Keadilan Tuhan
Seorang pemuda bertanya kepada Syeikh Yusuf Qardawi, bagaimana cara mengembalikan
keyakinan diri akan keadilan Tuhan?
Jawaban dari Syeikh Yusuf Qardawi:
Seorang mukmin dipastikan dia akan terkena bisikan setan. Dia akan digoda dan ditutupi
hatinya. Akan tetapi, jika dia memiliki iman keyakinan pada allah maka keraguan akan hilang.
Seorang pemuda tersebut digoda oleh setan agar memikirkan keadilan Tuhan dengan caranya
sendiri dan ia telah melakukan dua kesalahan besar.
Pertama, seorang pemuda tersebut memandang keadilan Tuhan secara materi. Menurutnya
semua manusia yang ada di dunia ini harus mendapatkan hal yang sama persis soal harta benda.
Padahal, setiap manusia memiliki kekurangan dalam hidupnya. Meskipun kaya, mungkin tidak sehat
fisiknya, tidak tentram hidupnya, tidak memiliki keturunan, memiliki keturunan yang tidak berbakti,
istri yang tidak sholehah dan lain-lain. Semakin banyak harta benda yang dipegan, semakin besar
pula tanggung jawabnya. Terkadang manusia itu tidak sadar dan lupa bahwa Allah telah
mendapatkan banyak kenikmatan yang lebih berharga dan lebih mahal dibanding harta benda seperti
indra penglihatan, indra penciuman, dan milyaran kenikmatan dalam tubuh kita yang tidak terhitung
nilainya. Pemuda tersebut hanya memandang secara materi saja, sehingga itu menjadi kesalahan
besar. Adanya perbedaan lah yang membuat hikmah agar manusia bersyukur dan bersabar atas
cobaan.
Kedua, pemuda tersebut salah mengartikan hikmah Allah. Ia mengartikan hikmah Allah secara
akal nya saja, yang sesungguhnya akal manusia itu sangatlah terbatas. Allah memiliki hikmah
sendiri dalam memberi jawaban dan doa dan banyak hikmah Allah yang tidak dapat dibuka tabirnya
oleh seorang ahli sekalipun. Terdapat suatu cerita yakni seseorang ayah dan anak pergi ke taman,
duduk dibawah pohon kurma, ia bertanya kepada ayahnya lihat perbedaan yg ada sekarang, dimana
hikmah Allah yg sering kau ceritakan ayah? lihatlah tanaman yg kecil, seperti semangka,
tanamannya kecil tetapi buahnya besar, sementara lihatlah pohon kurma, pohonnya besar sementara
buahnya kecil. Seharusnya buah yg besar pohonnya besar, pohonnya kecil buahnya kecil. Lalu
ayahnya menjawab wahai anakku, mungkin ada hikmah yg Allah berikan yang belum kita ketahui.
Kemudian anak itu bersandar pada ayahnya, sampai anaknya itu tidur menutup matanya, jatuhlah
buah kurma tersebut dan mengenai anak itu sehingga membuatnya berteriak. Lalu ayah berkata
kenapa kamu teriak? anak menjawab, ada buah kurma jatuh padaku si ayah menjawab segala
puji bagi Allah, saya bersyukur bahwa buah itu bukanlah semangka.
Manusia itu lemah untuk mengetahui semua hikmah yg diberikan allah. Dan orang alim
mengatakan bahwa sungguh Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang sia-sia. Untuk pemuda tersebut
yg ragu, maka ia harus istighfar, taubat, dan memperbarui imannya. Kembali ke sholat seperti
nasehat rasulullah dan konsultasi kepada ulama. Semoga pemuda tersebut kembali beriman.
Tanggapan:
Apa yang disampaikan oleh Syeikh Yusuf Qardhawi sangat baik sekali, saya pribadi yang awam ini
sangat bersyukur telah membaca teks ini karena telah memberikan ilmu yang sangat berharga sekali
mengenai keadilan Allah swt. Syeikh Yusuf Qardhawi telah mengajarkan bahwa kita harus yakin
dan mengimani bahwa Allah sang Maha Adil. Kita hanyalah manusia yang memiliki segala
keterbatasan, jikalau kita menghadapi permasalahan permasalahan yang membuat diri kita ini ragu
dan bertanya-tanya akan keadilan Allah, maka sebaiknya kita sholat dan senantiasa bersabar
memohon ampun dan petunjuk kepada Allah dalam mencari solusi, karena Allah lah sang Maha
Penolong Pengasih dan Penyayang, dengan begitu insya Allah kita akan menemukan hikmah dibalik
permasalahan-permasalahan yang kita hadapi di dunia ini.