PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Didalam praktek bengkel kerja batu yang dilaksanakan selama dua minggu.Disini
dibagi oleh masing-masing kelompok yang telah ditunjuk oleh dosen untuk pelaksanaan
praktek bengkel kerja batu ini.Didalam melaksanakan peraktet tersebut mahasiswa diajarkan
tentang beberapa jenis ikatan pasangan bata , teknik pelasanaan pekerjaan pemasangan bata ,
teknik pelaksanaan pembuatan rollag , teknik pelaksanaan pemasangan keramik dilantai ,
mengenal serta bagaimana cara menggunakan alat sebagaimana fungsinya , memecahkan
permasalahan dan persoalan yang timbul didalam pelaksanaan praktek kerja batu, dilatih
untuk bisa menggunakan akalnya yang tepat dan dapat diserap secara logika. Agar kelak
berguna bagi mahasiswa dan orang lain, apabila sudah masuk di lingkungan kerja maupun di
lingkungan masyarakat.
Tidak hanya itu saja. Malang adalah salah satu kota yang memiliki prospek
pembangungan yang sangat besar karena di malang masih banyak daerah-daerah yang belum
dibuka untuk tempat pembangungan. Pekerjaan batu merupakan salah satu pekerjaan yang
sangat vital dalam bidang teknik sipil. Oleh karena itu, mahasiswa harus menguasai teknikteknik dalam pekerjaan batu.
Berbeda dengan pekerjaan kayu, pekerjaan batu lebih diutamakan dalam pembangunan
gedung-gedung dan ada juga untuk rumah tinggal. Kita tahu dalam pembuatan suatu
bangunan, bahan dasarnya adalah batu, maka dari itu batu ini sangat penting perannya dalam
sebuah konstruksi.
B. TUJUAN UMUM
a. Memiliki pengetahuan tentang kontruksi pasangan bata
b. Mengetahui jenis serta dapat menggunakan peralatan kerja sesuai dengan
keperluannya
c. Menganalisa kebutuhan bahan yang diperlukan
d. Mengetahui teknis pelaksanaan pemasangan dinding bata dengan benar
A . Keselamatan kerja
1. Sebaiknya alat yang tidak dipergunakan lagi di taruh / diketepikan agar tidak terpijak
oleh kaki
2. gunakanlah alat sebagai mestinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
3. Jangan berguraw pada saat bermain main dengan alat yang berat dan tajam dalam
pelaksanaan praktek
B. Instruksi umum
TAHAP PEKERJAAN PEMASANGAN BATA
Dalam pengerjaan pemasangan dinding bata terdapat tahapan yang hrus diketahui,
yaitu :
1. Menyiapkan bahan
a. Bata
Siapkan bata dengan ukuran dan mutu seragam
Rendam bata dengan air agar beta kedap air sehingga tidak menyerap air pada
adukan / mortar
Pada bata beton dan bata trasram tak perlu direndam hanya permukaan yang
terkena adukan yang dibasahi
b. Adukan
Siapkan bahan adukan dalam keadaan kering
Sebaiknya bahan pencmpuran dilakukan secara mekanis
Bila dilakukan secara manual campuran bahan adukan ( semen dan pasir )
dalam keadan kering ( agregat dahulu kemudian bahan perekat ), buat
gundukan dan diatasnya dibuat kawah untuk memberi air
Setelah ditambah air, diaduk tidak kurang dari 8 menit
Diaduk sampai merata, sehingga diperoleh adukan lecek, plastis, enak
dikerjakan ( workability ) dan tidak kelebihan air ( bleeding )
2. Memasang bata dengan adukan
Sendok spesi
lancip
Sendok spesi
besar
Sendok kecil
Gunanya sama dengan sendok spesi, tapi digunakan pada bidang dimana sendok spesi tidak
dapat digunakan. Misalnya : mengisi siar, memasang ubin dna lain-lain.
Ruskam
Berguna untuk melicinkan dan meratakan permukaan plesteran.
Waterpass
Terbuat dari kayu atau aluminium yang dilengkapi dengan kotak nivo, yaitu sebuah tabung
gelas yang berisi cairan ethel adan ada gelembung udara didalamnya.
Berfungsi untuk mengukur kedataran dan ketegakan pasangan.
Line bobbyn
Terbuat dari plat besi tipis dan dihubungkan dengan benang sebagai pedoman dalam
pasangan bata
Skop
Gunanya untuk mengaduk spesi / mortar
Plat siku
Plta siku terbuat dari plat besi yang berfungsi untuk mengontrol serta menentukan kesikuan
dari suatu pasangan yang membentuk sudut 900.
Meteran
Berguna untuk mengukur ketebalan, lebar, panjang dan tinggi benda kerja
Kotak spesi
Berguna untuk tempat meletakkan mortar sewaktu pemasangan bata
Tongkat ukur
Berguna untuk menentukan tinggi setiap lapis pasangan dan juga untuk membantu waterpass
dalam menentukan kedataran pasangan.
BAB II
DASAR TEORI
A. PENGERTIAN
Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan
batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah batu
buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun
dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan
nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu sama lainnya setelah lapisan perekat
menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.
Macam macam batu sebagai pelapis dinding:
1. Batu alam
Ada beragam material yang dapat dipakai untuk melapisi dinding. Batu alam salah
satunya. Aksen dekoratif yang indah dapat tersaji, jika kita cermat dalam memilih dan
memasangnya. Batu alam membuat tampilan ruangan jadi alami. Bentuk, tekstur, dan
motifnya mampu membuat suasana ruang berubah sejuk alami. Dalam pemasangan, batu
alam dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan.
Batu alam dapat dipasang dengan pola seperti batu bata dinding, kotak-kotak bujur
sangkar, dan susun sirih. Selain juga pemasangan maju mundur. Pilihan pola ini dapat
disesuaikan dengan keinginan atau sesuai dengan karakter batu yang dipakai.
2. Batu candi
Batu ini berupa lempengan. Mudah menyerap air karena berpori besar. Teksturnya kasar.
Apabila terkena air, warna batu lebih kelam. Biasanya semakin hitam. Ukuran yang tersedia:
1. DRICEAL
Natural Look - Warna sama persis seperti batu alam sebelum dicoating Cocok
diaplikasikan pada batu palimanan, terracota, paras jogja, marmer, granit, dll
2. GLOSCOAT
Wetlook - Tampilan Glossy / Mengkilap, menimbulkan efek Basah Cocok
diaplikasikan pada batuan yang diletakkan dekat area air (kolam renang, air mancur, dll).
Diantaranya Batu Kali, Batu Candi, Batu Andesit, dll.
6. Batu buatan
Batu buatan adalah bahan bangunan yang sengaja dibuat menyerupai batu alam dan
dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu. Contoh : batu bata, batako, concrete block,
paving block.
Bahan-bahan:
Disini akan dikenalkan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pekerjaan batu baik
itu material utama maupun material dari bahan perekat batu tersebut.
1. Bata merah
Bata merah adalah suatu unsur bangunan yang terbuat dari tanah liat dengan atau
tanpa bahan tambahan seperti serbuk gergaji, sekam padi atau pasir. Tanah liat ini dicetak
berbentuk balok balok, lalu dibakar dengan C untuk mengeraskannya, sehingga tidak dapat
hancurtemperatur 1050 lagi bila direndam dalam air.
Penimbunan dilapangan harus diberi lantai dengan jarak 30 cm dari permukaan tanah.
Bata disusun berdiri arah lebarnya dan disusun berselang seling empat buah empat buah.
Ketinggian penyusunan max 2 m ini untuk memudahkan dalam pengambilan. Diatasnya
ditutup dengan kain terpal atau plastik agar air hujan tidak terserap oleh bata merah.
2. Super bata
Super bata adalah bahan bangunan yang bentuk dan kegunaannya sama dengan bata
merah. Super bata juga terbuat dari tanah liat dan dicampur dengan pasir halus.
Pembuatannya melalui proses mekanis, oleh karenanya super bata mempunyai permukaan
halus dengan ukuran yang sama. Biasanya bata ini dibuat tidak penuh, tapi berlobang
sehingga dapat menghemat bahan baku dan menghasilkan ikatan yang kuat dengan mortar.
8
Karena Super bata mempunyai permukaan yang halus, maka pada pemakaiannya kita tidak
memerlukan plesteran lagi. Dan juga karena bentuknya yang bervariasi, maka dapat dibuat
pemasangannya yang artisrik.
3. Batu cetak
Batu cetak adalah suatu bahan bangunan yang diproduksi oleh masyarakat kita,
terbuat dari trus dan kapur dengan perbandingan 5 : 1. Banyak keuntungan yang dapat kita
ambil dari pemakaian batu cetak ini, umpamanya untuk pemasangan 1 m2 dinding lebih
sedikit jumlah batu yang diperlukan, dan juga mengurangi keperluan mortar sampai 30 50
%. Berat pasangan jauh lebih ringan dari konstruksi bata merah bias 50 % lebih ringan,
sehingga tidak diperlukan lagi pondasi yang tidak terlalu dalam. Disebabkan oleh bentuk batu
cetakan yang beraneka macam, sehingga menarik, dan karena itu pula, dinding tidak usah
diplester karena ini sudah cukup menarik. Komposisi mortar untuk pemasangan batu cetak ini
harus sama dengan komposisi bahan batu cetak itu sendiri, sehingga dapat menghasilkan
ikatan yang baik antara mortar dan batu cetak.
4. Batako press.
Batako press ini terbuat dari adukan kapur, pasir, tras dan semen, pencetakannya
dengan mesin press, dibuat berlobang untuk menghemat bahan dan juga untuk isolasi suara
dan panas. Dan biasanya tembok sebelah luar tidak diplester lagi, kecuali bagian dalam
dinding.
Ukuran standarnya untuk Indonesia adalah :
a. 52 mm x 115 mm x 240 mm.
b. 50 mm x 110 mm x 230 mm.
Syarat pembuatan siar
a. Siar tegak = 1 1,5 cm
b. Siar datar = 1 2,5 cm
Pekerjaan pasangan bata telah dikenal sejak kurang lebih 6000 tahun yang lalu
(jaman Babilonia). Peningkatan konstruksi kuno terlihat di Mesir, Roma, Eropa, Inggris, Cina
dan Indonesia (kerajaan majapahit dan sriwijaya).
Di Indonesia, sebagian pekerjaan pasangan bata menggunakan bata merah yang
dihasilkan oleh industri kecil, hal ini umumnya kekuatan mutunya rendah serta memiliki daya
9
serap air yang tinggi. Pembuatan bata merah mutu tinggi dihasilkan oleh industri besar di
buat setelah tahun 1970 (pelita), yaitu bata bentuk pegal, berlubang atau berongga dan
berbentuk bata lapis. Tapi bata jenis ini jauh lebih mahal dibanding dengan bata industri kecil
(4 s/d 7 kali lipat), maka untuk kontruksi pasangan bata yang umum (dinding rumah tinggal
biasa dan sejenisnya) dipakai hasil industri kecil, meski mutunya kurang lebih 1/3 sampai
dari bata mutu tinggi.
Berbagai jenis bahan bangunan dapat dipergunakan untuk membut didinding
bangunan, tetapi bata merupakan salah satu jenis bahan untuk pemasangan didnding yang
banyak digunakan. Hal tersebut dikarenakan :
Kuat tekan dan lentur, kedua gaya ini menyatu menjadi gaya vertical dan gaya
horizontal
Daya hantar panas yang baik, dapat menahan panas pada pasangannya (sehingga
ruangan tidak panas) kemudian mengeluarkannya pada suhu rendah
10
Karena pasangan dinding bata merupakan susunan dari bata dan adukan / mortar,
maka sifat dinding tersebut dipengaruhi oleh sifat bata dan adukan pasangannya. Oleh karena
itu pengetahuan mengenai sifat bata, terutama sifat kekuatannya perlu diketahui sehingga
dapat diperkirakan kekuatan dinding tembok yang akan dibangun / dibuat.
Disamping itu perlu diketahui cara pelaksanaan pekerjaannya, karena walaupun
bahan yang dipakai baik mutunya tetapi bila cara pelaksanaan tidak benar maka akan
menghasilkan tembok yang tidak baik. Oleh karena iti sifat suatu dinding tembok bata
tergantung dari beberapa faktor, yaitu:
Sifat dari bahan pembuatannya yaitu adukan (sifat mortar) sifat bata yang dipakai
untu pemasangan
= 55 x 110 x 230 mm
M5a
= 65 x 90 x 190 mm
M5b
= 65 x 190 x 190 mm
pasir adalah bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung, dan dapat juga dibuat
dari gilingan batu. Fungsi pasir dalam pasangan adalah sebagai bahan pengisi. Ada 3
jenis pasir,yaitu :
Pasir urug
Pasir ini biasanya digunakan untuk pekerjaan lantai dimana pasir ini berfungsi
untuk menambah kepadatan, selain itu bisa juga digunakan untuk pekerjaan lantai
kerja yang berfungsi untuk memisahkan lumpur dengan pondasi karena
dikhawatirkan lumpur tersebut mengurangi kekuatan pondasi.
Pasir pasangan
pasir ini digunakan untuk pekerjaan plesteran ataupun pasangan.
12
Adukan rapat air, yaitu adukan yang sifatnya tidak menyerap air dipakai untuk
menahan jangan sampai air itu meresap kedalam bata, adukan ini juga disebut aduk
trass-raam (istilah belanda) dipakai diatas pondasi untuk mencegah rembesan air naik
ketembok.
Adukan biasa, yaitu adukan tanpa bahan tertentu
13
Bahan Pengisi
Kebersihan, yaitu bersih dari zat-zat organic / sisa-sisa makhluk hidup dan bersih dari
butiran-butiran lumpur (<5%)
3.
Air
Air yang digunakan untuk pengadukan mortar harus air yang bersih, yaitu air yang tidak
mengandung minyak, alkali, garam dan zat besi. Hal ini dapat mengurangi kekerasan
pasangan.
14
BAB III
PEMBAHASAN
JOB I
PASANGAN SIKU-SIKU ROLLAG 1 BATA
A. Teori
Pasangan siku-siku rollag 1 bata adalah pasangan bata yang terdiri dari bata yang di
teggakkan dengan sisi panjang menjadi dasarnya dan membentuk sudut 900.
B. Tujuan khusus
Mengetehui bentuk-bentuk ikatan pasangan bata ( masonry bonds )
Mengetahui jenis ukuran bata dan penggunannya sesuai jenis ikatan pasangannya
Mengetahui langkah kerja pemasangan ikatan tenbok dengan benar
Mengetahui perbandingan adukan dan cara pencampuran yang benar
Mengetahui tebal ukuran siar dengan tepat
Mengetahui pasangan siku-siku rollag,
mengetahui, mengenal serta dapat mempergunakan alat sebagaimana fungsunya
Dapat membuat pelaksanaan pekerjaan batu bata dengan lurus dan rata
15
Sendok spesi
6. Sekop
2.
7. Waterpass
3.
Ember
8. Jidar
4.
Meteran lipat
9. Sikat baja
5.
Line bobbyn
16
Tampak depan
Tampak atas
depan
= (1 x 0,10) + (1 x 0,015)
= 0,10 m + 0,015 m
= 0,115 m
= 0,222525 m2
0,007475 m2
= 29,77 bata = 30 bata
= 3,46
Jumlah bahan
Kp = 0,35 x 1 x 0,044505 m3 = 0,004502 m3 = 4,501 L
3,46
Ps = 0,35 x 4 x 0,044505 m3 = 0,018009 m3 = 18,009 L
3,46
Air yang digunakan secukupnya
E. Langkah kerja
Adapun langkah kerjanya sebagai berikut :
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan dan simpan di tempat yang aman.
2. Siapkan dan bersihkan tempat kerja dari debu-debu yang ada.
3. Siapkan bahan secukupnya dan simpan di dekat lokasi pekerjaan.
4. Membuat adukan mortar dengan perbandingan 1Pc : 4Kp.
5. Pasang bata awal di sisi kanan dan kiri di luar ukuran panjang dinding pertama dan
cek kedataran masing-masing dan antar bata dengan menggunakan waterpass.
Kemudian pasang line bobbyn. seperti pada gambar berikut (tampak atas):
18
bata awal
siku
line bobbyn
6. Cek kesikuan dari masing-masing sudut pertemuan benang dengan menggunakan plat
siku.
7. Jika sudah datar dan siku, hamparkan adukan spesi mengikuti benang pada line
bobbyn dan lakukan pemasangan bata pada lapisan pertama sesuai dengan teknik
pemasangan bata yang telah dijelaskan pada job 1 sebelumnya.
8.
Setelah selesai, tutup ruang kosong pada pertemuan antar bata dengan menempelkan
adukan spesi.
19
JOB II
PASANGAN EXPOSE BATA
A. Teori Dasar
Pasangan Expose bata adalah susunan bata-bata yang disusun sedemikian rupa
sehingga menghasilkan pasangan yang memiliki panjang dan tinggi sesuai keinginan kita
dengan ketebalan dari panjang bata
B. Tujuan khusus
Mengetahui bentuk-bentuk ikatan pasangan bata ( masonry bonds )
Mengetahui jenis ukuran bata dan penggunannya sesuai jenis ikatan pasangannya
Mengetahui langkah kerja pemasangan ikatan tenbok dengan benar
Mengetahui perbandingan adukan dan cara pencampuran yang benar
Mengetahui tebal ukuran siar dengan tepat
Mengetahui teknik pelaksanaan pemasangan dinding dengan tebal bata
mengetahui, mengenal serta dapat mempergunakan alat sebagaimana fungsunya
Dapat membuat pelaksanaan pekerjaan batu bata dengan lurus dan rata
Dapat memecahkan permasalahan dan persoalan yang timbul di dalam pelaksanaan
praktek kerja batu
C. Peralatan dan Bahan
Peralatan yang diperlukan:
1. Sendok spesi
6. Waterpass
7. Jidar
20
3. Ember
8. Sikat baja
4. Meteran lipat
9. Sekop
5. Line bobbyn
Bahan yang diperlukan:
1.
Semen
2.
Pasir
3.
Air
4.
Batu bata
5.
Benang
D. Analisa Bahan
Dalam menganalisa kebutuhan bahan pada pengerjaan pasangan bata yang harus di
perhitungkan yaitu:
Kebutuhan jumlah pasangan bata yang dipergunakan dalam pasangan
Kebutuhan jumlah tiap bahan pencampuran untuk membuat adukan / spesi
Diketahui :
Panjang pasangan = 5 bata
Tinggi pasangan = 13 bata
Perbandingan bahan = 1 Kp : 4 Ps
Tebal siar = 1,5 cm
Ukuran bata = 5 cm x 10 cm x 20 cm
Ukuran bata standar = 5 cm x 11 cm x 23 cm
Ditanya :
Kebutuhan bata
Kebutuhan spesi
Penyelesaian :
tampak depan
21
Tampak atas
0,8957 m2
0,013975 m2
= 0,76
Ps = 0,675 x 4 = 2,7 +
Jumlah = 3,46
Jumlah bahan:
Kp = 0,35 x 1 x 0,08957 m3 = 0,009061 m3 = 9,061 L
3,46
Ps = 0,35 x 4 x 0,08957 m3 = 0,036242 m3 = 36,242 L
23
3,46
Air yang digunakan secukupnya.
E. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan dipergunakan, letakan didekat tempat atau
lokasi pemasangan dengan jarak kira-kira 70 80 cm dari bidang pekerjan.
2. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan analisa perhitungan
3. Aduk semen dengan pasir dengan volume yang sudah dihitung dan air secukupnya
4. Sebelum bekerja, lokasi dan bata disiram terlebih dahulu supaya tidak menyerap air
semen
5. Pasang bata kepala diantara pasangan yang akan dikerjakan dan cek kedatarannya
mengunakan waterpass dan jidar
6. Kemudian hubungkan antara bata bantu 1 dengan bata bantu 2 dengan menggunakan
zidar kemudian di atas zidar letakkan waterpass untuk mendatarkannya.Dan apabila
bata bantu tersebut belum datar apakah itu terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, maka
yang perlu di rubah dengan menambah atau mengurangi siar pada salah satu bata
bantu tersebut.
Jidar
Waterpass
Bata awal
Spesi/ Mortar
7. Setelah datar pasang / hubungkan line bobbyn pada kedua bata bantu tersebut
8. Mulailah pemasangan bata pertama. Pada lapisan 1 bata pertama diletakkan 1 bata
dan di lanjutakan dengan bata selanjutnya ( Pastikan semua bata yang dipasang datar.
Agar datar gunakan alat waterpass)
arah dorongan
9. Mulailah pemasangan lapisan 2. Kita mulai dengan memasang bata agar siar
lapisan 1 tidak bertemu dengan siar lapisan 2. Setelah memulai dengan memasang
dengan bata dilanjutkan dengan 1 bata. ( Pastikan semua bata yang dipasang datar.
Agar datar gunakan alat waterpass)
24
10. Lakukanlah langah kerja yang sama pada lapisan 1 dengan memulai kembali dengan
meletakkan 1 bata.
11. Lakukanlah langah kerja yang sama pada lapisan 2 dengan memulai kembali dengan
meletakkan bata
JOB III
PLESTERAN
A. Teori
Plesteran adalah cara yang digunakan untuk menutupi bata. Dan juga agar membuat
dinding lebih halus.
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa terampil dalam mem-plester
Mahasiswa dapat berkreasi pada plesteran
Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang ditemui pada plesteran
Mengetahui langkah kerja pelesteran dengan benar
mengetahui, mengenal serta dapat mempergunakan alat sebagaimana fungsunya
4. Meteran lipat
2. Plat siku
5. Waterpass
3. Ember
6. Sekop
7. ruskam
Semen
2. Pasir
25
3. Air
A. Analisa Bahan
Diketahui :
Luas dinding = 0,8957 m2
Tebal plester = 2 cm
Ditanya :
Kebutuhan spesi
Penyelesaian :
Perhitungan kebutuhan spesi
Volume pemasangan = luas dinding x tebal plester
= 0,8957 m2 x 0,015 m
= 0,0134355 m3
Perbandingan untuk adukan 1 Pc : 4 Ps
Pc = 327 366 kg/m2
Ps = 982 1091 kg/m2
Jumlah bahan
Pc = Volume pasangan x 327
= 0,0134355 m3 x 327
= 4,3934085 kg
Ps = Volume pasangan x 982
= 0,0134355 m3 x 982
= 13,193661 kg
Jumlah air yang digunakan secukupnya.
E. Langkah kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan dipergunakan, letakan didekat tempat atau
lokasi pemasangan dengan jarak kira-kira 70 80 cm dari bidang pekerjan
2. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan analisa perhitungan
3. Sebelum diplester lokasi di basahi terlebih dahulu
4. Plester dinding setebal 1,5 cm
26
JOB IV
PASANGAN KERAMIK LANTAI
A. Teori
Pasangan keramik lantai adalah pasangan dari beberapa buah keramik yang disusun
sedemikian rupa hingga membentuk sebidang lantai
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa terampil dalam memasang pasangan keramik
Mahasiswa dapat berkreasi pada pasangan keramik
Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang ditemui pada pasangan keramik
Mengetahui langkah kerja pemasangan keramik dengan benar
mengetahui, mengenal serta dapat mempergunakan alat sebagaimana fungsunya
4. Meteran lipat
2. Plat siku
5. Waterpass
3. Ember
6. Sekop
Semen
2. Pasir
27
4. Keramik
5. Kain lap
3. Air
6. Paku
B. Analisa Bahan
Diketahui :
Ukuran keramik = 30 cm x 30 cm x 1,5 cm
Luas pemasangan lantai = 90 cm x 90 cm
Tebal lantai = 3 cm
Ditanya :
Kebutuhan keramik
Kebutuhan spesi
Penyelesaian :
Perhitungan kebutuhan keramik
Luas lantai = panjang x lebar pemasangan
= 0,90 m x 0,90 m
= 0,81 m2
Luas keramik = sisi x sisi
= 0,30 m x 0,30 m
= 0,09 m2
Jumlah keramik yang diperlukan = Luas lantai
Luas keramik
= 0,81 m2
0,09 m2
= 9 keramik
Perhitungan kebutuhan spesi
Volume pemasangan = luas lantai x tebal lantai
= 0,81 m2 x 0,03 m
= 0,0243 m3
Volume gembur = Volume pasangan x 1,2
= 0,0243 m3 x 1,2
= 0,02916 m3
Perbandingan untuk adukan 1 Pc : 4 Ps
Pc = 327 366 kg/m2
Ps = 982 1091 kg/m2
28
Jumlah bahan
Pc = Volume pasangan x 327
= 0,0243 m3 x 327
= 7,9461 kg
Ps = Volume pasangan x 982
= 0,0243 m3 x 982
= 23,8626 kg
Jumlah air yang digunakan secukupnya.
E. Langkah kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan dipergunakan, letakan didekat tempat atau
lokasi pemasangan dengan jarak kira-kira 70 80 cm dari bidang pekerjan
2. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan analisa perhitungan
3. Sebelum diplester lokasi dan keramik di basahi terlebih dahulu
4. Tentukan as pasangan Pasang paku dan hubungkan dengan benang sehingga
membentuk garis bersilangan dengan sudut 90 dan cek kesikuan dengan plat siku
5. Plester lantai setebal 1,5 cm
6. Sebelum dipasang keramik plesteran didatarkan dengan ruskam dan cek kedataran
menggunakan waterpass
7. Mulailah memasang keramik dari as yang telah ditentukan
8. Pada saat pemasang keramik, rapikan pertemuan keramik dan rapatkan serapat
mungkin serta tidak lupa keramik ketok-ketok dengan gagang sendok spesi untuk
mendapatkan kedataran yang diinginkan
9. Periksalah kedataran dengan menggunakan waterpass dan lanjutkan hingga
pemasangan selesai
29
JOB V
PASANGAN KERAMIK DINDING
A. Teori
Pasangan keramik dinding adalah pasangan dari beberapa buah keramik yang
disusun sedemikian rupa hingga menutupi seluruh / sebagian dinding
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa terampil dalam memasang pasangan keramik
Mahasiswa dapat berkreasi pada pasangan keramik
Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang ditemui pada pasangan keramik
Mengetahui langkah kerja pemasangan keramik dengan benar
mengetahui, mengenal serta dapat mempergunakan alat sebagaimana fungsunya
4. Meteran lipat
2. Plat siku
5. Waterpass
3. Ember
6. Sekop
30
Semen
4. Keramik
2. Pasir
5. Kain lap
3. Air
6. Paku
C. Analisa Bahan
Diketahui :
Ukuran keramik = 20 cm x 25 cm x 1,5 cm
Luas pemasangan dinding = 90 cm x 70 cm
Tebal lantai = 3 cm
Ditanya :
Kebutuhan keramik
Kebutuhan spesi
Penyelesaian :
Perhitungan kebutuhan keramik
Luas dinding = panjang x lebar pemasangan
= 0,90 m x 0,70 m
= 0,63 m2
Luas keramik = sisi x sisi
= 0,20 m x 0,25 m
= 0,05 m2
Jumlah keramik yang diperlukan = Luas lantai
Luas keramik
= 0,63 m2
0,05 m2
= 12,6 = 13 keramik
Perhitungan kebutuhan spesi
Volume pemasangan = luas lantai x tebal lantai
= 0,63 m2 x 0,03 m
= 0,0189 m3
Volume gembur = Volume pasangan x 1,2
= 0,0189 m3 x 1,2
= 0,02268 m3
Perbandingan untuk adukan 1 Pc : 4 Ps
Pc = 327 366 kg/m2
Ps = 982 1091 kg/m2
Jumlah bahan
Pc = Volume pasangan x 327
31
= 0,0189 m3 x 327
= 6,1803 kg
Ps = Volume pasangan x 982
= 0,0189 m3 x 982
= 18,5598 kg
Jumlah air yang digunakan secukupnya.
E. Langkah kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan dipergunakan, letakan didekat tempat atau
lokasi pemasangan dengan jarak kira-kira 70 80 cm dari bidang pekerjan
2. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan analisa perhitungan
3. Sebelum diplester lokasi dan keramik di basahi terlebih dahulu
4.
32
BAB IV
DOKUMENTASI
33
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Adukan semen harus sesuai standar, karena apa bila tidak sesuai standar pencampuran
pasangan bata akan tidak kuat dan mudah roboh
7.
Ada beberapa potongan bata. Antara lain bata ,bata dan bata 1
8.
Ada beberapa pemasangan dinding bata. Antara lain pasangan dinding bata,
pasangan pertemuan 2 dinding sudut dan satu bata, Pasangan persilangan dua dinding
bata dengan pertemuan 1 bata, serta membuar rollag dan pilaster
9.
10.
B. SARAN
Dalam
melaksanakan
suatu
pekerjaan
seharusnya
memakai
34
Agar praktek kerja batu berjalan dengan baik diperlukan peralatan yang lengkap dan
tidak rusak dan utamakan keselamatan kerja.
C KESAN
bisa mengetahui di mana sopan dan santun yang harus di jalan kan
Memahami bagaimana lelahnya menjadi tukang
Jadi tahu bahwa spesi yang biasanya dikerjakan oleh tukang pada umumnya tidak benar.
Karena kalau spesi terlalu tebal atau lebar maka apa bila adanya guncangan yang misalnya
diakibatkan oleh gempa akan cepat terjadi suatu keretakan pada sebuah dinding.
Jadi tahu bahwa kegunaan sendok spesi untuk mengambil spesi pas untuk satu
pemasangan bata.
. JANGAN MAKAN
menyakitkan,
Bisa berpikir dan mempunyai keyakinan sendiri tampa meniru oRang lain
35