Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah
produsen oksigen terbesar di planet bumi.
.Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di
lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya
pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi
dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat.
Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal
Pemerintahan Daerah dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh
perundang-undangan di bidang ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya.
Pembangunan kesejahteraan rakyat bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi
daerah akan tetapi juga komitmen bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang
mensyaratkan terlembaganya hubungan fungsional dan adanya pembagian peran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yakni sebagai berikut.
1. Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
2.
Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan
penghijauan?
3. Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
4.
Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan memberikan
penjelasan mengenai hal-hal berikut.
1. Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi
kehidupan manusia.
2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan
penghijauan.
3. Manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan.
4. Kesejahteraan masyarakat yang dapat dicapai melalui upaya reboisasi
dan penghijauan.

BAB II
ISI
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Reboisasi
Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan
maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan Reboisasi meliputi
kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area
lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian,
membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan
kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali kawasan hutan
bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan.
2. Pengertian Penghijauan
Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan
hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon
hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau,
dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan,
dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya (Manan, 1976; Supriyanto, 1984).
Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa
pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan
bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan (Kadri dkk, 1992).
Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan
serta pembuatan bangunan pencegah erosi tanah dengan tujuan agar lahan tersebut dapat
dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.
3. Pengertian Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat. Kesejahteraan
sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat (Segel
dan Bruzy, 1998). Kesejahteran sosial memiliki arti kepada keadaan yang baik, kebahagiaan
dan kemakmuran, banyak orang yang menamainya sebagai kegiatan amal (W.J.S.
Poerwadarminta, 1996).
Jadi, kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat yang baik,
bahagia dan makmur.
B. Pembahasan
1. Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri dari organ berupa akar, batang dan daun
serta mempunyai zat hijau daun yang disebut dengan klorofil. Tumbuhan hijau mampu
membuat makanan sendiri dengan menyerap unsur hara yang terkandung dalam tanah,
karbon dioksida di udara dan dengan bantuan sinar matahari yang dikenal dengan istilah
proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau itu sendiri,
melainkan bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya, khususnya manusia. Oksigen
yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas,
dan glukosa yang dihasilkannya juga bermanfaat sebagai sumber energi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim yang mendera
bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon dioksida yang melebihi

batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh polutan seperti karbon
dioksida dapat dikurangi dengan cara meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan
reboisasi.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
1)

2)
3)
4)

5)
6)
7)

Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut.


Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung klorofil
menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses pernafasan manusia dan
hewan.
Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan hijau di
lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk.
Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang sangat
penting dalam kehidupan ekosistem.
Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang kurang
baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu dan polusi.
Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan.
Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.
Langkah-Langkah dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi dan Penghijauan
Langkah-Langkah Reboisasi
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi.
Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana,
penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari
konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman,
menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lainlain) serta menentukan pola tanam.
Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam
di tempat penampung sementara.
Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang
yang telah dibuat serta diberi pupuk.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari
bahan yang mudah terbakar.
Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini
agar dapat diambil tindakan yang tepat.
Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan
penerangan dan penyuluhan.

.
3. Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
Manfaat reboisasi dan penghijauan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Manfaat orologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga
mampu mencegah erosi.
b. Manfaat hidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan, sehingga
suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai persediaan air yang mencukupi.
c. Manfaat klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga
udara di sekitarnya menjadi sejuk, segar dan nyaman.
d. Manfaat edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di
lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang
karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.

e.
f.
g.
h.
4.

Manfaat ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan
manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air dan binatang adalah bagian
dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
Manfaat protektif. Pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar
matahari, angin kencang, penahan debu serta peredam suara.
Manfaat higienis. Sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan oksigen (O2)
yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap karbon dioksida (CO 2). Jadi
secara higienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.
Manfaat edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di lingkungan sekitar
merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal
tanaman dari berbagai aspeknya.
Kaitan antara Reboisasi dan Penghijauan dengan Kesejahteraan Masyarakat
Reboisasi dan penghijauan adalah dua langkah yang tepat dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai apabila masyarakat
tidak mengoptimalkan potensi di lingkungan sekitarnya. Tumbuhan hijau di sekitar kita
merupakan salah satu potensi yang dapat mendatangkan banyak manfaat apabila kita
mengolahnya secara tepat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga
sangat diperlukan dalam mengolah lingkungan hidup demi tercapainya kesejahteraan
masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Lingkungan
sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi vegetasi akan menyebabkan kondisi udara menjadi
tidak nyaman. Selain itu, hilangnya vegetasi di hutan juga dapat menyebabkan berbagai
dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan penghijauan dibutuhkan
untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud masyarakat yang sejahtera.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar setiap orang sadar akan
pentingnya tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen terbesar di planet bumi. Keuntungan
yang didapatkan dari upaya pelestarian tumbuhan hijau melalui reboisasi dan penghijauan
sangatlah banyak, maka diharapkan setiap orang dapat memulai upaya pelestarian tumbuhan
hijau di lingkungan sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Gifford, Clive. 2007. Ensiklopedia Geografi untuk Pelajar dan Umum. Jakarta : Lentera
Abadi.
Poerwadarminta, W.J.S.. 1996. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung : Mizan.
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi SMA Kelas X. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Noor, Isran. Politik Otonomi Daerah untuk Penguatan NKRI. Seven Strategic Studies.
Fitriana, Rina. 2008. Mengenal Hutan. Bandung : Putra Setia.
Nugraha, Adrian R.. 2009. Stop Pemanasan Global. Bekasi : Cahaya Pustaka Raga.
www.irfanwineers.wordpress.com
www.g-excess.com
www.djemari.org
www.anneahira.com
www.wikipedia.com
www.wajahlukrejo.blogspot.com
www.jabonaceh.com
www.gumaraangga.blogspot.com
www.artikellingkunganhidup.com
www.marskrip.blogspot.com
www.sciencedanar.blogspot.com
www.terpopuler.net

Anda mungkin juga menyukai