I.
Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga
: Tn.G
2. Umur
: 45 Tahun
3. Pendidikan
: D3
4. Pekerjaan
: Pegawai Swasta
5. Alamat
: Jl. Pajajaran Dalam Selatan Rt/Rw
O3/09 Kec. Cicendo Kel.Husein
Sastranegara
6. Tanggal Pengkajian
7. Komposisi Anggota Keluarga
: 02 Desember 2015
:
No
Nam
Hub.
L/
Umu
Pendidika
Pekerjaa
Agam
Keadaan
Imunisas
Ket
.
1.
a
Ny. H
Keluarga
Istri/Ibu
P
P
r
40
n
S1
n
Ibu
a
Islam
Kesehatan
Sakit
i
-
B
-
2.
An. A
Anak
Thn
Rumah
15
SMP
Tangga
-
Islam
Sakit
Lengkap
SMP
Islam
Sakit
Lengkap
SD
Islam
Sehat
Lengkap
Thn
3.
An. B
Anak
12
Thn
4.
An. C
Anak
10
Thn
8. Tipe/Bentuk Keluarga
Tipe/Bentuk keluarga tersebut termasuk kedalam tipe keluarga inti
dimana keluarga tersebut terdiri dari Ayah, Ibu dan tiga Anak.
9. Suku/Bangsa
Keluarga Tn. G bersuku bangsa Sunda/Indonesia dan sehari hari
mereka memakai Bahasa Indonesia atau kadang kadang memakai
Bahasa sunda.
10. Agama: Keluarga
sering
mengikuti
kegiataan
keagamaan
di
II.
Ruang keluarga
kamar
Wc
Ruang tamu
kamar
kamar
kamar
Wc
Taman
Kolam ikan
Ruang makan
dapur
M
o
bi
l
1. Karakteristik rumah
a. Tipe tempat tinggal : rumah permanen, rumah milik sendiri
2
b. Gambaran kondisi rumah : tinggal di sebuah rumah ukuran 30 m .
rumahsakit.
Lembaga kemasyarakatan
Majelis
taqlim
dan
anaknya dengan istrinya. Anak -anak Tn. G pun selalu bersikap terbuka kepada
Tn. G dan Ny H . , tetapi An.A merupakan anak yang tertutup dan tidak
terbuka kepada orang tuanya karena Tn.G dan Ny.H terlalu protektif terhadap
anak perempuan mereka karena rasa takut dan kekhawatiran akan pergaulan
meningkat.
Perkembangan An.A sesuai dengan tahap
perkembangannya. Tetapi An.A mengalami keterhambatan
dalam bersosialisasi dengan teman seusianya. Berkaitan
perkembangannya
Perkembangan An. C sesuai dengan tahap
perkembangannya
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Mengenal Masalah : Orang tua sudah mengenal masalah mengenai
penyakit yang diderita yaitu asma.
b. Mengambil Keputusan
: Jika ada anggota keluarga yang
sakit, keluarga membawa dan memeriksakan penyakitnya ke puskesmas
atau ke klinik terdekat.
c. Melakukan Perawatan
Sederhana:
Keluarga
mampu
melakukan
dari itu Ny. H melarang anaknya bermain di luar rumah dengan temantemannya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Respon yang terjadi keluarga hanya terdiam diri dan menuruti kemauan
Ny.H. Tn.G setuju terhadap keputusan Ny.H, namun An.A merasa sedih
karena orang tuanya membatasi An.A bermain dengan teman seusianya.
3. Strategi koping yang di gunakan
Keluarga merespon suatu masalah tersebut dengan menyuruh anaknya
jangan bermain dengan teman-temannya.
4. Strategi adaptasi
Saat Ny.H melarang anak pertamanya untuk bermain dengan temantemannya An.A menuruti kemauan ibunya karena dia tau itu semua demi
kebaikannya, meski An.A merasa sedih dengan keputusan tersebut.
E. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
- Keluarga mengharapkan perawat memberikan asuhan keperawatan secara
III.
Tn. G
Ny. H
An. A
An. B (12)
An. C (10)
Baik
Compos mentris
120/90 mmhg
88x/menit
20x/menit
36,5C
Baik
Compos mentris
110/80 mmhg
80x/menit
27x/menit
36,7C
Baik
Compos mentris
100/70 mmhg
93x/menit
26x/menit
36,5C
Baik
Compos mentris
110/70 mmhg
103x/menit
29x/menit
36,5C
Baik
Compos mentris
115/60 mmhg
95x/menit
18x/menit
36,5C
Bentuk kepala
Bentuk kepala
Bentuk kepala
Bentuk kepala
normal, distribusi normal, distribusi normal, distribusi normal, distribusi
rambut merata,
rambut merata,
rambut merata,
rambut merata,
rambut rontok (-) rambut rontok (-) rambut rontok (-) rambut rontok (-)
Mata simetris,
Mata simetris,
Mata simetris,
Mata simetris,
sklera putih
sklera putih
sklera putih
sklera putih
jernih,
jernih,
jernih,
jernih,
konjungtiva
konjungtiva
konjungtiva
konjungtiva
merah muda.
merah muda.
merah muda.
merah muda.
Telinga simetris, Telinga simetris, Telinga simetris, Telinga simetris,
pendengaran
pendengaran
pendengaran
pendengaran
normal.
normal.
normal.
normal.
Hidung tidak ada Hidung tidak ada Hidung tidak ada Hidung tidak ada
dislokasi, tidak
dislokasi,
dislokasi,
dislokasi,
ada pernafasan
terdapat
terdapat
terdapat
cuping hidung.
pernafasan
pernafasan
pernafasan
Bentuk
cuping hidung,
cuping hidung,
cuping hidung,
terdapat
terdapat
terdapat
tenggorokan
bantuan otot
bantuan otot
bantuan otot
simetris.
pernafasan.
pernafasan.
pernafasan.
Bentuk kepala
normal, distribusi
rambut merata,
rambut rontok (-)
Mata simetris,
sklera putih
jernih,
konjungtiva
merah muda.
Telinga simetris,
pendengaran
normal.
Hidung tidak ada
dislokasi, tidak
ada pernafasan
cuping hidung.
Bentuk
tenggorokan
simetris.
Leher
Thoraks
Abdomen
Bentuk
tenggorokan
simetris.
Tidak ada
Tidak ada
pembesaran
pembesaran
kelenjar tiroid.
kelenjar tiroid.
Insfeksi : bentuk Insfeksi : bentuk
dada normal.
dada normal.
Palpasi : vokal
Palpasi : vokal
premitus
premitus
normal.
normal.
Perkusi : suara
Perkusi : suara
paru normal
paru normal
(resonan).
(resonan).
Askultasi :
Askultasi : suara
Vesikuler :
paru abnormal
Normal (ins >
(whezzing)
eks).
Bronkovesikul
er : Normal
(ins = eks).
Bronchial :
Normal (ins <
eks).
Insfeksi : flet,
Insfeksi : flet,
simetris, tidak
simetris, tidak
terdapat lesi
terdapat lesi
atau luka.
atau luka.
Palpasi :
Palpasi :
pembesaran
pembesaran
Bentuk
tenggorokan
simetris.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Insfeksi : bentuk
dada normal.
Palpasi : vokal
premitus
normal.
Perkusi : suara
paru normal
(resonan).
Askultasi : suara
paru abnormal
(whezzing)
Bentuk
tenggorokan
simetris.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Insfeksi : bentuk
dada normal.
Palpasi : vokal
premitus
normal.
Perkusi : suara
paru normal
(resonan).
Askultasi : suara
paru abnormal
(whezzing)
Insfeksi : flet,
simetris, tidak
terdapat lesi
atau luka.
Palpasi :
pembesaran
Insfeksi : flet,
simetris, tidak
terdapat lesi
atau luka.
Palpasi :
pembesaran
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Insfeksi : bentuk
dada normal.
Palpasi : vokal
premitus
normal.
Perkusi : suara
paru normal
(resonan).
Askultasi :
Vesikuler :
Normal (ins >
eks).
Bronkovesikul
er : Normal
(ins = eks).
Bronchial :
Normal (ins <
eks).
Insfeksi : flet,
simetris, tidak
terdapat lesi
atau luka.
Palpasi :
pembesaran
Genetalia
Ektermitas atas dan
bawah
hepar (-),
pembesaran
limpa (-).
Perkusi : suara
perut normal
(timpani).
Askultasi : bunyi
bising usus
normal
(11x/menit).
Tidak terdapat
keluhan.
Atas : tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek
bisep/trisep
normal.
Bawah: tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek patela
normal.
hepar (-),
pembesaran
limpa (-).
Perkusi : suara
perut normal
(timpani).
Askultasi : bunyi
bising usus
normal
(9x/menit).
Tidak terdapat
keluhan.
Atas : tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek
bisep/trisep
normal.
Bawah: tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek patela
normal.
hepar (-),
pembesaran
limpa (-).
Perkusi : suara
perut normal
(timpani).
Askultasi : bunyi
bising usus
normal
(10x/menit).
Tidak terdapat
keluhan.
Atas : tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek
bisep/trisep
normal.
Bawah: tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek patela
normal.
hepar (-),
pembesaran
limpa (-).
Perkusi : suara
perut normal
(timpani).
Askultasi : bunyi
bising usus
normal
(10x/menit).
Tidak terdapat
keluhan.
Atas : tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek
bisep/trisep
normal.
Bawah: tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek patela
normal.
hepar (-),
pembesaran
limpa (-).
Perkusi : suara
perut normal
(timpani).
Askultasi : bunyi
bising usus
normal
(11x/menit).
Tidak terdapat
keluhan.
Atas : tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek
bisep/trisep
normal.
Bawah: tidak
terdapat
lesi/fraktur,
kekuatan ROM
5, reflek patela
normal.
IV.
No
.
1.
Analisa Data
DATA
DS:
-
PENYEBAB
MASALAH
CO2 meningkat
Resistensi jalan
nafas selama
ekspirasi
Asidosis respiratiric
(hipercapnea)
DO:
-
2.
Koping keluarga
tidak efektif
DO:
V.
mengetahui
tingkat
kecemasan
yang dialami
Keluarga
tidak
mengetaui
cara
memodifikasi
lingkungan
untuk
menurunkan
tingkat
kecemasan
Prioritas Masalah
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan resistensi jalan nafas ketika ekspirasi
No
.
1.
KRITERIA
BOBOT
SKOR
Sifat masalah :
Aktual 3
3/3 x 1 = 1
Kemungkinan untuk
diubah :
Tidak dapat 0
0/2 x 2 = 0
RASIONAL
Klien sudah di
diagnosa
mederita
penyakit asma
dan sudah
megalami
masalahmasalah
pernafasan.
Kemungkinana
masalah tidak
dapat diubah
karena asma
1/3 x 1 = 1/3
Menonjolnya masalah :
Segera ditangani 2
2/2 x 1 = 1
tidak dapat di
sembuhkan.
Pencegahan
masalah sulit
dilakukan
karena klien
sudah
mengalami
asma.
Masalah harus
segera
ditangani
karena menurut
keluarga
masalah yang
terjadi
mengganggu
aktifitas.
Score : 2 1/3
2. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengendalikan
tingkat kecemasan.
No
.
1.
KRITERIA
BOBOT
SKOR
Sifat masalah :
Aktual 3
3/3 x 1 = 1
Kemungkinan untuk
diubah :
Mudah 2
2/2 x 2 = 1
RASIONAL
Klien sudah
mengalami
ketidak
efektifan dalam
mengontrol
tingkat
kecemasan.
Maslah dapat
diubah dengan
mudah jika
keluarga
diberikan
pengertian
yang dapat
meyakinkan
keluarga dalam
mengontrol
tingkat
kecemasan.
2/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah :
Segera ditangani 2
2/2 x 1 = 1
Masalah yang
akan timbul
dapat dicegah
jika keluarga
sudah mengerti
bagaimana cara
mengontrol
tingkat
kecemasan.
Masalah harus
segera
ditangani
karena menurut
keluarga ini
adalah masalah
yang serius.
Score : 3 2/3
VI.
Diagnosa Keperawatan
1. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengendalikan
tingkat kecemasan, ditandai dengan :
DS:
Keluarga mengatakan bahwa An.A mengalami perubahan secara fisik.
Keluarga mengatakan bahwa An.A tidak diijinkan bermain keluar rumah
dengan teman seusianya.
Ny.Y mengatakan khawatir An.A akan terpengaruh oleh pergaulan diluar
yang tidak baik.
Ny.Y mengatakan takut terjadi hal hal yang tidak diharapkan jika An.A
terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik.
DO:
DO:
-
VII.
No
Intervensi
Diagnose
Tujuan
Khusus
keperawata Umum
n
Dx 1
Setelah dilakukan Setelah
tindakan
dilakukan
keperawatan
tindakan
diharapkan koping keperawata 4x24
tidak efektif dapat jam tingkat
teratasi
kecemasan dapat
teratasi dengan
kriteria :
Keluarga dapat
mengijinkan
An.A keluar
rumah dengan
teman
seusianya.
Keluarga mampu
mengendalikan
tingkat
kecemasan
yang dirasakan
An.A tidak lagi
tampak murung
atau sedih
Kriteria
Evaluasi
Standar
Intervensi
Psikomotor
Afektif
Afektif
Keluarga
mengetahui
apa yang
dimaksud
dengan koping
Koping adalah
cara yang
dilakukan
individu,
dalam
menyelesaikan
masalah,
menyesuaikan
diri dengan
keinginan
yang akan
dicapai, dan
respons
Bina hubungan
saling percaya
menggunaka
komunikasi
terapeutik
seperti :
pemahaman
terhadap pola
perkembangan
anak usia
sekolah
Berikan
penyuluhan
mengenai
koping keluarga
Ajarkan
mengenai
tingkat
kecemasan
terhadap
situasi yang
menjadi
ancaman bagi
diri individu
(Nurhaeni,
1998).
Keluarga
mampu
mengendalika
n tingkat
kecemasan
yang dirasakan
oleh keluarga
Tingkat
kecemasan
dibagi menjadi
4 yaitu
kecemasan
ringan, sedang,
berat dan
panik.
2.
Dx.2
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
pola
pernafasan
dapat
efektif kembali.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata 3x24
jam tingkat
kecemasan dapat
teratasi dengan
kriteria :
- Keluarga
mengetahui
bagaimana
cara
melakukan
perawatan
sederhana
pada
penyakit
Asma
- Keluarga
mengetahui
bagaimana
cara
memodifika
si
lingkungan
- Ny.H:
RR
24x/menit
P 80x/menit
Tidak
terdapat
Psikomotor
Psikomotor
Afektif
Airway
Management
Buka jalan
nafas, guanakan
teknik chin lift
atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi
pasien perlunya
pemasangan alat
jalan nafas
buatan
Pasang mayo
bila perlu
Lakukan
fisioterapi dada
jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara
nafas, catat
adanya suara
tambahan
Lakukan suction
pada mayo
pernapasan
cuping
hidung
Tidak
terlihat
penggunan
otot bantu
pernapasan
Tidak
terdengar
bunyi
wheezing
An.A:
RR
25x/menit
P 93x/menit
Tidak
terdapat
pernapasan
cuping
hidung
Tidak
terlihat
penggunan
otot bantu
pernapasan
Tidak
terdengar
bunyi
wheezing
An.B:
Berikan
bronkodilator
bila perlu
Berikan
pelembab udara
Kassa basah
NaCl Lembab
Atur intake
untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor
respirasi dan
status O2
RR
29x/menit
P 98x/menit
Tidak
terdapat
pernapasan
cuping
hidung
Tidak
terlihat
penggunan
otot bantu
pernapasan
Terdengar
bunyi
wheezing