Oleh Kelompok 5:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Adi Rahmatulloh
Dewi Sulistyowati
Edi Martono
Ella Ayu Septia M
Hani Ferrani
Hidayati Ahmad
Martanto
Noni Chrissuda A
Ony Rosalia
1406647410
1406647644
1406647726
1406647745
1406647902
1406648003
1406648193
1406648344
1406648426
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
EKSTENSI SEMESTER I
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah SWT sehingga makalah ini dapat dikerjakan, makalah ini
dibuat sebagai tugas dalam mata pelajaran Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat program
exstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sebelumnya kami berterima kasih kepada dosen, rekan mahasiswa yang telah
membantu sehinggga makalah ini dapat dibuat. Kami merasa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami menerima saran dan kritik dari segala
pihak. Harapan kami semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu sistem yang
disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas
yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara
kesehatan. Sistem kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu, sistem kesehatan tidak hanya mencakup health care atau
pelayanan kesehatan, tetapi meliputi pengembangan pembiayaan dan mekasnisme risk
pooling sehingga dapat melindungi masyarakat dari beban keuangan dan beban ekonomi
karena penyakit. Dimensi lain menyangkut peningkatan kepuasan konsumen dan memberikan
informasi dan pilihan, juga merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. Sistem
kesehatan juga harus mampu memberikan manfaat kepada masyarakat dengan disitribusi
yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat yang
diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut, sistem kesehatan melakukan setidaknya empat fungsi yang meliputi pembiayaan,
pemberian pelayanan, produksi sumber daya dan pembimbingan. Dengan melihat fungsifungsi tersebut, maka sistem kesehatan dapat dilihat sebagai sistem produksi. Untuk
memproduksi barang dan jasanya, sistem kesehatan harus memobilisasi sumber daya,
kemudian menyalurkan sumber daya tersebut ke embaga menghasilkan produk dan jasa atau
individual yang membelinya. Banyak faktor yang menentukan kecukupan, efisiensi dan
kualitas dari barang dan jasa sistem kesehatan. Salah satunya berkaitan dengan mobilisasi
sumber pendanaan, bagaimana sumber daya ini diorganisasikan serta bagiamana sumber daya
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. National Health Account merupakan alat
yang sangat membantu untuk mengelola organisasi, fungsi, dan dampak dari pembiyaaan
sistem kesehatan tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengidentidikasi tujuan kebijakan kesehatan masyarakat.
2. Mengidentifikasi 10 hal penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Mendeskripsikan keunggulan dasar dari Institusi kesehatan masyarakat di
Indonesia.
4. Mengidentifikasi organisasi dan badan kesehatan masyarakat global serta
mendeskripsikan peranannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan dapat dipengaruhi oleh sejumlah keputusan yang tidak ada kaitannya
dengan pelayan kesehatan. (seperti kemiskinan, polusi udara, dan lain sebagainya).
membantu individu mencegah dan menghindari hasil kesehatan yang kurang baik dan
biaya medis. Di tingkat lokal, komponen layanan ini antara lain: mengidentifikasi
populasi yang menghadapi hambatan untuk mengakses layanan kesehatan dan
mengatasi kebutuhan pribadi mereka kesehatan, menjamin keterkaitan populasi ini
terhadap pelayanan kesehatan yang sesuai dengan mengkoordinasikan layanan
penyedia, dan mengembangkan dan menerapkan intervensi yang membahas
hambatan yang mereka hadapi dalam mencoba untuk mengakses layanan. Pada
tingkat negara dan pemerintahan, komponen layanan ini meliputi: menilai akses dan
ketersediaan layanan kesehatan negara; bermitra dengan sektor publik, swasta, dan
non-profit untuk menyediakan sistem terkoordinasi perawatan kesehatan; menjamin
akses ke sistem perawatan kesehatan terkoordinasi dengan menggunakan upaya
penjangkauan yang menghubungkan individu untuk pelayanan kesehatan yang
Pastikan penyediaan publik dan pribadi tenaga kerja kesehatan yang kompeten
Petugas kesehatan dan staf yang kompeten (yaitu, terampil dalam prinsip-
prinsip inti dari praktik kesehatan masyarakat) lebih mungkin untuk memberikan
perawatan dan layanan lain yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
mereka yang tidak. Komponen layanan ini antara lain: memastikan bahwa tenaga
kerja memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk, mempertahankan standar tenaga
kerja kesehatan masyarakat. Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan
melembagakan ujian sertifikasi sebagai cara untuk memastikan kompetensi minimal
dalam kesehatan masyarakat.
d
atau kebijakan akhirnya menghasilkan hasil yang diharapkan. Komponen layanan ini
meliputi: menilai aksesibilitas, kualitas dan efektivitas layanan dan program yang
disampaikan; memberikan kebijakan dengan informasi yang mereka butuhkan untuk
membuat keputusan baik-informasi mengenai alokasi sumber daya yang langka;
pelacakan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan menganalisis data mengenai
status kesehatan dan pemanfaatan pelayanan; dan berusaha untuk meningkatkan
kapasitas sistem kesehatan publik untuk juga melayani penduduk. Analisis efektivitas
biaya telah diusulkan sebagai salah satu strategi yang mungkin untuk
menginformasikan kebijakan tentang cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya
kesehatan.
4. KETIGA FUNGSI INTI LEMBAGA KESEHATAN (Institute of Medicine =
IOM)
a Penelitian Wawasan Baru dan Inovatif Solusi untuk Masalah Kesehatan
Adopted: Fall 1994, Source: Public Health Functions Steering Committee, Members (July
1995):American Public Health AssociationAssociation of Schools of Public Health
C. INSTANSI KESEHATAN MASYARAKAT
Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, baik itu di pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik
Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun pelayanan jasa.
Dewasa ini Masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi pelayanan publik.
Oleh sebab itu substansi administrasi sangat berperan dalam mengatur dan mengarahkan
seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai tujuan.
Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan olehpemerintah adalah
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih efisien, efektif serta dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000 yaitu bahwa tujuan
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Adapun proses pelayanan kesehatan dan kualitas pelayanan berkaitan dengan
ketersediaan sarana kesehatan yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Balai
Pengobatan), pelayanan rujukan (rumah sakit), ketersediaan tenaga kesehatan, peralatan dan
obat-obatan.
Berikut Beberapa Jenis Institusi Kesehatan Masyarakat :
1. Rumah Sakit
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit merupakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Pemahaman mendalam mengenai Rumah Sakit diperlukan untuk mengenal jenisjenisnya. Rumah sakit dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya
memberikan diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien. Tugas dan
fungsi ini berhubungan dengan kelas dan tipe rumah sakit yang di Indonesia terdiri dari
rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d dan e. berbentuk badan dan
sebagai unit pelaksana teknis daerah. Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi
sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan
indonesia melalui keputusan dirjen medik.
Adapun jenis-jenis rumah sakit di Indonesia dibagi-bagi menurut
kategori,diantaranya sebagai berikut :
a
Berdasarkan kepemilikan
keuntungan (profit).
Berdasarkan Layanannya
Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi dua yaitu sebagai berikut:
dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana. Tujuan penyelenggara posyandu :
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu ( ibu hamil,
melahirkan dan nifas) Membudayakan NKKBS.
b. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
c. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan
keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
5. Poskesdes
Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat desa.Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya
masyarakat dan dukungan pemerintah.Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif
dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader
atau tenaga sukarela. Tujuan poskesdes antara lain:
a. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di
wilayah desanya
b. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan
c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta factor- factor resikonya
d. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan
e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
tenaga professional kesehatan
f. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa
Fungsi poskesdes
a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan.
b. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan.
c. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada.
masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.
d. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.
mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi
sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.
1
Sejarah WHO
World Health Organization (WHO) mewakili usaha-usaha puncak dari kerjasama
kesehatan internasional yang dimulai hampir 150 tahun. Kegiatan kerjasama dalam
bidang kesehatan ini berawal dengan diadakannya international sanitary conference yang
pertama pada tanggal 23 juli 1851 di Paris, Prancis. Konstitusi WHO menyatakan bahwa
tujuan didirikannya WHO "adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi
yang paling memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya
penyakit menular yang sudah menyebar luas. WHO adalah salah satu badan-badan asli
milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama
(7 April 1948) ketika diratifikasi oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang
pejuang kebebasan utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai
WHO. Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsabangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi
Kesehatan Internasional pada musim panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu
Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi Office International d'Hygine
Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari 1947.
2
untuk mengkoordinasikan ekonomi, sosial, dan kerja yang berhubungan dari PBB dan
agen-agen khusus dan lembaga-lembaga. Dewan ini memiliki 54 anggota untuk masa 3
tahun. Pemilihannya dilakukan berdasarkan suara terbanyak.WHO menurut komisi
khusus yang termasuk bagian dari Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and social
Committee-ECOSOC) yang bertugas memberikan informasi dan nasehat kepada Swean
Ekonomi dan Sosial tentang masalah-masalah khusus, yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah kesehatan.Dalam menjalankan tugasnya, badan-badan
khusus Dewan Ekonomi dan Sosial menjalin suatu jaringan kerjasama yang saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.Hubungan timbal
balik antara WHO dengan PBB secara luas ditegaskan dalam perjanjian formal antara
kedua organisasi yang diterima oleh Dewan Kesehatan yang pertama. Pada tahun 1972,
Dewan Ekonomi dan Sosial membuat suatu laporan yang terperinci mengenai tugas-tugas
WHO. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi WHO dalam sistem PBB benar-benar
nyata.
3
yang berbunyi attainment by all people of the highest possible levelof health
(pencapaian tingkat kesehatan setinggi mungkin oleh semua rakyat diseluruh bangsa).
Untuk pencapaian tujuannya, WHO memiliki fungsi fungsi yang terdapat di dalam
konstitusi WHO artikel 2, diantaranya : 1. Bertindak sebagai kewenangan yang
memimpin dan mengkoordinasikan kerja kesehatan internasional. 2. Mendirikan dan
mempertahankan kerjasama dengan PBB, agen agen khusus, administrasi kesehatan
pemerintah, grup-grup professional, dan organisasi-organisasi sejenisnya yang dianggap
pantas. 3. Membantu pemerintah-pemerintah, berdasarkan permintaan,dan menguatkan
pelayanan kesehatan. 4. Melengkapi bantuan teknis yang pantas, dan dalam keadaan
darurat bantuan yang diperlukan atas permintaan atau penerimaan pemerintah yang
bersangkutan. 5. Menyediakan atau membantu menyediakan, berdasarkan permintaan
PBB. Pelayanan kesehatan dan fasilitas untuk grup grup khusus, seperti teritori teritori
organisasi organisasi kepercayaan. 6. Mendirikan dan mempertahankan pelayanan
teknis dan administrative sebanyak yang diperlukan, termasuk pelayanan epidemologis
dan statistik.
4
Strategi WHO
Ada empat strategi baru WHO yang di canangkan sejak masuknya Dr. Gro Harlem
Brundtland sebagai direktur jenderal bagi konstribusi WHO yang bertujuan untuk
memajukan kesehatan pada tingkat Negara dan global, yaitu : 1. Mengurangi kematian,
sakit dan cacat, terutama dipopulasi miskin dan pinggiran. 2. Mempromosikan gaya hidup
sehat dan mengurangi faktor faktor yang menimbulkan resiko pada kesehatan manusia
yang datang dari lingkungan ekonomi, sosial, dan akibat perbuatan manusia. 3.
Mengembangkan sistemsistem kesehatan yang seharusnya meningkatkan hasil
kesehatan, menanggapi permintaanpermintaan sah masyarakat dan adil secara keuangan.
4. Membuat kerangka kebijakan yang di perkenankan dan menciptakan kelembagaan
lingkungan bagi sektor kesehatan, dan mempromosikan dimensi kesehatan yang efektif
untuk kebijakan sosial, ekonomi, lingkungan dan pembangunan.
5
Struktur Organisasi
WHO Sebagai suatu badan khusus dibawah naungan PBB, WHO memiliki badan
pemerintah dan anggota sendiri. Badan pemerintah WHO terdiri atas tiga buah organ
utama, yaitu : a. Majelis Kesehatan Dunia (The World Health Assembly) WHO di
perintah oleh 191 negara Negara anggota melalui world health assembly. majelis
kesehatan tersusun dari perwakilan perwakilan dari Negara Negara anggota WHO.
Majelis kesehatan dunia mengambil keputusan tertinggi untuk WHO.Biasanya majelis
kesehatan dunia bertemu di Geneva pada bulan Mei setiap tahunnya, dan dihadiri oleh
delegasi-delegasi dari 191 negara-negara anggota tersebut. Tugas utama majelis kesehatan
dunia adalah untuk menentukan kebijakan-kebijakan organisasi-organisasi majelis
kesehatan memilih direktur jenderal, mengawasi kebijakan-kebijakan keuangan dari
organisasi dan meninjau serta menyetujui program keuangan yang di susun oleh
WHO.Demikian juga mempertimbangkan laporan dari Executive Board (Badan
eksekutif), dimana memerintahkan dengan hormat terhadap masalah dimana aksi,
pelajaran, pemeriksaan, atau laporan yang lebih jauh yang mungkin akan di butuhkan.
Salah satu fungsi dari majelis kesehatan dunia, seperti tercantum dalam artikel 18
konstitusi WHO adalah sebagai berikut : 1. Mendukung dan memimpin penelitian di
bidang kesehatan oleh personel WHO melalui lembaga resmi atau tidak resmi dari para
anggota dengan persetujuan dari pemerintahnya. 2. Melakukan tindakan tindakan yang
di anggap perlu untuk melaksanakan tujuan organisasi. b. Dewan Eksekutif ( The
Executive Board) Dewan eksekutif terdiri dari 32 anggota yang secara teknis memenuhi
persyaratan di bidang kesehatan. Anggota-anggotanya dipilih untuk masa dinas selama 3
tahun. Dewan eksekutif bertemu sedikitnya dua kali dalam setahun. Rapat dewan untama,
dimana agen untuk majelis kesehatan yang akan di setujui dan resolusi-resolusi untuk di
kedepankan di majelis kesehatan di adopsi, di adakan pada bulan januari, dengan rapat
kedua yang lebih pendek pada bulan mei., segera setelah majelis kesehatan mengatasi
masalah administrasi. Fungsi utama dewan ini adalah untuk memberi pengaruh kepada
keputusan dan kebijakan-kebijakan dari majelis kesehatan, untuk memberi saran, dan juga
memfasilitasi kerjanya. Salah satu fungsi dari Dewan Eksekutif adalah : 1. Mengambil
langkah langkah darurat sesuai dengan fungsi dan sumber keuangan WHO sehubungan
dengan keperluan tindakan yang segera. 2. Secara khsusus dapat memberikan wewenang
kepada direktur jenderal untuk mengambil langkah langkah yang perlu untuk
menghentikan penyebaran wabah penyakit. 3. Melaksanakan studi dan penelitian yang
lebih lanjut yang di perlukan. c. Sekretariat ( The Secretariat) WHO memiliki staf yang
berjumlah kurang lebih 3800 orang petugas kesehatan dan ahli khusus atau umum di
bidang kesehatan. Mereka bekerja di markas besar dan kantor kantor regional. Fungsi
dari sekretariat WHO, antara lain :
a. Memberikan dukungan kepada majelis kesehatan dunia, dewan eksekutif dan
kantor kantor regional.
b. Memberikan rangsangan berpikir global dan tindakan secara menyeluruh untuk
mewujudkan dan mengajukan ide ide.
c. Memeriksa, menganalisa, mengumpulkan dan menyebarkan informasi yang valid
d.
e.
f.
g.
h.
internasional
i. Menyiapkan program program usulan anggota untuk di serahkan kepada dewan
eksekutif dan majelis kesehatan dunia
j. Mengadakan kerjasama dengan sistem PBB dan organisasiorganisasi non
pemerintahan tertentu
k. para anggota staf tidak di perkenankan untuk menerima perintah yang berasal dari
wewenang diluar WHO. Seperti tercantum dalam pasal 31 konstitusi WHO,
sekretariat WHO di ketuai oleh direktur jenderal, yang ditunjuk oleh majelis
kesehatan dunia atas nominasi dari dewan eksekutif dan dipilih oleh Negara
Negara anggota untuk masa jabatan lima tahun. Direktur jenderal adalah pelaksana
kekuasaan dewan eksekutif.
6
Keanggotaan WHO
WHO terdiri dari 193 negara anggota dan staf dari berbagai kenegaraan berjumlah
4500 orang sebagai agen khusus, WHO adalah bagian dari PBB, tetapi bukan dibawah
sistem PBB, mereka dapat memperoleh keanggotaan mereka dengan menerima konstitusi.
Sementara bagi Negara-Negara non anggota PBB dapat di akui ke anggotaannya melalui
mayoritas suara dari majelis kesehatan dunia. Hampir setiap Negara di dunia merupakan
anggota PBB da WHO, tapi terdapat perbedaan seperti halnya Swiss yang merupakan
anggota WHO, tapi bukan anggota PBB.
7
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak anak dan remaja,
serta pemberdayaan sumber daya manusia yang di miliki sejak dini. Dalam
melaksanakan program ini WHO bekerjasama dengan beberapa badan PBB lainnya
seperti UNICEF dan UNDP.
b. Global polio Eradication Initiative programme
Program ini berfokus pada pemberantasan polio di seluruh penjuru dunia,
terutama di Negara Negara berkembang.
c. The WHO framework Conventation on Tobacco Control Programme
WHO bersama UNDP bekerjasama untuk mengontrol penggunaan tembakau
dengan tujuan untuk memsyarakatkan kesehatan yang lebih baik demi pembangunan
berkelanjutan.
d. WHO Global Programme on AIDS
Program ini berfokus dalam mengatasi HIV/AIDS dilakukan oleh hampir seluruh
badan PBB yang bergabung dengan UNAIDS. Program ini dilakukan di hampir
seluruh Negara di dunia, terutama Negara dengan tingkat HIV / AIDS tertinggi,
yaitu Negara Negara Afrika.
e. Family planning programme
Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat melalui program
ini kemudian di bentuk program lain yang lebih spesifik seperti Safe Motherhood
Programme, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, dan family planning in
reproduction health health programme, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
reproduksi manusia. Aktivitas Dasar - Perbaikan pelayanan kesehatan Dengan adanya
suatu system yang dapat mencakup seluruh rakyat di suatu Negara, maka dapat
diciptakan sebuah Healthly delivery system (sistem penyampaian kesehatan), yang
tujuan utamanya adalah membantu pemerintah suatu Negara untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai, yang dapat di rasakan oleh seluruh
masyarakatnya.
8
menyebar ketika kasus diakui yang tidak dapat dijelaskan melalui kontak pribadi yang dekat
dengan SARS korban.
Epidemi terus menyebar melompat ribu mil ke Toronto, Kanada, di mana konsentrasi
terbesar kedua penyakit muncul. Segera, seluruh adalah pada siaga tinggi, jika tidak di
ambang kepanikan. Setidaknya 8000 orang di seluruh dunia menjadi sakit dan hampir 10
persen dari mereka meninggal. Untungnya, kemajuan datang cukup cepat. Penelitian
dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) yang mampu mengumpulkan
informasi dan laboratorium data epidemiologi membangun penyebab dianggap, bentuk baru
coronavirus yang belum pernah terlihat pada manusia yang mengarah ke pengenalan cepat
pengujian.
WHO dan CDC mengajukan rekomendasi untuk isolasi, pembatasan perjalanan dan
pemantauan intensif yang dikendalikan dengan cepat penyakit bahkan tanpa adanya
pengobatan yang efektif yang ditujukan untuk penyembuhan. SARS menghilang secepat itu
muncul, terutama setelah upaya sistematis untuk mengendalikan penyebaran ditempatkan di
tempat di Cina. Tidak dihilangkan, tapi tidak lagi menjadi ancaman di seluruh dunia, SARS
meninggalkan dampak global yang abadi. WHO menetapkan pendekatan baru untuk
pelaporan dan menanggapi epidemi. Ini sekarang memiliki luas penerimaan formal dari
kebanyakan pemerintah.
Setelah dunia bisa melangkah mundur dan mengevaluasi apa yang terjadi, diakui
bahwa penyakit beban potensial yang ditimbulkan oleh wabah SARS memiliki implikasi di
seluruh dunia dan mengangkat ancaman gangguan perjalanan dan perdagangan. Lokal,
nasional dan global lembaga kolaborasi kesehatan masyarakat secara cepat dan efektif.
Rekomendasi pengendalian infeksi yang dibuat pada tingkat global dengan cepat
diterjemahkan ke dalam upaya untuk mengidentifikasi penyakit pada tingkat lokal dan kudis
pasien individu di rumah sakit di seluruh dunia. Ini adalah model pengendalian penyakit
menular yang akan dibutuhkan di masa depan.
G. APA PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH BERMAIN PADA KESEHATAN
MASYARAKAT
Organisasi non pemerintah memainkan peran yang semakin penting dalam kesehatan
masyarakat di negara kesatuan dan seluruh dunia. Negara kesatuan memiliki tradisi panjang
kelompok swasta pengorganisasian untuk mengadvokasi penyebab kesehatan masyarakat,
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, dan menyediakan dana untuk mendukung
upaya-upaya kesehatan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya ini telah
memperluas secara global.
Palang Merah Amerika dan jaringan afiliasi internasional merupakan upaya
internasional untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Organisasi memainkan
peran sentral dalam memperoleh relawan untuk donor darah memastikan keamanan dan
efektivitas dari AS dan pasokan produk darah dunia dalam kemampuan palang merah untuk
mendapatkan sumbangan, memobilisasi relawan dan mempublikasikan kebutuhan untuk
bantuan bencana telah memungkinkan untuk bermain peran sentral dalam menyediakan
menyelamatkan nyawa pelayanan kesehatan masyarakat.
Organisasi swasta banyak memberikan pendidikan kesehatan masyarakat, mendukung
penelitian, mengembangkan rekomendasi berdasarkan bukti dan memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat lainnya. Banyak dari ini diorganisir sekitar penyakit tertentu atau jenis
penyakit , seperti American Cancer Association , American Heart Association , American
Lung Association dan March of Dimes, yang berfokus pada cacat lahir. Fokus lain organisasi
swasta terutama pada advokasi untuk individu dengan penyakit tertentu, tetapi organisasi ini
juga dapat menganjurkan untuk intervensi kesehatan masyarakat tertentu. Misalnya, ibu
terhadap mengemudi dalam keadaan mabuk telah memiliki dampak yang besar pada bagian
dan penegakan hukum mengemudi dalam keadaan mabuk. Kelompok advokasi HIV / AIDS
telah mempengaruhi kebijakan kerahasiaan, pendanaan dan pendidikan publik.
Secara global, organisasi non pemerintah semakin memainkan peran kunci dalam
memberikan pelayanan dan advokasi kebijakan kesehatan masyarakat. Perawatan dan
OXFAM adalah contoh organisasi yang terlibat dalam jenis krisis kesehatan yang terkait
global. Kelompok dokter, termasuk dokter untuk tanggung jawab sosial dan dokter tanpa
batas, telah aktif dalam advokasi untuk upaya kesehatan masyarakat, mencari dana untuk
kebutuhan kesehatan masyarakat, dan mengatasi pelaksanaan etika program kesehatan
masyarakat.
Kombinasi baru dari organisasi pemerintah dan non pemerintah semakin berkembang
untuk mengisi kekosongan. Pada tingkat global, dana global untuk memerangi AIDS,
tuberkulosis dan malaria, sebuah upaya pemerintah swasta, menyediakan dana untuk
intervensi berdasarkan bukti untuk mengatasi penyakit ini. Hal ini didanai tidak hanya oleh
pemerintah, tetapi juga oleh yayasan swasta, seperti Bill dan Melinda Gates Foundation.
Yayasan swasta telah memainkan peran besar dalam pendanaan upaya kesehatan
masyarakat dan juga merangsang pendanaan pemerintah. The Rockefeller Foundation upaya
yang berperan dalam mengembangkan departemen kesehatan setempat dan memulai sekolah
kesehatan masyarakat itu negara kesatuan selama tahun-tahun awal abad ke-20 . The Kellogg
Foundation, Robert Wood Johnson Foundation, dan yang terbaru adalah Gates Foundation
semua memainkan peran penting dalam memajukan upaya kesehatan masyarakat di daerah
mulai dari nutrisi untuk pengendalian tembakau untuk memajukan teknologi kesehatan
masyarakat baru.
Dana Yayasan telah menjadi katalis dalam memulai usaha pendanaan baru dan
mempertahankan orang-orang yang tidak memadai didanai oleh pemerintah . Mereka tidak
bisa diharapkan, namun, untuk memberikan jangka panjang mendukung untuk layanan
kesehatan dasar publik. Dengan demikian strategi tambahan yang diperlukan. Salah satu
strategi kunci itu menghubungkan upaya kesehatan masyarakat dengan upaya pelayanan
kesehatan profesional dan sistem perawatan kesehatan.
H. BAGAIMANA HUBUNGAN LEMBAGA KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN
PELAYANAN KESEHATAN DALAM MEMPERBAIKI DAN MENANGGAPI
MASALAH KESEHATAN
Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat hubungan antara kesehatan masyarakat
dengan pelayanan kesehatan. Komitmen diskusi antara dokter (clinician) dan profesional
kesehatan masyarakat semakin meningkat dalam pemikiran kesehatan berdasarkan bukti
(evidence-based thinking), pemberian pelayanan kesehatan yang efektif-biaya, dan sistem
data terkomputerisasi dan rahasia. Selain itu pula juga meningkatkan diskusi untuk
berkomitmen dalam memberikan kualitas pelayanan pada seluruh populasi dan
menghilangkan kesenjangan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pada pertengahan tahun 1900-an, Prakarsa Kesehatan Masyarakat-Medis dimulai
untuk melakukan invesitgasi dengan cara yang lebih baik untuk menghubungkan antara
kesehatan masyarakat dengan medis, khususnya, dan pelayanan kesehatan, secara umum.
Menghubungkan kedua bidang tersebut tidak mudah atau selalu mencapai keberhasilan.
Dibutuhkan struktur tambahan untuk meresmikan obligasi secara efektif dan efisien. Terdapat
model baru dan pemikiran-pemikiran baru yang diajukan untuk mengubungkan bidang
perawatan secara klinis dan kesehatan masyarakat.
Walaupun usaha dalam sistem pelayanan kesehatan untuk menjangkau masyarakat
dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat (seperti COPC), hal tersebut tetap tanggung
jawab utama kesehatan masyarakat untuk mengatur dan memobilisasi upaya berbasis
masyarakat. Bekerja dnegan organisasi non pemerintah dan organisasi profesional kesehatan
merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat secara
efektif dan efisien. Tetapi bagaimana cara yang tepat lembaga kesehatan masyarakat
mencapai tujuan tersebut?
TABEL.12-4 Rencana Vaksin Nasional
Pada tahun 1994, Rencana Vaksin Nasional dikembangkan sebagai bagian dari upaya
terkoordinasi untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan vaksin baru dan lebih baik.
2. Pastikan keamanan optimal dan efektivitas vaksin dan imunisasi.
3. Lebih baik mendidik masyarakat dan anggota profesi kesehatan mengenai manfaat
dan risiko imunisasi.
Sebuah lembaga baru-baru Medicine (IOM) Laporan mengevaluasi kemajuan sejak
tahun 1994 pada pencapaian tujuan di atas dan membuat rekomendasi untuk pengembangan
Rencana Vaksin Nasional direvisi. IOM menyoroti sejumlah keberhasilan sejak tahun 1994
dalam mencapai setiap tujuan dari Rencana. Keberhasilan ini menggambarkan potensi untuk
peningkatan kerjasama antara sistem kesehatan masyarakat dan sistem kesehatan.
Dalam hal pengembangan vaksin baru dan ditingkatkan sejak tahun 1994, lebih dari
20 produk vaksin baru yang dihasilkan dari upaya kolaboratif dari lembaga nasional
kesehatan (NIH), akademisi, dan peneliti industri telah disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA). Vaksin baru diperkenalkan termasuk vaksin terhadap penyakit
pneumokokus anak, penyakit meningokokus, dan human papillomavirus (HPV) - penyebab
kanker serviks.
Dalam hal keamanan, vaksin dan pendekatan vaksinasi dengan peningkatan
keselamatan telah dikembangkan sejak tahun 1994, termasuk yang ditujukan terhadap
rotavirus, pertusis (batuk rejan), dan polio. FDA Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis
(CBER), yang mengatur vaksin, sekarang memiliki sebuah array diperluas alat regulasi untuk
memfasilitasi review dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif. FDA dan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah berkolaborasi pada pengawasan dan
evaluasi untuk efek samping. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk meningkatkan kerja
sama dengan Centers for Medicare dan Medicaid, Departemen Pertahanan, dan Departemen
Urusan Veteran untuk meningkatkan pengawasan dan pelaporan efek samping folloeing
imunisasi pada populasi dewasa lembaga ini.
Dalam hal pendidikan yang lebih baik dari profesional kesehatan dan masyarakat,
kemajuan juga telah dibuat. The American Academy of Pediatrics (AAP) bekerja sama
dengan CDC untuk perusahaan Imunisasi Dukungan. The American Medical Association
(AMA) co sponsor National Influenza Vaccine Summit tahunan, yang utamanya kelompok
mewakili 100 organisasi publik dan swasta yang tertarik dalam mencegah influenza.
Meskipun kolaborasi berkembang dan sukses dalam pengembangan vaksin dan
penggunaan, isu-isu baru telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, Vaksin kini benar
dilihat oleh para profesional kesehatan dan masyarakat sebagai memiliki manfaat baik dan
merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat telah tumbuh lebih peduli tentang
keamanan vaksin, termasuk masalah penggunaan sejumlah besar vaksin pada anak-anak.
Keterbatasan vaksin untuk mengatasi masalah, seperti HIV / AIDS, juga telah semakin
diakui. Mudah-mudahan, Rencana Nasional Vaksin baru akan membangun keberhasilan barubaru ini dan mengatasi realitas dan peluang baru.
I. BAGAIMANA KESEHATAN MASYARAKAT MENGAMBIL PERAN DALAM
MEMOBILISASI KEMITRAAN MASYARAKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI
DAN MEMECAHKAN MASALAH KESEHATAN
Pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial adalah mobilisasi dan kemitraan
masyarakat dan melakukan tindakan untuk mengidentifikasi dan memecahakan masalah
kesehatan. Upaya ini dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat dan sangat penting untuk
menempatkan bagian-bagian sistem kesehatan bersam auntuk melindungi dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah kecacatan dan kematian.
Sebagai contoh kesuksesan kolaborasi antara program pengendalian tembakau di
suatu negara oleh lembaga kesehatan masyarakat, tetapi lebih banyak dipimpin oleh
organisasi non pemerintah, profesional kesehatan dan lembaga pemerintah lainnya. Upaya ini
akan menurunkan angka merokok di suatu negara secara subtasnsial.
Upaya koordinasi yang terorganisir dari suatu program untuk mengambil peran dalm
pengendalian juga telah menemukan beberapa kesuksesan. Salah satu upaya kolaborasi antara
kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan, yaitu dapat mengidentifikasi dan
melakukan pengobatan terhadap anak-anak yang terpapar timbal (Pb) dengan konsentrasi
tinggi. Kerjasama dengan beberapa lembaga juga tersedia dalam mengurangi tingkat timbal
(Pb) pada cat di rumah, melakukan pengujian dan pengendalian kandungan Pb di taman
bermain, air, dan mainan anak-anak.
Hal ini mungkin untuk melihat upaya mobilisasi kerjasama antara publik dan swasta
sebagai Komunitas-Berorientasi Kesehatan Masyarakat (COPH). Di COPH, upaya kesehatan
telah diperluas dengan menambahkan bagian untuk kesehatan masyarakat, dan kesehatan
masyarakat dapat bekerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan, dengan komuniats lain
dan upaya pemerintah, seperti contoh di bawah ini:
Definisi masyarakat
2.
Karakteristik masyarakat
3.
Prioritas
kesehatannya?
Apa masalah kesehatan yang paling penting yang terjadi
di masyarakat dan bagaimana memprioritaskan masalah
kesehatan berdasarkan data objektif dan kebutuhan yang
4.
5.
6.
dirasakan?
Apa intervensi yang paling efektif dan efisien dalam
kesehatan
Intervensi
evidence-base?
Apa strategi yang akan diimplementasikan untuk
Evaluasi
untervensi?
Bagaimana sebuah keberhasilan intervensi di evaluasi?
strategi baru dibutuhkan untuk dibawa bersama pada organisasi dan individu yang
dapat melakukan pekerjaan tersebut.
Setelah melihat organisasi yang terdapat pada sistem kesehatan masyarakat dan
tantangan ke depan dalam mencapai fungsi utama dan memberikan pelayanan yang
esensial. Peran kesehatan masyarakat tidak dapat dilihat dalam kondisi saat ini saja.
Untuk memahami kesehatan masyarakat juga memerlukan pertimbangan di masa
yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang kami buat, maka dapat disimpulkan :
1. Kebijakan kesehatan atau health policy adalah segala sesuatu untuk mempengaruhi
faktor-faktor penentu di sektor kesehatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat. Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi
dan program kesehatan. Masing-masing memiliki peran untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang sehat.
2. Menurut IOM ditetapkan tiga fungsi inti kesehatan masyarakat yang lembaga kesehatan
masyarakat pemerintah perlu melakukan, yaitu penilaian, jaminan dan pengembangan
kebijakan.
3. Sepuluh esensial pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari Fungsi Inti Penilaian
(Assessment) meliputi : Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan masyarakat dan Mendiagnosa dan menyelidiki masalah kesehatan dan
bahaya kesehatan di masyarakat. Kedua Kebijakan fungsi inti pembangunan (Policy
Development) meliputi : Menginformasikan, Mendidik, Memberdayakan masyarakat
tentang masalah kesehatan dan Memobilisasi kemitraan masyarakat untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan dan Mengembangkan
Kebijakan dan Rencana yang mendukung upaya kesehatan perorangan dan
masyarakat. Ketiga fungsi jaminan inti (Assurance) meliputi : Menegakkan hukum
dan peraturan yang melindungi dan menjamin kesehatan dan keselamatan publik,
Link masyarakat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan pribadi dan menjamin
penyediaan pelayanan kesehatan saat dinyatakan tidak tersedia, Pastikan penyediaan
publik dan pribadi tenaga kerja kesehatan yang kompeten dan Evaluasi Efektivitas,
aksesibilitas, dan Kualitas Pribadi dan Penduduk Berbasis Pelayanan Kesehatan.
4. Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, baik itu di pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha
Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun
pelayanan jasa. Jenis instansi kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia antara
lain : Rumah Sakit, Puskesmas, Poskesdes, Polindes, Bidan Praktik Swasta dan BPO.
5. World Health Organization (WHO) Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health
Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai
koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO
didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret
Chan (menjabat mulai 8 November 2006). WHO mewarisi banyak mandat dan
persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi Kesehatan, yang merupakan
agensi dari LBB.
6. Untuk mengatasi masalah kesehatan, penting untuk mengenali peran penting instansi
pemerintah tidak ditujukan sebagai badan kesehatan dalam kesehatan masyarakat.
Lembaga tersebut ada pada negara bagian, federal, dan global tingkat lokal.
7. Terdapat hubungan antara kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial adalah mobilisasi dan kemitraan
masyarakat dan melakukan tindakan untuk mengidentifikasi dan memecahakan
masalah kesehatan. Upaya ini dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat dan
sangat penting untuk menempatkan bagian-bagian sistem kesehatan bersam auntuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan serta mencegah kecacatan dan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
http://rifkyanindika-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35260-Umum-HAK%20DAN
%20KEWAJIBAN%20PUSKESMAS,%20RUMAH%20SAKIT,%20TENAGA
%20KESEHATAN,%20DAN%20PASIEN.html
Buku public health
http://www.health.gov/phfunctions/public.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/10_Essential_Public_Health_Services