Sirosis
Sirosis
Sirosis
SIROSIS HEPATIS
Identitas
Nama : Nn. RM
Tanggal lahir (umur) : 16-03-1990 (25 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan: (-)
Alamat : Seith
Agama : Islam
Nomor RM : 08 41 95
Tanggal masuk RS : 24 Agustus 2015
Tanggal keluar RS : 01 September 2015
Tanggal pemeriksaan : 28 Agustus 2015
Ruang perawatan : RIW
Anamnesis
Keluhan Utama
Perut membesar
Keluhan Tambahan
Status present
Pasien MRS dengan keluhan utama perut membesar. Perutnya dikatakan membesar secara
perlahan pada seluruh bagian perut sejak 3 minggu SMRS. Perutnya dirasakan semakin hari
semakin membesar dan bertambah tegang, namun keluhan perut membesar ini tidak sampai
membuat pasien sesak dan kesulitan bernapas. Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati
sejak 3 minggu namun memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri ulu hati
dikatakan seperti ditusuk-tusuk dan terus-menerus dirasakan oleh pasien sepanjang hari.
Keluhan ini dikatakan tidak membaik ataupun memburuk dengan makanan. Keluhan nyeri juga
disertai keluhan mual yang dirasakan hilang timbul namun dirasakan sepanjang hari, pasien
mengaku tidak muntah, pasien juga tidak mengeluh lemas. Selain itu, pasien juga mengeluh
adanya bengkak pada kedua kaki sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit. Bengkak
dikatakan tidak berkurang ataupun bertambah ketika dipakai berjalan ataupun diistirahatkan.
Riwayat trauma pada kaki disangkal oleh pasien. Pasien mengatakan bahwa buang air
besarnya encer berwarna kuning sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dengan
frekuensi 4-5 kali sehari. Buang air kecil diakui lancer normal. Rasa nyeri ketika buang air kecil
disangkal oleh pasien. Pasien juga mengatakan bahwa kedua matanya berwarna kuning
sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Warna kuning ini muncul perlahan-lahan. Keluhan
panas badan, rambut rontok dan gusi berdarah disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan
Riwayat Kebiasaan
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Deformitas (-). Rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan tersebar
merata, wajah simetris.
Mata : Ptosis (-/-), eksoftalmus (-/-), endoftalmus (-/-), xanthelasma(-/-),
pupil isokor, bulat, refleks pupil langsung (+ /+), refleks pupil tidak
langsung (+/+), konjungtiva anemis (+/+). sklera ikterik (+/+).
Hidung : Perdarahan (-), deformitas (-), sekret (-), deviasi septum nasi(-),
pernapasan cuping hidung (-)
Mulut
: Lidah bersih / hiperemis (-) / ulcer (-) / kandidiasis (-) / selaput (-),
stomatitis (-), perdarahan gusi (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-)
Telinga : Pendengaran kesan dalam batas normal, tophi (-/-), deformitas
(-), serumen (-/-), nyeri tekan di processus mastoideus -/Leher : Trakea di tengah, JVP 5-2 cmH2O, struma (-), tumor (-), kaku kuduk
(-)
Toraks
Paru
Inspeksi: bentuk dada normal, pergerakan dada simetris kiri dan kanan,
pola pernapasan normal, pelebaran sela iga (-), venektasi (-), spider
nevi (-), deformitas (-), benjolan (-), jaringan parut (-), bentuk tulang
belakang normal.
Palpasi : tidak ada pergeseran trakea, nyeri tekan (-), fremitus taktil
normal (tidak meningkat maupun menurun).
Perkusi : Paru kiri dan kanan = sonor, batas bawah paru belakang kanan
setinggi torakal IX dan paru belakang kiri setinggi torakal X.
Auskultasi: Bunyi pernapasan : vesikuler
Bunyi tambahan : Ronkhi dan Wheezing (-) pada seluruh
lapangan paru.
Toraks
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5 pada garis
midclavicula sinistra, kuat angkat (+), thrill (-).
Perkusi : Pinggang jantung di ICS 3 midclavikula
sinistra, batas kanan jantung di linea sternalis dextra,
batas kiri jantung di linea midclavicula Sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, reguler,
murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Punggung
Resume
Pasien MRS dengan keluhan utama perut membesar sejak 3 minggu SMRS. Perutnya
dirasakan semakin hari semakin membesar dan bertambah tegang, namun keluhan perut
membesar ini tidak sampai membuat pasien sesak dan kesulitan bernapas. Pasien juga
mengeluh nyeri pada ulu hati sejak 3 minggu namun memberat sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan nyeri juga disertai keluhan mual yang dirasakan hilang timbul, pasien
mengaku tidak muntah, pasien juga tidak mengeluh lemas. Selain itu, pasien juga mengeluh
adanya bengkak pada kedua kaki sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengatakan bahwa buang air besarnya encer berwarna kuning sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit dengan frekuensi 4-5 kali sehari. Buang air kecil diakui lancar normal.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (+/+), lien teraba
pada Schuffner II, ascites (+), Edema ekstremitas inferior (+/+) dan palmar eritem (+).
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan eritrosit: 2,22 x 106/mm3, hemoglobin: 6,6
g/dL, platelet: 67 x 103/mm3, leukosit: 2,1 x 103/mm3, glukosa darah puasa: 53 mg/ dL,
SGOT: 127 U/L, bilirubin total: 8,5 mg/ dL, direct: 6,4 mg/ dL, indirect: 2,1 mg/ dL, dan
albumin: 2,1 mg/dL.
Diagnosis
: Pansitopenia, icterus ec Susp.
Sirosis Hepatis, hipoalbuminemia, hipoglikemia
Diagnosis banding :
Gastritis
Sistemic Lupus Eritematous
Keganasan
Tatalaksana
Istirahat
Diet hati III
IVFD NaCl 0,9 % : Dextrosa 5% 10 tetes/menit
Ceftriaxon 2x1 gr/IV/12 jam
Furosemide 2x 1 amp/ iv
Spironolacton 2 x 50 mg tab
Renosan 1 kolf/ hari
Curcuma 3 x 1 tab
Transfusi WB/ PRC 4 kolf
RENCANA PEMERIKSAAN
PROGNOSIS
Dubia at malam
24-
TTV:
N: 84 x/m
BB: 58 kg
R: 20x/m
S: 370C
cm
LaB:
Platelet: 81 x 103/mm3
3
A: Pansitopenia +
Susp. Sirosis hepatis
08+ Ascites
2015
P:
H1
IVFD NaCl 0,9% : D5%
16 tpm
Ceftriaxon 2 x I gr/iv
Furosemid 2x 1
amp/iv
Renosan 1 kolf/ 24
jam
Vitamin K 1 x 1
amp/im
Curcuma 3 x 1 tab
Cek Albumin
25-
2015
08-
H2
warna
kuning,
BAB
sedikit-
hepatis + Pansitopenia
2015 P:
NaCl : D5 16 tpm
Ceftriaxon 2 x 1 gr/ iv
H2
Furosemide 2 x 1 amp/iv
TTV:
Spironolakton 2 x 50 mg
R:
20x/m
N: 84 x/m
S: 370C
tab
Curcuma 3 x 1 tab
Vit K 1x1/ im
-/-
gallop (-)
2015
2015
H3
R: 20x/m
N: 80 x/m
S: 36,5 0C
hepatis
H3
+ pansitopenia +
hipoalbumin
P:
Ceftriaxon 2 x 1 gr/ iv
Furosemid 2 x 1 amp/ iv
Spironolakton 2 x 50 mg
tab
Curcuma 3 x 1 tab
Laboratorium:
cm
Extremitas: Edema ekstremitas sup. (-/-), edema
R: 20x/m
N: 80 x/m
S: 36,50C
27-082015
A:
H4
Asites
hepatis
ec
+
suspek
sirosis
pansitopenia
hipoalbumin
P:
Ceftriaxon 2 x 1 gr/ iv
Furosemid 2 x 1 amp/ iv
Spironolakton 2 x 50 mg tab
Laboratorium
Ureum: 14 mg/ dL
Curcuma 3 x 1 tab
Transfusi
GDP: 53 mg/dL
PRC
selang sehari
Wb/
kolf
28-
2015
08-
hepatis + pansitopenia +
2015
hipoalbumin
H5
R:
H5
P:
16 tpm
20x/m
N: 80 x/m
S:
36,50C
BB: 52 kg
Ceftriaxon 2 x 1 gr/ iv
Furosemid 2 x 1 amp/ iv
Spironolakton 2 x 50 mg
tab
Curcuma 3 x 1 tab
29-
A: Asites ec suspek
2015
08-
sirosis hepatis +
2015 pansitopenia +
H6
R:
20x/m
N: 82 x/m
H6
hipoalbumin
P:
16 tpm
S:
36,50C
BB: 51 kg
Ceftriaxon 2 x 1 gr/ iv
Furosemid 2 x 1 amp/
iv
Spironolakton 2 x 50
mg tab
Curcuma 3 x 1 tab
gallop (-)
31-08-
31-
2015
08-
sirosis
2015
pansitopenia
H8
hipoalbumin
H8
R:
20x/m
N: 80 x/m
A:
BB: 48 kg
suspek
hepatis
Ceftriaxon 2 x 1 gr/ iv
Furosemid 2 x 1 amp/
iv
Spironolakton 2 x 50
mg tab
Renosan 1 kolf/ hari
Curcuma 3 x 1 tab
HepaQ 3 x 1 tab
cm
Hb post
16 tpm
ec
P:
S:
36,50C
Asites
01-
2015
encer 3 kali
09-
hepatis
2015
dalam
R:
20x/m
N: 80 x/m
S:
36,00C
pansitopenia
perbaikan
P:
Aff infus
Spironolacton 2 x 50 mg
tab
HepaQ 3 x 1 tab
Pulang paksa
post
hipoalbumin
BB: 48 kg
-/-
TINJAUAN PUSTAKA
SIROSIS HEPATIS
Defenisi
Epidemiologi
Etiologi
Klasifikasi
Morfologi
Mikronodular
Makronodular
Campuran
Fungsional
Patofisiologi
Gejala klinis
Asimptomatik
kulit berwarna kuning, rasa mudah lelah, nafsu makan menurun,
gatal, mual, penurunan berat badan, nyeri perut dan mudah
berdarah.
Sirosis dekompensata dapat dikenal dari timbulnya bermacam
komplikasi seperti ikterus, perdarahan varises, asites, atau
ensefalopati.
tipe gangguan fisiologis
Beraveno 4
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
1:
2:
3:
4:
Pemeriksa
an fisik
Spider naevi
Eritema palmaris
Ginekomastia
Fetor hepatikum
Splenomegali
Asites
Ikterus
Laboratorium
Komplikasi
Perdarahan gastrointestinal
Ensefalopati hepatik.
Koma hepatikum
Hipertensi portal
Sindroma hepatorenal
Peritonitis bakterial spontan
Tatalaksana
Simptomatis
Supportif, yaitu :
Asites
Istirahat
Diet rendah garam
Diuretik: spironolactone dosis rendah 100-200mg, serta
dapat dinaikkan dosisnya bertahap tiap 3-4 hari, apabila
dengan dosis maksimal diuresisnya belum tercapai maka
dapat dikombinasikan dengan furosemid 20-40mg/hari
Parasintesis
Hepatorenal syndrome
Ensephalopatic hepatic
Prognosis
Nilai
0
Albumin (g
>3,6
3,0-3,5
<3,0
%)
Bilirubin
<2,0
2,0-3,0
>3,0
(mg%)
Gangguan
Minimal
Minimal
kesadaran
Asites
TERIMA
KASIH
ANDIKA LOPE MILA