Anda di halaman 1dari 44

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga


Pengkajian dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 30 Desember 2008 di rumah
keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB. Hasil pengkajian menyebutkan bahwa pada
keluarga Tn.S memilki 6 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan
menantu. Saat ini anak pertama Tn. S sudah menikah sedangkan 3 anaknya
yang lain belum. Dari segi pekerjaan, anak-anak Tn. S semuanya sudah
bekerja.
1. Data Identitas
a. Nama KK

: Tn. S

b. Nama Klien

: Tn S

c. Umur

: 75 Tahun

d. Pendidikan

: STM

e. Pekerjaan

: Pensiunan PNS

f. Alamat

: Semarang

60

Suami
Istri
Anak
Menantu
Anak
Anak
Anak

L
P
P
L
L
L
L

Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Tdk kawin
Tdk kawin
Tdk kawin

STM
SMU
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA

P. PNS
IRT
Tdk bkj
Swasta
POLRI
Swasta
POLRI

Umur

75 th
61 th
30 th
32 th
29 th
27 th
25 th

Keterangan
Imunisasi

Tn. S
Ny. P
Nn. A
Tn. H
Tn. A
Tn. D
Tn. B

Pekerjaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

L/P

Pendidikan

Nama

Status
Perkawinan

No

Hubungan
dengan KK

g. Komposisi Keluarga

Genogram Keluarga : 3 Generasi

Tn. S (75th)

Tn.H(32th) Nn. A(30th) Tn. A(29th) Tn(27th)

Ny. P (61 th)

Tn. B(25th)

Keterangan :
: Laki-laki

: Tinggal serumah

: Perempuan

: Pasien

61

2. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri
serta anak.
3. Suku Bangsa
Tn. S dan Ny.P berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya
keluarga Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.
4. Agama
Didalam keluarga Tn. S beragama Islam. Keluarga Tn. S tetap
menjalankan

Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Seluruh

anggota keluarga selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan


sholat berjamaah sering keluarga lakukan di rumah dengan dipimpin oleh
kepala keluarga yaitu Tn. S.
5. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny. P seorang ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai
tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak, karena anaknya yang
kuliah tinggal satu dan itupun sambil bekerja. Anak pertama dan kedua
sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga lagi.
6. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi sering dilakukan oleh keluarga, namun tidak terjadwal. kalau
tidak acara keluar, keluarga menikmati hari libur dengan santai bersama di

62

rumah. Untuk kegiatan olahraga bersama jarang sekali dilakukan. Hanya


Tn.S setiap pagi melakukan olah raga joging keliling komplek rumahnya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.S sekarang pada tahap keluarga dengan lansia akhir.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Mempersiapkan anak terakhir untuk mandiri, sekarang sudah bekerja dan
mempersiapkan untuk menikah..
3. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. S ada yang menderita Hipertensi yaitu Tn. S. Dari
keturunan Tn. S tidak ada yang menderita Hipertensi, Dm atau penyakit
jantung. Untuk penyakit yang selama ini dirasakan anggota keluarga hanya
pusing, batuk pilek yang jarang terjadi. Untuk Tn. S kadang merasakan
pusing atau bludreg pada kepalanya. Untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada dalam keluarga, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dari
Puskesmas. Selama ini mereka jarang menggunakan fasilitas kesehatan
karena jarang ada keluhan sakit pada anggota keluarga.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
a. Riwayat Hubungan Keluarga
Tn. S berasal dari 7 bersaudara yang semuanya sudah berkeluarga.
Sedangkan Ny. P berasal dari 4 bersaudara yang semuanya juga sudah

63

berkeluarga. Hubungan antar keluarga terbina dengan baik, kalau ada


waktu mereka saling menyempatkan diri untuk saling mengunjungi.
b. Konflik antar keluarga pasangan
Konflik antara keluarga pasangan jarang terjadi, karena komunikasi
diantara mereka cukup baik. Kalau ada acara tertentu mereka saling
bertemu sehingga bisa mengkomunikasikan masalah yang ada.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.S berukuran 12 x 10 m2 terdiri dari lima buah kamar
tidur, tiga kamar mandi, satu ruang makan, ruang tamu, dapur, gudang.
Lantai rumah tekel, Penerangan listrik kurang. Pembuangan sampah
dengan cara dikumpulkan kemudian diambil oleh petugas. Pembuangan
limbah melalui saluran selokan. Tiap ruangan dalam rumah terdapat
jendela sebagai ventilasi, sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah,
barang-barang perabotan terlihat berantakan, terdapat halaman yang
digunakan untuk santai. Sumber air menggunakan dari PAM.
Denah Rumah :
G

A
B

B
B

10 m
C

12 m

E
S

64

Keterangan :
A. Ruang tamu
B. Ruang tidur
C. Ruang makan dan TV
E. Ruang dapur
F. Kamar mandi dan WC
G. Gudang
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga keluarga Tn. S pada umumnya bekerja sebagai pegawai dan
swasta. Jarak rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik,
saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S hidup serumah dengan anggota keluarganya. Keluarga
belum pernah berpindah rumah ke tempat lain. Sarana transportasi yang
digunakan keluarga adalah sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya bertemu pada saat makan malam biasa dilakukan
bersama sehingga anggota keluarga semuanya dapat berkumpul yang
biasanya dilanjutkan nonton TV bersama jika tidak ada kepentingan dari
masing-masing anggota keluarga. Interaksi dengan masyarakat melalui
keikutsertaan anggota keluarga dalam arisan atau pengajian baik bapakbapak maupun Ibu-ibu yang dilaksanakan sebulan sekali.

65

5. Sistem pendukung keluarga


Dalam keluarga terdapat sistem pendukung yang sifatnya positif maupun
negatif. Yang positif diantaranya bila ada masalah dalam keluarga
biasanya dibicarakan bersama dan terbuka, rasa saling memaafkan yang
tinggi, ada rasa saling mengasihi dalam anggota keluarga, hubungan antar
anggota keluarga cukup baik, keluarga menanamkan pola hidup sederhana,
keluarga melatih rasa tanggung jawab pada anak yang lebih besar untuk
ikut memperhatikan adiknya. Sedangkan yang negatif, kadang kadang
suami (Tn. S) mudah marah jika ada persoalan tertentu, kadang sensitif,
terlalu dominan saat pengambilan keputusan.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan bahasa Jawa dan
kadang bahasa Indonesia. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama
lain dan dua arah. Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan
dengan adanya partisipasi dari seluruh anggota keluarga. Tetapi antara Tn.
S dengan Ny. P kadang ada beberapa hal yang kadang tidak
dikomunikasikan dengan baik. Khususnya masalah kebutuhan seksual
diantara pasangan tidak pernah dikomunikasikan secara terbuka. Tn. S
lebih dominan dalam menentukan sesuatu.

66

2. Struktur kekuatan keluarga


Dalam keluarga dari pihak suami/isteri keduanya saling menghargai dan
mendukung. Anak-anak cukup patuh pada orang tua. Pengambilan
keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. S
3. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk
keluarga. Sedangkan Ny. P berperan sebagai ibu rumah tangga yang
mengurusi keluarga dan anak-anaknya. Anaknya juga menbantu mencari
nafkah. Peran Tn. S dan Ny. P sebagai suami istri kurang terpenuhi dengan
baik, karena mereka kurang memperhatikan kebutuhan fisiologis
hubungan suami istri.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu
ibadah sholat lima waktu dan mengikuti pengajian. Dalam keluarga saling
menghargai satu sama lain khususnya yang muda cukup menghormati dan
menghargai yang lebih tua. Untuk Ny.P menganggap bahwa untuk
persoalan seksual rasanya tidak pantas jika perempuan yang memulai
pembicaraan.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung.
Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak
memicu terjadinya masalah komunikasi.
67

2. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang
lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya..
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau ada anggota keluarga
(Tn.S) yang menderita Hipertensi. Tn. S mengatakan tidak mengetahui
kalau dirinya menderita Hipertensi. Keluarga belum mengetahui apa
Hipertensi baik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan
upaya pencegahan. Keluarga mengatakan kalau hipertensi adalah
tekanan darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan
Keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan diambil oleh keluarga.
Pertimbangan untuk mengambil keputusan didasarkan apabila
penyakitnya sudah parah. Keluarga mengatakan belum bisa mengambil
keputusan berkaitan dengan penyakit yang diderita Tn. S karena
menganggap Tn. S hanya sakit biasa.
c. Kemampuan keluarga merawat
Keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Jika Tn. S merasa pusing
biasanya cuma diberi obat anti nyeri seperti antalgin.Begitu pula dalam
hal

pengobatan,

mereka

tidak

mengetahui

cara

lain

dalam

68

mengkonsumsi bahan tradisional, kecuali mentimun yang dimakan


utuh atau mentah. Dalam pengaturan diet pun keluarga kurang begitu
memahami.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga kurang begitu paham tentang cara memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat. Mereka menganggap sanitasi yang buruk tidak
begitu berpengaruh terhadap kesehatan. Karena keluarga Tn.S sudah
terbiasa tinggal di tempat seperti ini. Penempatan perabotan yang tidak
rapi, rumah yang pengap dan lembab, serta lingkungan rumah yang
kotor.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk mengatasi masalah Hipertensi.
4. Fungsi reproduksi
Tn. S memiliki 4 orang anak 3 laki-laki dan 1 perempuan. Dimana anak
yang pertama dan kedua sudah menikah. Masalah seksual antara Tn. S dan
Ny. P ada sedikit masalah. Tn. S dan Ny. P mengatakan akhir-akhir ini
jarang sekali melakukan hubungan seks lagi. Karena jika Tn. S agak sibuk
dengan urusannya maka kebutuhan seksual agak terabaikan dan Ny.P
hanya diam saja karena malu untuk membicarakannya. Ny.P mengatakan
selama ini yang lebih menentukan masalah hubungan seksual adalah
suaminya sedangkan dirinya merasa malu untuk mengungkapkan

69

keinginannya karena selama ini Tn. S yang lebih dominan. Selama ini
mereka jarang mengkomunikasikan masalah ini.
5. Fungsi ekonomi
Tn.S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny.P seorang ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai
tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak. Anak pertama dan
kedua sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga
lagi.

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Keluarga merasa masalah kesehatan yang ada yaitu akhir-akhir ini Tn. S
merasa sering bludreg atau pusing tapi hanya sedikit dan hal ini membuat
keluarga cukup stres. Sedangkan stresor jangka panjang yaitu masalah
kemandirian anak-anaknya (tahap pernikahan).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi
Keluarga berupaya mengatasi berdasarkan kemampuan yang ada dalam
keluarga. Keluarga berusaha mengatasi masalah/stres dengan membelikan
penghilang rasa pusing dari apotik. Membina hubungan komunikasi yang
baik dan mempergunakan uang hanya untuk keperluan yang penting saja.

70

3. Strategi koping yang digunakan


Koping yang digunakan dengan memecahkan masalah bersama-sama
seluruh anggota keluarga.
4. Harapan keluarga pada perawat
Keluarga berpendapat bahwa perawat dapat membantu menyelesaikan
masalah di keluarga khususnya tentang keluhan yang sering dialami Tn.S
5. Persepsi keluarga terhadap perawat
Selama ini keluarga menerima dengan baik terhadap petugas kesehatan
yang datang.
6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
Perawat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul di
keluarga Tn. S

G. Pemeriksaan Fisik
Px. fisik
TD

Bp.S
150/95
mmHg
N
94x/mnt
RR
18x/mnt
BB
65 kg
Kepala
Mesocepal
Rambut Beruban,
bersih
Konjung Tidak
tiva
anemis
Sklera
Tidak
ikterik
Hidung Bersih
Telinga Bersih

Ibu P
120/80
mmHg
84x/mnt
16x/mnt
55kg
Mesocepal
Bersih

Tn H
120/80
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
68 kg
Mesocepal
Bersih

Nn A
110/80
mmHg
84x/mnt
16x/mnt
54kg
Mesocepal
Bersih

Tn. A
110/70
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
69kg
Mesocepal
Bersih

Tn.D
110/70
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
52kg
Mesocepl
Bersih

Tn.B
110/70
mmHg
80x/mnt
16x/mnt
60kg
Mesocepl
Bersih

Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih

Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih

Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih

Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih

Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih

Tidak
anemis
Tidak
ikterik
Bersih
Bersih

71

Mulut

Leher

Dada

Abdome
n

Ekstrem
itas

Kulit
Turgor
kulit
Keluhan

Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid

Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid

Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Simetris,
tdk
ada
nyeri
tekan
Tdk ada
varises,
tdk
ada
udema
Sawo
matang
Baik
Merasa
pusing/blu
dreg,
tengkuk
terasa
agak berat

Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid

Mukosa
bibir
lembab,
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid

Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Simetris,
tdk
ada
nyeri
tekan
Tdk ada
varises,
tdk
ada
udema
Sawo
matang
baik

Mukosa
bibir
lembab
Tdk ada
pembesar
an
kelenjar
thyroid
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara
suara
suara
suara
nafas
nafas
nafas
nafas
tambahan, tambahan, tambahan, tambahan
detak
detak
detak
detak
jantung
jantung
jantung
jantung
regular.
regular.
regular.
regular.
Simetris,
Simetris,
Simetris,
Simetris,
tdk
ada tdk
ada tidak ada tidak ada
nyeri
nyeri
nyeri
nyeri
tekan
tekan
tekan
tekan
Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
udema
udema
varises,
varises,
ada
tdk
ada tdk
udema
udema
Sawo
Sawo
Sawo
Sawo
matang
matang
matang
matang
Baik
Baik
Baik
baik

Sawo
matang
Baik

Mukosa
bibir
lembab
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid

Mukosa
bibir
lembab
Tdk ada
pembesar
an
kelenjar
thyroid
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Simetris,
tidak ada
nyeri
tekan
Tdk ada
udema

H. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga


1. Riwayat Kesehatan Keluarga Dahulu
Tidak ada riwayat dalam keluarga penyakit DM, hipertensi , dan jantung.

72

2. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang


Anggota keluarga saat ini sedang dalam keadaan sehat, kecuali Tn.S yang
mengeluh agak pusing dan tengkuknya terasa agak berat.

I. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari anggota Keluarga


1. Nutrisi
Komposisi makanan pada keluarga Tn. S terdiri dari makanan pokok yaitu
nasi, sayur mayur selalu ada, lauk nabati dan lauk hewani, susu dan buah.
Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang mempunyai pantangan atau alergi
pada makanan tertentu. Tn. S mengatakan tidak ada pantangan dalam
makanan. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan selalu dicuci
terlebih dahulu sebelum dimasak, dalam menyajikan makanan tertutup.
Keluarga mengatakan bahwa makanan yang bergizi adalah terdiri dari 4
sehat lima sempurna.
Tn. S : makan sehari tiga kali habis 1 porsi
Ny. P : makan sehari tiga kali habis 1 porsi
Tn. H : makan sehari tiga kali habis 1 porsi
Nn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
Tn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
Tn. D : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
Tn. B : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi

73

2. Intake Cairan
Tn. S : kebutuhan cairan kurang lebih 2000 cc per hari. (air putih/teh)
Ny. P : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. H : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Nn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. D : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. B : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
3. Eliminasi
Anggota keluarga Tn. S terbiasa BAB 1x diwaktu pagi hari dan tidak
mengalami gangguan.
4. Mobilisasi
Tn. S Bekerja dirumah tidak ada pekerjaan yang menetap, sedangkan Ny.
P sehari-harinya di rumah, dan anak-anaknya pergi bekerja dan kuliah.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan dalam beraktifitas.
5. Personal Hygine
Kebiasaan keluarga mandi 3 x/hari dan sikat gigi rutin. Anggota keluarga
Tn. S tampak bersih.

74

J. Analisa Data
Data

Masalah Keperawatan

DS :

Resiko

Tn.

mengatakan

bahwa

dirinya

tidak

terjadinya

gangguan

perfusi jaringan serebral pada

mengetahui kalau mempunyai penyakit Hipertensi

Tn.S

Keluarga mengatakan juga tidak mengetahui

keluarga

kalau Tn. S menderita tekanan darah tinggi

keluarga yang sakit hipertensi.

b.d

ketidakmampuan
merawat

anggota

Tn. S mengatakan kadang merasa pusing dan


tengkuk terasa agak berat.

Tn. S mengatakan tidak mempunyai pantangan


makan.

DO :
-

Tekanan darah Tn. S saat kunjungan I: 160/95


mmHg; kunjungan II : 150/95 mmHg

Tn. S tampak sehat, semua aktivitas masih bisa


dilakukan sendiri

DS
-

Resiko injuri berhungan dengan


Keluarga mengatakan belum mengerti tentang

ketidak

penyebab injuri.

merawat anggota keluarga yang

Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang

sakit

akibat dari injuri.

keluarga

Tn. S mengatakan tangan kesemutan, pusing, dan

lingkungan

terasa ingin jatuh saat bangun tidur.

terjadinya injuri pada penderita

Keluarga

mengatakan

tidak

tahu

cara

mampuan

dan

keluarga

ketidakmampuan
memodifikasi
untuk

mencegah

hipertensi.

memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.


DO
-

Kamar gelap dan pengap

Penataan perabotan

75

K. SKORING MASALAH
1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
hipertensi.
Kriteria
1. Sifat Masalah : tidak
sehat

Skor
3/3X1

Total
1

2.

Kemungkinan
Masalah dapat diubah
: hanya sebagian

1/2X2

3. Potensial Masalah
dapat
dicegah
:
cukup.

2/3X1

2/3

4. Menonjolnya Masalah
:
harus
segera
ditangani

2/2X1

Jumlah

Pembenaran
Tn. S saat ini menderita Hipertensi
dengan tekanan darah 150/95mmHg
yang diketahui pada saat diperiksa.
Yang
bisa
dilakukan
untuk
mengatasi masalah hipertensi pada
Tn. S yaitu dengan mengusahakan
agar tekanan darahnya bisa kembali
normal dengan melalui perawatan
dirumah melalui kebiasaan yang
sehat. Sementara saat ini keluarga
belum mengetahui cara perawatan
Hipertensi.
Potensial masalah dapat dicegah
cukup, karena saat ini keluarga
belum melakukan perawatan di
rumah secara benar. Keluarga
mempunyai harapan untuk kembali
sehat seperti semula
Keluarga menyadari mempunyai
masalah kesehatan yang harus
karena keluarga beranggapan bahwa
kesehatan itu sangatlah penting.

3 2/3

76

2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan untuk mencegah hipertensi pada penderita hipertensi.
Kriteria
1. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan

Bobot
1

Perhitungan
2/3 x 1 = 2/3

Pembenaran
Perlu adanya penatalaksanaan.

2.Kemungkinan masalah
dapat di rubah :
Sebagian

2/2 x 2 = 2

Dengan tersedianya sumber daya


keluarga
dapat
dilakukan
intervensi perawatan.

3.Potensi masalah untuk


dicegah :
Rendah

3/3 x 1 = 1

4. Menonjolnya masalah :
Tidak perlu segera
ditangani
Skor

0/2 x 1 = 0

Masalah
untuk
dicegah
kemungkinan
tinggi
dengan
dilakukan intervensi perawatan dan
perhatian keluarga.
Keluarga tidak merasakan adanya
masalah terhadap injuri.

3 2/3

L. MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hipertensi.
2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dan ketikmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri.

77

M. Rencana Keperawatan Keluarga


No.
Diagnosa
Dx
Keperawatan
Resiko
terjadinya
I
gangguan
perfusi
jaringan
serebral
pada Tn. S b.d
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah Hipertensi

Tujuan Umum
Tujuan Khusus (TUK)
Kriteria
(TUM)
dilakukan
Setelah
dilakukan 1. Setelah
pertemuan selama 1x30
pendidikan kesehatan
menit
diharapkan
selama
4
hari
keluarga
dapat
diharapkan keluarga
mengenal
masalah
mampu
merawat
kesehatan pada Tn. S
anggota
keluarga
yaitu Hipertensi:
yang
menderita
Respon verbal
1.1 Menyebutkan
hipertensi
dan
pengertian
komplikasi hipertensi
hipertensi
dapat diminimalkan.

1.2 Menyebutkan
penyebab hipertensi

Respon verbal

Standar

Intervensi
Keperawatan

1. Kaji
1. Hipertensi
pengetahuan
adalah kenaikan
tentang
secara
pasti
pengertian dan
tekanan
dara
penyebab
arteri
pada
hipertensi.
angka 140/90
2. Beri
mmHg.
pendidikan
2. Penyebab
kesehatan
hipertensi
kepada
dibagi 2 yaitu
keluarga
Penyebab
tentang
2.1 Primer:
pengertian,
umur,
penyebab,
keturunan,
tanda
dan
jenis,
gejala,
dan
kelamin,
komplikasi
stres
dan
hipertensi.
psikologis.

78

1.3 Menyebutkan tanda Respon verbal


dan gejala

3. Beri
2.2 Sekunder:
kesempatan
kontrasepsi
pada keluarga
oral, kelainan
untuk
ginjal,
menanyakan
kelainan
hal-hal
yang
endokrin,
kurang jelas.
gangguan
4. Motivasi
neurogenik,
keluarga untuk
kehamilan,
menyebutkan
luka bakar,
kembali
peningkatan
pengertian,
volume
penyebab
intravaskuler.
tanda
dan
3. Tanda
dan
gejala
gejala hipertensi
hipertensi.
antara
lain:
kepala pusing, 5. Beri
reinforcement
kaku
duduk,
positif
atas
gelisah, susah
usaha keluarga.
tidur, jantung
berdebar, lemas,
dada
sesak,
pandangan
kabur, pingsan,
tekanan
darah>140/90
mmHg.

79

2.

Setelah
dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit,
diharapkan
keluarga
dapat
mengambil keputusan
untuk
melakukan
perawatan
anggota
keluarga
dengan
hipertensi
2.1 Menyebutkan
Respon verbal
akibat
atau
komplikasi pada
hipertensi

2.2 Keluarga mampu Respon afektif


mengambil
keputusan untuk
mengatasi
hipertensi
pada
keluarga

1. Kaji
1. Komplikasi
pengetahuan
pada hipertensi
keluarga
adalah
gagal
tentang akibat /
jantung, gagal
komplikasi
ginjal, stroke,
pada hipertensi
dan gangguan
penglihatan.
2. Adanya upaya 2. Beri
pendidikan
keluarga dalam
kesehatan pada
mengambil
keluarga
keputusan untuk
tentang akibat
mengobati
atau
hipertensi pada
komplikasi
anggota
pada hipertensi
keluarga
3. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan

80

kembali akibat
/ komplikasi
pada hipertensi
4. Beri
reinforcement
positif
atas
usaha keluarga

3. Setelah
dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit,
diharapkan
keluarga
dapat
mengerti
cara
meminimalkan
timbulnya
hipertensi
dan merawat anggota
keluarga yang sakit
hipertensi
3.1 keluarga tahu cara Respon verbal
pencegahan untuk
menghindari
penyakit hipertensi

1. cara mencegah 1.
terjadinya
hipertensi
adalah dengan
mengurangi
makanan yang
banyak
2.
mengandung
garam
dan

Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
Beri
pendidikan

81

3.2 Keluarga
dapat Respon psikomotor
melakukan
perawatan
pada
keluarga yang sakit
hipertensi

3.3 Keluarga
dapat Respon psikomotor
merawat
anggota
keluarga yang sakit
hipertensi

3.4 Keluarga
dapat Respon verbal
menyebutkan
makanan
yang
boleh dikonsumsi
penderita hipertensi

lemak, hindari
merokok,
periksa tekanan
darah
teratur,
minum
obat
secara teratur,
olah raga secara
teratur.
2. keluarga
termotifasi
untuk
melaksanakan
perawatan yang
telah diajarkan
kepada
penderita.
3. keluarga
melaksanakan
perawatan
hipertensi
kepada
penderita
4. Keluarga
mampu
menyebutkan
makanan yang
boleh
dikonsumsi

3.

4.

5.

6.

kesehatan
kepada
keluarga
tentang
cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
tenteng
cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
Beri
reinforcement
positif
atas
usaha keluarga.
Anjurkan
keluarga Tn.R
untukmenghin
dari merokok.
Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
cara
perawatan

82

penderita
hipertensiMaka
nan yang boleh
dimakan
penderita
hipertensi
antara lain :
1.1 Karbohidrat
beras,
7.
singkong.
1.2 Protein
hewani:
8.
daging,
telur, susu,
(max
400
gr)
1.3 Proten
nabati:
kacangkacangan.
1.4 Sayur:
semua
sayuran.
1.5 Lemak
hewani:
margarin
tanpa garam.

keluarga
dengan
hipertensi
(makanan yang
boleh
di
konsumsi, cara
pembuatan
obat
tradisional)
Anjurkan
untuk olah raga
secara teratur.
Beri
reinforcement
positif
atas
usaha keluarga.

83

1.6

Bumbu:
semua
bumbu segar
yang tidak
mengandung
garam.
Bahan-bahan
tradisional yang
dapat digunakan
untuk pencegahan
dan pengobatan
penyakit
darah
tinggi antara lain:
bawah
putih,
kunir, mentimun,
daun mentimun,
belimbing, jeruk
nipis, daun kumis
kucing,
daun
murbei,
mengkudu, dll
Cara
membuat
jamu / ramuan
tradisional antara
lain:
a Bahan-bahan:
3.5.1 Kunyit
(25 gr)

84

3.5.2 Daun
meniran
(25 gr)
3.5.3
Mad
u (2sendok
makan)
Kunyit
dan
daun meniran
ditumbuk
halus, diberi air
panas ebanyak
2 gelas minum.
Kalau
sudah
dingin diambil
1 gelas, diberi
1sendok madu
murni.
Diminum pagi
dan
sore
sebelum tidur
malam.
b Bahan-bahan :
1. Bawang
putih (5 gr)
2. Mentimun
(2biji),
3. Madu murni
(2
sendok

85

akan).
Bawang putih
di
tumbuk
halus
mentimun
ditumbuk atau
diparut diperas
airnya, disaring
di beri bawang
putih
yang
telah ditumbuk
halus, disaring
sekali
lagi.
Degan air 2
cangkir diberi
madu murni 2
sendok makan
diminum
sekaligus.
d Buatlah
2
x/hari,
diminum pagi
dan
sore
menjelang
tidur.
e Bahan-bahan:
1. Buah
mengkudu
c

86

yang
sudah
masak,
2. Mentimun
3. Gula
aren
secukupnya.
Kedua bahan
tersebut diparut
atau ditumbuk,
dihilangkan
bijinya, airnya
disaring,
diminum
2x/hari, diberi
gula
aren
secukupnya.
f Bahan-bahan:
1. Kunyit
(25
gr),
2. Madu murni
(2
sendok
makan)
Kunyit diparut,
diberi air 2
cangkir,
disaring, diberi
madu murni 2
sendok makan,
diminum

87

3.5 Dapat menyajikan Respon afektif


obat
tradisional
untuk
penderita
hipertensi

2x/hari.
5. Pada kunjungan
ke-2 keluarga
telah membuat
obat tradisional
dari kunir, daun
meniran,
dan
madu
murni
serta
dari
bawang putih,
mentimun dan
madu murni.
Keluarga
melakukan
pembuatan obat
tradisional
hipertensi dari
bahan-bahan
yang
telah
disebutkanya
diatas.

88

II

Resiko
Injuri
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
hipertensi.

Setelah
diberi
pendidikan kesehatan
selama 40 menit
resiko injuri dapat
dihindari

1. Setelah
diberi
pendidikan kesehatan
selama 40 menit
keluarga
dapat
mengenal
dan
memahami
akibat
serta penyebab injuri.
1.1 Keluarga mampu Respon verbal:
menyebutkan
pengertian injuri

1.2 Keluarga mampu Respon verbal


menyebutkan
faktor penyebab
injuri.

1. Resiko injury
adalah
resiko
terjadinya
cidera
pada
pasien
hipertensi
akibat
peningkatan
tekanan darah
2. Faktor
penyebab injuri
pada penderita
hipertensi:
2.1 Faktor
intrinsik
mengacu
pada kondisi
internal
pasien
misalnya
vertigo,

1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang injury
2. Kaji
pengetahuan
keluarga
mengenai
akibat injuri.
3. Beri
penjelasan
kepada
keluarga
tentang akibat
injuri.
4. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali akibat
injuri.

89

gangguan
penglihatan,
penyakit
sistemik
seperti
gangguan
muskulus
keletal.
2.2 Faktor
ekstrinsik,
yaitu
lingkungan
seperti
lantai licin,
penempatan
perabotan
tidan tertata
rapi,
penerangan
kurang.
2. Setelah
dilakukan
pendidikan kesehatan
selama 1x40 menit,
keluarga
dapat
mengambil keputusan
merawat lansia dengan
resiko injury :

90

2.1 Keluarga mampu Respon verbal:


menyebutkan akibat
atau komplikasi

2.2 Keluarga mampu Respon afektif


mengambil
keputusan
untuk
mengatasi injury.

3 Setelah
dilakukan
pedidikan
kesehatan
selama 1x40 menit
keluarga dapat merawat
dan mampu:
Respon afektif:
3.1 Keluarga
termotivasi untuk
mencegah injury

1 Akibat
dari
injuri
antara
lain:
memar
patah tulang
cidera kepala.
2 Adanya upaya
keluarga
melakukan
perawatan
untuk mencegah
injury

1. Motivasi
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
yang
tepat
agar
injuri
tidak
kembali.
2. Beri
reinforcemen
t positif atas
usaha
keluarga.

1 Adanya upaya
keluarga untuk
melaksanakan
saran
yang
dianjurkan
untuk
mencegah.

1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
perawatan
lansia
dan
yang
menderita

91

3.2 Keluarga mampu Respon verbal


menyebutkan cara
perawatan
lansia
agar tidak terjadi
injuri
serta
menderita
hipertensi

2 Cara perawatan
lansia dan yang
menderita
hipertensi agar
tidak
terjadi
injuri
antara
lain:
2.1 Hindari
langsung
berdiri
setelah
duduk/bang
un tidur.
2.2 Lakukan
latihan
keseimbang
an.
2.3 Orientasi
klien
terhadap
lingkungan
sekitar.
2.4 Gunakan
alat bantu
jalan,
misalnya
tongkat.

hipertensi
untuk
mencegah
terjadinya
injuri.
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga
tentang
perawatan
lansia
dan
yang
menderita
hipertesi
untuk
mencegah
terjadinya
injuri.
3. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali cara
parawatan
lansia
dan
yang

92

Respon afektif
3.3 Keluarga
termotivasi untuk
melakukan
cara
perawatan
lansia
dan
pendrita
hipertensi
untuk
mencegah terjainya
injuri
3.4 Keluarga mampu Respon psikomotor :
menetapkan caracara yang diajarkan.

3 Adanya upaya
keluarga
merawat lansia
yang menderita
hipertensi
dalam keluarga
sesuai dengan
cara
yang
diajarkan.
4 Keluarga
mampu
mempraktekkan
cara perawatan
lansia
untuk
mencegah injuri
sesuai dengan
yang diajarkan.

menderita
hipertensi
untuk
mencegah
injuri.
4. Motivasi
keluarga
untuk
mempraktekk
an
/
Menerapkan
cara
perawatan
lansia
dan
yang
menderita
hipertensi
Untuk
mencegah
injuri.
5. Beri
reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga.
6. Kaji
pengetahuan
keluarga

93

tentang cara
memfiksasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
7. Berikan
penjelasan
kepada
keluarga
tentang
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
4 Setelah
dilakukan
pendidikan kesehatan
selam 1 x 40 menit
keluarga
termotivasi
untuk
memodifikasi
lingkungan :
4.1 Keluarga mampu Respon verbal:
menyebutkan cara
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah injuri.

1 Cara
memodifikasi
lingkungan
untuk mencegah
terjadinya injuri
antara lain :

1. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan

94

4.2 Termotivasi untuk Respon afektif


memodifikasi
lingkungan agar
injuri tidak terjadi.

1.1 Ciptakan
lingkungan
yang tenang
dan
dan
teratur.
1.2 Penataan
perabotan
rumah
teratur/rapi.
1.3 Jauhkan
bendabenda yang
berbahaya.
1.4 Pencahayaa
n
yang
cukup.
1.5 Jaga
agar
lantai tidak
licin.
1.6 Usahakan
tempat tidur
yang
rendah.
2 Adanya upaya
keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang mencegah

kembali caracara
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
2. Berikan
reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga.

95

4.3Mampu
Memodifikasi
lingkungan untuk
cegah injuri.

Respon psikomotor:

injuri
3 Keluarga
mampu
mempraktekkan
/ menerapkan
cara
memodifikasi
lingkungan
untuk mencegah
injuri.

96

N. Implementasi dan Evaluasi


Tgl

No.
Implementasi

Hasil Evaluasi

Dx
- Mengajukan kembali kontrak

12/2/05

jam

TUK

subyektif yang telah disepakati

18.30

- Melakukan pengkajian data fokus

WIB

S: - Keluarga masih ingat dengan


kontrak yang dibuat
- Keluarga mengutarakan

dan pemeriksaan fisik pada

mengenai struktur dan sifat

seluruh anggota keluarga

keluarga, lingkungan

- Mengkaji pengetahuan keluarga


tentang hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada

rumah. Serta kebiasaan


hidup sehari-hari
- Keluarga bersedia dan

keluarga tentang pengertian dan

merasa senang saat

penyebab hipertensi

dilakukan pemeriksaan

- Memberi kesempatan kepada


keluarga untuk menanyakan halhal yang kurang jelas
- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada

fisik.
- Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang pengertian dan
penyebab hipertensi.
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik

keluarga tentang pengertian dan

dan antusias

penyebab hipertensi

memperhatikan.

- Memberi kesempatan kepada


keluarga untuk menanyakan hal-

- Keluarga dapat
menyebutkan kembali

97

hal yang kurang jelas


- Memotifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali pengertian
dan penyebab hipertensi
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
13/2/05

TUK

jam

II

19.30
WIB

pengertian dan penyebab


hipertensi
A : Secara kognitif pengetahuan
keluarga bertambah.
P : Pertahankan kondisi keluarga
dan lanjutkan intervensi.

Mengkaji pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan tidak


tentang tanda dan gejala hipertensi

- Memberi penyuluhan kepada

tahu tentang tanda gejala dan


komplikasi hipertensi

keluaraga tenteng tanda gejala dan O : - Keluarga dapat mengikuti


komplikasi hipertensi
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan hal
hal yang kurang jelas
- Memotifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali tanda
gejala dan komplikasi hipertensi

penyuluhan dengan baik dan


antusias memperhatikan
- Keluarga dapat menyebutkan
kembali 3 tanda gejala dan 3
dari 4 komplikasi hipertensi
A : Secara kignitif pengetahuan
keluarga bertambah

- Memberi reinforcement positif P : Pertahan kan kondisi keluarga


atas usaha keluaga

dan lanjutkan intervensi

98

TUK

III

Mengkaji pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan tidak


tentang diit dan cara mencegah

tahu tentang diit dan cara

timbulnya hipertensi

mencegah timbulnya hipertensi

Memberi penyuluhan kepada O :- Keluarga dapat mengikuti


keluarga tentang diit dan cara

penyuluhan dengan baik dan

mencegah timbulnya hipertensi

antusias memperhatikan

Memberi kesempatan kepada

-Keluarga dapat menyebutkan

keluarga

kembali 5 dari 6 bahan

untuk

menanyakan

hal-hal yang kurang jelas


-

Memotivasi

keluarga

makanan yang baik untuk


untuk

menyebutkan kembali diit yang

- Keluarga dapat menyebutkan

benar bagi penderita hipertensi

kembali 4 dari 6 cara mencegah

Memberi reinforcement positif

timbulnya hipertens

atas usaha keluarga


-

panderita hipertensi

Membuat

kontrak

pertemuan selanjutnya

- Keluarga termotivasi untuk


untuk

melakssanakan hal yang


diajarkan
- Keluarga menyanggupi
kontrak yang diajukan
A : Pengetahuan kognitif dan
efektif keluarga sudah
mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga,
terus beri motivasi dan

99

lanjutkan intervensi

TUK

IV
-

Mengingatkan kembali kontrak


yang telah dibuat

kontrak sebelumnya

Mengkaji pengetahuan keluarga

- Keluarga mengatakan tidak

bahan-bahan tradisional untuk

tahu tentang bahan-bahan dan

mengobati hipertensi dan cara

pembuatan obat tradisional

membuatnya

hipertensi dan cara

Memberi penyuluhan kepada

membuatnya

keluarga tentang bahan-bahan

O : - Keluarga dapat mengikuti

yang dapat digunakan untuk

penyuluhan dengan baik dan

hipertensi

antusias memperhatikan

Mengajarkan cara pembuatan

- Keluarga dapat

obat tradisional

menyebutkan kembali bahan

Memberi kesempatan kepada

tradisional dan cara

keluarga

pembuatannya

untuk

menanyakan

hal-hal yang kurang jelas


-

S : -Keluarga masih ingat dengan

Memotivasi

keluarga

- Keluarga tertmotivasi untuk


untuk

membuat obat tradisonal

menyebutkan kembali hal yang

- Keluarga mampu

telah dijelaskan

mendemonstrasikan

Mendampingi

keluarga

mendemonstrasikan pembuatan
obat tradisional

pembuatan obat tradisional


- Keluarga menyanggupi
kontrak yang diajukan

100

Memberi reinforcement positif


atas usaha keluarga

Mengajukan

kontrak

A : Pengetahuan kognitif, efektif,


dan psikomotor keluarga

untuk

pertemuan selanjutya

mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga,
teru beri motivasi dan
lanjutkan interensi

II

TUK
I

Mengingatkan kembali kontrak S : - Keluarga


yang telah dibuat

dengan

Mengkaji pengetahuan keluarga

sebelumnya

tentang penyebab serta akibat

masih

ingat
kontrak

- Keluarga mengatakan tidak

injury

tahu tentang penyebab serta

Memberi penyuluhan kepada

akibat injury

keluarga tentang penyebab serta O : - Keluarga dapat mengikuti

akibat injury

penyuluhan dengan baik

Memberi kesempatan kepada

dan

keluarga untuk mennanyakan

memperhatikan

hal-hal yang kurang jelas


-

Memotivasi

keluarga

- Keluarga
untuk

menyebutkan kembali hal yang


telah dijelaskan
-

antusias

menyebutkan

dapat
kembali

penyebab serta akibat injuri


A : - Secara

kognitif

Memberi reinforcement positif

pengetahuan

atas usaha keluarga

mengalami peningkatan

keluarga

101

P:

Pertahankan kondisi keluarga


dan lanjutkan intervensi

TUK

II

Mengkaji pengetahuan keluarga S :

Keluarga mengatakan tidak

tentang

tahu tentang cara mencegah

cara

mencegah

timbulnya injury
-

timbulnya injury

Memberi penyuluhan kepada O : - Keluarga dapat mengikuti


keluarga tentang cara mencegah

penyuluhan dengan baik

timbulnya injury

dan

Memberi kesempatan kepada

memperhatikan

keluarga

untuk

menanyakan

- Keluarga

hal-hal yang kurang jelas


-

Memotivasi

keluarga

menyebutkan

antusias

dapat

menyebutkan kembali cara


untuk

kembali

mencagah timbulnya injury

cara A : - Secara

kognitif

mencegah timbulnya injury

pengetahuan

Memberi reinforcement positif

mengalami peningkatan

atas usaha keluarga

P:

keluarga

Pertahankan kondisi keluarga


dan lanjutkan intervensi

Mengkaji pengetahuan keluarga S :

Keluarga mengatakan tidak

tentang

tahu

cara

lingkungan

memodifikasi

untuk

timbulnya injury

mencegah

tentang

memodifikasi

cara

lingkungan

untuk mencegah timbulnya


injury

102

Memberi penyuluhan kepada O : - Keluarga dapat mengikuti


keluarga

untuk

mencegah

penyuluhan dengan baik

timbulnya injury

dan

Memberi kesempatan kepada

memperhatikan

keluarga

untuk

menanyakan

- Keluarga

hal-hal yang kurang jelas


-

Memotivasi

keluarga

menyebutkan

untuk

kembali

timbulnya

dapat

menyebutkan kembali cara


memodifikasi

cara

lingkungan

untuk mencegah timbulnya

memodifikasi lingkungan untuk


mencegah

antusias

injury

injury

- Keluarga termotivasi untuk

serta cara mempraktekknya

mempraktekkan hal yang

Mengajukan

diajarkan

kontrak

pertemuan selanjutnya

untuk
A:

Secara kognitif dan afektif


pengetahuan

keluarga

mengalami peningkatan
P:

Pertahankan kondisi keluarga


terus

beri

motivasi

lanjutkan intervensi

103

dan

Anda mungkin juga menyukai