LAPORAN PSIKIATRIK
A. Keluhan utama
: Gelisah
B. Riwayat gangguan sekarang
:
Keluhan dan Gejala :
Pasien masuk RSKD untuk yang kedua kalinya karena gelisah. Dialami lebih
kurang satu bulan yang lalu, pasien sering marah-marah, susah tidur dan selalu
jalan, pasien sering mandi dan ganti baju berkali-kali, menurut keluarga pasien
merasa badannya sangat bau seperti mayat, pasien sering berdandan dan selalu
mencuci pakaian meskipun pakaian tersebut belum kotor, pasien merasa dirinya
diguna-guna oleh orang dikarenakan dirinya cantik, pasien memiliki keyakinan
bahwa dia memeliki ilmu kebal, sehingga tidak takut pada orang lain. pasien
sering menangis dan tertawa tanpa sebab, sering terlihat berbicara sendiri. Pasien
selalu mengatakan bahwa dirinya sering melihat bayangan anak kecil. Pasien
sangat boros dan membelanjakan makanan untuk dirinya sendiri. perubahan
perilaku diperhatikan sejak tahun 2011, saat anaknya masuk RSKD dengan
keluhan mengamuk.
Pertama kali pasien masuk RSKD pada tahun 2012 dengan keluhan yang sama.
Hendaya / disfungsi
:
Hendaya dalam bidang sosial (+)
Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
1
F. Situasi sekarang
:
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga baik. Saat ini, pasien tinggal
dengan ibunya dan putranya di Jeneponto
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien merasa dirinya mempunyai ilmu kebal
III.
DM
P
DM
P
DM
P
DM
DM
P
AUTOANAMNESA
: Selamat siang ibu. Kenalkan nama saya Muthmainnah. Siapa namanya ibu?
: P dok.
: Berapa umurnya ibu P?
: 46 tahun dok
: Ibu, bisa saya tanya-tanya sebentar?
: Iya bisa. Mau tanya apa, dok?
: Mau tanya-tanya sedikit tentang kehidupan, keluarga, kondisi ibu. Bagaimana bisa
bu?
: Iye, bisa ji dok.
: ibu tahu di mana sekarang?
: Di rumah sakit orang gila dok.
: Oh kenapa ibu bisa ada disini?
: Untuk dirawat dok.
: Sejak kapan kitak dibawa ke sini ibu?
: sudah sekitar 2 hari disini dok.
: oh iya ibu. ibu tahu kalau hari ini hari apa?
: Hari sabtu dok.
: Masih siang atau apa?
: Iye, masih siang dok, sekitar jam 3 begitu.
: Bagaimana kabarnya siang ini ibu?
: Baik-baik saja, dok.
: Bisa ibu ceritakan kenapa dibawa ke sini?
: karena saya gelisah terus dok..saya sakit begini karena saya diguna-gunai sama
orang yang iri sama saya, karena saya cantik dok..
: Ya, baik . Jadi siapa yang antar ibu ke sini?
: Diantar sama anak saya dok sama saudara
DM
P
DM
P
DM
:
:
:
:
:
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
3.
4.
5.
6.
7.
Cukup
Orientasi (waktu, tempat dan orang) :
Baik
Daya ingat :
a. Jangka panjang
: Baik
b. Jangka sedang
: Baik
c. Segera
: Baik
Pikiran abstrak : Cukup baik
Bakat kreatif : Berdagang
Kemampuan menolong diri sendiri : Cukup
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Visual (+)
: Halusinasi visual, pasien melihat bayangan anak kecil dan
menduga itu adalah anaknya yang telah meninggal dunia
Auditorik (+) : Pasien mendengar bisikan-bisikan suara di telinganya, namun tidak
jelas pembicaraannya
Olfactorius (+) : Pasien merasa dirinya bau seperti mayat
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
E. Proses Berpikir :
1. Arus Pikiran:
a. Produktivitas
b. Kontinuitas
c. Hendaya berbahasa
2. Isi Pikiran :
a. Preokupasi
b. Gangguan isi pikiran
: Cukup
: Relevan, koheren
: Tidak ada.
: Tidak ada
:
V.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik:
o Status internus
Tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi 86 x/menit kuat angkat, frekuensi
pernapasan 22 x/menit, suhu 36,8oC, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak
ikterus.
o Status neurologis
GCS: E4M6V5 dimana keadaan pasien baik. Fungsi sensorik dan motorik pada
keempat ekstremitas dalam batas normal.
VI.
Pada pasien ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa
halusinasi dan waham sehingga digolongkan ke dalam gangguan jiwa psikotik.
Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak ditemukan adanya
kelainan organobiologik, sehingga kemungkinan gangguan mental organik dapat
disingkirkan dan pasien digolongkan ke dalam gangguan jiwa psikotik non
organik.
Dari alloanamnesis, autoanamnesis dan pemeriksaan status mental
didapatkan halusinasi auditorik, olfactrius dan halusinasi visual. Pasien juga sering
menjawab pertanyaan tidak nyambung antara gagasan satu dengan gagasan
berikutnya (asosiasi longgar). Pada pasien ini juga ditemukan waham kebesaran
dan waham curiga. Pasien ini memenuhi kriteria Skizofrenia (F20.). Ada waham
dan halusinasi yang menonjol hingga berdasarkan pedoman penggolongan
diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ III) diagnosis pasien diarahkan pada Skizofrenia
Paranoid (F20.0).
Aksis II
Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Tidak ada
Aksis V
GAF Scale 50 41 gejala berat (serious), disabilitas berat
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik
Psikologik
Sosiologik
VIII. PROGNOSIS
Dubia ad Bonam
Faktor Pendukung :
- Tidak ada kausa organik
7
Faktor penghambat
- Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
- Pasien berstatus janda
IX.
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang stengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai ole hide ide berlebihan ( over valued ideas )
yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan terus menerus;
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation),
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
c. Perilaku katatonik, seperti keadaan galuh gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor;
8
d. Gejala-gejela negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan social dan menurunnya kinerja social; tetapi harus
jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika;
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
Harus ada sesuatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
dari beberapa aspek prilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri
sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara social.
Pada saat autoanamnesis pasien memperlihatkan afek restriktif. Pasien ini
mempunyai halusinasi auditorik, olfactorius dan visual. Berupa mendengar bisikan
bisikan. Pasien juga sering melihat bayangan anak kecil, Pada pasien ini jelas terlihat
Gambaran Klinis didominasi oleh waham yang secara relative stabil, sering kali
bersifat paranoid, disertai oleh halusinasi-halusinasi. Dan gejala-gejala tersebut sudah
berlangsung lebih dari satu bulan.
Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan, efek samping obat dan kemampuan keluarga pasien. Pada pasien ini
memiliki gejala positif dominan, dapat diberikan antipsikosis typical dimana obat ini
bekerja dngan cara memblokade reseptor dopaminepasca sinaptik neuron di otak
khusunya sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal.
Untuk terapi awal pemberian obat Haloperidol merupakan antipsikotik tipikal
yang poten untuk mengatasi gejala positif pada pasien. Dosis maksimum Haloperidol
antara 5-15mg/hari. Pemberiaan Haloperidol dimulai dengan dosis 5mg 3 kali sehari.
Pemberian Haloperidol harus diawasi dengan baik karena salah satu efek samping
pemberian obat antipsikotik atipikal adalah menimbulkan gejala ekstrapiramidal.
X.
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi :
Haloperidol 1,5 mg 3x1
CPZ 100 mg 0-0-1
Psiko terapi suportif:
a. Ventilasi :
Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan
keinginannya sehingga pasien merasa lega.
b. Konseling :
9
XI.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas
terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari terapi farmakologi yang
diberikan.
10