Anda di halaman 1dari 3

Frozen shoulder atau nyeri bahu adalah penyakit kronis dengan gejala khas

berupa keterbatasan lingkup gerak sendi bahu ke segala arah, baik secara aktif
maupun pasif oleh karena rasa nyeri yang dapat mengakibatkan gangguan
aktifitas kerja sehari-hari.
Apa yang menyebabkan Frozen Shoulder?
Penyebab frozen shoulder tidak diketahui secara pasti, namun diduga dapat
disebabkan oleh trauma, mobilisasi yang lama sehingga terbentuk jaringan
fibrous yang memicu terjadinya perlengketan pada daerah bahu.
Faktor penyebab yang lain adalah kemungkinan karena tendinitis, rupture
rotator cuff, bursitis, diabetes mellitus, infark myokard dan peradangan sendi
bahu kronis dan diduga penyakit-penyakit ini merupakan respon autoimun
terhadap rusaknya jaringan lokal.
Frozen shoulders lebih sering (60%) terjadi pada wanita bersamaan dengan
datangnya menopause. Pasien dengan diabetes, peradangan kronis sendi bahu,
atau setelah operasi dada atau payudara, immobilitas dari bahu juga dapat
menyebabkan frozen shoulder.
Adhesiva Capsulitis merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi
peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi
dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. Adanya reaksi fibrous dapat
diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi impingement
yang terlalu lama (Appley, 1993).

Bagaimanakah mendiagnosa Frozen Shoulder?

Dikatakan frozen shoulder apabila selama pemeriksaan menunjukkan bahwa


terdapat keterbatasan gerak yang cukup signifikan baik oleh pasien sendiri atau
oleh pemeriksa yang menggerakkannya. Untuk mengetahui penyakit penyakit
yang berkaitan dengan bahu dapat di diagnosa melalui riwayat penyakit,
pemeriksaan, test darah dan pemeriksaan x-ray pada bahu.

Jika perlu, untuk mengetahui diagnosis lebih pasti dapat dilakukan pemeriksan xray dengan menggunakan kontras yang di suntikkan ke sendi bahu sebagai
tanda pengerutan atau penyusutan kapsul sendi bahu.Jenis tindakan ini
dinamakan dengan arthrography. Jaringan disekitar sendi juga dapat dilihat dan
dievaluasi dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Ada 3 stadium frozen shoulder, setiapnya berlangsung sekitar 4- 6 bulan, dengan


ditandai gejala gejala klinis. Pada tingkat pertama "freeze", bahu dengan terus
menerus kehilangan gerakan pasif dan menyebabkan nyeri yang memburuk.
Untuk stage kedua "frozen" ditandai dengan kekakuan yang berlanjut dan
adanya perbaikan dari nyeri dan peradangan .Pada stadium ketiga "thawing"
dengan tanda adanya keterbatasan gerak sendi yang mulai berkurang, dan

"range of motion" sendi yang bertambah. Biasanya pada stage ke tiga terapi
lebih di intesifkan

Peradangan sendi bahu (arthritis)atau otot disekitar bahu hal ini dapat
menyebabkan pembengkakan, nyeri atau kekakuan sendi sehingga berakibat
terjadinya keterbatasan gerak dari bahu.

Injury dari tendon tunggal (tendon otot rotator cuff) dapat membatasi ruang
gerak sendi, akan tetapi tidak semua arah gerakan terbatas. Sering sekali pada
pemeriksaan sendi bahu pada injurytendon (misalnya pada tendinitis atau luka
tendon), dokter ataupun pemeriksa dapat menggerakkan sendi bahu pada posisi
relaks, dan jangkauannya lebih jauh dibandingkan apa yang dilakukannya
sendiri.

Penanganan Frozen Shoulder

Terapi dari frozen shoulder biasanya memerlukan beberapa kombinasi yaitu


;obat obatan anti inflamasi, fisioterapi, dan suntikan cortisone di sendi bahu.
Tanpa terapi tersebut kondisi frozen shoulder akan bisa menjadi menetap atau
permanen.

Melakukan fisioterapi mungkin merupakan hal utama, untuk fisioterapi dapat


dilakukan dengan tindakan meliputi short wave diathermi (SWD), stimulasi
elektrik atau TENS ( Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), manual
terapi,ice pack, dan kadang dilakukan latihan latihan penguatan dari otot bahu.
Waktu untuk fisioterapi dapat mencapai hitungan minggu atau bulan untuk
dapat pulih total, tergantung dari keparahan jaringan di sekitar sendi bahu.

Hal yang sangat penting bagi pasien dengan frozen shoulder untuk menghindari
terjadinya injury kembali pada jaringan sendi bahu selama proses ini. Pasien
harus menghindari gerakan gerakan yang sifatnya mendadak, gerakan
menyentak, dan mengangkat bebabn berat dengan menggunakan anggota
badan yang terkena.

Kadang-kadang kondisi frozen shoulder menunjukkan resistensi terhadap


fisioterapi ataupun pengobatan. Pasien dengan frozen shoulder resistensi dapat
dipertimbangkan dengan operasi arthoscopic atau manipulasi dengan anesthesi
dengan tujuan melepaskan jaringan yang mengkerut pada kapsul sendi. Akan

tetapi dengan manipulasi juga mengundang resiko terjadinya fraktur (patah


tulang) humerus (bahu)

Hal yang sangat penting bagi pasien yang menjalani manipulasi bahu untuk
melakukan latihan aktif sendi bahu setelah dilakukan prosedur tersebut. Hanya
oleh latihan yang terus menerus pada sendi bahu yang membuat fungsi gerakan
dan mobilitas dapat tercapai optimal.

Adapun modalitas fisioterapi yang digunakan pada kasus frozen shoulder adalah
dengan SWD (Short Wave Diathermy) dan terapi latihan.
Short Wave Diathermy (SWD)

SWD adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada
jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah
menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam
penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi penggunaan obat
penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang. Hal-hal seperti
terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi
cara komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi
lain yang telah menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi
gelombang pendek. Metode ini berfungsi untuk mengendalikan rasa sakit dan
meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan
panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan
obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu
sejumlah besar pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis
cedera. Melihat lebih dekat pada praktek kita berharap bahwa diatermi
gelombang pendek ini bisa dimasukkan sebagai bagian dari teknologi medis.

Anda mungkin juga menyukai