Askep Keluarga TN.S
Askep Keluarga TN.S
S
DENGAN STROKE DI RT.06 RW.06 SEMAMPIR AWS
SURABAYA
DISUSUN OLEH :
KRISMAS EKA SAPUTRA
M. IMRON
ACH. SUHAILI
121141032
121141021
121141002
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1. ANATOMI FISIOLOGI
a. Otak
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih
100 triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak
besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon.
(Satyanegara, 1998)
yang
menyerupai
atap
tenda
yaitu
tentorium,
yang
mata
rantai
penghubung
yang
penting
pada
jaras
terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini
dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan
tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral.Tanda dan
gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam sete;ah
thrombosis.
Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak :
a. Atherosklerosis
Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta
berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
Manifestasi klinis atherosklerosis bermacam-macam. Kerusakan
dapat terjadi melalui mekanisme berikut :
Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya
aliran darah.
Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis.
Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian
melepaskan kepingan thrombus (embolus)
Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian
robek dan terjadi perdarahan.
b. Hypercoagulasi pada polysitemia
Darah
bertambah
kental
peningkatan
viskositas
Keadaan
aritmia
menyebabkan
berbagai
bentuk
oleh
bakteri
dan
non
bakteri,
menyebabkan
arteriovenous,
terjadi
hubungan
persambungan
Usia
2)
Jenis kelamin
3)
Ras
4)
Genetik
Hipertensi
2)
Diabetes mellitus
3)
Penyakit jantung
4)
5)
Merokok
6)
Kolesterol tinggi
7)
Obesitas
8)
5. PATOFISIOLOGI
Pada keadaan fisiologis normal, aliran darah pada otak selalu tetap yaitu
50 ml/ menit / 100 gr otak. Hal ini terjadi karena auto regulasi yang
mengembangkan arteri pada waktu hipotensi yang menguncup waktu hipertensi.
Apabila tekanan darah tinggi terus menerus terjadi maka dapat menimbulkan
perubahan atroklerotik karena perfusi dapat menyebabkan perdarahan intra
kranial. Ruptur arteri juga dapat menyebabkan perdarahan yang akan
menimbulkan ekstavasasi darah ke jaringan otak sekitarnya. Darah yang
merembes ini dapat menekan, mengiritasi, dan menimbulkan fase spasme arteri
hemisfer otak.
Ruptur arteri juga dapat mengakibatkan terhentinya aliran darah sehingga
timbul iskemik focal dan infark jaringan otak. Daerah ini akan mengalami defisit
neurologis yang berupa hemiparalisis. Keluarnya darah yang mendadak dari
10
11
7. WEB OF CAUTION
8. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
12
Penatalaksanaan
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor faktor kritis
sebagai berikut:
1) Berusaha menstabilkan tanda tanda vital
2) Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung
3) Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai
kateter
13
Tindakan konservatif
1) Fasodilator yang meningkatkan aliran darah cerebral (ADS) secara
percobaan, tetapi maknanya: pada tubuh manusia belum dapat
dibutuhkan
2) Dapat diberikan histamin, aminophilin, acetazolamide, papaverin
intra arterial
3) Anti
agregasi
trombosis
seperti
aspirin,
digunakan
untuk
14
10. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit stroke menurut Smeltzer &
Bare (2002) adalah:
a. Hipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah
adekuat ke otak. Fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigen yang
dikirimkan
ke
jaringan.
Pemberian
oksigen
suplemen
dan
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Smeltzer, Suzanne; Suzanne; and Benda G Bare. (2001), Buku Saku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.
Carpenito, L. J. Handbook of Nursing Diagnosa. Edisi 8, Alih Bahasa Monica
Ester. (2001). Jakarta: EGC
Carpenito, L. J. (1999) Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 7, Alih Bahasa
Monica Ester. Jakarta: EGC
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3.
Jakarta: EGC
Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2.
Jakarta; EGC
Doengoes. M. E, Et. All. Nursing Care Plans Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Et. All.
2000. Jakarta: EGC
Long. Barbara. C. Essential of Medical Surgical Nursing, Penerjemah R. Karnaen,
Et. All, Edisi ke 3. 1996. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Padjajaran.
Zendy. George. L. Pengelolaan Mutahir Stroke. 1992
Shepherd., Robert. B. M. Motor Relearning Programme for Stroke
Suyono, Haryono, 2006. Meningkatnya Penduduk Rawan Stroke, (Online),
(http://www.cybermed.cbn.net.id. Diakses 2 November 2007)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Stroke, (Online), (http://
depkes.co.id/stroke.html)
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
19
I. Data Umum :
Nama kepala keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: Tn.S
: Semampir AWS 1 no.16 Surabaya
: Tidak bekerja
: SMP
Nama
1.
Tn.S
2.
3.
Ny.K
Sdr.A
P
L
Istri
Anak
Ket.
Sakit
Hipertensi
(Post Stroke)
54th
SD
Sehat
25th S1-Ekonomi
Sehat
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
2. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti dimana mereka hanya tinggal
bertiga saja (suami istri dan anak) dalam satu rumah.
20
3. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama : Islam. Ny.K mengatakan percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang
diderita selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT, dan akan berusaha agar
penyakit suaminya bisa sembuh.
5. Status sosial dan ekonomi keluarga
Ny.K mengatakan pendapatan hanya didapat dari anaknya dan bantuan
dari keluarga dari suaminya adalah Rp.2.500.000/bulan dan kadang
Rp.2.700.000,- per bulan. Penghasilan mereka sebagian besar dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jika ada lebih mereka simpan untuk
keperluan Tn.S berobat.
6. Aktifitas rekreasi
Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul
bersama anak sambil nonton TV saat malam hari. Aktifitas rekreasi diluar rumah
jarang mereka lakukan.
III.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1.
Karakteristik rumah
Luas rumah kira-kira 6x20Meter Persegi. Tipe rumah permanen dengan
dinding rumah dari tembok, jumlah ruangan tidur 2 buah, kamar tamu 1 buah, 1
ruang dapur, 2 kamar mandi, didepan terdapat teras rumah yang lumayan luas
tempat parkir sepeda motor tempat anak pertamanya bekerja. Didalam ruang tidur
dan ruang keluarga tampak terang karena pencahayaan dari jendela dan pintu yang
selalu terbuka, lantai keramik nampak bersih.
21
2. Denah Rumah
Tangga
Kmr mandi
luar
Kmr
mndi
dlm
Kmr Anak
Dapur
Ruang
tamu
Kmr Tn.S
& Ny.K
Area nonton Tv
2.
IV.
1.
STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi Keluarga
22
Struktur peran
Tn.S sebagai kepala rumah tangga yang yang sedang sakit tidak bisa
memberi nafkah keluarga dan anaknya yang bertugas memberi nafkah keluarga,
Ny.K sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi segala keperluan suami dan
anaknya.
4.
23
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum Tn.S nampak keletihan, penampilan terlihat rapi,
kebersihan diri baik.
Tanda tanda vital :
Tekanan Darah
Cholesterol
Respirasi
Tinggi Badan
Berat Badan
b.
: 150/100 mmHg
: 234 mg/dl
: 32x/menit
: 168cm
: 50 Kg
1.
Kepala dan leher
Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normal
Leher
: Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan Vena jugularis
dan arteri carotis akan tetapi ada pemasangan selang VP Shunt dibagian kanan
24
Mata
2.
Dada
Pergerakan dada terlihat saat inpirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal,
tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), wheezing (-), nafas
cuping hidung (-).
3.
Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran Hepar,
tidak kembung
4.
Ekstremitas
Pada ekstremitas atas dan bawah normal, hanya kurang mampu
menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna. Tidak bisa
duduk dan berdiri akan tetapi dapat menggerakan seluruh tubuhnya.
5.
Punggung
Banyak terdapat kotoran yang mengendap di punggung. Ny.K mengatakan
saat memandikan bagian punggung tidak dibersihkan.
6.
Harapan keluarga
Ny.K menyambut baik terhadap mahasiswa perawat yang bertugas di
lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan
kegiatan pengobatan / penyuluhan terhadap warga khususnya dilingkungan RT.06
25
V. ANALISA DATA
No
Masalah
Keperawatan
1. DO : Tn.S (64 tahun) menderita Ketidakmampuan
Resiko
Hipertensi dengan Tekanan darah keluarga dalam
terjadinya
150/100 mmHg (post Stroke) merawat penderita serangan Stroke
selama 6 tahun, tidak bisa duduk dengan Hipertensi
berulang
dan berjalan akan tetapi seluruh (Post Stroke)
(pecahnya
tubuh bisa digerakkan, cholesterol
pembuluh darah
234 mg/dl. Respirasi 32x/menit,
akibat
teraba pemasangan selang VP
Hipertensi).
shunt di leher bagian kanan
Tinggi Badan : 168cm
Berat Badan : 50 Kg
DS : Ny. K mengatakan segala
ADL Tn.S dipenuhinya dan tidak
pergi kontrol jika tidak ada
keluhan
Ny.K mengatakan tidak
mengetahui
tentang
bahaya
hipertensi dan cara perawatan
stroke
Ny.K juga mengatakan Tn.S
tidak pernah di tensi dan saat
memandikan
Tn.S
hanya
dibersihkan dengan waslap biasa
Data
Etiologi
Resiko
terjadinya
penyakit
dekubitus
26
VI. SKORING
1.
Resiko terjadinya serangan Stroke berulang (pecahnya pembuluh darah otak
akibat Hipertensi) sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga dengan Hipertensi (post stroke)
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.
Sifat masalah
Tidak/kurang sehat
3/3 x1=1
2.
Kemungkinan
x 2 =1
masalah dapat diubah
sebagian
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadi serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang menderita Hipertensi (post stroke)
2. Resiko terjadinya penyakit dekubitus yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga dengan Hipertensi (post
stroke)
C. PRIORITAS MASALAH
Resiko terjadinya serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak)
berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang menderita Hipertensi (post stroke)
28
D. INTERVENSI
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S
No. Diagnosa
1.
Resiko
terjadinya
serangan ulang
Stroke (pecahnya
pembuluh darah
otak)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga
yang
mennderita
Hipertensi (Tn.S)
Tujuan
Objectives
Kriteria
Setelah
1. Keluarga mengenalVerbal
dilakukan masalah
kesehatan
penyuluhan keluarga (Tn.S)
Pada
keluarga
2. Keluarga mampu
masalah
mengambil keputusan
kesehatan tentang tindakan yang
dapat teratasitepat
dalam
perawatan Tn.S
3. Tn.S bersama
anggota
keluargaVerbal
mampu
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
yang ada
Psiko
motor
Standard
Intervensi
1. Antara perawat (mahasiswa1. Bina hubungan saling percaya
keperawatan)
dan
keluargadengan keluarga Tn.S
tercipta hubungan saling percaya 2. Kaji pengetahuan keluarga tentang
2. Keluarga dapat menjelaskanHipertensi dan stroke
pengertian
hipertensi,
dapat3. Jelaskan pada keluarga tentang
menyebutkan tanda dan gejalapengertian, tanda dan gejala, tindakan
Hipertensi
yang harus dilakukan bila ada salah
3. Keluarga dapat menjelaskansatu anggota keluarga yang menderita
perawatan
keluarga
yangHipertensi
menderita
Hipertensi
(post4.
Bimbing
keluarga
untuk
stroke), dari makanan hinggamengulangi yang dijelaskan
kegiatan harian pada keluarga5. Beri pujian atas jawaban
yang sakit
6. Beri penjelasan akibat lanjut dari
4. Keputusan keluarga untukpenyakit
membawa Tn.S ke pelayanan7. Periksa tanda-tanda vital keluarga
kesehatan
yang sakit (Tn.S)
5. Lansia bias meriksakan diri ke8. Anjurkan dalam memasak makanan
Puskesmas / RS
rendah garam
9. Anjurkan minum obat-obatan yang
telah diresepkan dokter
10. Ajarkan kepada keluarga cara
29
HARI dan
JAM
IMPLEMENTASI
DP
1
TANGGAL
MINGGU
2/08/2015
15.00
15.30
15.50
1. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga Tn.S (dengan Tn.S dan Ny.K)
2. Memeriksa tanda-tanda vital keluarga yang sakit (Tn.S)
3. Mengkaji pengetahuan keluarga (Ny.K) tentang Hipertensi dan stroke dan membuat janji membuat janji
dan menjelaskan kedatangan besok kunjungan lagi
SENIN
3/08/2015
15.34
4. Menjelaskan pada keluarga (Ny.K) tentang pengertian, tanda dan gejala, tindakan perawatan yang harus
dilakukan bila ada salah satu anggota keluarga yang menderita Hipertensi (post stroke) dan membuat janji
dan menjelaskan kedatangan besok kunjungan lagi
SELASA
10.00
5. Menanyakan ulang dan membimbing keluarga (Ny.K) untuk mengulangi yang dijelaskan kemarin
30
4/08/2015
10.20
10.25
10.45
RABU
5/08/2015
08.30
09.10
15.30
9. Mengajarkan kepada keluarga cara melatih kekuatan otot dan gerak tubuh Tn.S
10. Menganjurkan Ny.K agar Tn.S minum obat-obatan yang telah diresepkan dokter dengan teratur
(Piracetam 1200mg 1x1) (Methycobal 500mg 1x1)
11. Mengajarkan pada Ny.K cara merawat dan memandikan Tn.S
KAMIS
6/08/2015
14.00
14.30
12. Memberi jadwal kegiatan harian yang ditujukan pada keluarga yang sakit (Tn.S)
13. Menganjurkan keluarga untuk memeriksakan Tn.S ke RS / Puskesmas / praktek dokter sebelah rumah
31
32
33
F. EVALUASI
HARI /
TANGGAL
JUMAT
EVALUASI
S:
7/08/2015
JAM 13.00
34