Pertemuan V
PENENTUAN BIAYA LAYANAN PUBLIK
PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
A. PENDAHULUAN
Akuntansi manajemen sektor publik berperan dalam perencanaan
keuangan terkait identifikasi biaya-biaya yang terjadi, dalam hal ini akuntansi
manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting untuk pengambilan
keputusan biaya yang dapat digunakan oleh stake holder baik internal maupun
eksternal.
Air merupakan barang milik publik berdasarkan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dimana sumber daya air dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam undang-undang tersebut juga disebutkan bahwa penguasaan sumber
daya air diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
setempat. Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Sumber Daya Air
dalam hal pengelolaan air untuk masyarakat, pemerintah daerah membentuk
suatu perusahaan daerah.
Perusahaan Daerah menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962
tentang Perusahaan Daerah adalah semua perusahaan yang didirikan
berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Daerah yang modalnya untuk
seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan,
kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang.
Perusahaan daerah adalah kesatuan produksi yang bersifat: memberi jasa,
menyelanggarakan kemanfaatan umum, dan memupuk pendapatan.
Tujuan perusahaan daerah adalah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat
dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja
dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Menurut Undang-Undang Perusahaan Daerag,
cabang-cabang
produksi yang penting bagi daerah dan yang menguasai hajat hidup orang
Sistem
Air
Minum
(SPAM)
dimana
penyelenggara
2006
tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum
Pasal 1:8 Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air
sebesar 10 meter kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari,
atau sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh
Menteri
yang menyelenggarakan
sumber
daya
air,
PDAM
urusan
berasumsi
pemerintahan
setiap
di
bidang
pelanggan
PDAM
Standar pemakaian tawas dan kapur dalam proses penjernihan air untuk
setiap 1000 M air masing-masing sebanyak 20 Kg. Harga tawas dan
kapur diasumsikan sebesar Rp 5000,00 /Kg dan Rp 4000,00 /Kg.
Harga solar industri sebesar Rp 6.891,00 / Liter.
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, manajemen kemudian menganalisis
prakiraan-prakiraan biaya sebagai berikut :
Biaya Pegawai
Direct:
Biaya pegawai bagian produksi, manajer produksi, direktur teknik
Indirect:
Biaya tenaga harian non-produksi, satpam, petugas kebersihan, petugas laboratorium
Fixed cost:
Gaji pokok, tunjangan jabatan
Variable cost:
Upah lembur, pencatat meteran air pelanggan, upah pemasangan sambungan baru
Biaya Listrik
Direct:
Biaya listrik untuk pompa dan instalasi pengolahan air
Indirect:
Biaya listrik untuk rumah dinas pegawai
Fixed cost:
Biaya listrik untuk pompa dan instalasi pengolahan air, biaya listrik kantor administrasi
Variable cost:
Biaya listrik untuk alat laboratorium
Biaya BBM
Direct:
BBM untuk genset listrik, BBM kendaraan operasional
Indirect:
BBM untuk mobil sedan manajer dan direksi
Fixed cost:
BBM kendaraan operasional
Variable cost:
BBM untuk genset listrik
Biaya Pemakaian Bahan Kimia
Direct:
Tawas, kapur
Indirect:
Bahan kimia untuk uji laboratorium
Fixed cost:
Variable cost:
Tawas, kapur
melakukan
dan
melakukan
pembinaan
yang
berkelanjutan
16.000.000.000,00
6.000.000.000,00
300.000.000,00
3.500.000.000,00
50.000.000,00
150.000.000,00
3.000.000.000,00
9.000.000.000,00
serta
2.000.000.000,00
40.000.000.000,00
=
Rp 40.000.000.000
Rp 40.000.000.000
18.164.736 M
= Rp 2.202,07 / M
*) Keterangan: Batas toleransi kehilangan air (Non Revenue Water)
sebesar 20%.