Perusahaan-perusahaan telah menyadari bahwa adopsi IFRS akan memakan waktu lebih
lama dibandingkan apa yang pernah mereka pikirkan sebelumnya, kata seorang pejabat di
federasi bisnis tersebut.
Langkah untuk mengadopsi standar akuntansi internasional semakin cepat bergulir setelah
terus menerus didorong oleh para regulator. Di Jepang, tahun 2009 Business Accounting
Council telah mengusulkan agar semua perusahaan yang terdaftar di bursa saham Jepang
menggunakan IFRS sebagai acuan untuk menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi mereka
untuk tahun yang berakhir di 2015 atau 2016. Regulator menjadwalkan tahun depan untuk
memutuskan apakah perubahaan standar ke IFRS akan diberlakukan sebagai mandat (wajib)
bagi Jepang.
Beberapa pengamat industri menyatakan kekhawatiran mereka bahwa keterlambatan adopsi
standar akuntansi global (IFRS) dapat mencederai kredibilitas perusahaan-perusahaan Jepang
yang mencoba untuk go-internasional.
Sementara itu, Mr. Jimi mengatakan bahwa penundaan adopsi IFRS samasekali tidak
mempengaruhi komitmen Jepang untuk ikut dalam kancah internasional. Dia juag
mengatakan bahwa negara-negara lain, seperti Amerika Serikat dan India misalnya, bahkan
telah memutuskan untuk tidak memakai beberapa bagian dari ketentuan IFRS atau menunda
proses adopsinya. (Sumber: WSJ)
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/07/jepang-mungkin-menunda-adopsi-ifrs/
http://lindha1309.blogspot.co.id/2011/11/international-financial-reporting.html
http://www.slideshare.net/oktaviolarifanda/tugas1-kelompok-4-eb15-sa-perkembangan-aknegara-jepang-33680944