Hasil
4.3
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
34
11
51
Sangat Setuju
13
52
2
14
2
8
0
2
17
76
Total
Hasil 4.3
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
30
16
51
Sangat Setuju
3
8
8
43
6
25
17
76
Total
121
122
Hal itu terbukti bahwa, dari sebagian besar karyawan menilai setuju
dengan total 51 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan
total 17 orang, dengan total 68 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
indikator 3 dari variabel 4, pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.
Tabel diatas diketahui berdasarkan karakteristik usia, menunjukan
bahwa terdapat perbedaan persepsi karyawan berdasarkan tingkat usia <30
tahun, 30 - 50 tahun dan >50 tahun. Hal ini terlihat dari:
1. Penilaian karyawan dengan tingkat usia <30 tahun, yang menilai setuju 5
orang dan sangat setuju 3 orang, dengan total 8 orang.
2. Penilaian karyawan dengan tingkat usia 30 50 tahun, yang menilai kurang
setuju 5 orang, setuju orang 30 orang dan sangat setuju 8 orang, dengan
total 43 orang.
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai kurang
setuju 3 orang, setuju 16 orang, sangat setuju 6 orang, dengan total 25
orang.
Hal ini terbukti bahwa, dari sebagian besar karyawan usia 30 -50
tahun dan >50 tahun menilai setuju dengan total 51 orang, sedangkan
karyawan yang menilai sangat setuju dengan total 17 orang, dengan total 68
orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator 3 dari variabel 4, pelatihan
yang diselenggarakan sangat efektif.
Sebagian besar peserta pelatihan menyatakan bahwa, pelatihan
tersebut bermanfaat bagi karyawan dibanding biaya yang dikeluarkan oleh
123
perusahaan. Seperti yang terlihat pada tabel diatas, sebagian besar karyawan
memiliki persepsi setuju. Selain itu, pelatihan yang telah diikuti dapat
menambah pengetahuan karyawan, karena pelatihan yang diberikan oleh
perusahaan bertujuan untuk memperluas wawasan tentang konsep sistem
manajemen kinerja dan konsep manajemen sumberdaya manusia dalam
kaitannya dengan manajemen SDM perusahaan.
Tabel 4.50 Variabel Hasil (X4) Indikator 4
Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil 4.4 * Gender Crosstabulation
Count
Hasil4.4
Gender
Laki-laki
Wanita
Total
Kurang Setuju
10
11
Setuju
50
50
Sangat Setuju
15
75
0
1
15
76
Total
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
11
Setuju
35
10
50
Sangat Setuju
10
52
3
14
2
8
0
2
15
76
Total
Hasil 4.4
Usia
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
11
Setuju
28
17
50
Sangat Setuju
15
124
Usia
<30
Hasil 4.4
Total
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
11
Setuju
28
17
50
Sangat Setuju
2
8
8
43
5
25
15
76
125
126
3. Penilaian karyawan dengan tingkat usia >50 tahun, yang menilai kurang
setuju 3 orang, setuju 17 orang, sangat setuju 5 orang, dari total 25 orang.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, dari sebagian besar karyawan
menilai setuju dengan total 50 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat
setuju dengan total 15 orang, dengan total 65 orang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa indikator 4 dari variabel 4, pelatihan yang diselenggarakan
sangat efektif.
Program pelatihan karyawan yang diselenggarakan di PT. Petrokimia
Gresik secara umum dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki persepsi yang
baik terhadap pelatihan. Sebagian besar karyawan menyatakan terjadi
peningkatan pada produktivitas di unit kerja setelah mengikuti pelatihan.
Karena setelah mengikuti pelatihan, karyawan dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaan dan melaksanakan
tugas sesuai standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan di unit kerja dengan
baik, seperti kadisiplian kerja dan ketepatan waktu karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
127
Hasil 4.5
Gender
Laki-laki
Wanita
Kurang Setuju
Setuju
44
44
Sangat Setuju
25
75
0
1
25
76
Total
Total
Hasil 4.5
Pendidikan
SMA
Diploma
S1
S2
Total
Kurang Setuju
Setuju
31
44
Sangat Setuju
16
52
6
14
2
8
1
2
25
76
Total
Usia
Hasil 4.5
<30
30 - 50
>50
Total
Kurang Setuju
Setuju
25
16
44
Sangat Setuju
5
8
12
43
8
25
25
76
Total
128
129
Hal ini terbukti bahwa, dari sebagian besar karyawan menilai setuju
dengan total 44 orang, sedangkan karyawan yang menilai sangat setuju dengan
total 25 orang, dengan total 69 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
indikator 5 dari variabel 4 pelatihan yang diselenggarakan sangat efektif.
Tabel
diatas
dapat
diketahui
berdasarkan
karakteristik
usia,
130
pernah diikuti sangat mendukung tugas-tugas di unit kerja. Hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya, dapat dilihat dari tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dimiliki oleh karyawan.
Berdasarkan variabel-variabel yang telah dikemukakan diatas, dapat
dibuat rekapitulasi mengenai persepsi karyawan terhadap efektivitas pelatihan
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan dan umur. Berdasarkan tabel tersebut,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pelatihan di PT. Petrokimia
Gresik tergolong kategori sangat efektif. Hal tersebut terbukti dari penilaian
karyawan yang menilai setuju dan sangat setuju terhadap indikator-indikator
tersebut. Jadi pelatihan yang dilaksanakan tersebut dinilai karyawan unit
produksi PT. Petrokimia Gresik adalah sangat efektif.
131
132
besar karyawan menilai setuju dan menilai sangat setuju. Sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
variabel
pembelajaran
(X2),
pelatihan
yang
diselenggarakan sangat efektif. Hal itu juga dikemukakan oleh Ibu Dra. Enny
Styoningsih selaku penyelenggara pelatihan PT. Petrokimia Gresik.
Menurut Kirkpatrick (1994), belajar dapat didefinisikan sebagai
perubahan sikap mental (attitude), yang bertujuan untuk menambah materi
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) setelah
selesai mengikuti pelatihan. Semakin tinggi tingkat perbaikannya, dikatakan
semakin berhasil pula suatu program pelatihan.
g. Perilaku (Behavior)
Berdasarkan hasil data analisis bahwa, pelatihan yang diselenggarakan
di PT. Petrokimia Gresik adalah sangat efektif. Terbukti bahwa dari sebagian
besar karyawan menilai setuju dan menilai sangat setuju. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel perilaku (X3), pelatihan yang diselenggarakan
sangat efektif.
Evaluasi terhadap perilaku ini difokuskan pada perilaku kerja peserta
pelatihan setelah mereka kembali ke dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang
dimaksud disini adalah perilaku kerja yang ada hubungannya langsung dengan
materi pelatihan, bukan perilaku dalam konteks hubungan personal dengan
rekan-rekan kerjanya. Jadi, yang ingin diketahui dalam evaluasi ini adalah
seberapa jauh perubahan sikap mental (attitude), perbaikan pengetahuan, dan
133
134
e.
f.
()
Artinya: Urwah berkata: saya bersaksi bahwa Rasulullah memutuskan bahwa
bumi milik Allah, hamba juga milik Allah, barang siapa yang menghidupkan
tanah mati, maka ia berhak atas tanah (HR. Abu Daud).
135
Artinya: Nabi SAW. bersabda: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
dari pada mukmin yang lemah dan dalam segala hal selalu mengerjakan yang
136
terbaik, raihlah apa yang dapat memberi manfaat bagimu, dan mintalah
pertolongan pada Allah, jangan lemah! Kalau engkau tertimpa sesuatu maka
jangan berkata: Kalau aku berbuat begini dan begitu, tetapi katakanlah:
Allah SWT telah menentukan dan menghendaki aku. Berandai-andai itu
adalah perbuatan syaitan. (HR. Muslim: 4816).
Artinya: Nabi SAW. bersabda: Barang siapa yang bercita-cita hanya untuk
kehidupan dunia, maka Allah tidak akan mencukupi dan tidak akan memberi
dunia, barang siapa yang bercita-cita untuk kehidupan akhirat, maka Allah akan
memberi dan menjadikan kaya hati dan memberi kecukupan kehidupan dunia.
(Ibnu Majah: 4095).
137
Hal ini dijelaskan dalam Maqalah Sayyidina Ali Bin Abi Thalib R.A:
Artinya:"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai
dengan ilmu, barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka harus
disertai dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya (dunia dan
akhirat), maka harus disertai dengan ilmu" (Ali Bin Abi Thalib R.A).
138
Artinya: Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki
yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui. (QS. An Nahl 16: 43).
139