Demokrasi Di Lingkungan Keluarga
Demokrasi Di Lingkungan Keluarga
keluarga
(bahagia tak cukup dengan harta)
Kelompok 5
Anggota:
-Naufal
-Putri dila (38)
-Yoel
-Salsa S.N(40)
SINOPSIS
Pada sebuah keluarga kaya yang cukup terkenal dan merupakan keluarga yang harmonis,
tinggalah seorang anak yang bernama Fiki dan kakaknya yang bernama Luluk. Fiki adalah
anak yang baik, pintar ,dan rajin. Ia juga dikenal sebagai anak yang supel. Berbeda dengan
Luluk, ia memiliki sifat yang cuek dan arogan
Di masyarakat, keluarga ini dikenal sebagai keluarga yang harmonis, tapi sebenarnya
tidak. Fiki adalah seorang anak yang kesepian, karena orang tuanya jarang meberi kasih
sayang kepada Fiki. Keluarga ini juga selalu diwarnai dengan percekcokan. Akibatnya
membuat Fiki salah pergaulan (pergaulan bebas). Ayahnya selalu pulang malam karena
jadwal kerjanya yang padat. Sementara Ibunya selalu pergi arisan, shopping, dan berkumpul
bersama teman temanya.
Kehidupan pahit itu yang membuat mereka bosan tinggal di rumah, dan mencari
kesenagan diluar rumah. Namun Fiki dan Luluk tetap kompak berusaha untuk menyatukan
orang tua mereka yang tidak akur lagi. Berbagai cara mereka lakukan bersama.
Fiki menyadari pelarianya kepergaulan bebas bukan merupakan solusi yang terbaik. Fiki
dan Luluk, mereka remaja yang membutuhkan kasih sayang orang tua. Dan pada akhirnya
orang tua mereka menyesali perbuatanya, mereka sepakat untuk bersama kembali menjadi
sebuah keluarga yang harmonis, dan memulai kembali kehidupan rumah tangga dengan baik
Di rumah saat makan malam
Adik
Kakak : Papa, mama pulang kok dik. Tapi mereka pulang larut malam. Sedangkan adik
sudah tidur.
Adik
: Pantesan (meledek)
: Pantesan aja aku udah tidur. Mungkin hanya hantu saja yang mau berkeliaran
seperti itu.
Kakak : Adik gak boleh ngomong kayak gitu tau. Mereka kan orang tua kita juga.
Adik
: "Orang tua macam apa kayak gitu. Gak pernah peduli sama anak sendiri. Pulang
malam, pergi pagi .. huuhh ..(kesal)
Kakak : Iya sudah lah dik, ayo kita beresin, habis itu kita tidur .
Kakak : Mau ngantar mama ke rumah tante Mia, terus kayak nya ke mall gitu.
Adik
: Mama kenapa sih, selalu sibuk sama teman-temannya, sedangkan kita di tinggalin
tiap hari..(cemberut)
Kakak : Yaah, mama emang dari dulu kayak gitu kan, ngerti sendiri kamu . Udah ya kakak
mau pergi dulu..(ketus)
mereka pun pergi meninggalkan adik sendirian .
Beberapa jam kemudian, mama pulang dengan seabrek-abrek belanjaan.
Sekitar jam 1 malam, Fiki pulang ke rumahnya. Sesampainya di dalam rumah ternyata
perkelahian hebat terjadi antara papanya dan mamanya.
Dan setiap malam Fiki selalu pergi ke club malam itu.
Saat di ruang tamu
Mama : Dari mana pa...?!! kok baru pulang..(ketus)
Papa
: Selalu pergi arisan, berfoya di mall. Buat apa itu semua..? gak penting banget
anak-anak gak terurus(berdiri dan melempar majalah)
Mama : Gak penting gimana? Itu ku lakukan Cuma untuk mengisi waktu luang aku, karena
kamu gak pernah ada waktu buat kita..
Papa
: Aku lakukan itu semua.. karena buat kamu dan anak-anak juga..
Mama : Tapi itu berlebihan . Pergi subuh pulang larut malam, kapan kamu nyempatin
waktu buat aku..?
Papa
: Tapi kalau aku gak gitu, kita mau makan pakai apa..?
: Mama papa udah.. CUKUP,, aku udah capek dengar ini tiap hari. Selalu berantem.
Bisa gak sih berantamnya besok-besoooook aja. Udah bosan tau..!!
Mama : Adik , kamu belum tidur sayang ? (menghampiri adik dan memegang bahunya)
Adik
: Gimana mau tidur kalau mama sama papa berantem terus.. (menepis tangan
mama)
Mama : Ini semua karena kamu..! (kembali menghampiri ayah)
Papa
: Kamu jangan hanya nyalahin aku saja. Anak kita tu gak pernah diurusin
Adik
: Mama papa STOP! Aku bosan (membanting pintu dan masuk kamar).
: (hanya diam)
Mama : Mama tau ini semua kesalahan mama. Mama sibuk sama arisan , shopping,
sehingga gak ada waktu buat papa, kamu , dan kak luluk. Tapi mulai sekarang mama
mau berubah. mama mau jadi ibu rumah tangga yang ngurusin anak-anak dan
suaminya. Mama juga udah rela ninggalin bisnis butik mama
Papa
: Dik, kak, yang kemarin malam nggak usah di pikirkan lagi ya nak. Papa sama
: Nah kalau ginikan enak , iya kan kak (sambil melihat luluk)
Kakak : Iya dik, akhirnya kita punya keluarga yang utuh.(tersenyum bahagia)
Adik
: Waah,, kalau bisa , kita jalan-jalan bareng ni, kan udah lama banget gak liburan
sekeluarga.
Papa
Adik
Mama
: Iya, mama udah urus sama tante Ellen, minggu depan kita mau tour ke
Eropa berempat.
Kakak
Akhirnya merakapun bisa akur kembali , dan menjadi keluarga yang bahagia .