Anda di halaman 1dari 2

Pembuluh darah terkecil adalah kapiler yang memiliki diameter antara 4

dan 9 mikrometer, hampir tidak cukup besar untuk aliran sel darah merah
merah. Zat yang larut lemak, seperti oksigen dan karbon dioksida melewati
kapiler ke ruang ke interstisial dengan berdifusi menembus sel endotel. Zat
yang tidak larut lemak, seperti ion-ion kecil dan glukosa dapat berdifusi di
antara sel-sel endotel melalui celah atau pori-pori intrasel untuk mencapai
ruang interitsial. Karena diameter pori-pori kapiler lebih kecil dibandingkan
diameter protein plasma dan sel darah merah, dan karena larut lemak,
protein dan sel darah merah tak dapat keluar dari sistem vaskular untuk
masuk ke dalam ruang interstisial.
Kapiler merupakan pembuluh darah terkecil dan paling banyak. Kapiler
membawa darah di sepanjang arteri dan vena . Kapiler biasanya berukuran
panjang 1 mm atau lebih kecil, diameter sekitar 0,01 mm, dan sedikit lebih
lebar dari sebuah sel darah merah, sekitar 0,007 mm. Banyak kapiler masuk
ke dalam jaringan membentuk bantalan kapiler-daerah tempat oksigen dan
zat gizi lain dilepas, dan zat sisa masuk ke dalam darah. Setiap waktu hanya
5%darah tubuh berada dalam kapiler, dengan 25% dalam arteri , dan 75%
dalam vena.
Tekanan Kapiler adalah sisa dari rerata tekanan artei yang dihasilkan
jantung. Untuk sebagian besar kapiler, tekanan ini adalah sekitar 18 mmHg
di sepanjang kapiler, dengan tekanan di akhir arteriol seara bermakna lebih
besar dari tekanan di ujung vena. Tekanan kapiler mencerminkan tekanan
darah rerata. Dengan demikian, apabila tekanan darah meningkat tekanan
kapiler meningkat. Apabila tekanan darah menurun, tekanan kapiler juga
berkurang. Tekanan kapiler mempermudah filtrasi plasmakeluar kapiler
menuju ruang interstisial.
Tekanan hidrostatik interstisial adalah tekanan yang dihasilkan oleh
cairan di ruang interstisial. Tekanan hidrostatik interstisial terutama
disebabkan adanya air. Apabila positif, tekanan ini melawan filtrasi plasma
keluar kapiler, apabila negatif, tekanan ini menambah cairan keluar kapiler.
Penelitan terkahir mengisyaratkan bahwa tekanan negatif di sebagian besar
jaringan, berkisar 3 mmHg. Pada beberapa jaringan, mungkin positif dan
menahan filtrasi.
Tekanan Osmotik Koloid Plasma adalah tekanan osmotik yang
dihasilkan oleh protein plasma. Tekanan koloid plasma mencegah filtrasi
plasma keluar kapiler. Tekanan ini terbentuk sewaktu air didorong keluar
kapiler oleh tekananhidrostatik tetapi tidak dengan protein, karena ukurannya
yang terlalu besar dan bermuatan terlalu besar. Konsentrasi protein yang
teringgal meningkat menyebabkan peningkatan tekanan osmotik. Tekanan ini
menyebabkan air tertarik kembali ke kapiler. Tekanan osmotik koloid plasma
di kebanyakan kapiler rata-rata sekitar 28 mmHg.

Tekanan osmotik koloid cairan interstisial dalam keadaan normal


adalah gaya yang lemah. Hanya sedikit protein yang dapat lolos menembus
kapiler untuk masuk ke kompartemen interstisial. Protein yang berhasil lolos
akan segera diserap oleh pembuluh sistem limfe. Pembuluh limfe
mengembalikan protein ke aliran darah melalui vena kava dan atrium kanan.
Rerata tekanan osmotik koloid cairan interstsial adalah sekitar 8 mmHg.

Referensi

: - Buku Saku Patofisiologi , Hal: 453-455


- Ensklopedia Manusia

Anda mungkin juga menyukai