TINJAUAN KASUS
: Tn. S
b. Nama Klien
: Tn S
c. Umur
: 75 Tahun
d. Pendidikan
: STM
e. Pekerjaan
: Pensiunan PNS
f. Alamat
: Semarang
60
Suami
Istri
Anak
Menantu
Anak
Anak
Anak
L
P
P
L
L
L
L
Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Tdk kawin
Tdk kawin
Tdk kawin
STM
SMU
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
P. PNS
IRT
Tdk bkj
Swasta
POLRI
Swasta
POLRI
Umur
75 th
61 th
30 th
32 th
29 th
27 th
25 th
Keterangan
Imunisasi
Tn. S
Ny. P
Nn. A
Tn. H
Tn. A
Tn. D
Tn. B
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
L/P
Pendidikan
Nama
Status
Perkawinan
No
Hubungan
dengan KK
g. Komposisi Keluarga
Tn. S (75th)
Tn. B(25th)
Keterangan :
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Perempuan
: Pasien
61
2. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri
serta anak.
3. Suku Bangsa
Tn. S dan Ny.P berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya
keluarga Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.
4. Agama
Didalam keluarga Tn. S beragama Islam. Keluarga Tn. S tetap
menjalankan
62
63
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.S berukuran 12 x 10 m2 terdiri dari lima buah kamar
tidur, tiga kamar mandi, satu ruang makan, ruang tamu, dapur, gudang.
Lantai rumah tekel, Penerangan listrik kurang. Pembuangan sampah
dengan cara dikumpulkan kemudian diambil oleh petugas. Pembuangan
limbah melalui saluran selokan. Tiap ruangan dalam rumah terdapat
jendela sebagai ventilasi, sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah,
barang-barang perabotan terlihat berantakan, terdapat halaman yang
digunakan untuk santai. Sumber air menggunakan dari PAM.
Denah Rumah :
G
A
B
B
B
10 m
C
12 m
E
S
64
Keterangan :
A. Ruang tamu
B. Ruang tidur
C. Ruang makan dan TV
E. Ruang dapur
F. Kamar mandi dan WC
G. Gudang
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga keluarga Tn. S pada umumnya bekerja sebagai pegawai dan
swasta. Jarak rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik,
saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S hidup serumah dengan anggota keluarganya. Keluarga
belum pernah berpindah rumah ke tempat lain. Sarana transportasi yang
digunakan keluarga adalah sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya bertemu pada saat makan malam biasa dilakukan
bersama sehingga anggota keluarga semuanya dapat berkumpul yang
biasanya dilanjutkan nonton TV bersama jika tidak ada kepentingan dari
masing-masing anggota keluarga. Interaksi dengan masyarakat melalui
keikutsertaan anggota keluarga dalam arisan atau pengajian baik bapakbapak maupun Ibu-ibu yang dilaksanakan sebulan sekali.
65
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan bahasa Jawa dan
kadang bahasa Indonesia. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama
lain dan dua arah. Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan
dengan adanya partisipasi dari seluruh anggota keluarga. Tetapi antara Tn.
S dengan Ny. P kadang ada beberapa hal yang kadang tidak
dikomunikasikan dengan baik. Khususnya masalah kebutuhan seksual
diantara pasangan tidak pernah dikomunikasikan secara terbuka. Tn. S
lebih dominan dalam menentukan sesuatu.
66
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung.
Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak
memicu terjadinya masalah komunikasi.
67
2. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang
lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya..
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau ada anggota keluarga
(Tn.S) yang menderita Hipertensi. Tn. S mengatakan tidak mengetahui
kalau dirinya menderita Hipertensi. Keluarga belum mengetahui apa
Hipertensi baik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan
upaya pencegahan. Keluarga mengatakan kalau hipertensi adalah
tekanan darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan
Keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan diambil oleh keluarga.
Pertimbangan untuk mengambil keputusan didasarkan apabila
penyakitnya sudah parah. Keluarga mengatakan belum bisa mengambil
keputusan berkaitan dengan penyakit yang diderita Tn. S karena
menganggap Tn. S hanya sakit biasa.
c. Kemampuan keluarga merawat
Keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Jika Tn. S merasa pusing
biasanya cuma diberi obat anti nyeri seperti antalgin.Begitu pula dalam
hal
pengobatan,
mereka
tidak
mengetahui
cara
lain
dalam
68
69
keinginannya karena selama ini Tn. S yang lebih dominan. Selama ini
mereka jarang mengkomunikasikan masalah ini.
5. Fungsi ekonomi
Tn.S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny.P seorang ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai
tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak. Anak pertama dan
kedua sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga
lagi.
70
G. Pemeriksaan Fisik
Px. fisik
TD
Bp.S
150/95
mmHg
N
94x/mnt
RR
18x/mnt
BB
65 kg
Kepala
Mesocepal
Rambut Beruban,
bersih
Konjung Tidak
tiva
anemis
Sklera
Tidak
ikterik
Hidung Bersih
Telinga Bersih
Ibu P
120/80
mmHg
84x/mnt
16x/mnt
55kg
Mesocepal
Bersih
Tn H
120/80
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
68 kg
Mesocepal
Bersih
Nn A
110/80
mmHg
84x/mnt
16x/mnt
54kg
Mesocepal
Bersih
Tn. A
110/70
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
69kg
Mesocepal
Bersih
Tn.D
110/70
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
52kg
Mesocepl
Bersih
Tn.B
110/70
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
60kg
Mesocepl
Bersih
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih
Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih
71
Mulut
Leher
Dada
Abdome
n
Ekstrem
itas
Kulit
Turgor
kulit
Keluhan
Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Simetris,
tdk
ada
nyeri
tekan
Tdk ada
varises,
tdk
ada
udema
Sawo
matang
Baik
Merasa
pusing/blu
dreg,
tengkuk
terasa
agak berat
Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Simetris,
tdk
ada
nyeri
tekan
Tdk ada
varises,
tdk
ada
udema
Sawo
matang
baik
Mukosa
bibir
lembab
Tdk ada
pembesar
an
kelenjar
thyroid
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara
suara
suara
suara
nafas
nafas
nafas
nafas
tambahan, tambahan, tambahan, tambahan
detak
detak
detak
detak
jantung
jantung
jantung
jantung
regular.
regular.
regular.
regular.
Simetris,
Simetris,
Simetris,
Simetris,
tdk
ada tdk
ada tidak ada tidak ada
nyeri
nyeri
nyeri
nyeri
tekan
tekan
tekan
tekan
Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
udema
udema
varises,
varises,
ada
tdk
ada tdk
udema
udema
Sawo
Sawo
Sawo
Sawo
matang
matang
matang
matang
Baik
Baik
Baik
baik
Sawo
matang
Baik
Mukosa
bibir
lembab
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Mukosa
bibir
lembab
Tdk ada
pembesar
an
kelenjar
thyroid
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Simetris,
tidak ada
nyeri
tekan
Tdk ada
udema
72
73
2. Intake Cairan
Tn. S : kebutuhan cairan kurang lebih 2000 cc per hari. (air putih/teh)
Ny. P : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. H : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Nn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. D : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. B : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
3. Eliminasi
Anggota keluarga Tn. S terbiasa BAB 1x diwaktu pagi hari dan tidak
mengalami gangguan.
4. Mobilisasi
Tn. S Bekerja dirumah tidak ada pekerjaan yang menetap, sedangkan Ny.
P sehari-harinya di rumah, dan anak-anaknya pergi bekerja dan kuliah.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan dalam beraktifitas.
5. Personal Hygine
Kebiasaan keluarga mandi 3 x/hari dan sikat gigi rutin. Anggota keluarga
Tn. S tampak bersih.
74
J. Analisa Data
Data
Masalah Keperawatan
DS :
Resiko
Tn.
mengatakan
bahwa
dirinya
tidak
terjadinya
gangguan
Tn.S
keluarga
b.d
ketidakmampuan
merawat
anggota
DO :
-
DS
-
ketidak
penyebab injuri.
sakit
keluarga
lingkungan
Keluarga
mengatakan
tidak
tahu
cara
mampuan
dan
keluarga
ketidakmampuan
memodifikasi
untuk
mencegah
hipertensi.
Penataan perabotan
75
K. SKORING MASALAH
1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
hipertensi.
Kriteria
1. Sifat Masalah : tidak
sehat
Skor
3/3X1
Total
1
2.
Kemungkinan
Masalah dapat diubah
: hanya sebagian
1/2X2
3. Potensial Masalah
dapat
dicegah
:
cukup.
2/3X1
2/3
4. Menonjolnya Masalah
:
harus
segera
ditangani
2/2X1
Jumlah
Pembenaran
Tn. S saat ini menderita Hipertensi
dengan tekanan darah 150/95mmHg
yang diketahui pada saat diperiksa.
Yang
bisa
dilakukan
untuk
mengatasi masalah hipertensi pada
Tn. S yaitu dengan mengusahakan
agar tekanan darahnya bisa kembali
normal dengan melalui perawatan
dirumah melalui kebiasaan yang
sehat. Sementara saat ini keluarga
belum mengetahui cara perawatan
Hipertensi.
Potensial masalah dapat dicegah
cukup, karena saat ini keluarga
belum melakukan perawatan di
rumah secara benar. Keluarga
mempunyai harapan untuk kembali
sehat seperti semula
Keluarga menyadari mempunyai
masalah kesehatan yang harus
karena keluarga beranggapan bahwa
kesehatan itu sangatlah penting.
3 2/3
76
Bobot
1
Perhitungan
2/3 x 1 = 2/3
Pembenaran
Perlu adanya penatalaksanaan.
2.Kemungkinan masalah
dapat di rubah :
Sebagian
2/2 x 2 = 2
3/3 x 1 = 1
4. Menonjolnya masalah :
Tidak perlu segera
ditangani
Skor
0/2 x 1 = 0
Masalah
untuk
dicegah
kemungkinan
tinggi
dengan
dilakukan intervensi perawatan dan
perhatian keluarga.
Keluarga tidak merasakan adanya
masalah terhadap injuri.
3 2/3
L. MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hipertensi.
2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dan ketikmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri.
77
Tujuan Umum
Tujuan Khusus (TUK)
Kriteria
(TUM)
dilakukan
Setelah
dilakukan 1. Setelah
pertemuan selama 1x30
pendidikan kesehatan
menit
diharapkan
selama
4
hari
keluarga
dapat
diharapkan keluarga
mengenal
masalah
mampu
merawat
kesehatan pada Tn. S
anggota
keluarga
yaitu Hipertensi:
yang
menderita
Respon verbal
1.1 Menyebutkan
hipertensi
dan
pengertian
komplikasi hipertensi
hipertensi
dapat diminimalkan.
1.2 Menyebutkan
penyebab hipertensi
Respon verbal
Standar
Intervensi
Keperawatan
1. Kaji
1. Hipertensi
pengetahuan
adalah kenaikan
tentang
secara
pasti
pengertian dan
tekanan
dara
penyebab
arteri
pada
hipertensi.
angka 140/90
2. Beri
mmHg.
pendidikan
2. Penyebab
kesehatan
hipertensi
kepada
dibagi 2 yaitu
keluarga
Penyebab
tentang
2.1 Primer:
pengertian,
umur,
penyebab,
keturunan,
tanda
dan
jenis,
gejala,
dan
kelamin,
komplikasi
stres
dan
hipertensi.
psikologis.
78
3. Beri
2.2 Sekunder:
kesempatan
kontrasepsi
pada keluarga
oral, kelainan
untuk
ginjal,
menanyakan
kelainan
hal-hal
yang
endokrin,
kurang jelas.
gangguan
4. Motivasi
neurogenik,
keluarga untuk
kehamilan,
menyebutkan
luka bakar,
kembali
peningkatan
pengertian,
volume
penyebab
intravaskuler.
tanda
dan
3. Tanda
dan
gejala
gejala hipertensi
hipertensi.
antara
lain:
kepala pusing, 5. Beri
reinforcement
kaku
duduk,
positif
atas
gelisah, susah
usaha keluarga.
tidur, jantung
berdebar, lemas,
dada
sesak,
pandangan
kabur, pingsan,
tekanan
darah>140/90
mmHg.
79
2.
Setelah
dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit,
diharapkan
keluarga
dapat
mengambil keputusan
untuk
melakukan
perawatan
anggota
keluarga
dengan
hipertensi
2.1 Menyebutkan
Respon verbal
akibat
atau
komplikasi pada
hipertensi
1. Kaji
1. Komplikasi
pengetahuan
pada hipertensi
keluarga
adalah
gagal
tentang akibat /
jantung, gagal
komplikasi
ginjal, stroke,
pada hipertensi
dan gangguan
penglihatan.
2. Adanya upaya 2. Beri
pendidikan
keluarga dalam
kesehatan pada
mengambil
keluarga
keputusan untuk
tentang akibat
mengobati
atau
hipertensi pada
komplikasi
anggota
pada hipertensi
keluarga
3. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
80
kembali akibat
/ komplikasi
pada hipertensi
4. Beri
reinforcement
positif
atas
usaha keluarga
3. Setelah
dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit,
diharapkan
keluarga
dapat
mengerti
cara
meminimalkan
timbulnya
hipertensi
dan merawat anggota
keluarga yang sakit
hipertensi
3.1 keluarga tahu cara Respon verbal
pencegahan untuk
menghindari
penyakit hipertensi
1. cara mencegah 1.
terjadinya
hipertensi
adalah dengan
mengurangi
makanan yang
banyak
2.
mengandung
garam
dan
Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
Beri
pendidikan
81
3.2 Keluarga
dapat Respon psikomotor
melakukan
perawatan
pada
keluarga yang sakit
hipertensi
3.3 Keluarga
dapat Respon psikomotor
merawat
anggota
keluarga yang sakit
hipertensi
3.4 Keluarga
dapat Respon verbal
menyebutkan
makanan
yang
boleh dikonsumsi
penderita hipertensi
lemak, hindari
merokok,
periksa tekanan
darah
teratur,
minum
obat
secara teratur,
olah raga secara
teratur.
2. keluarga
termotifasi
untuk
melaksanakan
perawatan yang
telah diajarkan
kepada
penderita.
3. keluarga
melaksanakan
perawatan
hipertensi
kepada
penderita
4. Keluarga
mampu
menyebutkan
makanan yang
boleh
dikonsumsi
3.
4.
5.
6.
kesehatan
kepada
keluarga
tentang
cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
tenteng
cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
Beri
reinforcement
positif
atas
usaha keluarga.
Anjurkan
keluarga Tn.R
untukmenghin
dari merokok.
Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
cara
perawatan
82
penderita
hipertensiMaka
nan yang boleh
dimakan
penderita
hipertensi
antara lain :
1.1 Karbohidrat
beras,
7.
singkong.
1.2 Protein
hewani:
8.
daging,
telur, susu,
(max
400
gr)
1.3 Proten
nabati:
kacangkacangan.
1.4 Sayur:
semua
sayuran.
1.5 Lemak
hewani:
margarin
tanpa garam.
keluarga
dengan
hipertensi
(makanan yang
boleh
di
konsumsi, cara
pembuatan
obat
tradisional)
Anjurkan
untuk olah raga
secara teratur.
Beri
reinforcement
positif
atas
usaha keluarga.
83
1.6
Bumbu:
semua
bumbu segar
yang tidak
mengandung
garam.
Bahan-bahan
tradisional yang
dapat digunakan
untuk pencegahan
dan pengobatan
penyakit
darah
tinggi antara lain:
bawah
putih,
kunir, mentimun,
daun mentimun,
belimbing, jeruk
nipis, daun kumis
kucing,
daun
murbei,
mengkudu, dll
Cara
membuat
jamu / ramuan
tradisional antara
lain:
a Bahan-bahan:
3.5.1 Kunyit
(25 gr)
84
3.5.2 Daun
meniran
(25 gr)
3.5.3
Mad
u (2sendok
makan)
Kunyit
dan
daun meniran
ditumbuk
halus, diberi air
panas ebanyak
2 gelas minum.
Kalau
sudah
dingin diambil
1 gelas, diberi
1sendok madu
murni.
Diminum pagi
dan
sore
sebelum tidur
malam.
b Bahan-bahan :
1. Bawang
putih (5 gr)
2. Mentimun
(2biji),
3. Madu murni
(2
sendok
85
akan).
Bawang putih
di
tumbuk
halus
mentimun
ditumbuk atau
diparut diperas
airnya, disaring
di beri bawang
putih
yang
telah ditumbuk
halus, disaring
sekali
lagi.
Degan air 2
cangkir diberi
madu murni 2
sendok makan
diminum
sekaligus.
d Buatlah
2
x/hari,
diminum pagi
dan
sore
menjelang
tidur.
e Bahan-bahan:
1. Buah
mengkudu
c
86
yang
sudah
masak,
2. Mentimun
3. Gula
aren
secukupnya.
Kedua bahan
tersebut diparut
atau ditumbuk,
dihilangkan
bijinya, airnya
disaring,
diminum
2x/hari, diberi
gula
aren
secukupnya.
f Bahan-bahan:
1. Kunyit
(25
gr),
2. Madu murni
(2
sendok
makan)
Kunyit diparut,
diberi air 2
cangkir,
disaring, diberi
madu murni 2
sendok makan,
diminum
87
2x/hari.
5. Pada kunjungan
ke-2 keluarga
telah membuat
obat tradisional
dari kunir, daun
meniran,
dan
madu
murni
serta
dari
bawang putih,
mentimun dan
madu murni.
Keluarga
melakukan
pembuatan obat
tradisional
hipertensi dari
bahan-bahan
yang
telah
disebutkanya
diatas.
88
II
Resiko
Injuri
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
hipertensi.
Setelah
diberi
pendidikan kesehatan
selama 40 menit
resiko injuri dapat
dihindari
1. Setelah
diberi
pendidikan kesehatan
selama 40 menit
keluarga
dapat
mengenal
dan
memahami
akibat
serta penyebab injuri.
1.1 Keluarga mampu Respon verbal:
menyebutkan
pengertian injuri
1. Resiko injury
adalah
resiko
terjadinya
cidera
pada
pasien
hipertensi
akibat
peningkatan
tekanan darah
2. Faktor
penyebab injuri
pada penderita
hipertensi:
2.1 Faktor
intrinsik
mengacu
pada kondisi
internal
pasien
misalnya
vertigo,
1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang injury
2. Kaji
pengetahuan
keluarga
mengenai
akibat injuri.
3. Beri
penjelasan
kepada
keluarga
tentang akibat
injuri.
4. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali akibat
injuri.
89
gangguan
penglihatan,
penyakit
sistemik
seperti
gangguan
muskulus
keletal.
2.2 Faktor
ekstrinsik,
yaitu
lingkungan
seperti
lantai licin,
penempatan
perabotan
tidan tertata
rapi,
penerangan
kurang.
2. Setelah
dilakukan
pendidikan kesehatan
selama 1x40 menit,
keluarga
dapat
mengambil keputusan
merawat lansia dengan
resiko injury :
90
3 Setelah
dilakukan
pedidikan
kesehatan
selama 1x40 menit
keluarga dapat merawat
dan mampu:
Respon afektif:
3.1 Keluarga
termotivasi untuk
mencegah injury
1 Akibat
dari
injuri
antara
lain:
memar
patah tulang
cidera kepala.
2 Adanya upaya
keluarga
melakukan
perawatan
untuk mencegah
injury
1. Motivasi
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
yang
tepat
agar
injuri
tidak
kembali.
2. Beri
reinforcemen
t positif atas
usaha
keluarga.
1 Adanya upaya
keluarga untuk
melaksanakan
saran
yang
dianjurkan
untuk
mencegah.
1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
perawatan
lansia
dan
yang
menderita
91
2 Cara perawatan
lansia dan yang
menderita
hipertensi agar
tidak
terjadi
injuri
antara
lain:
2.1 Hindari
langsung
berdiri
setelah
duduk/bang
un tidur.
2.2 Lakukan
latihan
keseimbang
an.
2.3 Orientasi
klien
terhadap
lingkungan
sekitar.
2.4 Gunakan
alat bantu
jalan,
misalnya
tongkat.
hipertensi
untuk
mencegah
terjadinya
injuri.
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga
tentang
perawatan
lansia
dan
yang
menderita
hipertesi
untuk
mencegah
terjadinya
injuri.
3. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali cara
parawatan
lansia
dan
yang
92
Respon afektif
3.3 Keluarga
termotivasi untuk
melakukan
cara
perawatan
lansia
dan
pendrita
hipertensi
untuk
mencegah terjainya
injuri
3.4 Keluarga mampu Respon psikomotor :
menetapkan caracara yang diajarkan.
3 Adanya upaya
keluarga
merawat lansia
yang menderita
hipertensi
dalam keluarga
sesuai dengan
cara
yang
diajarkan.
4 Keluarga
mampu
mempraktekkan
cara perawatan
lansia
untuk
mencegah injuri
sesuai dengan
yang diajarkan.
menderita
hipertensi
untuk
mencegah
injuri.
4. Motivasi
keluarga
untuk
mempraktekk
an
/
Menerapkan
cara
perawatan
lansia
dan
yang
menderita
hipertensi
Untuk
mencegah
injuri.
5. Beri
reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga.
6. Kaji
pengetahuan
keluarga
93
tentang cara
memfiksasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
7. Berikan
penjelasan
kepada
keluarga
tentang
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
4 Setelah
dilakukan
pendidikan kesehatan
selam 1 x 40 menit
keluarga
termotivasi
untuk
memodifikasi
lingkungan :
4.1 Keluarga mampu Respon verbal:
menyebutkan cara
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah injuri.
1 Cara
memodifikasi
lingkungan
untuk mencegah
terjadinya injuri
antara lain :
1. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan
94
1.1 Ciptakan
lingkungan
yang tenang
dan
dan
teratur.
1.2 Penataan
perabotan
rumah
teratur/rapi.
1.3 Jauhkan
bendabenda yang
berbahaya.
1.4 Pencahayaa
n
yang
cukup.
1.5 Jaga
agar
lantai tidak
licin.
1.6 Usahakan
tempat tidur
yang
rendah.
2 Adanya upaya
keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang mencegah
kembali caracara
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
2. Berikan
reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga.
95
4.3Mampu
Memodifikasi
lingkungan untuk
cegah injuri.
Respon psikomotor:
injuri
3 Keluarga
mampu
mempraktekkan
/ menerapkan
cara
memodifikasi
lingkungan
untuk mencegah
injuri.
96
No.
Implementasi
Hasil Evaluasi
Dx
- Mengajukan kembali kontrak
12/2/05
jam
TUK
18.30
WIB
keluarga, lingkungan
penyebab hipertensi
dilakukan pemeriksaan
fisik.
- Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang pengertian dan
penyebab hipertensi.
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik
dan antusias
penyebab hipertensi
memperhatikan.
- Keluarga dapat
menyebutkan kembali
97
TUK
jam
II
19.30
WIB
98
TUK
III
timbulnya hipertensi
antusias memperhatikan
keluarga
untuk
menanyakan
Memotivasi
keluarga
timbulnya hipertens
panderita hipertensi
Membuat
kontrak
pertemuan selanjutnya
99
lanjutkan intervensi
TUK
IV
-
kontrak sebelumnya
membuatnya
membuatnya
hipertensi
antusias memperhatikan
- Keluarga dapat
obat tradisional
keluarga
pembuatannya
untuk
menanyakan
Memotivasi
keluarga
- Keluarga mampu
telah dijelaskan
mendemonstrasikan
Mendampingi
keluarga
mendemonstrasikan pembuatan
obat tradisional
100
Mengajukan
kontrak
untuk
pertemuan selanjutya
mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga,
teru beri motivasi dan
lanjutkan interensi
II
TUK
I
dengan
sebelumnya
masih
ingat
kontrak
injury
akibat injury
akibat injury
dan
memperhatikan
Memotivasi
keluarga
- Keluarga
untuk
antusias
menyebutkan
dapat
kembali
kognitif
pengetahuan
mengalami peningkatan
keluarga
101
P:
TUK
II
tentang
cara
mencegah
timbulnya injury
-
timbulnya injury
timbulnya injury
dan
memperhatikan
keluarga
untuk
menanyakan
- Keluarga
Memotivasi
keluarga
menyebutkan
antusias
dapat
kembali
cara A : - Secara
kognitif
pengetahuan
mengalami peningkatan
P:
keluarga
tentang
tahu
cara
lingkungan
memodifikasi
untuk
timbulnya injury
mencegah
tentang
memodifikasi
cara
lingkungan
102
untuk
mencegah
timbulnya injury
dan
memperhatikan
keluarga
untuk
menanyakan
- Keluarga
Memotivasi
keluarga
menyebutkan
untuk
kembali
timbulnya
dapat
cara
lingkungan
antusias
injury
injury
Mengajukan
diajarkan
kontrak
pertemuan selanjutnya
untuk
A:
keluarga
mengalami peningkatan
P:
beri
motivasi
lanjutkan intervensi
103
dan