Tahun 2006
PENDAHULUAN
Perekaman
gempa-gempa
dengan
menggunakan satu stasiun telah banyak
dipelajari. Dengan kemajuan teknologi, kita bisa
menentukan lokasi gempa secara lebih akurat
dengan menggunakan peralatan canggih dan
jaringan stasiun-stasiun seismik yang cukup
bagus. Peran ini dilaksanakan oleh Badan
Meteorologi Geofisika untuk pemantauan dan
pembuatan katalog data gempa di Indonesia.
Sedangkan untuk data gempa global, peran ini
dilakukan antara lain oleh USGS (United States
Geological Survey).
_______________________
* Department of Geoscience, Pennsylvania State University,
PA, USA
** Pusat Penelitian Geoteknologi - LIPI
METODE
Dengan menggunakan metoda fungsi
penerima (Receiver Function) kita bisa
mempelajari struktur kecepatan gelombang (Vp,
Vs, Vp/Vs, ketebalan struktur) di bawah stasiun.
Fungsi penerima adalah salah satu teknik yang
digunakan untuk mempelajari struktur kecepatan
gelombang tanpa memandang jenis/mekanisme
dari gempa karena faktor ini telah dihilangkan
dalam proses dekonvolusi (Langston, 1977;
Phinney, 1964). Metoda ini secara luas telah
banyak dipakai untuk mempelajari struktur
kecepatan gelombang mulai dari kerak hingga
selubung bumi (misal, Ammon, 1991; Zandt dan
Owen, 1986). Sampai saat ini belum ada studi
fungsi penerima yang dilakukan untuk daerah G.
Tangkubanparahu.
Kami
mencoba
menggunakan metoda ini untuk menentukan
struktur kecepatan gelombang seismik di daerah
ini.
Gambar 2.
Tabel 1. Gempa-gempa jarak jauh yang dipergunakan dalam analisis fungsi penerima
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
28
30
30
30
1
1
3
6
8
8
9
9
9
10
11
12
13
Jam
62209.73
175023.05
175616.10
183338.02
90602.32
90959.94
180314.58
50853.74
135024.11
141016.41
100146.72
110828.09
181933.73
235804.17
64353.81
144630.93
134739.89
Lintang
( o)
-16.59
46.35
46.19
46.33
46.47
46.48
-18.87
-41.19
-23.55
-23.47
20.65
20.71
-51.03
37.20
20.71
24.13
46.25
Bujur Kedalaman
(o)
(km)
-172.03
28
153.17
11
153.17
10
153.26
10
153.24
19
153.26
10
169.00
171
80.64
10
-175.27
10
-175.39
10
120.02
10
119.98
10
29.02
10
142.66
10
120.08
10
122.62
44
153.28
8
Gambar 5.
Gambar 7.
Gambar 6.
REFERENSI
Ammon, C. J., The isolation of receiver effects
from teleseismic P waveforms, Bull.
Seism. Soc. Am., 81, 2504-2510, 1991.
Ammon, C. J., Randall, G. E., dan Zandt, G., On
the non-uniqueness of receiver function
inversions, J. Geophys. Res., 95, 1530315318, 1990.
Crotwell, H. P., Owens, T. J., dan Ritsema, J.,
The TauP Toolkit: Flexible travel time and
ray path utilities, Seismological Research
Letters, 70, 2, 154-160, 1999.
Kopp, H., Klaeschen, D., Flueh, E.R., Bialas, J.,
Reichert, C., Crustal structure of the Java
margin from seismic wide-angle and
multichannel reflection data. J. Geophys.
Res., 107, B2, 10.1029/2000JB000095,
2002.
Langston, C. A., The effect of planar dipping
structure on source and receiver responses
for constant ray parameter, Bull. Seism.
Soc. Am., 67, 1029-1050, 1977.
Langston, C.A. A single-station fault-plane
solution method, Geophys. Res. Letters.,
6:41-44, 1979a.
Langston, C. A., Structure under Mount Rainier,
Washington, inferred from teleseismic
body waves, J. Geophys. Res., 84, 47494762,1979b.