Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KORELASIONAL ( uji hipotesis )

1. Mencari persamaan regresi Y = a + bx


Teknik regresi digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud melakukan
prediksi seberapa jauh nilai variabel dependen bila nilai variabel independen
dirubah. Sebagai contoh, bila pemakaian pupukn dinaikan jumlahnya,
berapa jumlah produktivitas padi akan naik; bila kualitas kepemimpinan
kepala sekolah turun, berapa penurunan kualitas kerja para guru dan
pegawai.
Antara korelasi dan regresi mempunyai hubungan yang erat. Teknik
korelasi digunakan untuk menganalisis kuatnya hubungan antar variabel,
sedangkan regresi digunakan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel
tertentu bila variabel lain berubah. Regresi dugunakan untuk analisis
antara satu dengan variabel yang lain secara konseptual mempunyai
hubungan kausal atau fungsional. Bila secara konseptual antara
variabel tidak mempunyai hubungan itu, maka analisis regresi tidak
dilakukan, tetapi cukup dengan analisis korelasi. Jadi analisis bisa
dilakukan setelah didahului dengan analisis korelasi. Bila koefisien
korelasi tinggi, maka koefisien regresi juga bernilai positif ( naik ) dan
sebaliknya bila koefisien korelasi negatif maka koefisien regresu juga negatif
( terjadi penurunann ).
Contoh :
Variabel X : Pemakaian pupuk / kualitas kepemimpinan
Variabel Y : Produktivitas padi / disiplin kerja guru dan pegawai
No.
1
s/d
40
JML

X
60
..
40
1990

Y
56
..
46
2027

XY
3360
..
1840
106100

X2
Y2
3600
3136

1600
2116
106408 109885

Berdasarkan tabel di atas diperoleh harga-harga sebagai berikut :


X = 1990
X2 = 106408
Y = 2027
Y2 = 109885
XY = 106100 n
= 40
Rumus yang digunakan untuk regresi Y = a + bx
Dimana :
Y
=
Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
( baca Y topi )
a
=
Konstanta ( harga Y bila X = 0 )
b
=
angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan atau penurunan variabel dependen
yang didasarkan pada hubungan nilai variabel
independen. Bila b (+) maka naik, bila (-) maka terjadi
penurunan.
X
=
subyek variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.

Ada dua rumus yang digunakan dalam analisiis regresi yaitu :


Pertama :
Regresi dugunakan untuk analisis bila antara satu variabel dengan
variabel yang lain secara konseptual mempunyai hubungan kausal
atau fungsional.
Rumusnya adalah :
(Y) (X2) - (X) (XY)
a = ------------------------------------- = 15,36
n (X2) - (X)2
n XY - (X) (Y)
b =-------------------------------------- = 0,70
n X2 - (X )2
Y = 15,36 +0,70x
Kedua :
Bila secara konseptual antara variabel tidak mempunyai hubungan
itu, maka analisis regresi tidak dilakukan, tetapi cukup dengan
analisis korelasi. Jadi analisis bisa dilakukan setelah didahului
dengan analisis korelasi.
Diketahui :
Koefisien korelasi : 0,72
Rata-rata X : 49,75
Y : 50,68
Sy : 13,56
Rumusnya adalah :
Sy
13,56
r = Koefisien korelasi.
b = r ---------- = 0,72 x ----------- = 0,70 Sy= Simpangan baku
variabel Y.
Sx
13,78
Sx= Simpangan baku
variabel X.

a = Y bX =

50,68 ( 0,70 x 49,75 ) = 15,85

Y = 15,85 +0,70x
Ini berarti naik turunya variabel Y dapat di prediksi melalui regresi
tersebut.

Artinya :
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa variabel Y akan
meningkat sebesar 0,69 skor, jika variabel X ditingkat sebesar satu
unit pada konstanta 16,085 atau dengan kata lain setiap
perubahan skor variabel x sebesar 1 unit dapat diestimasikan skor
variabel Y akan berubah 0,70 pada arah yang sama, dengan
konstanta 15,85.
Jika hal ini kita hubungkan dengan variabel di atas yaitu :
Variabel X : kualitas kepemimpinan
Variabel Y : disiplin kerja guru dan pegawai
Hal ini berarti bahwa naik turunnya disiplin kerja guru dan
pegawai dapat diprediksikan melalui regresi tersebut. Kemudian
timbul pertanyaan bila kemampuan kualitas kepemimpinan di
tingkatkan sampai maksimal berapa disiplin kerja guru dan
pegawai yang terjadi?
Berdasarkan instrumen yang dikembangkan, skor kualitas
kepemimpinan yang tertinggi adalah 80. maka produktivitas
padi/disiplin kerja guru dan pegawai
Y = 15,85 +0,70 (80 ) =
71,85. ternyata jika pemakaian pupuk/kualitas kepemimpinan
ditingkatkan sampai maksimal ( 80 ) maka disiplin kerja guru dan
pegawai naik dari nilai rata-rata 50,68 menjadi 71,85. tetapi perlu
di ketahui bila kualitas kepemimpinan walaupun ditingkatkan
sampai maksimal, ternyata disiplin kerja guru dan pegawai tidak
bisa maksimal ( 80 ) hal ini berarti terdapat faktor lain yang
mempengaruhinya.
2. Menentukan Jumlah Kuadrat ( JK ):
Rumus
JK ( T )
JK ( a )

Y2
( Y )2
= -----------n
=

(X) (Y)
JK ( b/a ) = b ( XY - ----------------
n
JK ( S )

= JK ( T) - JK ( a ) - JK ( b/a )

Jumlah Kuadrat
JK ( T ) : Total )
JK (a ) : Regresi a
JK (b/a): Regresi b
JK ( S ): Sisa
JK ( G ): galat ( Kekeliruan )
JK (TC ): Tuna Cocok

( Y2 )

JK ( G )

= (Y2 - --------------- )
n

JK ( TC )

= JK ( S ) - JK ( G )

Catatan :
Untuk mencari nilai JK (G) data variabel X di urutkan dari terkecil
ke terbesar kemudian tentukan kelompoknya ( variabel Y )
berdasarkan kelompok variabel X

3. Membuat daftar analisis varian ( ANAVA ) dengan rumus :


Daftar ANAVA untuk Regresi Linier
Sumber
Variansi
Total

dk
n

JK
Y2

RJK

Regresi ( a )

JK ( a )

JK ( a )

Regresi ( b/a )

JK ( b/a )

S2Reg = JK (b/a)

S2Reg/S2sis**
Sisa

n-2

JK ( S )

S2sis = JK (S)/n-2

Tuna Cocok

k-2

JK ( TC )

S2TC (TC)/k-2
S2TC/S2G n.s

Galat
** Regresi Signifikan

n-k

JK ( G )
n.s Regresi Linier

S2 (G) / n-k

Keterangan :
n
: Banyaknya pasangan data
JK
: Jumlah kuadrat
RJK : Rata-rata Jumlah Kuadrat
dk
: derajat Kebebasan
4. Menguji keberartian regresi dan linieritas
Regresi Signifikan ( berarti ) Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel
Regresi linier Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel
5. Mencari koefisien korelasi ( derajat hubungan )
Harga-harga yang diperlukan
korelasi X dengan Y adalah:
No.
1
s/d
40
JML

X
60
..
40
1990

Y
56
..
46
2027

Berdasarkan tabel di
X = 1990
X2
Y = 2027
Y2
XY = 106100 n

untuk

XY
3360
..
1840
106100

menghitung

koefisien

X2
Y2
3600
3136

1600
2116
106408 109885

atas diperoleh harga-harga sebagai berikut :


= 106408
= 109885
= 40

Rumus yang digunakan :

n XY ( X ) ( Y )
ry =

= 0,72

n X2 ( X)2 nY2 ( Y )2

6. Menguji keberartian koefisien korelasi


Untuk menguji keberartian koefisien korelasi digunakan statistik
Studen dengan rumus:
ry n-2
t = ---------------

0,72 40-2
=

--------------- = 8,388

1- ry2

1-0,72

7. Mencari koefisien determinasi ( kadar sumbangan )


Koefisien korelasi ry (0,72)2 hasilnya di kalikan dengan 100
Dan dapat dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut :
Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh harga ry = 0,72
sehingga koefisien diterminasi adalah (0,72)2 = 0,5184 Dengan
terujinya koefisien tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa
51,84% variasi variabel (Y) dapat dijelaskan variabel(X) melalui
regresi

= a + bx

X variabel Motivasi
Y variabel prestasi PAI

No.

X2

Y2

XY

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
JML

65
65
70
80
81
85
85
81
82
84
60
70
75
63
82
78
70
80
85
80
85
80
60
90
70
60
60
55
55
75
221
1

60
60
60
60
65
60
65
66
65
68
65
60
66
61
65
68
60
65
70
70
65
80
60
85
60
55
65
50
70
70
193
9

4225
4225
4900
6400
6561
7225
7225
6561
6724
7056
3600
4900
5625
3969
6724
6084
4900
6400
7225
6400
7225
6400
3600
8100
4900
3600
3600
3025
3025
5625
1660
29

3600
3600
3600
3600
4225
3600
4225
4356
4225
4624
4225
3600
4356
3721
4225
4624
3600
4225
4900
4900
4225
6400
3600
7225
3600
3025
4225
2500
4900
4900
1266
31

3900
3900
4200
4800
5265
5100
5525
5346
5330
5712
3900
4200
4950
3843
5330
5304
4200
5200
5950
5600
5525
6400
3600
7650
4200
3300
3900
2750
3850
5250
1439
80

Anda mungkin juga menyukai