Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI-STRATEGI BELAJAR

Strategi-strategi belajar dapat dipahami bahkan dikuasai dengan baik untuk


mencapai hasil belajar yang optimal. Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa
bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana
memotivasi diri mereka sendiri. Materi pelatihan ini disusun sebagai panduan untuk
mengajarkan pada siswa bagaimana belajar, sehingga akan terbentuk siswa atau pebelajar
yang mandiri.
Mengajarkan pada siswa bagaimana belajar merupakan suatu tujuan pendidikan
yang sangat penting dan merupakan tujuan utama. Sangat ironis apabila kita
mengharapkan siswa kita belajar, namun jarang atau tidak sama sekali mengajarkan
mereka tentang bagaimana siswa itu belajar. Kita sering mengharapkan siswa kita dapat
memecahkan masalah, namun sebaliknya kita tidak pernah mengajarkan bagaimana
tentang pemecahan masalah tersebut.
Pengajaran

strategi-strategi

belajar

berdasarkan

pada

anggapan

bahwa

keberhasilan siswa sebagian besar bergantung pada kepandaian mereka untuk mengajar
secara mandiri dan sekaligus memonitor hasil belajar mereka. Hal tersebut memperkuat
alasan mengapa strategi-strategi belajar mutlak diajarkan kepada siswa secara khusus.
Siswa akan dituntun untuk belajar tentang berbagai macam strategi yang ada dan
bagaimana menggunakan strategi-strategi itu dengan benar.
Kepiawaian sorang guru menerapkan strategi-strategi belajar akan berpengaruh
pada proses pembelajaran yang dipimpinnya. Lebih lanjut diharapkan guru melatih
strategi-strategi belajar pada siswa untuk membentuk sikap belajar siswa menjadi
pebelajar mandiri.
A. Pengertian Strategi-strategi belajar
Salah satu kegiatan selama proses belajar mengajar adalah dengan memberi tugas siswa
untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, baik yang di kerjakan secara mandiri, maupun
berkelompok. Sering kali siswa juga diminta untuk membaca suatu topik guna menyusun
suatu laporan singkat atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam suatu tes.
Untuk memenuhi semua tuntutan tersebut siswa harus terlibat dalam proses-proses
berpikir dan berprilaku, membaca cepat suatu bacaan, meringkas, membuat catatan, dan
sekaligus memonitor jalan pikiran diri mereka sendiri. Agar dapat melakukan hal di atas
diperlukan penerapan strategi-strategi belajar tertentu.
strategi-strategi belajar yang diterapkan mengacu pada perilaku dan proses-proses
berpikir. Perilaku dan proses-proses berpikir tersebut digunakan siswa menyelesaikan
tugas-tugasnya, termasuk proses memori atau mengingat dan metakognitif. Strategistrategi belajar merupakan operator-operator kognitif yang secara langsung terlibat dalam
menyelesaikan suatu tugas.
Strategi belajar juga dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi tersebut
lebih dekat pada hasil belajar kognitif dari pada tujuan belajar perilaku.

B. Tujuan Strategi-strategi Belajar


Strategi-strategi belajar ini dalam penerapannya pada siswa memiliki tujuan untuk
membentuk siswa sebagai pebelajar mandiri. Diharapkan siswa memiliki kesadaran yang
timbul dari dalam dirinya untuk mau dan mampu belajar. Pebelajar mandiri memiliki ciri
mampu melakukan empat hal berikut.
1. mampu mendiagnosis situasi pembelajaran tertentu secara cermat.
2. mampu menentukan dan memilih strategi belajar tertentu untuk masalah
atau topik belajar tertentu.
3. mampu memonitor atau mengevaluasi keefektifan strategi tersebut.
4. mampu memotivasi diri sendiri untuk terlibat dalam suatu proses
pembelajaran sampai masalah terselesaikan.
C. Teori yang Melandasi Pengajaran Strategi-strategi Belajar.
Dukungan teori untuk strategi-strategi belajar dikemukakan melalui Vygotsky,
yang menekan pada tiga ide utama. Tiga ide utama tersebut meliputi bahwa intelektual
berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit serta mengkaitkan ideide tersebut dengan apa yang mereka ketahui. Ide kedua berkaitan dengan interaksi
dengan orang lain, dapat memperkaya perkembangan intelektual, dan ide yang ketiga
tentang peran guru sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori pemrosesan informasi yang
menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan
memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli psikologi
kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahanmi dalam penggunaan
strategi-strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka menggarisbawahi peran
penting bahwa pengetahuan awal berperan dalam proses belajar. Kedua, mereka
membantu kita memahami apakah pengetahuan itu dan perbedaan di antara berbagai jenis
pengetahuan, dan ketiga, mereka membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan
diperoleh manusia dan diproses di dalam sistem memori otak.
1.

Peranan Pengetahuan Awal

Secara psikologis seseorang belajar dengan menghubungkan ide-ide baru dengan ide-ide
lama yang telah dimiliki sebelumnya. Para ahli psikologi kognitif telah mengungkapkan
dengan lebih tepat bagaimana menghubungkan informasi yang telah lebih dahulu
disimpan dalam memori disimpan dalam memperkaya pembelajaran.
Informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang disebut
sebagai pengetahuan awal. Pengetahuan awal atau prior knowledge merupakan kumpulan
informasi yang diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman seseorang selama hidupnya,
dan membawa dan mengkaitkan informasi tersebut pada suatu pengalaman belajar baru,
yaitu untuk mempelajari hal-hal tertentu yang sifatnya baru bagi seseorang tersebut.

Peter Mosenthal

dan kawan-kawan (1985) menggambarkan

pentingnya

pengetahuan awal dalam suatu studi khusus yang menghubungkan kemampuan siswa
memproduksi teks naratif. Dipilihlah suatu kelompok yang mewakili guru-guru kelas
empat. Ia memilih dua guru yang cara belajarnya dicirikan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan
awal, dan dua guru yang sedikit mengajukan pertanyaan jenis ini. Tiap guru diminta
untuk mengajar pelajaran menulis. Pelajaran tersebut meliputi mempresentasikan kepada
siswa suatu rangkaian 13 gambar yang menggambarkan permainan Baseball. Siswa
diminta untuk menulis cerita tentang urutan gambar-gambar tersebut. melalui studi ini
diketahui bahwa siswa yang banyak mendapatkan pertanyaan tentang pengalaman dan
pengetahuan awal tentang Baseball mampu menyusun suatu rangkaian cerita yang lebih
kompleks dan kreatif.
Study tersebut menunjukan bagaimana pentingnya pengetahuan awal dalam
pengajaran agar dapat membantu siswa mengkaitkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya.
Untuk mengkaitkan pengetahuan awal dan pengetahuan baru dapat digunakan
pengorganisasi awal atau advance organizer. Pengorganisasi awal berfungsi sebagai
pengait atau scaffolding intelektual yang membantu mengaktifkan pengetahuan awal
yang relevan untuk menghubungkan ide-ide baru dengan pengetahuan yang telah ada
pada diri siswa. Pengoganisasi awal dapat berupa hal-hal yang bersifat abstrak, namun
banyak yang berpendapat sebaiknya berupa hal-hal yang konkrit.
Pengorganisasi awal dapat disajikan dalam berbagai bentuk, dapat berupa
penjelasan verbal, kutipan dari suatu buku, gambar atau diagram. Berikut ini disajikan
pengorganisasian awal verbal. Seorang guru IPA Biologi menyampaikan informasi
tentang proses penyerbukan pada bunga. Setelah merangkum kembali pelajaran
terdahulu, menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, dan meminta siswa mengingat
pelajaran tentang bunga, guru menyampaikan pengorganisasi awal sebagai berikut.
Saya ingin memberi ide yang dapat membantu kamu memahami terjadinya proses
penyerbukan. Ide tersebut adalah tiap-tiap jenis bunga memiliki struktur yang khusus
berkaitan dengan bagaimana cara penyerbukan terjadi pada bunga tersebut. Proses
penyerbukan dapat terjadi melaui perantai angin, burung atau serangga, dan manusia.
Seperti telah saya uraikan tentang adanya modifikasi strukrtur bunga minggu lalu, saya
ingin kamu menuliskan atau mendeskripsikan ciri struktur bunga yang dipolinasi oleh
angin, burung atau serangga, serta oleh bantuan manusia.
2. Sistem Memori
Bagaimana sesorang melakukan proses belajar dan bagaimana seseorang
menerapkan strategi-strategi belajar dipengaruhi oleh pengetahuan awal dan bagaimana
pemrosesan di dalam otak. Bagaiman sistem memori otak bekerja? Sejumlah ahli
psikologi kognitif mengembangkan teori pemrosesan informasi atau information
processing tentang pembelajaran. Dari sudut pandang ini informasi masuk ke dalam otak

memalui indera, dan di simpan sementara dalam memori jangka pendek atau short-term
memory. Dari memori jangka pendek di kirim ke memori jangka panjang atau long-term
memori, dan disimpan sampai di panggil lagi bila diperlukan.
Menciptakan kondisi umtuk mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan
memfokuskan perhatian mereka pada bahan-bahan pembelajaran tertentu merupakan hal
penting untuk memasukkan informasi ke dalam sistem memori jangka pendek.
Selanjutnya informasi itu harus dipindahkan kedalam memori jangka panjang agar
menjadi permanen dalam sistem memori siswa. Proses pemindahan informasi baru dari
memori jangka pendek ke memori jangka panjang di kenal dengan pengkodean atau
encoding. Setelah masuk di memori jangka panjang, informasi itu akan disimpan dalam
jangka waktu yang lama. Namun perlu disadari bahwa penyimpanan suatu memori ke
dalam memori jangka panjang tidak artinya bila sulit untuk dipanggil atau diaktifkan
kembali.
D.

Jenis-jenis Strategi Belajar


Pada umumnya siswa diminta untuk melakukan sejumlah besar tugas-tugas

belajar di sekolah, seperti berlatih soal penjumlahan, menghafal suatu konsep atau syair,
mengarang cerita, dan masih banyak lagi. Tujuan utama yang ingin dicapai melaui latihan
tersebut adalah penyelesaian tugas secara optimal. Namun ada hal yang lebih penting,
yaitu menguasai dengan tuntas proses pembelajaran itu sendiri, mendiagnosis situasi
pembelajaran yang tepat, memilih strategi yang sesuai, serta memonitor keefektifan
strategi tersebut. melalui uraikan berikkut diharapkanguru mampu mengubah teori
kognitif dan pemrosesan informasi menjadi strategi belajar khas. Akan dijelaskan berikut
ini empat jenis strategi belajar, yaitu strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi
organisasi, strategi metakognitif.
Keberhasilan siswa di sekolah sebagian besar terletak pada kemampuan siswa
belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri. Hal ini memberikan alasan
sedini mungkin mengajarkan strategi-strategi belajar pada siswa, mungkin mulai sekolah
dasar dan berlanjut ke sekolah menengah dan pendidikan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai