Anda di halaman 1dari 83

Infeksi Virus Dengue

Divisi Infeksi dan Penyakit


Tropis
Departemen Anak
FK UNDIP-RSUP Dr Kariadi

Pendahuluan
Manifestasi Klinik
tidak lazim

Aspek
Diagnostik

C
Permasalahan
DBD

Mengenali
kegawatan
www.themegallery.com

Company Name

Kriteria
Diagnostik
WHO ??

Paham
Patogenesi
s

Pendahuluan.......

Kunci Manajemen Penyakit

Prognosis Penyakit

Diagnosis & Pengobatan

Memperkirakan
Perjalanan penyakit
DBD spektrum
Klinis

www.themegallery.com

Pedoman

Patogenesis

Perjalanan Penyakit DBD

Company Name

Pendahuluan.....

DBD merupakan 10 penyakit


Infeksi akut terbanyak
DBD endemis di Indonesia
DBD menjadi KLB di
beberapa daerah

www.themegallery.com

Company Name

Tidak boleh
ada salah
diagnosis /
Kegagalan
pengobatan

Pendahuluan.....

Monitor
berkala
Test
Diagnostik
1 x tdk
ada
Diagnosis
DBD dini
sulit

www.themegallery.com

Company Name

Klinis
Laborat

DBD

Etiologi

nfeksi
nfeksi arbovirus,
arbovirus, paling
paling luas
luas
penyebaran
penyebaran (termasuk
(termasuk Indonesia
Indonesia ))

irus genus
Virus
genusFlavivirus,
Flavivirus,fam
famflaviridae
flaviridae
jenis
serotipe
:DEN
1,
DEN
4 jenis serotipe :DEN 1, DEN2,
2,DEN
DEN3,
3,
DEN
DEN 44((DEN
DEN33
dominan,
dominan,kasus
kasusberat
berat

Ditularkan
Ditularkan oleh
oleh nyamuk
nyamuk
Aedes
Aedes aegypti
aegypti &
& Aedes
Aedes albopictus
albopictus

Etiologi
Etiologi
Virus
Virus Dengue
Dengue

Epidemiologi
WHO 2009
2009
--WHO
500.000 kasus
kasus DBD
DBD

500.000
22.000 (+)
(+) ..
22.000
60
60 org
org (+)
(+) per
per
((
hari.)
hari.)
Ind-2004-2010 ..
--Ind-2004-2010
883 896
896 DBD
DBD
883
( meninggal
meninggal 11 %
% ))
(
-WHO
target
target <
< 11 %
%
-WHO
Ja-Teng ::
--Ja-Teng
103.656 DBD
DBD
103.656
meninggal 1.5
1.5 %
% ))
(( meninggal

Fakta Epidemi DBD

DBD Kota Semarang 2008-2012 :


- 16.741. (+) : 0.8 %
- 9-10 kejadian DBD /hari ; 2-3 ke+an /hr
WHO SEARO th 2007,2008,2009
Indonesia kasus tertinggi

Epidemi DBD

Th 2004 : 350 kota/kab


Th 2008 : + 1187 orang
( 100 orang/bln)
= 1 pesawat jatuh semua tewas

Company name

www.themegallery.com

Perkiraan Penyakit Dengue di dunia


Gubler, Bangkok ICID
2012

21.000 Kematian

2. Juta

DSS
DHF

34 Juta

Demam Dengue

230 Juta

Infeksi Dengue

3.6 Miliar

Populasi Risiko
terinfeksi

Patogenesis
Genetik
Imunologi
-Komplemen
-Sekunder H
-Sitokin
-Ig M

-Ras
- HLA

Virologi
-Virulensi

Hemato
patologi
- Angiopati
--thrombopati
--koagulopati

-Apoptosis
-Perlekatan
- virus

Spektrum Klinis
Infeksi virus dengue
Ceritakan kepada pasien ttg variasi
penyakit dengue

Tanpa gejala

Gejala

Demam yang tidak


khas
(sindrom virus)

Dengan
perdarahan

DD

Demam Dengue

(DD)

Tanpa
perdarahan

Demam Berdarah
Dengue (DBD)
Perembesan plasma

Tanpa
Syok(dingin)

DBD

Dengan
Syok(dingin)

Demam dengue (1)

Masa
Masa inkubasi
inkubasi 4-6
4-6 (3-14
(3-14 hari)
hari)

Gejala
Gejala prodromal
prodromal tidak
tidak khas
khas

nyeri kepala
nyeri tulang belakang
lelah

Khas
Khas :: suhu
suhu tinggi
tinggi mendadak,
mendadak,

kadang-kadang menggigil, flushed face


nyeri belakang bola mata
nyeri otot/ sendi

Ruam
Ruam makulopapular
makulopapular
Demam
Demam 5-6 hari
hari (bifasik)
(bifasik)

Demam dengue (2)

Perdarahan
Perdarahan

petekie,
epistaksis,
jarang terjadi perdarahan hebat.

Leukosit
Leukosit

awal fase demam leukosit normal,


kemudian menjadi leukopenia

Trombositopenia
Trombositopenia dapat terjadi

Demam Berdarah Dengue

Penyakit
Penyakit infeksi
infeksi akut
akut oleh
oleh virus
virus dengue
dengue

Empat
Empat gejala
gejala klinis
klinis

demam tinggi
fenomena perdarahan
hepatomegali
kegagalan sirkulasi

Terdapat
Terdapat tanda
tanda perembesan plasma
plasma

hemokonsentrasi (peningkatan Ht)


penurunanan kadar albumin
cairan di rongga pleura, abdomen

Tendensi
Tendensi terjadi
terjadi syok hipovolemik

Tanda dan Gejala


KLMNOPR
K epala nyeri
L emah
Demam/panas
tinggi
mendadak
Terus menerus
selama 2-7 hari.

M ual,muntah

N yeri O tot & sendi


P erdarahan spontan
R uam

Kriteria WHO

1997

201
2
2009

201
1

Dengue classification

1997
Dengue
fever

Diagnosis classification
2009
2011
Dengue
without
warning signs

2012

Dengue fever

Dengue without
warning signs

DHF grade I Dengue with


warning signs

DHF grade I

Dengue with
warning signs

DHF grade
II

DHF grade II

DHF grade
III

Severe dengue DHF grade III


( severe plasma
leakage, severe
hemorrhage,
severe organ
involvement)

DHF grade
IV

DHF grade IV
* Expanded
dengue

Severe dengue
( severe plasma
leakage, severe
hemorrhage,
severe organ
involvement)

Kriteria DBD WHO 1997


Klinis :
Demam 2 7 hari
( riwayat demam )
Perdarahan : uji RL
(+)/spontan
Pembesaran hati
Syok
2
klinis +lab
Laboratorium :
Trombositopenia
(<100.000 /ul)
Hemokonsentrasi
(.>20%)
Atau Tanda kebocoran
plasma (efusi
pleura,ascites,
hipoproteinemia)
Penurunan hematokrit
setelah resusitasi.

Derajat I
Demam dengan uji
bendung positif
Derajat II
Demam dengan
perdarahan spontan
Derajat III
Anak gelisah,biru
sekitar mulut, kaki
tangan
dingin,tekanan darah
turun,nadi lemah
Derajat IV
Anak syok berat,
diam saja,tekanan
darah tidak

Klasifikasi Dengue ( 2009 )


DENGUE Tanda2
Peringatan
Tanpa

Diagnosis
Presumptive
Demam
Anoreksia and nausea
Ruam
Sakit dan nyeri
tanda-tanda bahaya
Leukopenia
tourniquet test (+)

Tanda2
peringatan

Tanda2 peringatan *
Sakit perut atau nyeri
tekan
Muntah terus menerus
Penumpukan cairan
(klinis)
Perdarahan mukosa
Lethargy; lemah
Pembesaran hati >2cm
Laboratory: peningkatan
Riwayat tetangga DBD
/ perjalanan ke
HCT dengan penurunan
daerah endemik
jumlah trombosit yang
Gunakan untuk
menilai berat
cepat

DENGUE BERAT
1.
2.
3.

Kebocoran plasma
berat
Perdarahan berat
Disfungi organ
berat

1.Kebocoran plasma berat


mengarah ke
Shock (DSS)
Akumulasi cairan dengan
sesak nafas
2. Perdarahan berat
dievaluasi
(klinisi)
3. Disfungsi organ berat

Liver: SGOT atau SGPT


>=1000

SSP : penurunan kesadaran


Jantung & organ lain

ringan nya DBD I-II


( deteksi awal kearah DBD III-IV )

Klasifikasi Dengue ( 2011 )


Infeksi Virus Dengue
Tidak Bergejala

Demam
Tidak khas

Bergejala

Demam
Dengue

Syok ( - )

DBD

Expanded
Dengue Sindrom
(Unusual Dengue)

Syok ( + )

Tourniquet test
4
3
2
1

hari
hari
hari
hari

Manset 2/3 upper arm


Fixed between systolic & diastolic
Wait for 5 minutes
Do by your self!

sebelum suhu turun : 46 %


sebelumsuhu turun : 56 %
sebelum turun : 67 %
sebelum turun : 78 %

Positive :
10 petechiae / inch or 2,5
cm2

Pemeriksaan Penunjang
Konfirmasi
Konfirmasi
Laboratorium
Laboratorium

Lab
+

Radiologi

Hemokonsentrasi
Lekopeni
Hipoalbuminemia
RLD Thorax :
Trombositopeni
Efusi Pleura
Serologi
USG : penebalan
Test Antigen ?
Vesica Felea

Company name

Serial
Serial lab
lab

www.themegallery.com

Diagnosis Banding
Demam

Ruam

Influenza
(Demam < 5 hari )

Campak.
Rubella
Eksantem Subitum

Demam Tifoid
( demam > 5 hr )
Sepsis Bakteri
( klinis perdrhan +
sesak)

Trombositop
eni

Leptospirosis
Malaria
ITP ( klinis diathesa +)

INTERPRETASI HASIL
PEMERIKSAAN IgM dan IgG

Viremia
Ig M
Ig G
(1)
Ig G
(2)

Tidak perlu
pemeriksaa
n sebelum
hari ke 5
Interpretasi

IgM

IgG

(+)

(-)

Infeksi primer

(+)

(+)

Infeksi sekunder

(-)

(+)

Tersangka infeksi sekunder

(-)

(-)

Tidak ada infeksi

Pikirkan
masak2
untuk
periksa lab
tsb

FOTO RONTGEN TORAKS


RLD ( Right Lateral Decubitus)

Posisi anak saat

Hasil yang didapat

pengambilan foto

Efusi pleura
pada hemitoraks
kanan
Diafragma kanan >
tinggi dari pada kiri

Indikasi Klinis RLD :


1. DSS
2. Pasien < 1 th ,
lab
Hemokonsentrasi
(-), tp tanda
leakage (+)
3. Perjalanan
klinis , anak
makin sesak.
( PEI ? Edema
paru ? )

TIDAK INDIKASI :
4. Pasien DBD saja
5. Evaluasi pasca
Foto pertama PEI
Vascular
marking(+), ingin
evaluasi ulang
hemitoraks
kanan ( klinis baik )
bertambah

Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue


Sejak kapan pasien
demam?
Pada umumnya demam
reda pada hari sakit ke
3-4
Perhatikan setiap fase
mempunyai masalah
berbeda
Pola kinetik kadar Ht dan
trombosit pada setiap
fase berbeda

NS-1

Uji diagnostik perlu


diperhatikan pada setiap
fase
Fase perjalanan penyakit
sangat penting

Tersangka infeksi dengue


- Demam < 7 hari
- Ruam
- Manifestasi
perdarahan
( Rumple Leed (+)

- Nyeri kepala dan


retroorbital, mialgia,
arthralgia
- Leukopeni ( < 4000 u/L )
- Kasus DBD lingkungan
Tanda bahaya ( warning
signs )
(+)

Pada fase afebris klinis tdk ada perbaikan


atau memburuk
Tidak mau minum
Muntah terus menerus
Nyeri perut hebat
Letargi dan / gelisah, perubahan perilaku

Perdarahan : mimisen, muntah & BAB


hitam, menstruasi berlebihan, urin
berwarna hitam ( hemoglobinuria ) atau
hematuria
Giddinez
Pucat, tangan kaki teraba dingin
Diuresis berkurang dalam 4-6 jam

TIDAK
TIDAK

- Komorbid
- Indikasi sosial

Rawat
jalan
- Minum
ditingkatkan
- Antipiretik

Ditemukan
Tanda
bahaya

YA
YA
DBD
tanpa
syok

Rawat inap

DBD
dengan
syok

Pemantauan Klinis
& Lab

Expanded
Dengue
Sindrom

Penatalaksanaan di RS
Penunjang :
Cairan baik minum ataupun infus

Obat menghilangkan gejala :


Penurun panas (antipiretik)

Evaluasi :
Pemeriksaan serial laboratorium(Hematokrit,trombosit)
Pemantauan klinis anak.(dibantu oleh orang tua) *

Pemberian Transfusi !!!!!!! (teori lama)


Tidak perlu transfusi trombosit.
Transfusi darah hanya untuk perdarahan yang
banyak(sal.cerna

Terapi :
Pemberian infus yang akan ditingkatkan jika ada
kebocoran

Perawatan di Rumah Sakit


Admitted early : cegah jangan sampai syok

volume replacement to prevent shock


maintain the oxygenation
early diagnosis to prevent massive loss
prompt treatment of shock to prevents massive bleeding

bila sedang syok akibat kekurangan cairan


Syok terapi yang tepat
Atasi penyulit, jangan sampai syok memanjang atau berulang

Bila sedang syok kelebihan cairan


Deteksi dan terapi decompensasi/udema paru
Keluarkan kelebihan cairan

........lanjt
Pada saat datang
Tentukan jumlah cairan yang kurang, apakah lebih 5 %

Mencegah shock
early detection to plasma leakage
periodically monitor
Intravascular volume replacement tdd
Cairan kebutuhan sehari-hari (Haliday-Segar, EBW)
Cairan yang keluar dari pembuluh darah (5% ? tergantung
severity)
Cairan yg kurang saat datang (20%?)

Plasma leakage
occurred in a short period, 24-48 hours
monitor of vital signs, Ht, urine volume

Monitor

H-1

H-2

H-3

H-4

H-5

H-6

H-7

H-8

H-9

H-10

Tek darah
Nadi
Frek nafas
Suhu
Kesadaran
Jantung
Paru
Hati
Lingkaran perut
Refleks
Diuresis
Hb

Pemantauan berkala
selama perawatan
1. Pemeriksaan Fisik
2. Laboratorium
3. Balans cairan/kencing
4. Obat-obatan

DD/DBD

Derajat

Gejala
Demam

DD

Sakit kepala
Nyeri orbita
Mia/artalgia

DBD

Sda+
Uji bendung(RL(+)

II
Nafas meningkat
Detak jantung
Keringat lembab
Ingin tidur terus

Sda +
Perdarahan spontan

III

Sda+
Tek nadi <20

IV

Sda +
N=0; T=0

Lab
Leukopeni,
Dapat
trombositopen
i
Kebocoran
plasma (-)
Leukopeni
Trombositope
ni
Peningkatan
Ht > 20%

Nasehat kepada orang


tua sebelum pasien
dipulangkan

Anak harus istirahat


Cukup minum selain air putih dapat
diberikan susu, jus buah, cairan
elektrolit, air tajin: ditandai dengan
frekuensi bak setiap 4 6 jam.
Parasetamol 10mg/kgBB/kali diberikan
apabila suhu > 38oC dengan interval 4-6
jam
Hindari pemberian
aspirin/NSAID/ibuprofen
Berikan kompres hangat

Kapan anak harus segera


dibawa kembali ke rumah
sakit
Pada saat suhu turun keadaan anak
memburuk,
Nyeri perut hebat,
Muntah terus menerus,
Tangan dan kakidingin dan lembab,
Letargi atau gelisah/rewel,
Anak tampak lemas,
Perdarahan (misalnya b.a.b berwarna hitam
atau muntah hitam),
Sesak nafas,
Tidak buang air kecil lebih dari 4 6 jam,
Kejang

(Tanda-tanda Kegawatan )
( MP2 K 3 )
Muntah2
Perut sakit

Kencing <<

Ke RS

Kulit dingin
Kesadaran /kejang

Perdarahan
Perdarahan
Saat suhu
turun

www.themegallery.com

Pemantauan pada rawat jalan


Pasien rawat jalan harus kembali
berobat setiap hari sampai melewati
fase kritis,
pola demam,
jumlah cairan yang masuk dan keluar
(misalnya muntah, buang air kecil),
tanda-tanda perembesan plasma dan
perdarahan,
pemeriksaan darah Hb, leukosit, hitung
jenis, hematokrit, dan trombosit

demam

Ig M

Ig G

40
39
38

!!!

Trombositopeni : - tidak berbahaya


- tidak indikasi transfusi

37

6 8 hari

1 3 hari
4 6 hari

300

40

150

39

100

38

50
37
Laboratorium < 4 hari : - tidak perlu serologi dengue
Trombosit
Atau serologi Tifoid (WIDAL/Tubex) !!!!!!
Hematokri

Tata laksana pasien


rawat inap
Tatalaksana DBD
dini, segera dan tepat akan mengurangi
morbiditas dan mortalitas DBD.
terapi yang berlebihan memperberat penyakit

Pengobatan DBD simtomatis dan suportif


terutama berupa penggantian cairan akibat
perembesan plasma
mencegah timbulnya syok
mengobati syok bila sudah terjadi

Perhatian untuk pasien


rawat inap
Pencegahan terjadinya syok
prognosis jauh lebih baik dibanding bila pasien syok,
bagian yang sangat penting mendeteksi adanya
perembesan plasma
Awal perembesan plasma
terjadi sekitar saat suhu tubuh turun (time of fever
defervescence).
Trombositopenia
indikator yang baik untuk mendeteksi perembesan
plasma.
Syok yang berkepanjangan
Pada umumnya karena perdarahan saluran cern

Tata laksana DBD tanpa syok


Istirahat
Penggantian cairan
pilihan: cairan kristaloid isotonik
ringer laktat atau ringer asetat
perembesan plasma hebat dan
dengan cairan kristaloid tidak
berhasi: koloid hiperonkotik
(osmolaritas > 300 mOsm/l):
dextran 40 atau cairan HES
bayi <6 bulan : cairan NaCl 0,45%

Tata laksana DBD tanpa syok


Jumlah cairan
Volume rumatan (maintenance) +
dehidrasi 5%

Pasien dengan obesitas,


penghitungan cairan berdasarkan berat
badan ideal

Kecepatan pemberian cairan intravena


disesuaikan dengan kondisi klinis dan
laboratorium secara berkala untuk
menghindari kelebihan cairan

Kecepatan cairan intravena DBD tanpa syok

Sumber: Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guideline for Dengue & Dengue Haemorrhagic Fever Management. Bangkok Medical Publisher, Bangkok 2003.

Cairan awal
RL/NaCl 0,9%/RA
5-7 cc / kg / jam (1 2jam)
3-5 cc / kg / jam (2 4jam)
2-3 cc / kg / jam atau kurang (evaluasi baik, ganti cairan rumatan)

Diturunkan
bertahap

Pemantauan
Pemantauan selama perawatan

Tanda-tanda vital: keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi


nafas, dan tekanan darah dilakukan setiap 2-4 jam sekali pada
pasien tanpa syok dan 1-2 jam sekali pada pasien syok
muntah, perdarahan, dan warning signs
perfusi perifer, harus sering diulang untuk mendeteksi awal
gejala syok

Pemeriksaan hematokrit

awal dilakukan sebelum resusitasi atau pemberian cairan


intravena (sebagai data dasar), diupayakan dilakukan setiap 4-6
jam sekali

Pemantauan volume urin

minimal 8-12 jam untuk pasien yang tidak syok


tiap jam untuk syok berkepanjangan atau pada pasien dengan
kelebihan cairan
upayakan jumlah urin 0,5ml/kgBB/jam

Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap, kadar gula darah, uji
fungsi hati, sistem koagulasi sesuai indikasi
Foto dada posisi right lateral decubitus apabila
diperlukan
Periksa golongan darah pada semua pasien
DSS
Atas indikasi: USG, EKG
Pasien risiko tinggi, obesitas, bayi, ibu hamil,
ko-morbid (DM, hipertensi, thalasemia,
sindrom nefrotik) pemeriksaan laboratorium
atas indikasi

Sindrom Syok Dengue


Syok hipovolemik akibat perembesan plasma
fase dini, syok kompensasi /compensated shock
fase lanjut , syok dekompensasi/uncompensated
shock

Prinsip utama pada pengobatan SSD


pemberian cairan yang cepat dengan jumlah yang
adekuat.
segera atasi ko-morbid dan penyulit: hipoglikemi,
gangguan asam basa dan elektrolit

Sindrom Syok Dengue Terkompensasi


Berikan oksigen 2-4L/menit
Cek kadar hematokrit
Kristaloid RL/RA 10-20ml/kg.BB bolus dalam 10-20
menit
Ya

Syok teratasi

IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam

Tanda vital stabil


Turunkan IVFD bertahap
7, 5, 3 , dan 1,5
ml/kg.BB/jam
Stop IVFD
maksimal 48 jam
setelah syok teratasi

Tida
k

Periksa Ht, AGD, gula darah,


kalsium, perdarahan (ABCS)
Koreksi asidosis, hipoglikemia,
hipokalsemia
Ht naik
Ht turun
Bolus ke-2 dg kristaloid atau
Koloid 10-20ml/kg.BB
dalam 10-20 menit

Perdarahan
Tidak jelas

Koloid 10-20ml/kg.BB
dalam 10-20menit, jika syok
menetap dianjurkan transfusi

Transfusi darah

Tata laksana Syok Dengue Terkompensasi


Berikan oksigen 2-4 liter per menit
Resusitasi dengan cairan kristaloid isotonik
intravena 10 -20 ml/kgBB berupa bolus dalam 1020 menit.
Periksa dan pantau hematokrit
Apabila syok telah teratasi,
berikan cairan 10 ml/kg BB/jam selama 1-2 jam
jika sirkulasi stabil jumlah cairan dikurangi secara
bertahap menjadi 7,5-5-3-1,5ml/kgBB/jam.
24-48 jam pasca resusitasi, cairan intra vena sudah
tidak diperlukan

Nama BBkg Rumatan ml/hari=.ml/jam,


rumatan+def5%....ml/hari=ml/jam
Kecepatan cairan (ml/jam)

10

6 jam: .ml

10-5ml/kgBB/jam

12 jam: .ml
18 jam: .ml

6
5-3ml/kgBB/jam

24 jam: .ml

3-1,5ml/kgBB/jam

Syok

1
23

Jam ke

2
24

1,5ml/kgBB/jam

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Kecepatan cairan intravena pada DSS


(ml/jam)
Jenis

22
jam

Jam

Ht %
Urin,ml

ber: Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guideline for Dengue & Dengue Haemorrhagic Fever Managemant. Bangkok Medical Publisher, Bangkok 20

Syok Dengue Terkompensasi


apabila syok tidak teratasi

Apabila syok tidak teratasi, berarti pasien


jatuh dalam syok dekompensasi
periksa analisa gas darah, hematokrit, kalsium
dan gula darah yang dapat memperberat syok
hipovolemik dikenal sebagai A-B-C-S
( A=asidosis, B=bleeding, C= calcium,
S=sugar)
apabila salah satu atau beberapa kelainan

ditemukan, segera lakukan koreksi

Sindrom Syok Dengue Dekompensasi

Berikan oksigen 2-4L/menit


Periksa hematokrit, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (A-BC-S)
Kristaloid atau koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20 menit
Ya
IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam

Tanda vital stabil


Turunkan IVFD bertahap
7, 5, 3 , dan 1,5
ml/kg.BB/jam
Stop IVFD
maksimal 48 jam
setelah syok teratasi

Tidak

Syok teratasi

Evaluasi Ht, AGD, gula darah,


kalsium, perdarahan (ABCS)
Koreksi asidosis, hipoglikemia,
hipokalsemia

Ht naik
Bolus ke-2 dg kristaloid atau
Koloid 10-20ml/kg.BB
dalam 10-20 menit

Ht turun
Perdarahan
Tidak jelas

Koloid 10-20ml/kg.BB
dalam 10-20menit, jika syok
menetap dianjurkan transfusi

Transfusi darah

Pemeriksaan berkala
Tanda vital setiap 15-30 menit, selanjutnya
setiap jam bila fase kritis sudah dilewati
Analisis gas darah, gula darah, kalsium
pada saat masuk rumah sakit terutama
pada pasien syok dekompensasi atau syok
yang berkepanjangan.
Hematokrit harus diperiksa saat
pemberian cairan resusitasi pertama dan
kedua, selanjutnya setiap 4-6 jam
Produksi urin harus ditampung dan diukur

Pemantauan SSD

Perhatian khusus
Bila ditemukan gangguan fungsi organ
lain, seperti ginjal, hati, gangguan
pembekuan, jantung, periksa atas indikasi
Periksa keadaan respirasi (nafas cepat,
nafas cuping hidung, retraksi, ronki
basah), peninggian tekanan vena
jugularis, adanya asites, efusi pleura.
Perhatian khusus harus diberikan untuk
kemungkinan terjadinya edema paru.

Perhatian pada Pemantauan SSD

Gejala klinis tidak


lazim
(unusual
manifestations)

Ensefalopati
Gagal ginjal
Miokarditis
Ko-morbiditas

Komplikasi
pengobatan

Fluid overload
(kelebihan
cairan)
Gangguan
respirasi: edema
paru, ARDS
Gangguan
elektrolit
Ko-infeksi

Expanded dengue syndrome

Komplikasi (1)
Prolonged shock(kegagalan 3 x resusitasi))
Volume cairan cukup? Perlu koloid? Perdarahan?
Atur kembali tatalaksana
Acute tubular nekrosis
Diuresis? Ureum/kreatinin meningkat?
Furosemid 1mg/kgBB
Edema paru (overload cairan?)
Distres pernafasan
Foto dada
Beri furosemid

Komplikasi (2)
Ensefalopati:
Syok harus diatasi terlebih dahulu
Pungsi lumbal dikerjakan setelah syok teratasi,
trombo > 50.000/ul
Periksa SGOT/SGPT, PT, PTT, gula darah
Analisis gas darah, elektrolit

Perdarahan:
Faktor yang berperan

Trombositopenia
Kelainan pb.darah
DIC
Mencegah & mengobati syok, kunci keberhasilan
mencegah perdarahan

Udem otak akibat


dari hipoksia
Kelainan
metabolik:
hipoglisemia,
hiponatremia,
hipokalsemia

Disfungsi hati
(hepatic

encephalopathy):

peningkatan
amoniak

Perdarahan kapiler
serebral

Faktor risiko terjadinya dengue


ensefalopati

Prolonged shock,
hati berat
Perdarahan GIT masif,

Disfungsi

Fluid

Kasus :

demam + KLMNOPR

2
hari

3
hari
10.0
0

Hb

10.9

11.3

9.6

Hct

35

34

6.5

E
Tr

94

3 hari
4
16.00 hari

5
hari

6
hari

10.4

9.5

10.8

29

32

30

33

12.3

9.4

11.8

13.6

18.9

4.17

3.60

3.88

3.62

3.97

37

27

31

68

110

Diagnosis Kerja ?????

Kasus :

demam + KLMNOPR

2
hari

3
hari
10.0
0

Hb

10.9

11.3

9.6

Hct

35

34

6.5

E
Tr

94

3 hari
4
16.00 hari

5
hari

6
hari

10.4

9.5

10.8

29

32

30

33

12.3

9.4

11.8

13.6

18.9

4.17

3.60

3.88

3.62

3.97

37

27

31

68

110

Kasus :

demam + KLMNOPR

2
hari

3
hari
10.0
0

Hb

10.9

11.3

9.6

Hct

35

34

6.5

E
Tr

94

3 hari
4
16.00 hari

5
hari

6
hari

10.4

9.5

10.8

29

32

30

33

12.3

9.4

11.8

13.6

18.9

4.17

3.60

3.88

3.62

3.97

37

27

31

68

110

Serologi Dengue Ig G dan Ig


M (+)
Diagnosis Keluar : ?????

Rujukan Eksternal
Puskesmas

Rumah Sakit

-Demam dengan riwayat


perdarahan
-Demam tinggi
( hiperpireksia )
-Demam + tidak mau
makan minum
- Demam dengan muntahmuntah atau sakit perut hebat
-DSS
-Hematokrit > 45 % atau
peningkatan > 10 %

Rujukan Eksternal
- Syok berkepanjangan
- Syok berulang
- DBD + perdarahan hebat
- DBD + Ensefalopati
- DBD + Gagal Nafas
- Anak < 1 tahun
-Obesitas
-DBD + Leakage/ kebocoran
berlebihan
-Keinginan org tua / personil
tak mampu

Puskesmas

Rumah Sakit

Rumah Sakit
Fasilitas Lengkap

Rawat HCU
1

HCU

SSD
SSD
2DBD
DBD +
+ Perdarahan
Perdarahan
3DBD
DBD +
+ Sesak
Sesak Nafas
Nafas
4DBD
DBD +
+ Leakage
Leakage Hebat
Hebat

Rawat PICU
1SSD Berkepanjangan

PICU

2 SSD Berulang
3DBD + Ensefalopati
DBD4+ Perdarahan masif ( hematemesis + melena )
5DBD + Gagal Nafas

Terapi Oksigen
Syok menyebabkan hipoksia
Hipoksia
kegagalan

mengalirkan O2
kerusakan
jaringan
Oksigen 2-4 liter/menit mutlak
diberikan
Hipoksia memicu DIC
perdarahan

Jenis
Cairan
Koloid
Jenis Cairan Koloid
Sifat
Isotonik

Dextran

Gelatin*

HES**

Isoonkotik
Hiperonkotik

Intravaskular
(jam)

10% D-40: 3,5-4,5


6% D-70: 6,0-8,0

Ggn.pembekuan

Kontraindikasi DIC

6% HES 200/ 0,5-0,7


6 % HES 130
10% HES 200/ 0,5

2-3

4-8
Maksimal
50 ml /kg/hari ( 130 )
30 ml/kg/hari (200)

Transfusi Darah
Whole blood, komponen darah (PRC,
FFP, suspensi trombosit)
Indikasi pemberian trombosit
Klinis terdapat perdarahan
Pada DIC Harus disertai pemberian FFP
(kadang + PRC)
Jumlah trombosit rendah bukan indikasi
Suspensi trombosit tidak pernah
diberikan sebagai profilaksis

Prognosis DBD pada Anak


Keterlambatan datang berobat
Keterlambatan/ kesalahan diagnosis
Kurang mengenal tanda DBD yang tidak

lazim
Kurang mengenal tanda kegawatan

Indikasi memulangkan penderita


Tampak perbaikan secara klinis
Tidak dijumpai distres pernafasan
Lebih dari 24 jam (2 hari) bebas
demam tanpa antipiretik
Lebih dari 48 jam (3 hari) setelah syok
teratasi
Hematokrit stabil
Jumlah Trombosit cenderung naik
( > 50 000 mm33 )
Nafsu makan membaik

Alur Pelaporan Kasus DBD


DINAS KESEHATAN

KDRS

DESA

PUSKESMAS DAN
PUSKESMAS PERAWATAN

PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI (PE)

KELUARGA

RS / UNIT PELAYANAN
KESEHATAN

Sekolah/ kantor ?
Laporan menggunakan: *) Formulir KDRS
-- Formulir S

*)
K
D
R
S

Kewaspadaan Dini Rumah Sakit


(KDRS)

www.themegallery.com

Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS)


Klinis
Demam / Riwayat
demam
Uji Tornikuet

Hasil Laboratorium
Ya

tidak
/

Tromb saat
diagnosis
Hemoglobin saat
diagnosis

Hepatomegali

Hematokrit saat
diagnosis

Syok

Hematokrit saat
datang **

Klinis Lain ( alternatif


akumulasi cairan

Ig M

+
-

Ig G

+
-

Ns 1 Ag Dengue

+
-

Efusi Pleura

Ascites

+ /

Hipoproteinemia

Demam dengue

Demam Berdarah Dengue

Sindrom Syok Dengue

Faktor-2 yang mempengaruhi


kasus DB
PELAYANAN KESEHATAN:
-Pengobatan
-Perawatan
10%

PERILAKU:
-PSN
-Menggantung baju
-Tidur siang
-Anak sekolah tdk
pakai celana panjang
-Pemakaian
obat nyamuk

30-40%

Kasus
DBD

40-50%

5%
GENETIK:
-Daya tahan
-Gizi
-Konstitusi

Sumber: Modifikasi dari:H.L. Blum, 1974 & Presentasi DR. Armyn, Dinkes Prop.Jateng, 28-7-2005

LINGKUNGAN:
Sarang nyamuk:
-Genangan air jernih
-Semak-2
-Bangunan
tak dihuni
-Sampah, botol,kaleng,
ban bekas

FK RISIKO PENULARAN
MANUSIA : - PERILAKU ,
LINGKUNGAN :

BUDAYA MENYIMPAN AIR


KEPADATAN PENDUDUK
MOBILITAS
- DAERAH TROPIS
- MUSIM HUJAN
- KEBRSIHAN LINGK.
AGENT : VIRUS : 4 SEROTYPE ( D1 D4 )
GENOTYPE
VEKTOR : TERSEBAR DIMANA-MANA

PENCEGAHAN
Pemberantasan vektor dianggap cara paling
efektif.
Karena nyamuk A.aegepty bersarang ditempat
yang berisi air bersih dan jarak terbang max
100 meter.
Ada 2 cara pemberantasan vector :
1.Menggunakan
insektisida,
baik
untuk
pengasapan (thermal fogging), pengabutan
(cold fogging) maupun dengan abatisasi.
2.Tanpa insektisida dengan 3M yaitu
Menguras tempat air bersih,
Menutup tempat penampungan air dan
Membersihkan halaman & botol/kaleng

MENGAPA PERLU PSN ?

Penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan


oleh virus Dengue dan ditularkan oleh Nyamuk
Aedes aegypti.
Nyamuk ini tersebar luas di tempat-tempat yang
berpotensi.
Obat penyakit DBD belum ada dan
pencegahannya juga belum ada.
Cara yang paling tepat untuk mencegah
mewabahnya penyakit DBD adalah dengan cara
memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti
(Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Kegiatan tersebut sebaiknya dilakukan 1 minggu
sekali

3 M PLUS

3 M : MENGURAS,MENUTUP,
MENGUBUR
MEMBUBUHKAN LARVASIDA
MEMELIHARA IKAN
MENGUSIR NYAMUK :
MEMBAKAR OBAT NYAMUK
MEMASANG kawat kasa ,
MENGGUNAKAN kelambu,
PAKAIAN PANJANG.
MENCEGAH GIGITAN :
MENGOLESKAN REPELANT
MENYEMPROT RUANGAN

KLB dengan SKD KLB


Deteksi
DINI
90

KASUS

80

Tindaka
n CEPAT

Kasus
potensial yang
dapat dicegah

70
60
50
40
30
20
10
0

HARI

KLB tanpa SKD KLB

kasus

Kasus
Pertama
90
80
70
60
50

Tindaka
n
Lambat

Deteksi
Lambat

Kasus
yang
tertangani

40
30
20
10
0

hari

Kesimpulan
Dalam tata laksana diperlukan pengetahuan
mengenai perjalanan penyakit infeksi dengue
Sebagian besar infeksi dengue ringan dan
dapat berobat jalan, maka skrining dan
monitor anak dengan demam sangatlah
penting
Deteksi dini terjadinya perembesan plasma
adalah kunci tata laksana infeksi dengue
Pemberian cairan segera dan adekuat serta
mempertahankan oksigenasi yang baik akan
mencegah perdarahan yang sulit diatasi

Anda mungkin juga menyukai