TINJAUAN PUSTAKA
upaya
untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari
ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
(Dinkes Makassar, 2006).
3.1.2
a.
b.
c.
d.
e.
f.
yaitu:
a. Pasangan usia subur
b. Ibu hamil dan menyusui
c. Anak dan remaja
d. Usia lanjut
e. Pengasuh anak
3.1.5
yang terdiri dari 7 indikator PHBS dan 3 indikator GHS (Gaya Hidup Sehat).
Indikator tersebut sebagi berikut :
a. 7 (tujuh) indikator PHBS
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
2) Bayi diberi ASI eksklusif,
3) Menimbang bayi dan balita,
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
5) Menggunakan air bersih,
6) Menggunakan jamban sehat,
7) Memberantas jentik di rumah (PSN).
b. 3 (tiga) indikator Gaya Hidup Sehat (GHS)
1) Melakukan aktifitas fisik setiap hari,
2) Makan sayur dan atau buah setiap hari,
3) Tidak merokok di dalam rumah.
3.1.7
Sepuluh Indikator Rumah Tangga Sehat
a. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan
yang ditolong oleh bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan syarat mutlak
agar ibu dapat melahirkan dengan selamat, dimana sebelumnya telah
10
setiap
kesempatan
di
desa/kelurahan
untuk
11
12
a)
b)
c)
d)
e)
f)
bayi membutuhkan.
2) Bagi bayi
a) Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
b) Bayi tidak sering sakit.
3) Bagi keluarga
a) Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian
susu formula dan pelengkapnya
b) Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula,
misalnya merebus air dan penccucian peralatan.
Adapun cara untuk menjaga mutu dan jumlah produksi ASI
antara lain :
1) Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran
dan buah-buahan, makanlah lebih banyak dari biasanya
2) Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari
3) Cukup istirahat dengan tidur siang atau berbaring selama 1-2 jam dan
menjaga ketenangan pikiran
4) Menyusui bayi sesering mungkin dari kedua payudara kiri dan kanan
secara bergantian hingga bayi tenang dan puas.
Upaya pemberian ASI eksklusif pada bayi bagi ibu yang
bekerja tetap bisa dilakukan dengan cara :
1) Berikan ASI sebelum berangkat bekerja
2) Selama bekerja, bayi tetap bisa diberi ASI dengan cara memerah ASI
sebelum berangkat kerja dan ditampung di gelas yang bersih dan
tertutup untuk diberikan kepada bayi di rumah
3) Setelah pulang bekerja, bayi disusui kembali seperti semula.
Sedangkan peran kader untuk mendukung keberhasilan
pemberian ASI eksklusif yaitu :
1) Mendata jumlah seluruh ibu hamil, ibu menyusui dan bayi baru lahir
yang ada di wilayah kerjanya
2) Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui di
Posyandu tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif
13
kesempatan
di
desa/kelurahan
untuk
14
menarik
perhatian
dan
tangan
dengan
15
menggerakkan
masyarakat
untuk
16
17
d)
e)
f)
g)
h)
i)
di
desa/keluarahan
untuk
Jentik
Berkala
adalah
pemeriksaan
tempat-tempat
18
lubang pohon, pagar bambu dll yang dilkakukan secara teratur sekali
dalam seminggu.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan
memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai
penyakit seperti Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria,
Filariasis
(Kaki
Gajah)
di
tempat-tempat
perkembangbiakannya.
19
kanker,
membantu
mengatasi
anemia,
membantu
20
21
22
c) Jumlah pertanyaan cukup 20-30 pertanyaan saja dan dibuat sederhana. Hal
ini karena survey ini bersifat cepat.
d) Rancangan sampel, memasukkan data, pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan bantuan komputer (Program yang bisa digunakan adalah
Epi info dan CSurvey).
e) Waktu sejak pelaksanaan sampai pelaporan bisa dilaksanakan secara
singkat.
f) Analisis data, penyajian data dari hasil survey disajikan dengan memakai
teknik statistik sederhana dengan tetap memperhatikan kaidah statistik
yang berlaku (Eriyanto, 2007).
3.2.2
23
Maka, laporan yang dibuat dari survey cepat ini cukup ditampilkan yang
penting-penting saja (Eriyanto, 2007).
3.2.3
3.2.4
24
25