Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH METODA PROGRAM PERENCANAAN

LAPORAN HASIL ANALISIS BANGUNAN LAWANGWANGI


Oleh:
Panji Nusantara Sakti (21-2012-135)
Rifqi Hadyan Damas (21-2012-137)
Eva Nurjanah (21-2012-138)
Linea Dwigusrina (21-2012-139)
Rezky Trie Riyadi (21-2012-140)
Dosen:
Meta Riany, Ir.,MT

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bandung merupakan daerah yang penuh oleh karya seni yang berkualitas, mulai dari karya seni yang berbentuk
gambar, berbentuk sclupture, hingga yang berbentuk bangunan yang diekspresikan oleh sang pencipta karya seni
tersebut. Maka dari itu dibutuhkan wadah untuk bersosialisasi untuk menampung karya-karya mereka.
Dengan berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami mengangkat sebuah bangunan yang merupakan karya dari
rancangan arsitek ternama dengan fungsi sebagai art and science estate/creative space yaitu sebuah tempat yang
menjadi wadah bagi para seniman dan anak muda untuk bersosialisasi.
1.2 Ruang Lingkup Kajian

Pokok-pokok yang menjadi bahasan mencakup tentang analisis bangunan Lawangwangi, seperti tema bangunan,
fungsi dari bangunan, program ruang, kebutuhan ruang, dan lain-lain.
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui program dan besaran ruang
bangunan Lawangwangi.
1.4 Sistematika Pembahasan
Penulisan laporan ini terdiri dari empat bab. Pada bab pertama membahas tentang pendahuluan dari laporan ini.
Pada bab kedua membahas tentang bangunan Lawangwangi. Pada bab ketiga membahas tentang analisis bangunan
Lawangwangi. Pada bab keempat membahas tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah dijelaskan dari hasil
analisis kami. Pada bab kelima membahas tentang foto-foto.

BAB II
ISI
2.1

Tentang Bangunan Lawangwangi

Lokasi

: Jl. Dago Giri no. 99,

Warung Caringin, Bandung.


Website

: www.artsociates.com

Jam Operasional
Fasilitas

: Selasa-Jumat, pk. 10:00-

17:00; Sabtu-Minggu, pk. 11:00-17:00; tutup pada hari Senin dan hari libur nasional.
: Toilet, cafe, wifi.

Didirikan pada tahun 2007 dengan visi untuk memberikan kontribusi pada mempromosikan seniman berbakat di tingkat
Internasional.

Pemiliknya Andonowati seorang pemerhati dan pencinta karya seni


Indonesia dan juga seorang ahli dibidang matematika.
Lawangwangi Estate merupakan sebuah wadah/tempat dimana mereka
dapat memamerkan sekaligus menjual hasil karya seni mereka kepada
sesama seniman dan masyarakat umum.
Rancangan arsitek Baskoro Tedjo ini mengacu pada konsep satu kampung
seni dan ilmu pengetahuan dengan
gaya arsitektur retro modern.
Nuansa retro dihadirkan melalui desain
bangunan kolonial tahun 50-an
yang dianggapnya paling pas dan bersifat
abadi.

Didirikan pada lahan kontur seluas 6000


lebih kurang 2000 m2.

m2 dengan luas bangunan lebih

2.2 Ciri-Ciri Dari Bangunan Lawangwangi

Ada beberapa ciri khas arsitektur gaya kolonial yang diterapkan pada hunian ini. Pertama adalah sosok massa
bangunan yang simetris antara sayap kanan dan sayap kiri, juga antara desain massa bangunan lantai dasar dan
lantai atas.
Ciri kedua adalah konstruksi bangunan yang sesuai dengan iklim tropis melalui aplikasi atap bentuk perisai
sedangkan ciri ketiga adalah permainan irama yang seimbang antara garis-garis dengan bidang vertikal maupun
horizontal seperti pada fasad.

Ciri keempat adalah dominasi warna putih yang bersih (clean look) dengan kombinasi hitam dan abu-abu.
Konsep arsitektur modern terlihat jelas pada bangunan yang tampak sederhana ini karena kemurnian bangunan itu
sendirilah yang ingin ditonjolkan. Bentuk massa bangunan yang cenderung serba kotak geometris dan mengikuti
susunan ruang di dalam, minim ornamen, pengulangan bentuk yang monoton, dominasi konstruksi beton dan
pemakaian material batu, bata, kaca, serta aluminium.

Massa bangunan terbagi jadi tiga dimana bangunan utama berada di bagian tengah dengan ruangan di lantai
dasar berfungsi sebagai ruangan pameran dan ruangan seminar, sedangkan ruangan di lantai atas buntuk lelang karya
seni dan tempat berkumpul para seniman. Massa bangunan di sayap kanan berfungsi sebagai ruangan kantor dan
ruangan rapat sedangkan bangunan di sayap kiri sebagai laboratorium matematika.

BAB III
ANALISA

3.1

Deskripsi Cafe dan Gallery

Cafe berasal dari bahasa perancis yaitu cafe atau minuman kopi, karena biasanya cafe menjual minuman berupa
kopi tapi sekarang tak hanya menjual minuman kopi tetapi juga teh, minuman beralkohol dan lainya. Cafe juga menjual
makanan ringan dengan ini cafe berbeda dengan warung atau restaurant.
Gallery adalah suatu ruang yang cukup besar dan berfungsi untuk memerkan benda benda seperti benda seni
dan lain sebagainya
3.2

Besaran Ruang dan Studi Literatur


Besaran ruang diambil dari buku Data Arsitek karangan Ernest Neufrt

Besaran untuk ruang parkir

Besaran untuk area dapur

Besaran ruang untuk ruang makan


3.3

Besaran ruang untuk gallery

Zoning

Pembagian zona ruang pada bangunanan ini hampir semua sama dengan perletakkan zona publik perada pada
bagian tengah dan pada sisi dan bagian belakang terdapat zona service.

Flow Activity

3.4

Flow Activity

3.5

Kedekatan

Antar Ruang

3.6

Persyaratan Ruang

3.7

Kelebihan dan

Kekurangan
A. Kelebihan:
- Pemanfaatan lahan baik.
- Karena letak banguan tinggi, pemandangan ke sekitarnya terutama dibawah.
- Zona servis tersembunyi di belakang.
- Penggunaan jumlah ruang pameran dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.

B. Kekurangan:
-

Tidak dilalui kendararaan umum.


Jalur masuk terlalu curam.
Pola sirkulasi membingungkan pada area ruang pameran.
Letak kamar mandi pria dan wanita terlalu berjauhan.
Masih banyak ruang yang belum dimanfaatkan.

BAB IV
KESIMPULAN
Bangunan Lawangwangi merupakan bangunan publik yang memiliki fungsi yaitu sebagai wadah bagi para seniman
untuk memamerkan karya sekaligus tempat bersantai dan makan.
Pencapaian antar ruang pameran memudahkan pengunjung untuk dapat menikmati seluruh karya.
Penempatan zoning sudah sesuai dengan fungsi dari bangunan tersebut yang merupakan kesinambungan antara
pencapaian ruang dan program ruang yang diciptakan dan memenuhi syarat untuk sebuah fungsi bangunan yaitu
sebagai galeri seni dan cafe.
Konsep yang dirancang oleh sang arsitek menguatkan program ruang yang tercipta di dalam bangunan tersebut

BAB V
FOTO-FOTO

Fro
n

View

Front View 1

Front View 2 (Gate Entrance)

Side
View

Entrance Hall

Inner Gallery

Lounge

nner

Inner Lounge 1

Lounge View
Lounge Outside View

City View

Office Room

Meeting Room

Anda mungkin juga menyukai