Kreatif (creative)
Mampu menyelesaikan masalah (problem
solver)
Pembelajar sepanjang hayat (lifelong
learner) sehingga menjadi manusia yang
berpengetahuan luas (knowledgeable)
Berani mengambil resiko (risk tiker)
Kompetensi pedagogik
Kompetensi kepribadian
Kompetensi sosial
Kompetensi profesional
sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Produkti
f
Kreatif
Inovatif
Afektif
Kurikulum yang
dapat
menghasilkan
insan Indonesia
yang:
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui
penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
10
KURIKULUM
2013
STANDAR ISI
STANDAR
(PROSES)
PENILAIAN
STANDAR PROSES
(PEMBELAJARAN)
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR SARANA-PRASARANA
STANDAR PEMBIAYAAN
BOS, Bantuan Siswa Miskin, BOPTN/Bidik Misi (di PT)
STANDAR PENGELOLAAN
11
Elemen Perubahan
Standar
Kompetensi
Lulusan
Standar Proses
Elemen
Perubahan
Standar Isi
12
Standar Penilaian
Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
Pendekatan
(ISI)
13
Tematik
terpadu
dalam
semua mata
pelajaran
Mata
pelajaran
Mata
pelajaran
Vokasinal
Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD
Holistik
berbasis
sains (alam,
sosial, dan
budaya)
Jumlah
matapelajara
n dari 10
menjadi 6
SMP
TIK menjadi
media semua
matapelajara
n
Pengembang
an diri
terintegrasi
pada setiap
matapelajara
n dan
ekstrakurikul
er
Jumlah jam
bertambah 4
Struktur
JP/minggu
Kurikulum
akibat
Jumlah
(Mata
perubahan
matapelajara
pelajaran
pendekatan
n dari 12
dan alokasi
pembelajaran
menjadi 10
waktu)
Jumlah jam
(ISI)
bertambah 6
14
JP/minggu
akibat
SMA
SMK
Perubahan Penambahan
sistem:
jenis keahlian
ada
berdasarkan
matapelaj
spektrum
aran wajib
kebutuhan (6
dan ada
program
matapelaj
keahlian, 40
aran
bidang
pilihan
keahlian, 121
kompetensi
Terjadi
keahlian)
pengurang
an
matapelaj
aran yang
harus
diikuti
siswa
Pengurangan
adaptif dan
normatif,
penambahan
produktif
produktif
disesuaikan
Jumlah
jam
dengan trend
bertambah
perkembanga
Elemen Perubahan
Elemen
Proses
pembelaj
ar-an
15
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
Adanya
mata
pelajaran
wajib dan
pilihan
sesuai
dengan
bakat dan
Kompetensi
keterampilan yang
sesuai dengan
standar industri
Elemen Perubahan
Elemen
Penilaian
hasil belajar
Deskripsi
SD
SMA
SMK
Ekstrakurikul Pramuka
er
(wajib)
UKS
PMR
Bahasa Inggris
16
SMP
Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
Kurikulum 2013
Ket
Mata pelajaran
tertentu mendukung
kompetensi tertentu
Semua
Jenjang
Mata pelajaran
dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar
sendiri
Semua
Jenjang
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai penghela
sejajar dengan mapel mapel lain [sikap dan keterampilan
lain
berbahasa}
SD
Semua
Jenjang
SD
Kurikulum 2013
Ket
SD
Bahasa Indonesia
sebagai
pengetahuan
SMP/
SMA/SM
K
SMA/SM
K
SMA/SM
K
18
Penjurusan
di SMK
sangat detil
SMA/SM
K
SMP
Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
Materi disusun
untuk memberikan
pengetahuan
kepada siswa
Pendekatan
pembelajaran
adalah siswa
diberitahu tentang
materi yang harus
dihafal [siswa diberi
tahu].
Penilaian pada
Penilaian otentik pada aspek kompetensi
pengetahuan
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
19
melalui ulangan dan
berdasarkan portofolio.
ujian
Struktur Kurikulum
2013
Sikap
Spiritual
Sikap Sosial
Pengetahua
n
Berilmu
Keterampila
PT
SMA/K
SMP
SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
23
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN
TEMATIK TERINTEGRASI
Peran Tema
Tema berperan sebagai pemersatu
kegiatan pembelajaran yang memadukan
beberapa mata pelajaran sekaligus
dengan membuat/ mengangkat sebuah
tema yang dapat mempersatukan
indikator dari mata pelajaran: Agama, BI,
IPS PPKn, IPA,
Seni-Budaya,
Penjas & Or kes
MODEL
IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN
TEMATIK
No
Desain
Kurikulum
Komponen
I
II 2013
III
IV
V
Struktur
KelompokKurikulum
A
VI
Pend. Agama
PPKN
Bahasa Indonesia
10
Matematika
IPA
IPS
30
32
34
36
36
36
Kelompok B
7
8
Jumlah
Kelompok A
Kelompok
Kelompok A
Penjelasan
Keterangan
Pembelajaran Tematik Terpadu
Muatan lokal dapat memuat Bahasa
Daerah
Kegiatan Ekstra Kurikuler SD/MI antara
lain:
Pramuka
UKS
PMR
(Wajib)
Buku Kelas I
Buku Kelas IV
Tema Kelas II
Hidup
Rukun
Bermain di Lingkunganku
Tugasku Sehari-hari
Aku dan Sekolahku
Hidup Bersih dan Sehat
Air, Bumi, dan Matahari
Merawat Hewan dan Tumbuh
Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
Tema Kelas V
Benda-benda
di Lingkungan Sekitar
Peristiwa dalam Kehidupan
Kerukunan dalam Bermasyarakat
Sehat itu Penting
Bangga sebagai Bangsa Indonesia
Organ Tubuh Manusia dan Hewan
Sejarah Peradaban Indonesia
Ekosistem
Akrab dengan Lingkungan
KEDUDUKAN DAN
Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan
FUNGSI BUKU SISWA
Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran
Penghubung
Orang Tua
Lembar Kerja Siswa
Penilaian dan Portofolio
Media Komunikasi antara Guru dan Siswa
Sebagai Kenang-kenangan Rekam Jejak
Belajar Siswa
Pengantar
Tentang Buku Guru
Bagaimana Menggunakan Buku Guru
Standar Kompetensi Lulusan dan
Kompetensi Inti
Pemetaan Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2
Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
Ruang Lingkup Pembelajaran
Halaman Pembelajaran
WAKTU
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
7.00-7.35
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
7.35-8.10
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
8.10-8.45
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
ISTIRAHAT
8.45-9.00
9.00-9.35
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
9.35-10.10
IND KEBR
IND KEBR
IND KEBR
IND KEBR
IND KEBR
SE-BUD
10.10-10.45
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
10.45-11.30
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
Presentase Penyajian
Alokasi
Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam
belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di
SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30,
32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan
VI masing-masing 36 jam setiap minggu.
Jam belajar SD/MI adalah 35 menit
Apakah Pembelajaran
Tematik?
Pembelajaran
tematik merupakan
1.
2.
3.
4.
Kekuatan Pembelajaran
MemberikanTematik
pengalaman dan KBM yg
Pembelajaran Tematik
Dilaksanakan
dengan menggunakan
prinsip pembelajaran terpadu dari
beberapa mata pelajaran melalui tema
sebagai pemersatu
Pembelajaran
terpadu berorientasi
pada praktek belajar yang melibatkan
beberapa mata pelajaran sesuai
dengan kebutuhan anak
TEMATIK TERPADU
Merakit dan menggabungkan
beberapa mata pelajaran yang
berbeda dengan harapan anak
akan belajar lebih baik dan
bermakna
Intra-disipliner
Mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan menjadi
satu kesatuan yang utuh dalam setiap mata pelajaran
Inter-disipliner
Menggabungkan komptensi-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran
agar terkait satu dengan yg lainnya, sehingga dapat saling memperkuat ,
menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan
pembelajaran ( Kls I III )
Multi-disipliner
Tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga
taip mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri ( Kls IV
VI )
Trans-disipliner
Mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan permasalahan
permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
menjadi konstektual
PANCAINDERA
Mataku jumlahnya dua
Hidungku lubangnya dua
Mulutku bibirnya dua
Tak boleh berbicara dusta
Reff. Telinga juga ada dua
Kulitku halus bagai sutera
Itu semua pancaindera
Ciptaan Yang Maha Kuasa
mengamati;
menanya;
mengumpulkan
informasi/eksperimen;
mengasosiasikan/mengolah informasi;
dan
mengkomunikasikan.
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Mengumpulkan Informasi /Mencoba
Mengasosiasi/Mengolah Informasi
Mengkomunikasikan
Definisi/Konsep
Langkah-Langkah Operasional
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
Definisi/Konsep
Pembelajaran
Dalam
KELEBIHAN PBL
1)
KELEBIHAN PBL
(2)
Langkah-langkah
Operasional dalam
1. Konsep
Dasar
(Basic Concept)
Proses
Pembelajaran
Fasilitator memberikan konsep
dasar, petunjuk, referensi, atau link
dan skill yang diperlukan dalam
pembelajaran tersebut. Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik lebih
cepat masuk dalam atmosfer
pembelajaran dan mendapatkan
peta yang akurat tentang arah dan
tujuan pembelajaran
70
Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan
skenario atau permasalahan dan peserta didik
melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan
semua anggota kelompok mengungkapkan
pendapat, ide, dan tanggapan terhadap
skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan
muncul berbagai macam alternatif pendapat
71
72
knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya
peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan
solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran
pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara
peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan
fasilitatornya.
73
MODEL PEMBELAJARAN
PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
Definisi/Konsep
Definisi/Konsep
Langkah-Langkah Operasional
1. Langkah Persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan
awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contohcontoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari
siswa
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif,
ikonik sampai ke simbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Langkah-Langkah Operasional
2. Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan
PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan
dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Langkah-Langkah Operasional
b. Problem statement (pernyataan/
identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya
adalah guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
agenda-agenda masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Langkah-Langkah Operasional
c. Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga
memberi kesempatan kepada para siswa untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap
ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan
demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi
yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Langkah-Langkah Operasional
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data
merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh para siswa baik
melalui wawancara, observasi, dan sebagainya,
lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya,
semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan
cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu
Langkah-Langkah Operasional
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
data processing (Syah, 2004:244). Verification
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar
akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya.
Langkah-Langkah Operasional
f. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah
proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka
dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi
PENILAIAN AUTENTIK
Penilaian
Penilaian Autentik
Penilaian
Prinsip Penilaian
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan
tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik
dan guru.
Tahapan Menentukan
Penilaian Otentik
Teknik:
1. Tes Praktik/Kinerja
2. Projek
dilengkapi rubrik
3. Portofolio
Teknik
Tes Tulis
Tes Lisan
Penugasan
Instrumen
PG, Uraian
Daftar
pertanyaan
Pekerjaan rumah
Instrumen:
- Rating Scalle
BAGAIMANA MENILAI
PEMBELAJARAN
TEKNIK DAN INSTRUMEN
PENILAIAN
Penilaian Aspek sikap, Pengetahuan, dan
Keterampilan, memerlukan instrumen penilaian
yang dilengkapi dengan rubrik penilaiannya.
Contoh Penerapan
Penilaian Aspek Sikap
Observasi (langsung
atau tidak langsung)
Sikap Spritual
Sikap Sosial (Contoh 1
, Contoh 2, Contoh 3)
Pedoman observasi
Daftar cek dan skala
penilaian
disertai rubrik
Penilaian Diri
Contoh 1: Penilaian
Antarpeserta didik;
Contoh 2
Lembar Penilaian
Antarpeserta didik
Jurnal
Lembar Jurnal
Sikap
Contoh Penerapan
Penilaian Aspek Pengetahuan
Pengeta
Tes Lisan
huan
Penugasan
Instrumen
PG, Isian,
Jawaban singkat,
menjodohkan,
benar salah,
uraian
Daftar
pertanyaan
Lembar
penugasan
(laoran, PR,
Contoh Penerapan
Penilaian Aspek Keterampilan
Kompete
nsi
Keteramp
ilan
Teknik
Instrumen
Contoh
Tes Praktik
Tes Kinerja
Pidato/Khutbah/K
ultum, Membaca
ayat al-Quran;
Menghafal ayat
al-Quran
Projek
Bakti sosial,
pentas seni,
Penghijauan
Portofolio
Makalah,
Piagam,
Kumpulan Puisi,
Laporan
MATA PELAJARAN
1. Pend.
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan Agama
2. PKn
3. Bahasa Indonesia
3. Bhs.
4. Matematika
Indonesia
5. IPA
4. MTK
6. IPS
7. Seni dan Budaya
8. Keterampilan/ Kejuruan
9. Pendidikan Jasmani dan
5 . SBDP
Olahraga
10. Muatan Lokal
6. PJOK
1.
2.
Kelompok A
1
Pendidikan
Agama
dan
Pekerti
Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Budi
dan
8
5
-
8
6
-
10
6
-
7
6
3
3
7
6
3
3
7
6
3
3
30
32
34
36
36
36
Kelompok B
1
2
Seni
Budaya
dan
Prakarya
(SBDP) termasuk muatan lokal
seni daerah
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan
Kesehatan
(PJOK)
(termasuk muatan lokal)
Keterangan
Pembelajaran Tematik Terpadu
Kls.
(Wajib)
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN RPP
2.
3.
4.
Identitas Sekolah
Tema/Subtema
Kelas/ semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
Tujuan pembelajaran
KD - KI 1
Kompetensi dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
KD KI 2
Materi Pembelajaran
KD KI 3
Alokasi waktu
Indikator .....
Metode pembelajaran
Indikator ....
Media Pembelajaran
KD KI 4
Sumber belajar
Langkah-langkah Pembelajaran Indikator...
Indikator ...
Penilaian hasil Pembelajaran
112
Komponen RPP
Kompetensi inti
2.
3.
4.
5.
6.
114
Pendahuluan
2. Kegiatan
Inti
a.
Eksplorasi
b.
Elaborasi
c.
Konfirmasi
Penutup
115
Apersepsi
Memberikan
116
Motivasi
Guru
Pemberian Acuan
Berkaitan
Acuan
Pembagian
kelompok belajar.
Penjelasan
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan
Pemberian
..
Kelas/Semester
..
Tema
Sub Tema
:
:
..
..
:
:
..
..
A.
Kompetensi Inti
B.
Kompetensi Dasar
120
Lanjutan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Inti
Penutup