Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUSI DAN SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh Kelompok 5:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Adi Rahmatulloh
Dewi Sulistyowati
Edi Martono
Ella Ayu Septia M
Hani Ferrani
Hidayati Ahmad
Martanto
Noni Chrissuda A
Ony Rosalia

1406647410
1406647644
1406647726
1406647745
1406647902
1406648003
1406648193
1406648344
1406648426

UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
EKSTENSI SEMESTER I
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah SWT sehingga makalah ini dapat dikerjakan, makalah ini
dibuat sebagai tugas dalam mata pelajaran Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat program
exstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sebelumnya kami berterima kasih kepada dosen, rekan mahasiswa yang telah
membantu sehinggga makalah ini dapat dibuat. Kami merasa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami menerima saran dan kritik dari segala
pihak. Harapan kami semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.

Depok, 6 Desember 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu sistem yang
disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas
yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara
kesehatan. Sistem kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu, sistem kesehatan tidak hanya mencakup health care atau
pelayanan kesehatan, tetapi meliputi pengembangan pembiayaan dan mekasnisme risk
pooling sehingga dapat melindungi masyarakat dari beban keuangan dan beban ekonomi
karena penyakit. Dimensi lain menyangkut peningkatan kepuasan konsumen dan memberikan
informasi dan pilihan, juga merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. Sistem
kesehatan juga harus mampu memberikan manfaat kepada masyarakat dengan disitribusi
yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat yang
diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut, sistem kesehatan melakukan setidaknya empat fungsi yang meliputi pembiayaan,
pemberian pelayanan, produksi sumber daya dan pembimbingan. Dengan melihat fungsifungsi tersebut, maka sistem kesehatan dapat dilihat sebagai sistem produksi. Untuk
memproduksi barang dan jasanya, sistem kesehatan harus memobilisasi sumber daya,
kemudian menyalurkan sumber daya tersebut ke embaga menghasilkan produk dan jasa atau
individual yang membelinya. Banyak faktor yang menentukan kecukupan, efisiensi dan
kualitas dari barang dan jasa sistem kesehatan. Salah satunya berkaitan dengan mobilisasi
sumber pendanaan, bagaimana sumber daya ini diorganisasikan serta bagiamana sumber daya
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. National Health Account merupakan alat
yang sangat membantu untuk mengelola organisasi, fungsi, dan dampak dari pembiyaaan
sistem kesehatan tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengidentidikasi tujuan kebijakan kesehatan masyarakat.
2. Mengidentifikasi 10 hal penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Mendeskripsikan keunggulan dasar dari Institusi kesehatan masyarakat di
Indonesia.
4. Mengidentifikasi organisasi dan badan kesehatan masyarakat global serta
mendeskripsikan peranannya.

5. Mengilustrasikan kebutuhan kerjasama Institusi kesehatan masyarakat pemerintah


dengan organisasi pemerintah maupun non pemerintahan lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. TUJUAN KEBIJAKAN KESEHATAN MASYARAKAT


Peran pemerintah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang menjadi
komponen penting, meliputi bagaimana kerja badan-badan kesehatan masyarakat dan
pemerintah. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat seringkali dianggap sama dengan peran
badan pemerintahan. Kebijakan kesehatan atau health policy adalah segala sesuatu untuk
mempengaruhi faktor-faktor penentu di sektor kesehatan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat. Kebijakan kesehatan sangat penting, karena :
1

Sektor kesehatan merupakan bagian penting dalam perekonomian di berbagai negara.

Kesehatan dapat dipengaruhi oleh sejumlah keputusan yang tidak ada kaitannya
dengan pelayan kesehatan. (seperti kemiskinan, polusi udara, dan lain sebagainya).

Memberi arahan dalam pemilihan teknologi kesehatan.


Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi dan program

kesehatan. Masing-masing memiliki peran untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang


sehat. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain:
1

Pemantapan kerjasama lintas sektor.

Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat, dan kemitraan swasta.

Peningkatan kesehatan lingkungan.

Peningkatan upaya kesehatan.

Peningkatan sumber daya kesehatan.

Peningkatan kebijakan dan menejemen pembangunan kesehatan.

Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penggunaan obat, makanan


dan alat kesehatan yang illegal.

Peningkatan IPTEK kesehatan.


Pada tahun 1994, Dinas Kesehatan Amerika Serikat mengeluarkan "Kesehatan
Masyarakat di Amerika", yang menentukan tujuan dan jasa lembaga kesehatan
masyarakat. Tujuannya adalah :

1. Untuk mencegah epidemi dan penyebaran penyakit


2. Untuk melindungi terhadap bahaya lingkungan
3. Untuk mencegah cedera
4. Untuk mempromosikan dan mendorong perilaku sehat
5. Untuk merespon bencana dan membantu masyarakat dalam pemulihan
6. Untuk menjamin kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan
Hal diatas merupakan tujuan untuk mencapai keberhasilan. Selain itu, penting juga
untuk menentukan peran lembaga kesehatan masyarakat pemerintah dan implikasinya, bahwa
peran lembaga pemerintah yang lain dan kebutuhan non-pemerintah untuk bermain.
Kesehatan masyarakat dalam pernyataan Amerika dibangun berdasarkan Institute of
Medicine (IOM) pada tahun 1988, laporan ini disebut masa depan kesehatan masyarakat.
IOM ditetapkan tiga fungsi kesehatan masyarakat inti yang lembaga kesehatan masyarakat
pemerintah perlu melakukan. Konsep "fungsinya inti" menyiratkan bahwa pekerjaan tidak
dapat didelegasikan kepada lembaga lain untuk atau lembaga swadaya masyarakat. Hal ini
juga menyiratkan bahwa lembaga kesehatan masyarakat pemerintah akan bekerja sama dan
untuk mencapai fungsi-fungsi ini karena sebagai kelompok mereka bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat secara keseluruhan - tidak ada satu lembaga di tingkat lokal, negara
bagian, atau tingkat federal secara khusus atau eksklusif bertanggung jawab untuk mencapai
pelayanan kesehatan masyarakat yang penting.
Fungsi inti didefinisikan oleh IOM adalah: 1) penilaian, 2) pengembangan kebijakan,
dan 3) jaminan.
1. Penilaian meliputi memperoleh data yang mendefinisikan kesehatan penduduk secara
keseluruhan dan kelompok tertentu dalam masyarakat, termasuk menentukan sifat
masalah kesehatan baru dan bertahan.
2. Jaminan mencakup lebih dari pandangan tanggung jawab kesehatan masyarakat
pemerintah untuk memastikan bahwa komponen kunci dari sistem kesehatan yang
efektif, termasuk perawatan kesehatan dan kesehatan masyarakat, berada di tempat
meskipun pelaksanaannya akan sering dilakukan oleh orang lain.

3. Pengembangan kebijakan termasuk mengembangkan rekomendasi berdasarkan


bukti dan analisis lainnya, seperti analisis kebijakan kesehatan, untuk memandu
pelaksanaan termasuk upaya untuk mendidik dan memobilisasi kemitraan masyarakat.
Ketiga fungsi inti, berguna dalam memberikan penggambaran tanggung jawab dan
kerangka intelektual bagi pekerjaan lembaga kesehatan masyarakat pemerintah, untuk
memberikan pemahaman atau definisi kerja badan-badan kesehatan publik yang jelas.
Dengan demikian, di samping tujuan kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan dalam
pernyataan Amerika mendefinisikan serangkaian sepuluh penting pelayanan kesehatan
masyarakat yang dibangun di atas fungsi inti IOM, panduan sehari-hari tanggung jawab, dan
menyediakan mekanisme untuk mengevaluasi apakah fungsi inti terpenuhi. Kesepuluh
layanan telah datang untuk mendefinisikan tanggung jawab menggabungkan lokal, negara
bagian, dan sistem kesehatan masyarakat pemerintah federal.
B. SEPULUH ESENSIAL PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Layanan Penting
1

FUNGSI INTI PENILAIAN (ASSESSMENT )


a Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
masyarakat
Hal ini penting untuk organisasi kesehatan masyarakat untuk memantau status
kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi tren dan menargetkan sumber daya
kesehatan. Komponen layanan ini antara lain: pemanfaatan sarana yang tepat untuk
menafsirkan dan menyebarkan data ke khalayak yang menarik; kolaborasi dalam
mengintegrasikan dan mengelola kesehatan masyarakat; dan penilaian yang akurat
dan periodik status kesehatan masyarakat. Secara khusus, organisasi kesehatan
masyarakat dapat memantau status kesehatan populasi mereka dengan menciptakan
sistem pelaporan penyakit, profil kesehatan masyarakat, dan survei kesehatan.
b

Mendiagnosa dan menyelidiki masalah kesehatan dan bahaya kesehatan di


masyarakat
Mendiagnosa dan menyelidiki masalah kesehatan dan bahaya di masyarakat

merupakan hal penting dalam mengalokasikan sumber daya kesehatan masyarakat.


Komponen dalam layanan ini antara lain: screening penyakit; akses ke laboratorium
kesehatan masyarakat mampu menyelesaikan skrining cepat dan pengujian volume

tinggi; dan penyelidikan epidemiologi wabah penyakit dan pola penyakit.


Kesiapsiagaan darurat juga merupakan komponen penting dari organisasi kesehatan
masyarakat. Tim harus tersedia dan siap untuk memerangi bencana alam, cuaca
buruk, wabah, bioterorisme, korban massal dan keadaan darurat kimia.
2. KEBIJAKAN FUNGSI INTI PEMBANGUNAN ( POLICY DEVELOPMENT)
a Menginformasikan, Mendidik, dan Memberdayakan masyarakat tentang masalah
kesehatan
Setelah prioritas kesehatan masyarakat telah dibentuk melalui pemantauan dan
investigasi masalah kesehatan di masyarakat, kegiatan pendidikan yang
mempromosikan peningkatan kesehatan harus disebarluaskan. Komponen dalam
layanan ini antara lain: baik ketersediaan informasi kesehatan dan sumber daya
pendidikan dan adanya program pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Hal
ini dapat dicapai melalui advokasi media dan pemasaran sosial.
b

Memobilisasi kemitraan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan


masalah kesehatan
Organisasi kesehatan masyarakat di tingkat lokal, negara bagian dan nasional

dapat memobilisasi kemitraan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan


masalah kesehatan. Komponen layanan ini antara lain: membangun koalisi untuk
memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia; mengadakan dan memfasilitasi
kemitraan yang akan melakukan didefinisikan proyek peningkatan kesehatan dan
memberikan bantuan kepada mitra dan masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan. Yang paling penting adalah identifikasi stakeholder potensial yang akan
memberikan kontribusi atau manfaat dari kegiatan kesehatan masyarakat.
c. Mengembangkan Kebijakan dan Rencana yang mendukung upaya kesehatan
perorangan dan masyarakat
Kebijakan dapat efektif dalam memodifikasi perilaku manusia dan
mengurangi hasil kesehatan negatif. Komponen dalam layanan ini antara lain:
pengembangan kebijakan untuk memandu praktek kesehatan masyarakat;
penyelarasan sumber daya dan strategi untuk upaya kesehatan masyarakat; dan
strategi perencanaan kesehatan yang sistematis untuk memandu peningkatan

kesehatan masyarakat. Selain kebijakan yang dapat mendukung upaya kesehatan,


hukum dapat mengurangi hasil kesehatan negatif.
3. FUNGSI JAMINAN INTI (ASSURANCE)
a Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi dan menjamin kesehatan dan
keselamatan publik
Suatu hal yang penting jika individu dan organisasi sesuai dengan hukum dan
peraturan yang ada untuk memastikan kesehatan secara keseluruhan dan keselamatan
masyarakat umum. Komponen layanan ini meliputi: meninjau, mengevaluasi, dan
merevisi undang-undang dan peraturan diberlakukan untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan masyarakat; mendidik orang dan organisasi tentang hukum-hukum dan
peraturan untuk meningkatkan kepatuhan dan mendorong penegakan mereka; dan
menegakkan tindakan yang melindungi kesehatan masyarakat (misalnya,
perlindungan air minum, penegakan standar udara bersih, mandat imunisasi;
memfasilitasi tepat waktu tindak lanjut dalam hal bahaya dan wabah penyakit
paparan terkait, memantau kualitas layanan kesehatan, melakukan review tepat waktu
obat baru, biologi, dan alat kesehatan; memastikan keamanan pangan, dan
menegakkan perumahan dan sanitasi kode).
b

Link masyarakat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan pribadi dan menjamin


penyediaan pelayanan kesehatan saat dinyatakan tidak tersedia
Memiliki akses ke perawatan ketika dibutuhkan sangat penting dalam

membantu individu mencegah dan menghindari hasil kesehatan yang kurang baik dan
biaya medis. Di tingkat lokal, komponen layanan ini antara lain: mengidentifikasi
populasi yang menghadapi hambatan untuk mengakses layanan kesehatan dan
mengatasi kebutuhan pribadi mereka kesehatan, menjamin keterkaitan populasi ini
terhadap pelayanan kesehatan yang sesuai dengan mengkoordinasikan layanan
penyedia, dan mengembangkan dan menerapkan intervensi yang membahas
hambatan yang mereka hadapi dalam mencoba untuk mengakses layanan. Pada
tingkat negara dan pemerintahan, komponen layanan ini meliputi: menilai akses dan
ketersediaan layanan kesehatan negara; bermitra dengan sektor publik, swasta, dan
non-profit untuk menyediakan sistem terkoordinasi perawatan kesehatan; menjamin
akses ke sistem perawatan kesehatan terkoordinasi dengan menggunakan upaya
penjangkauan yang menghubungkan individu untuk pelayanan kesehatan yang

mereka butuhkan; mengembangkan dan menerapkan proses perbaikan yang terus


menerus untuk menjamin pemerataan sumber daya untuk mereka yang sangat
membutuhkan layanan ini. Strategi HIV / AIDS Nasional (NHAS) menggunakan ide
layanan ini sebagai salah satu langkah-langkah tindakan untuk mencapai peningkatan
akses ke perawatan dan perbaikan hasil kesehatan bagi orang yang hidup dengan
HIV.
c

Pastikan penyediaan publik dan pribadi tenaga kerja kesehatan yang kompeten
Petugas kesehatan dan staf yang kompeten (yaitu, terampil dalam prinsip-

prinsip inti dari praktik kesehatan masyarakat) lebih mungkin untuk memberikan
perawatan dan layanan lain yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
mereka yang tidak. Komponen layanan ini antara lain: memastikan bahwa tenaga
kerja memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk, mempertahankan standar tenaga
kerja kesehatan masyarakat. Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan
melembagakan ujian sertifikasi sebagai cara untuk memastikan kompetensi minimal
dalam kesehatan masyarakat.
d

Evaluasi Efektivitas, aksesibilitas, dan Kualitas Pribadi dan Penduduk Berbasis


Pelayanan Kesehatan
Mengingat sumber daya yang langka, penting untuk melacak apakah program

atau kebijakan akhirnya menghasilkan hasil yang diharapkan. Komponen layanan ini
meliputi: menilai aksesibilitas, kualitas dan efektivitas layanan dan program yang
disampaikan; memberikan kebijakan dengan informasi yang mereka butuhkan untuk
membuat keputusan baik-informasi mengenai alokasi sumber daya yang langka;
pelacakan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan menganalisis data mengenai
status kesehatan dan pemanfaatan pelayanan; dan berusaha untuk meningkatkan
kapasitas sistem kesehatan publik untuk juga melayani penduduk. Analisis efektivitas
biaya telah diusulkan sebagai salah satu strategi yang mungkin untuk
menginformasikan kebijakan tentang cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya
kesehatan.
4. KETIGA FUNGSI INTI LEMBAGA KESEHATAN (Institute of Medicine =
IOM)
a Penelitian Wawasan Baru dan Inovatif Solusi untuk Masalah Kesehatan

Melalui penelitian, kesehatan dan perawatan kesehatan agar masalah yang


dihadapi individu dapat dipahami dengan lebih baik dengan mengupayakan
penelitian tersebut. Komponen layanan ini antara lain: mendorong pengembangan
kontinum solusi inovatif untuk program kesehatan dalam hal upaya praktis berbasis
lapangan serta upaya akademik, mendirikan konsorsium lembaga penelitian dan
lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk mendorong lebih kolaboratif dan upaya
lintas sektor, dan memastikan kapasitas sistem kesehatan publik untuk melakukan
kebijakan epidemiologi dan kesehatan tepat waktu analisis.

Adopted: Fall 1994, Source: Public Health Functions Steering Committee, Members (July
1995):American Public Health AssociationAssociation of Schools of Public Health
C. INSTANSI KESEHATAN MASYARAKAT
Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, baik itu di pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik
Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun pelayanan jasa.
Dewasa ini Masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi pelayanan publik.
Oleh sebab itu substansi administrasi sangat berperan dalam mengatur dan mengarahkan
seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai tujuan.
Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan olehpemerintah adalah
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih efisien, efektif serta dapat

dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000 yaitu bahwa tujuan
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Adapun proses pelayanan kesehatan dan kualitas pelayanan berkaitan dengan
ketersediaan sarana kesehatan yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Balai
Pengobatan), pelayanan rujukan (rumah sakit), ketersediaan tenaga kesehatan, peralatan dan
obat-obatan.
Berikut Beberapa Jenis Institusi Kesehatan Masyarakat :
1. Rumah Sakit
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit merupakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Pemahaman mendalam mengenai Rumah Sakit diperlukan untuk mengenal jenisjenisnya. Rumah sakit dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya
memberikan diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien. Tugas dan
fungsi ini berhubungan dengan kelas dan tipe rumah sakit yang di Indonesia terdiri dari
rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d dan e. berbentuk badan dan
sebagai unit pelaksana teknis daerah. Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi
sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan
indonesia melalui keputusan dirjen medik.
Adapun jenis-jenis rumah sakit di Indonesia dibagi-bagi menurut
kategori,diantaranya sebagai berikut :
a

Berdasarkan kepemilikan

Berdasarkan kepemilikannya Rumah Sakit terdiri atas dua yaitu:


1) Rumah Sakit Pemerintah sifatnya tidak mencari keuntungan, yang dikelola oleh
Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, TNI dan BUMN.
2) Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang
sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang memang mencari
b

keuntungan (profit).
Berdasarkan Layanannya

Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi dua yaitu sebagai berikut:

Rumah Sakit Umum Untuk Rumah Sakit Pemerintah, digolongkan menjadi 5


tingkatan, sebagai berikut:
1) Rumah Sakit Umum tipe A, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis
spesialistik dan subspesialistik yang luas.
2) Rumah Sakit Umum tipe B, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis
spesialistik dan subspesialistik yang terbatas.
3) Rumah Sakit Umum tipe C : Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayan medik
spesialistik sekurang-kurangnya spesialistik 4 dasar kelengkapan.
4) Rumah Sakit Umum tipe D : Memepunyai fasilitas dan kemempuan sekurangkurangnya pelayanan medik dasar
5) Rumah Sakit Umum tipe E : Rumah sakit khusus yang menyelenggarakan hanya
satu macam pelayanan kedokteran saja.
2. Puskesmas
Berikut ini beberapa pengertian Puskesmas:
a. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah
kerja (Departemen Kesehatan RI, 2004).
b. Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan
perkataan lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya (Departemen
Kesehatan RI, 1991).
c. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertangungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja tertentu (Departemen Kesehatan RI, 2006).
d. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai : Pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, Pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
3. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup


wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan
kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia. Jumlah Puskesmas Pembantu (pustu)
Menurut Kondisi adalah informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) yang
dimiliki oleh Puskesmas yang bersangkutan yang dirinci menurut kondisi fisik
bangunannya.
Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat,
puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas,
dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu
merupakanbagian integral dari puskesmas, dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil
dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Di Kabupaten masalah keterbatasan
penduduk miskin untuk menjangkau pelayanan kesehataan juga sangat terasa.Dengan
berbagai hambatan, letak geografis dan sarana transportasi seharusnya pustu menjadi
pilihan masyarakat untuk dimanfaatkan karena merupakan satu-satunya pelayanan
kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat. Namun kenyataannya pemanfaatan
pustu masih sangat rendah. Fungsi puskesmas dan Pustu Apabila dilihat dari fungsinya
Puskesmas dan Pustu memiliki tiga fungsi yaitu :
a. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masrakat untuk hidup sehat, berperan aktif
adalah memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini diselenggarakan

dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khusunya social budaya masyarakat


setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi :
1) Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehtan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberatasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
4. Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang di manfaatkan untuk memperoleh
pelayanan dan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Melalui posyandu masyarakat dapat melakukan pemantauan pertumbuhan balita dengan
menggunakan KMS serta dapat memperoleh informasi tentang berbagai prilaku hidup bersih
dan sehat, ( Journal pangan dan Gizi, 2007).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk
memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut
masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes
RI, 1990).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari keluarga berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat

dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana. Tujuan penyelenggara posyandu :
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu ( ibu hamil,
melahirkan dan nifas) Membudayakan NKKBS.
b. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
c. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan
keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
5. Poskesdes
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat desa.Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya
masyarakat dan dukungan pemerintah.Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif
dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader
atau tenaga sukarela. Tujuan poskesdes antara lain:
a. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di
wilayah desanya
b. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan
c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta factor- factor resikonya
d. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan
e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
tenaga professional kesehatan
f. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa
Fungsi poskesdes
a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan.
b. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan.
c. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada.
masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.
d. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.

6. Bidan Praktek Swasta ( BPS )


Bidan praktek swasta merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan
dasar.Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya.
Praktek pelayanan bidan perorangan (swasta), merupakan penyedia layanan
kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya
dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa
layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari pelayanan bidan, perlu adanya
regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas, persiapan sebelum bidan melaksanakan
pelayanan praktek, seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan
administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
7. Polindes
Pondok bersalin Desa (POLINDES) adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat
dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk KB didesa (Depkes RI, 1999) polindes dirintis dan dikelola oleh pamong desa
setempat. Tujuan Polindes yaitu :
a. Terwujudnya masyarakat sehat yang diaga terhadap permasalahan kesehatan
diwilayah desanya.
b. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka menuingkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.
c. Terselenggarakannya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan keawspadaan dan kesigapan masyarakat terhadap resiko dan bahaya
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-faktor resikonya.
d. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dibidang kesehatan.
e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasr yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
tenaga professional kesehatan.
f. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada didesa.
Kegiatan Utama Polindes
a. Pengamatan dan kewaspadaan dini (survey penyakit, surveilans gizi, surveilans
perilaku beresiko, sueveylans lingkungan dan masalah kesehatan lainnya),

penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta


pelayanan kesehatan dasar.
b. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau kemasyarakatan yang
dilakukan melalui musyawarah mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi
masyarakat setempat.
Fungsi Pondok bersalin desa
a. Sebagai tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak (termasuk KB)
b. Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan
c. Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan kesehatan masyarakat
dan dukun bayi maupun kader
8. POB / WOD
Warung Obat Desa (WOD) adalah tempat dimana masyarakat pedesaan dapatdengan
mudahmemperoleh obat bermutu dan terjangkau untuk pengobatan sendiri.WOD
diselenggarakan oleh kader kesehatan yang telah dilatih atau tenaga kesehatan. Kader WOD
minimal berpendidikan tamat SD/ sederajat yang ditentukan oleh kepala desa.
Penyelenggaraan WOD mencakup pelayanan penggunaan obat dan pengelolaan obat.
Pembinaan Pelayanan penggunaan obat mengacu pada pedoman pengobatan WOD, di bawah
pengawasan dokter puskesmas. Pembinaan pengelolaan obat mengacu pada pedoman
pengelolaan obat WOD di bawah pengawasan apoteker/ asisten apoteker puskesmas.
Pembinaan penyelenggaraan WOD dilakukan oleh kepala desa dan pembinaan teknis
dilakukan oleh puskesmas melalui bidan di poskesdes. WOD dapat menarik keuntungan dari
pelayanan obat sesuai dengan kemampuan masyarakat setempat.
Kegiatan WOD di masyarakat ada 2 bentuk, yaitu WOD sebagai sarana pelayanan
obat dalam upaya pengobatan sendiri, dan WOD merangkap sebagai sarana pelayanan obat
pada praktek bidan di poskesdes. Berdasarkan indikator yang disusun, kegiatan WOD yang
ada di lokasi penelitian belum ada yang memenuhi semua indikator yang dikembangkan
berdasarkan Kepmenkes RI no.983/ 2004.
D. ORGANISASI DAN BADAN KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL
World Health Organization (WHO) Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health
Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai
koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan
oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan (menjabat

mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi
sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.
1

Sejarah WHO
World Health Organization (WHO) mewakili usaha-usaha puncak dari kerjasama

kesehatan internasional yang dimulai hampir 150 tahun. Kegiatan kerjasama dalam
bidang kesehatan ini berawal dengan diadakannya international sanitary conference yang
pertama pada tanggal 23 juli 1851 di Paris, Prancis. Konstitusi WHO menyatakan bahwa
tujuan didirikannya WHO "adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi
yang paling memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya
penyakit menular yang sudah menyebar luas. WHO adalah salah satu badan-badan asli
milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama
(7 April 1948) ketika diratifikasi oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang
pejuang kebebasan utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai
WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsabangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi
Kesehatan Internasional pada musim panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu
Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi Office International d'Hygine
Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari 1947.
2

WHO dalam Sistem PBB


Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) Merupakan bagian badan yang dasar

untuk mengkoordinasikan ekonomi, sosial, dan kerja yang berhubungan dari PBB dan
agen-agen khusus dan lembaga-lembaga. Dewan ini memiliki 54 anggota untuk masa 3
tahun. Pemilihannya dilakukan berdasarkan suara terbanyak.WHO menurut komisi
khusus yang termasuk bagian dari Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and social
Committee-ECOSOC) yang bertugas memberikan informasi dan nasehat kepada Swean
Ekonomi dan Sosial tentang masalah-masalah khusus, yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah kesehatan.Dalam menjalankan tugasnya, badan-badan
khusus Dewan Ekonomi dan Sosial menjalin suatu jaringan kerjasama yang saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.Hubungan timbal
balik antara WHO dengan PBB secara luas ditegaskan dalam perjanjian formal antara
kedua organisasi yang diterima oleh Dewan Kesehatan yang pertama. Pada tahun 1972,
Dewan Ekonomi dan Sosial membuat suatu laporan yang terperinci mengenai tugas-tugas

WHO. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi WHO dalam sistem PBB benar-benar
nyata.
3

Tujuan dan Fungsi WHO


Sedangkan tujuan dan fungsi dari WHO terdapat dalam artikel 1 konstitusi WHO

yang berbunyi attainment by all people of the highest possible levelof health
(pencapaian tingkat kesehatan setinggi mungkin oleh semua rakyat diseluruh bangsa).
Untuk pencapaian tujuannya, WHO memiliki fungsi fungsi yang terdapat di dalam
konstitusi WHO artikel 2, diantaranya : 1. Bertindak sebagai kewenangan yang
memimpin dan mengkoordinasikan kerja kesehatan internasional. 2. Mendirikan dan
mempertahankan kerjasama dengan PBB, agen agen khusus, administrasi kesehatan
pemerintah, grup-grup professional, dan organisasi-organisasi sejenisnya yang dianggap
pantas. 3. Membantu pemerintah-pemerintah, berdasarkan permintaan,dan menguatkan
pelayanan kesehatan. 4. Melengkapi bantuan teknis yang pantas, dan dalam keadaan
darurat bantuan yang diperlukan atas permintaan atau penerimaan pemerintah yang
bersangkutan. 5. Menyediakan atau membantu menyediakan, berdasarkan permintaan
PBB. Pelayanan kesehatan dan fasilitas untuk grup grup khusus, seperti teritori teritori
organisasi organisasi kepercayaan. 6. Mendirikan dan mempertahankan pelayanan
teknis dan administrative sebanyak yang diperlukan, termasuk pelayanan epidemologis
dan statistik.
4

Strategi WHO
Ada empat strategi baru WHO yang di canangkan sejak masuknya Dr. Gro Harlem

Brundtland sebagai direktur jenderal bagi konstribusi WHO yang bertujuan untuk
memajukan kesehatan pada tingkat Negara dan global, yaitu : 1. Mengurangi kematian,
sakit dan cacat, terutama dipopulasi miskin dan pinggiran. 2. Mempromosikan gaya hidup
sehat dan mengurangi faktor faktor yang menimbulkan resiko pada kesehatan manusia
yang datang dari lingkungan ekonomi, sosial, dan akibat perbuatan manusia. 3.
Mengembangkan sistemsistem kesehatan yang seharusnya meningkatkan hasil
kesehatan, menanggapi permintaanpermintaan sah masyarakat dan adil secara keuangan.
4. Membuat kerangka kebijakan yang di perkenankan dan menciptakan kelembagaan
lingkungan bagi sektor kesehatan, dan mempromosikan dimensi kesehatan yang efektif
untuk kebijakan sosial, ekonomi, lingkungan dan pembangunan.
5

Struktur Organisasi

WHO Sebagai suatu badan khusus dibawah naungan PBB, WHO memiliki badan
pemerintah dan anggota sendiri. Badan pemerintah WHO terdiri atas tiga buah organ
utama, yaitu : a. Majelis Kesehatan Dunia (The World Health Assembly) WHO di
perintah oleh 191 negara Negara anggota melalui world health assembly. majelis
kesehatan tersusun dari perwakilan perwakilan dari Negara Negara anggota WHO.
Majelis kesehatan dunia mengambil keputusan tertinggi untuk WHO.Biasanya majelis
kesehatan dunia bertemu di Geneva pada bulan Mei setiap tahunnya, dan dihadiri oleh
delegasi-delegasi dari 191 negara-negara anggota tersebut. Tugas utama majelis kesehatan
dunia adalah untuk menentukan kebijakan-kebijakan organisasi-organisasi majelis
kesehatan memilih direktur jenderal, mengawasi kebijakan-kebijakan keuangan dari
organisasi dan meninjau serta menyetujui program keuangan yang di susun oleh
WHO.Demikian juga mempertimbangkan laporan dari Executive Board (Badan
eksekutif), dimana memerintahkan dengan hormat terhadap masalah dimana aksi,
pelajaran, pemeriksaan, atau laporan yang lebih jauh yang mungkin akan di butuhkan.
Salah satu fungsi dari majelis kesehatan dunia, seperti tercantum dalam artikel 18
konstitusi WHO adalah sebagai berikut : 1. Mendukung dan memimpin penelitian di
bidang kesehatan oleh personel WHO melalui lembaga resmi atau tidak resmi dari para
anggota dengan persetujuan dari pemerintahnya. 2. Melakukan tindakan tindakan yang
di anggap perlu untuk melaksanakan tujuan organisasi. b. Dewan Eksekutif ( The
Executive Board) Dewan eksekutif terdiri dari 32 anggota yang secara teknis memenuhi
persyaratan di bidang kesehatan. Anggota-anggotanya dipilih untuk masa dinas selama 3
tahun. Dewan eksekutif bertemu sedikitnya dua kali dalam setahun. Rapat dewan untama,
dimana agen untuk majelis kesehatan yang akan di setujui dan resolusi-resolusi untuk di
kedepankan di majelis kesehatan di adopsi, di adakan pada bulan januari, dengan rapat
kedua yang lebih pendek pada bulan mei., segera setelah majelis kesehatan mengatasi
masalah administrasi. Fungsi utama dewan ini adalah untuk memberi pengaruh kepada
keputusan dan kebijakan-kebijakan dari majelis kesehatan, untuk memberi saran, dan juga
memfasilitasi kerjanya. Salah satu fungsi dari Dewan Eksekutif adalah : 1. Mengambil
langkah langkah darurat sesuai dengan fungsi dan sumber keuangan WHO sehubungan
dengan keperluan tindakan yang segera. 2. Secara khsusus dapat memberikan wewenang
kepada direktur jenderal untuk mengambil langkah langkah yang perlu untuk
menghentikan penyebaran wabah penyakit. 3. Melaksanakan studi dan penelitian yang
lebih lanjut yang di perlukan. c. Sekretariat ( The Secretariat) WHO memiliki staf yang
berjumlah kurang lebih 3800 orang petugas kesehatan dan ahli khusus atau umum di

bidang kesehatan. Mereka bekerja di markas besar dan kantor kantor regional. Fungsi
dari sekretariat WHO, antara lain :
a. Memberikan dukungan kepada majelis kesehatan dunia, dewan eksekutif dan
kantor kantor regional.
b. Memberikan rangsangan berpikir global dan tindakan secara menyeluruh untuk
mewujudkan dan mengajukan ide ide.
c. Memeriksa, menganalisa, mengumpulkan dan menyebarkan informasi yang valid
d.
e.
f.
g.
h.

di bidang kesehatan dan masing masing yang berhubungan dengannya


Mengidentifikasikan, menggeneralisasikan dan mentransfer tekhnologi tepat guna.
Membantu kelompok kelompok, penasehat global
Menghadapi perencanaan global, manajemen pengawasan dan evaluasi
Menjalankan program program global dan internasional global
Membantu perkembangan transformasi sumbersumber kesehatan secara

internasional
i. Menyiapkan program program usulan anggota untuk di serahkan kepada dewan
eksekutif dan majelis kesehatan dunia
j. Mengadakan kerjasama dengan sistem PBB dan organisasiorganisasi non
pemerintahan tertentu
k. para anggota staf tidak di perkenankan untuk menerima perintah yang berasal dari
wewenang diluar WHO. Seperti tercantum dalam pasal 31 konstitusi WHO,
sekretariat WHO di ketuai oleh direktur jenderal, yang ditunjuk oleh majelis
kesehatan dunia atas nominasi dari dewan eksekutif dan dipilih oleh Negara
Negara anggota untuk masa jabatan lima tahun. Direktur jenderal adalah pelaksana
kekuasaan dewan eksekutif.
6

Keanggotaan WHO
WHO terdiri dari 193 negara anggota dan staf dari berbagai kenegaraan berjumlah

4500 orang sebagai agen khusus, WHO adalah bagian dari PBB, tetapi bukan dibawah
sistem PBB, mereka dapat memperoleh keanggotaan mereka dengan menerima konstitusi.
Sementara bagi Negara-Negara non anggota PBB dapat di akui ke anggotaannya melalui
mayoritas suara dari majelis kesehatan dunia. Hampir setiap Negara di dunia merupakan
anggota PBB da WHO, tapi terdapat perbedaan seperti halnya Swiss yang merupakan
anggota WHO, tapi bukan anggota PBB.
7

Program Kerja dan Aktivitas Dasar WHO

Program Kerja WHO


a. Children and Adolescent Health And Development programe

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak anak dan remaja,
serta pemberdayaan sumber daya manusia yang di miliki sejak dini. Dalam
melaksanakan program ini WHO bekerjasama dengan beberapa badan PBB lainnya
seperti UNICEF dan UNDP.
b. Global polio Eradication Initiative programme
Program ini berfokus pada pemberantasan polio di seluruh penjuru dunia,
terutama di Negara Negara berkembang.
c. The WHO framework Conventation on Tobacco Control Programme
WHO bersama UNDP bekerjasama untuk mengontrol penggunaan tembakau
dengan tujuan untuk memsyarakatkan kesehatan yang lebih baik demi pembangunan
berkelanjutan.
d. WHO Global Programme on AIDS
Program ini berfokus dalam mengatasi HIV/AIDS dilakukan oleh hampir seluruh
badan PBB yang bergabung dengan UNAIDS. Program ini dilakukan di hampir
seluruh Negara di dunia, terutama Negara dengan tingkat HIV / AIDS tertinggi,
yaitu Negara Negara Afrika.
e. Family planning programme
Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat melalui program
ini kemudian di bentuk program lain yang lebih spesifik seperti Safe Motherhood
Programme, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, dan family planning in
reproduction health health programme, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
reproduksi manusia. Aktivitas Dasar - Perbaikan pelayanan kesehatan Dengan adanya
suatu system yang dapat mencakup seluruh rakyat di suatu Negara, maka dapat
diciptakan sebuah Healthly delivery system (sistem penyampaian kesehatan), yang
tujuan utamanya adalah membantu pemerintah suatu Negara untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai, yang dapat di rasakan oleh seluruh
masyarakatnya.
8

Kerjasama WHO dengan Organisasi Non-Pemerintah


Dalam hal ini WHO sebagai badan kesehatan dunia, melakukan kerjasama dengan

pemerintah dalam rangka meneliti dan juga menanggulangi masalah-masalah kesehatan


yang menjangkit di masyarakat. dan juga sebagai fasilitator dalam hal pengadaan obatobatan untuk pemerintah suatu Negara. 3.3 World Health Organization (WHO) Global

Polio Eradication Initiative melalui National Immunization Days (NIDs) National


immunization days (NIDs) adalah program untuk polio dan pertama kali di di canangkan
pada tahun 2003 agar anak dibawah umur lima tahun telah diimunisasi selama hari
imunisasi nasional,hari imunisasi nacional bertujuan untuk melengkapi imunisasi rutin
sama sekali tidak menggangu imunisasi yang ada. WHO di Indonesi baru bergabung
menjadi anggota organisasi ini pada tanggal 23 Mei 1950. Sejak saat itu, WHO memiliki
hubungan kerjasama yang erat dengan pemerintah Indonesia, sekaligus memainkan peran
penting dalam peningkatan kesehatan nasional. WHO-Indonesia juga turut mendukung
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan memberikan bantuan teknis, training,
pendidikan, kerangka acuan dan standar yang berlaku internasional. Dengan staf
internasional dan lokal, WHO-Indonesia juga memberikan dukungan dan bantuannya
ketika terjadi situasi darurat di dalam negeri,seperti wabah penyakit.
E. CARA LEMBAGA KESEHATAN MASYARAKAT BISA BEKERJA SAMA
Koordinasi antar lembaga kesehatan masyarakat telah menjadi tantangan utama yang
dibangun ke dalam sistem lokal, negara bagian dan federal kami kelola. Semakin, koordinasi
juga memerlukan aspek global. Upaya semua tingkatan memiliki jalan panjang untuk pergi.
Ada tanda-tanda harapan dengan kemajuan terbaru dalam bidang-bidang seperti pengendalian
tembakau, keamanan pangan dan terutama respon terhadap SARS. Kotak 12.3 membahas
peristiwa dramatis dari 2003 tentang epidemi SARS, memberikan contoh dari apa yang dapat
dilakukan dan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat kesehatan
masyarakat di masa mendatang .
Upaya kolaborasi diperlukan sehari-hari, dan tidak hanya persyaratan untuk keadaan
darurat atau epidemi. Mari kita lihat hubungan yang diperlukan kolaborasi antara pemerintah
kesehatan masyarakat dan lembaga pemerintah lainnya, lembaga swadaya masyarakat, dan
sistem pelayanan kesehatan.
F. APA LEMBAGA PEMERINTAH LAINNYA YANG TERLIBAT DALAM
MASALAH KESEHATAN?
Untuk mengatasi masalah kesehatan, penting untuk mengenali peran penting instansi
pemerintah tidak ditujukan sebagai badan kesehatan dalam kesehatan masyarakat. Lembaga
tersebut ada pada negara bagian, federal, dan global tingkat lokal. Untuk menggambarkan
keterlibatan badan-badan tersebut dalam isu-isu kesehatan, mari kita mulai dengan peran
lembaga non kesehatan di tingkat federal.

Sejumlah lembaga federal yang melayani fungsi kesehatan masyarakat meskipun


mereka tidak didefinisikan sebagai lembaga kesehatan. Peran mereka bermain penting
terutama ketika kita mengambil perspektif kesehatan penduduk yang mencakup totalitas
upaya untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan dan mencegah penyakit, kecacatan
dan kematian .
Masalah kesehatan lingkungan merupakan bagian penting dari peran lembaga
perlindungan lingkungan. Mengurangi cedera dan eksposur berbahaya di tempat kerja adalah
tujuan utama dari administrasi keselamatan dan kesehatan kerja, yang merupakan bagian dari
departemen tenaga kerja.
Melindungi kesehatan sebagai bagian dari persiapan dan respon terhadap bencana dan
terorisme merupakan pusat peran departemen keamanan dalam negeri. Departemen saham
pertanian dengan FDA peran melindungi pasokan makanan bangsa. Departemen perumahan
dan pembangunan perkotaan mempengaruhi lingkungan yang dibangun dan dampaknya
terhadap kesehatan. Departemen energi memainkan peran penting menetapkan standar
keselamatan radiasi untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan sumber energi lainnya.
Beberapa lembaga federal terlibat dalam masalah kesehatan terkait, berarti bahwa
koordinasi dan kolaborasi yang diperlukan di seluruh badan. Hal ini tentunya kasus dengan
keamanan pangan dan perencanaan bencana dan tanggap. Memang benar juga upaya untuk
mengatasi masalah yang melintasi badan, seperti paparan timbal upaya untuk mengurangi
penyebab lingkungan asma.
Kotak 12.3 SARS RESPON KESEHATAN MASYARAKAT
SARS epidemi Tahun 2003. Dimulai dengan sedikit pemberitahuan. Kemungkinan
besar di suatu tempat di jantung china dan menyebar ke daerah-daerah lain di Asia. Dunia
setelah memperhatikan layar televisi diajukan dengan Laporan peneliti kesehatan masyarakat
yang dikirim ke Asia untuk menyelidiki penyakit kemudian berkontraksi dan kematian akibat
penyakit tersebut. Tidak penyakit dengan mudah menular kecuali mereka yang kontak yang
sangat dekat, misalnya peneliti, anggota keluarga, dan penyedia layanan kesehatan, penyakit
menyebar perlahan tapi terus melalui wilayah Cina. Di antara mereka yang terinfeksi, angka
kematian sangat tinggi terutama tanpa manfaat kematian perawatan intensif modern.
Penyakit tidak menanggapi antibiotik dan dianggap penyakit virus dengan pola
epidemiologi yang penyebaran dan transmisi, namun pada awalnya tidak ada penyebab
dikenal. Dunia luar segera merasakan dampak dari epidemi pembuatan bir ketika kasus
muncul di Hong Kong yang bisa dilacak untuk traveler dari daratan Cina. Ketakutan

menyebar ketika kasus diakui yang tidak dapat dijelaskan melalui kontak pribadi yang dekat
dengan SARS korban.
Epidemi terus menyebar melompat ribu mil ke Toronto, Kanada, di mana konsentrasi
terbesar kedua penyakit muncul. Segera, seluruh adalah pada siaga tinggi, jika tidak di
ambang kepanikan. Setidaknya 8000 orang di seluruh dunia menjadi sakit dan hampir 10
persen dari mereka meninggal. Untungnya, kemajuan datang cukup cepat. Penelitian
dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) yang mampu mengumpulkan
informasi dan laboratorium data epidemiologi membangun penyebab dianggap, bentuk baru
coronavirus yang belum pernah terlihat pada manusia yang mengarah ke pengenalan cepat
pengujian.
WHO dan CDC mengajukan rekomendasi untuk isolasi, pembatasan perjalanan dan
pemantauan intensif yang dikendalikan dengan cepat penyakit bahkan tanpa adanya
pengobatan yang efektif yang ditujukan untuk penyembuhan. SARS menghilang secepat itu
muncul, terutama setelah upaya sistematis untuk mengendalikan penyebaran ditempatkan di
tempat di Cina. Tidak dihilangkan, tapi tidak lagi menjadi ancaman di seluruh dunia, SARS
meninggalkan dampak global yang abadi. WHO menetapkan pendekatan baru untuk
pelaporan dan menanggapi epidemi. Ini sekarang memiliki luas penerimaan formal dari
kebanyakan pemerintah.
Setelah dunia bisa melangkah mundur dan mengevaluasi apa yang terjadi, diakui
bahwa penyakit beban potensial yang ditimbulkan oleh wabah SARS memiliki implikasi di
seluruh dunia dan mengangkat ancaman gangguan perjalanan dan perdagangan. Lokal,
nasional dan global lembaga kolaborasi kesehatan masyarakat secara cepat dan efektif.
Rekomendasi pengendalian infeksi yang dibuat pada tingkat global dengan cepat
diterjemahkan ke dalam upaya untuk mengidentifikasi penyakit pada tingkat lokal dan kudis
pasien individu di rumah sakit di seluruh dunia. Ini adalah model pengendalian penyakit
menular yang akan dibutuhkan di masa depan.
G. APA PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH BERMAIN PADA KESEHATAN
MASYARAKAT
Organisasi non pemerintah memainkan peran yang semakin penting dalam kesehatan
masyarakat di negara kesatuan dan seluruh dunia. Negara kesatuan memiliki tradisi panjang
kelompok swasta pengorganisasian untuk mengadvokasi penyebab kesehatan masyarakat,
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, dan menyediakan dana untuk mendukung

upaya-upaya kesehatan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya ini telah
memperluas secara global.
Palang Merah Amerika dan jaringan afiliasi internasional merupakan upaya
internasional untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Organisasi memainkan
peran sentral dalam memperoleh relawan untuk donor darah memastikan keamanan dan
efektivitas dari AS dan pasokan produk darah dunia dalam kemampuan palang merah untuk
mendapatkan sumbangan, memobilisasi relawan dan mempublikasikan kebutuhan untuk
bantuan bencana telah memungkinkan untuk bermain peran sentral dalam menyediakan
menyelamatkan nyawa pelayanan kesehatan masyarakat.
Organisasi swasta banyak memberikan pendidikan kesehatan masyarakat, mendukung
penelitian, mengembangkan rekomendasi berdasarkan bukti dan memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat lainnya. Banyak dari ini diorganisir sekitar penyakit tertentu atau jenis
penyakit , seperti American Cancer Association , American Heart Association , American
Lung Association dan March of Dimes, yang berfokus pada cacat lahir. Fokus lain organisasi
swasta terutama pada advokasi untuk individu dengan penyakit tertentu, tetapi organisasi ini
juga dapat menganjurkan untuk intervensi kesehatan masyarakat tertentu. Misalnya, ibu
terhadap mengemudi dalam keadaan mabuk telah memiliki dampak yang besar pada bagian
dan penegakan hukum mengemudi dalam keadaan mabuk. Kelompok advokasi HIV / AIDS
telah mempengaruhi kebijakan kerahasiaan, pendanaan dan pendidikan publik.
Secara global, organisasi non pemerintah semakin memainkan peran kunci dalam
memberikan pelayanan dan advokasi kebijakan kesehatan masyarakat. Perawatan dan
OXFAM adalah contoh organisasi yang terlibat dalam jenis krisis kesehatan yang terkait
global. Kelompok dokter, termasuk dokter untuk tanggung jawab sosial dan dokter tanpa
batas, telah aktif dalam advokasi untuk upaya kesehatan masyarakat, mencari dana untuk
kebutuhan kesehatan masyarakat, dan mengatasi pelaksanaan etika program kesehatan
masyarakat.
Kombinasi baru dari organisasi pemerintah dan non pemerintah semakin berkembang
untuk mengisi kekosongan. Pada tingkat global, dana global untuk memerangi AIDS,
tuberkulosis dan malaria, sebuah upaya pemerintah swasta, menyediakan dana untuk
intervensi berdasarkan bukti untuk mengatasi penyakit ini. Hal ini didanai tidak hanya oleh
pemerintah, tetapi juga oleh yayasan swasta, seperti Bill dan Melinda Gates Foundation.
Yayasan swasta telah memainkan peran besar dalam pendanaan upaya kesehatan
masyarakat dan juga merangsang pendanaan pemerintah. The Rockefeller Foundation upaya
yang berperan dalam mengembangkan departemen kesehatan setempat dan memulai sekolah

kesehatan masyarakat itu negara kesatuan selama tahun-tahun awal abad ke-20 . The Kellogg
Foundation, Robert Wood Johnson Foundation, dan yang terbaru adalah Gates Foundation
semua memainkan peran penting dalam memajukan upaya kesehatan masyarakat di daerah
mulai dari nutrisi untuk pengendalian tembakau untuk memajukan teknologi kesehatan
masyarakat baru.
Dana Yayasan telah menjadi katalis dalam memulai usaha pendanaan baru dan
mempertahankan orang-orang yang tidak memadai didanai oleh pemerintah . Mereka tidak
bisa diharapkan, namun, untuk memberikan jangka panjang mendukung untuk layanan
kesehatan dasar publik. Dengan demikian strategi tambahan yang diperlukan. Salah satu
strategi kunci itu menghubungkan upaya kesehatan masyarakat dengan upaya pelayanan
kesehatan profesional dan sistem perawatan kesehatan.
H. BAGAIMANA HUBUNGAN LEMBAGA KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN
PELAYANAN KESEHATAN DALAM MEMPERBAIKI DAN MENANGGAPI
MASALAH KESEHATAN
Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat hubungan antara kesehatan masyarakat
dengan pelayanan kesehatan. Komitmen diskusi antara dokter (clinician) dan profesional
kesehatan masyarakat semakin meningkat dalam pemikiran kesehatan berdasarkan bukti
(evidence-based thinking), pemberian pelayanan kesehatan yang efektif-biaya, dan sistem
data terkomputerisasi dan rahasia. Selain itu pula juga meningkatkan diskusi untuk
berkomitmen dalam memberikan kualitas pelayanan pada seluruh populasi dan
menghilangkan kesenjangan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pada pertengahan tahun 1900-an, Prakarsa Kesehatan Masyarakat-Medis dimulai
untuk melakukan invesitgasi dengan cara yang lebih baik untuk menghubungkan antara
kesehatan masyarakat dengan medis, khususnya, dan pelayanan kesehatan, secara umum.
Menghubungkan kedua bidang tersebut tidak mudah atau selalu mencapai keberhasilan.
Dibutuhkan struktur tambahan untuk meresmikan obligasi secara efektif dan efisien. Terdapat
model baru dan pemikiran-pemikiran baru yang diajukan untuk mengubungkan bidang
perawatan secara klinis dan kesehatan masyarakat.
Walaupun usaha dalam sistem pelayanan kesehatan untuk menjangkau masyarakat
dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat (seperti COPC), hal tersebut tetap tanggung
jawab utama kesehatan masyarakat untuk mengatur dan memobilisasi upaya berbasis
masyarakat. Bekerja dnegan organisasi non pemerintah dan organisasi profesional kesehatan
merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat secara

efektif dan efisien. Tetapi bagaimana cara yang tepat lembaga kesehatan masyarakat
mencapai tujuan tersebut?
TABEL.12-4 Rencana Vaksin Nasional
Pada tahun 1994, Rencana Vaksin Nasional dikembangkan sebagai bagian dari upaya
terkoordinasi untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan vaksin baru dan lebih baik.
2. Pastikan keamanan optimal dan efektivitas vaksin dan imunisasi.
3. Lebih baik mendidik masyarakat dan anggota profesi kesehatan mengenai manfaat
dan risiko imunisasi.
Sebuah lembaga baru-baru Medicine (IOM) Laporan mengevaluasi kemajuan sejak
tahun 1994 pada pencapaian tujuan di atas dan membuat rekomendasi untuk pengembangan
Rencana Vaksin Nasional direvisi. IOM menyoroti sejumlah keberhasilan sejak tahun 1994
dalam mencapai setiap tujuan dari Rencana. Keberhasilan ini menggambarkan potensi untuk
peningkatan kerjasama antara sistem kesehatan masyarakat dan sistem kesehatan.
Dalam hal pengembangan vaksin baru dan ditingkatkan sejak tahun 1994, lebih dari
20 produk vaksin baru yang dihasilkan dari upaya kolaboratif dari lembaga nasional
kesehatan (NIH), akademisi, dan peneliti industri telah disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA). Vaksin baru diperkenalkan termasuk vaksin terhadap penyakit
pneumokokus anak, penyakit meningokokus, dan human papillomavirus (HPV) - penyebab
kanker serviks.
Dalam hal keamanan, vaksin dan pendekatan vaksinasi dengan peningkatan
keselamatan telah dikembangkan sejak tahun 1994, termasuk yang ditujukan terhadap
rotavirus, pertusis (batuk rejan), dan polio. FDA Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis
(CBER), yang mengatur vaksin, sekarang memiliki sebuah array diperluas alat regulasi untuk
memfasilitasi review dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif. FDA dan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah berkolaborasi pada pengawasan dan
evaluasi untuk efek samping. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk meningkatkan kerja
sama dengan Centers for Medicare dan Medicaid, Departemen Pertahanan, dan Departemen
Urusan Veteran untuk meningkatkan pengawasan dan pelaporan efek samping folloeing
imunisasi pada populasi dewasa lembaga ini.
Dalam hal pendidikan yang lebih baik dari profesional kesehatan dan masyarakat,
kemajuan juga telah dibuat. The American Academy of Pediatrics (AAP) bekerja sama
dengan CDC untuk perusahaan Imunisasi Dukungan. The American Medical Association

(AMA) co sponsor National Influenza Vaccine Summit tahunan, yang utamanya kelompok
mewakili 100 organisasi publik dan swasta yang tertarik dalam mencegah influenza.
Meskipun kolaborasi berkembang dan sukses dalam pengembangan vaksin dan
penggunaan, isu-isu baru telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, Vaksin kini benar
dilihat oleh para profesional kesehatan dan masyarakat sebagai memiliki manfaat baik dan
merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat telah tumbuh lebih peduli tentang
keamanan vaksin, termasuk masalah penggunaan sejumlah besar vaksin pada anak-anak.
Keterbatasan vaksin untuk mengatasi masalah, seperti HIV / AIDS, juga telah semakin
diakui. Mudah-mudahan, Rencana Nasional Vaksin baru akan membangun keberhasilan barubaru ini dan mengatasi realitas dan peluang baru.
I. BAGAIMANA KESEHATAN MASYARAKAT MENGAMBIL PERAN DALAM
MEMOBILISASI KEMITRAAN MASYARAKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI
DAN MEMECAHKAN MASALAH KESEHATAN
Pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial adalah mobilisasi dan kemitraan
masyarakat dan melakukan tindakan untuk mengidentifikasi dan memecahakan masalah
kesehatan. Upaya ini dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat dan sangat penting untuk
menempatkan bagian-bagian sistem kesehatan bersam auntuk melindungi dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah kecacatan dan kematian.
Sebagai contoh kesuksesan kolaborasi antara program pengendalian tembakau di
suatu negara oleh lembaga kesehatan masyarakat, tetapi lebih banyak dipimpin oleh
organisasi non pemerintah, profesional kesehatan dan lembaga pemerintah lainnya. Upaya ini
akan menurunkan angka merokok di suatu negara secara subtasnsial.
Upaya koordinasi yang terorganisir dari suatu program untuk mengambil peran dalm
pengendalian juga telah menemukan beberapa kesuksesan. Salah satu upaya kolaborasi antara
kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan, yaitu dapat mengidentifikasi dan
melakukan pengobatan terhadap anak-anak yang terpapar timbal (Pb) dengan konsentrasi
tinggi. Kerjasama dengan beberapa lembaga juga tersedia dalam mengurangi tingkat timbal
(Pb) pada cat di rumah, melakukan pengujian dan pengendalian kandungan Pb di taman
bermain, air, dan mainan anak-anak.
Hal ini mungkin untuk melihat upaya mobilisasi kerjasama antara publik dan swasta
sebagai Komunitas-Berorientasi Kesehatan Masyarakat (COPH). Di COPH, upaya kesehatan
telah diperluas dengan menambahkan bagian untuk kesehatan masyarakat, dan kesehatan

masyarakat dapat bekerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan, dengan komuniats lain
dan upaya pemerintah, seperti contoh di bawah ini:

Komunitas-Berorientasi Kesehatan Masyarakat (COPH)


Komunitas-Berorientasi Pelayanan Primer (COPC) adalah upaya struktural untuk memberi
perluasan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus secara individual dan
juga memasukkan fokus tambahan yang dibutuhkan dalam komunitas. Pelayanan yang
dibutuhkan oleh masyarakat membawa pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat
melakukan upaya bersama-sama. COPC bisa dilihat sebagai salah satu usaha dalam situs
penyampaian kesehatan, seperti pusat kesehatan masyarakat, untuk mencapai sampai ke
masyakat dan institusi pemerintah kesehatan masyarakat.
Tabel di bawah ini merupakan enam langkah pada proses COPC dan menyajikan
pertanyaan dan cara penanganan setiap langkah. Dengan melihat persamaan antara COPC
dan pendekatan berbasis bukti (evidence-based) juga memiliki outline. Pada kedua kasus
ini, sebenarnya pada perosesnya saling berhubungan karena upaya evaluasi sering di
6 Langkah Proses Komunitas-Berorientasi Pelayanan Primer (COPC)
perbaiki
untuk
memindahkan proses
ke depan.
No
Proses
Langkah
Pertanyaan
.
1.

Definisi masyarakat

Bagaimana definisi masyarakat berdasarkan geografi,


afiliasi (keanggotaan) institusi, atau karakteristik umum,

2.

Karakteristik masyarakat

seperti penggunaan situs internet?


Apa saja karakteristik demografi dan karakteristik
kesehatan dalam masyarakat dan apa saja isu

3.

Prioritas

kesehatannya?
Apa masalah kesehatan yang paling penting yang terjadi
di masyarakat dan bagaimana memprioritaskan masalah
kesehatan berdasarkan data objektif dan kebutuhan yang

4.

5.
6.

Pengkajian secara detail

dirasakan?
Apa intervensi yang paling efektif dan efisien dalam

dan menentukan masalah

menangani masalah kesehatan berdasarkan pengkajian

kesehatan
Intervensi

evidence-base?
Apa strategi yang akan diimplementasikan untuk

Evaluasi

untervensi?
Bagaimana sebuah keberhasilan intervensi di evaluasi?

Prinsip-prinsip COPC antara lain:

a. Kebutuhan kesehatan didefinisikan sebagai pemeriksaan masyarakat secara keseluruhan,


bukan hanya mencari yang sakit.
b. Kebutuhan pelayanan kesehatan diberikan kepada semua oranga, pada masyarakat
maupun komunitas.
c. Preventif,
kuratif,
dan perawatan
rehabilitatif
teritegrasi dalam
sistem penyampaian
Kesehatan
Mulut-Gigi
Anak dan
Komunitas-Berorientasi
Kesehatan
Masyarakat yang
(COPH)
terkoordinasi.
masalah
kesehatan
mulut-gigilangsung
pada anak-anak
merupakan
hal yang potensial
pada
d.Ilustrasi
Anggota
masyarakat
berpartisipasi
dalam semua
langkah-langkah
prose COPC.
Komunitas-Berorientasi Kesehatan Masyarakat (COPH). Kurangnay perawatan rutin gigi
Konsep dari COPC, tidak spesifik terhadap struktur, telah diterima secara luas sebagai
meninggalkan masalah besar, terutama di negara berkembang. Untuk perawatan tipe ini
pendekatan untuk menghubungkan penyampaian secara terorganisir pada pelayanan
membutuhkan peranan besar dari ornag tua, guru, bahkan anak-anak itu sendiri.
kesehatan dasar dengan kesehatan masyarakat. Ini menyiratkan bahwa masalah kesehatan
Upaya kesehatan
masyarakat
memperbaiki
kesehatan
mulut
kembalimasyarakat
pada thaundengan
19th dan 20th
masyarakat
dapat dan
harus ditangani
bila mungkin
terjadi
di tingkat
Masehi saat
sikat gigi
dan pasta
gigi merupakan
teknologi
yangitu
baru
dikembangkan. Promosi
melibatkan
penyedia
layanan
kesehatan
dan anggota
masyarakat
sendiri.
kesehatan masyarakat dilakukan pada awal 20th Masehi yang sangat berperan dalam membuat
bahwa menyikat gigi menjadi bagian rutin dari kehidupan Amerika. Sejarah intervensi kesehatan
masyarakat pada kesehatan mulut-gigi anak adalah cerita harapan besar dan sebagian berhasil.
Manfaat fluoridasi air minum yang baik didasarkan pada bukti. Asosiasi Dokter Gigi Amerika dan
Asosiasi Medis Amerika telah mendukung intervensi ini selama lebih dari setengah abad.
Resistensi dari orang-orang yang melihatnya sebagai intrusi otoritas pemerintah, bagaimanapun,
telah mencegah penggunaan universal fluoridasi di AS. Setelah lebih dari setengah abad upaya
fluoridasi telah mencapai kurang dari dua pertiga dari masyarakat Amerika melalui pasokan air.
Saat ini, teknologi baru dari sealant dental lebih menggunakan metode efektif-biaya untuk merawat
gigi berlubang melalui kesehatan mulut-gigi merupakan prioritas kesehatan masyarakat.
Bagaimanapun, jumlah dokter gigi tidak bertambah dengan cepat dibandingkan dengan
pertambahan populasi. Sebagai tambahan, perawatn gigi di klinik gigi tanpa membayar merupakan
hal yang yang tidak memadai dan tidak bisa dijangkau. Oleh karena itu, strategi baru dari COPH
harus dilakukan.
Komunitas-Berorientasi Kesehatan Masyarakat (COPH) bisa dicapai di luar batasan lembaga dan
geografis pada COPC ketika berbasis di pusat kesehatan masyarakat atau lembaga lain yang
melayani
populasi atau
komunitas
yang didefinisikan
secarawaktu
geografis.
sebagai
Pengembangan
kemitraan
masyarakat
membutuhkan
yang COPH
lama dan
prosesupaya yang
dimpimpin
memungkinkan
rentangkepemipinan
yang lebih besar
melakukan
pilhan untuk
politikpemerintahan
yang tinggi sehingga
membutuhkan
yangdalam
baik dan
kemampuan
intervensi,
termasukOtoritas
mereka pusat
yang membutuhkan
perubahan
dalam
hukum,tidak
insentif
dan pemerintah.
berdiplomasi.
dan pengendalian
pimpinan
umumnya
efektif
Ini mungkin
termasuk:
otorisasiyang
jeniskompleks
baru dari dokter,
penyediaan
pelayanan
di tempat-tempat
non
dalam struktur
organisasi
dari Amerika
Serikat.
Pendekatan
dan
tradisional seperti sekolah, dana inovasi untuk menempatkan teknologi baru dalam praktek, dan
mengatasi hambatan regulasi untuk penyampaian cepat dan dan efektif-harga

strategi baru dibutuhkan untuk dibawa bersama pada organisasi dan individu yang
dapat melakukan pekerjaan tersebut.
Setelah melihat organisasi yang terdapat pada sistem kesehatan masyarakat dan
tantangan ke depan dalam mencapai fungsi utama dan memberikan pelayanan yang
esensial. Peran kesehatan masyarakat tidak dapat dilihat dalam kondisi saat ini saja.
Untuk memahami kesehatan masyarakat juga memerlukan pertimbangan di masa
yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang kami buat, maka dapat disimpulkan :
1. Kebijakan kesehatan atau health policy adalah segala sesuatu untuk mempengaruhi
faktor-faktor penentu di sektor kesehatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat. Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi
dan program kesehatan. Masing-masing memiliki peran untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang sehat.
2. Menurut IOM ditetapkan tiga fungsi inti kesehatan masyarakat yang lembaga kesehatan
masyarakat pemerintah perlu melakukan, yaitu penilaian, jaminan dan pengembangan
kebijakan.

3. Sepuluh esensial pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari Fungsi Inti Penilaian
(Assessment) meliputi : Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan masyarakat dan Mendiagnosa dan menyelidiki masalah kesehatan dan
bahaya kesehatan di masyarakat. Kedua Kebijakan fungsi inti pembangunan (Policy
Development) meliputi : Menginformasikan, Mendidik, Memberdayakan masyarakat
tentang masalah kesehatan dan Memobilisasi kemitraan masyarakat untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan dan Mengembangkan
Kebijakan dan Rencana yang mendukung upaya kesehatan perorangan dan
masyarakat. Ketiga fungsi jaminan inti (Assurance) meliputi : Menegakkan hukum
dan peraturan yang melindungi dan menjamin kesehatan dan keselamatan publik,
Link masyarakat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan pribadi dan menjamin
penyediaan pelayanan kesehatan saat dinyatakan tidak tersedia, Pastikan penyediaan

publik dan pribadi tenaga kerja kesehatan yang kompeten dan Evaluasi Efektivitas,
aksesibilitas, dan Kualitas Pribadi dan Penduduk Berbasis Pelayanan Kesehatan.
4. Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, baik itu di pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha
Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun
pelayanan jasa. Jenis instansi kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia antara
lain : Rumah Sakit, Puskesmas, Poskesdes, Polindes, Bidan Praktik Swasta dan BPO.
5. World Health Organization (WHO) Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health
Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai
koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO
didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret
Chan (menjabat mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan
persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan
agensi dari LBB.
6. Untuk mengatasi masalah kesehatan, penting untuk mengenali peran penting instansi
pemerintah tidak ditujukan sebagai badan kesehatan dalam kesehatan masyarakat.
Lembaga tersebut ada pada negara bagian, federal, dan global tingkat lokal.
7. Terdapat hubungan antara kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial adalah mobilisasi dan kemitraan
masyarakat dan melakukan tindakan untuk mengidentifikasi dan memecahakan
masalah kesehatan. Upaya ini dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat dan
sangat penting untuk menempatkan bagian-bagian sistem kesehatan bersam auntuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan serta mencegah kecacatan dan kematian.

DAFTAR PUSTAKA

http://rifkyanindika-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35260-Umum-HAK%20DAN
%20KEWAJIBAN%20PUSKESMAS,%20RUMAH%20SAKIT,%20TENAGA

%20KESEHATAN,%20DAN%20PASIEN.html
Buku public health
http://www.health.gov/phfunctions/public.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/10_Essential_Public_Health_Services

Anda mungkin juga menyukai