Anda di halaman 1dari 30

Oleh :

Deni Purba
Jumat, 16 April 2010

Tugas

statistik dianggap
selesai jika kita berhasil
membuat kesimpulan yang
dapat dipertanggungjawabkan
tentang sifat atau
karakteristik populasi.

Untuk

membuat kesimpulan,
umumnya penelitian secara
sampling dilakukan.
Jadi sampel yang representatif
diambil dari populasi, lalu datanya
dikumpulkan dan dianalisis.
Atas dasar analisi tersebut maka
dibuatlah sebuah kesimpulan.

Kemudian

timbul pertanyaan atas


kesimpulan tersebut :

APAKAH PENARIKAN KESIMPULAN


DARI SAMPLING YANG DIAMBIL
BENAR-BENAR TELAH
MENGGAMBARKAN KARAKTERISTIK
YANG SEBENARNYA PADA
POPULASI TERSEBUT ?

YAKINKAH 100%
BAHWA KESIMPULAN
YANG DIAMBIL
TERSEBUT BENAR,
ATAU
RAGU-RAGUKAH UNTUK
MEMPERCAYAINYA ?

Untuk menjawab pertanyaan


tersebut diperlukan teori baru yang
disebut :

PELUANG
atau
PROBABILITAS

A. ARTI PROBABILITAS
Jika

sekeping uang logam kita


lemparkan dengan bebas maka
kemungkinannya adalah kita akan
memperoleh kepala (K) atau ekor
(E). Kemungkinan timbul atau tidak
timbulnya sesuatu kejadian disebut
probabilitas kejadian.

A. ARTI PROBABILITAS
Kemungkinan

timbul disebut sukses


dan kemungkinan tidak timbul
disebut gagal.
Jika kemungkinan sukses kita beri
simbol p dan kemungkinan gagal
kita beri simbol q, dan kemungkinan
timbulnya p dan q adalah sama,
maka kita batasi p = q.

A. ARTI PROBABILITAS
Dari

seluruh kejadian yang mungkin,


batasan itu dapat juga diyatakan sebagai
berikut:
PrS = p = 1-q = PrG = q = 1-p.
dalam mana PrS dan PrG masing-masing
adalah probabilitas sukses dan
probabilitas gagal.

A. ARTI PROBABILITAS
Misalnya,

jika mata uang masih baik dan


dilemparkan dengan bebas 10 kali, maka
jika tidak ada faktor "kebetulan" yang
turut campur tangan, probabilitas untuk
keluar K adalah 5 kali dan probabilitas
untuk keluar E adalah 5 kali atau separo
adalah K dan separo adalah E, yang
dinyatakan dengan simbol:
P =1/2 dan q=1/2
atau
p = 0,5 dan q = 0,5

B. PROBABILITAS TEORETIS DAN


PROBABILITAS EMPIRIS
Perbandingan

probabilitas sukses
dan gagal, seperti disebutkan di
atas, adalah perbandingan teoretis.
Dalam kenyataannya sungguhpun
mata uang tersebut masih baik dan
cara melemparkannya pun benarbenar bebas, jarang sekali dari 10
kali lemparan kita akan memperoleh
5K dan 5 E.

B. PROBABILITAS TEORETIS DAN


PROBABILITAS EMPIRIS
Umumnya

ada faktor-faktor "kebetulan"


di luar kekuasaan tangan manusia yang
mengubah keadaan probabilitas teoretis
itu sehingga perbandingan antara K dan
E menjadi 4 : 6, 7 : 3, dan sebagainya.
Probabilitas yang diobservasi ini disebut
observed probability dan dinyatakan
dalam bilangan pecahan seperti 0,4 : 0,6
atau 0,7: 0,3 dengan jumlah keseluruhan
= 1,000.

B. PROBABILITAS TEORETIS DAN


PROBABILITAS EMPIRIS
Jika frekuensi observasi kita tambah terusmenerus, misalnya dengan melemparkan mata
uang tersebut 100 kali, maka perbedaan antara
probabilitas teoretis dengan observed probability
akan menjadi semakin kecil.
Jadi, jika misalnya kita lemparkan mata uang
100 kali dan keluar 57 K, dan kita lemparkan
lagi mata uang itu 100 kali dan keluar 45 K,
maka probabilitas keluarnya K dari 200 kali
lemparan bebas itu menjadi:
(57/100 + 45/100) : 2 = (0,57) + (0,45) : 2 = 0,51

B. PROBABILITAS TEORETIS DAN


PROBABILITAS EMPIRIS
Apa

yang dimaksud dengan probabilitas


empiris dari sesuatu kejadian tidak lain
adalah probabilitas timbulnya kejadian
itu dari sejumlah besar observasi.
Jika observasi dilakukan tak terhingga
kali maka secara praktik dapat dikatakan
bahwa probabilitas empiris akan sangat
dekat atau sama dengan probabilitas
teoretis.

B. PROBABILITAS TEORETIS DAN


PROBABILITAS EMPIRIS
Jadi,

misalnya jika kita terusmenerus melemparkan mata uang


dan kita observasi keluarya K, maka
probabilitas dari K sangat
mendekati 0,5, yaitu probabilitas
teoretis dari satu kali melemparkan
mata uang tersebut.

C. HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA


SATU DENGAN YANG LAIN
Hubungan

antara terjadinya
suatu peristiwa yang satu
dengan yang lain, di dalam
statistik biasanya bersifat
mutually exclusive, independent,
conditonal atau bersyarat,
exhaustive.

C. HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA


SATU DENGAN YANG LAIN

Mutually Exlusive
Hubungan peristiwa ini adalah
hubungan yang saling meniadakan
Artinya kalau suatu peristiwa
terjadi, tidak mungkin peristiwa lain
terjadi.
Misalnya kalau koin uang
dilemparkan dan yang muncul
adalah gambar maka tidak mungkin
akan muncul juga angka.

C. HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA


SATU DENGAN YANG LAIN
Independent
Hubungan peristiwa dikatakan independent
apabila terjadinya suatu peristiwa tidak
mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain.
Misalnya kalau dua mata uang dilemparkan
,maka munculnya permukaan A pada mata uang
yang pertama tidak mempengaruhi mata uang
yang kedua, mungkin saja terjadi permukaan A
atau B pada mata uang yang kedua.
Kedua pendekatan di atas adalah pendekatan
teoritis, artinya ditentukan berdasarkan analisis
sebelum peristiwa itu terjadi.

C. HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA


SATU DENGAN YANG LAIN

Conditional
Hubungan peristiwa dikatakan
conditional atau bersyarat apabila
terjadinya suatu peristiwa harus
didahului oleh peristiwa yang lain.
Kalau peristiwa pertama terjadi
baru peristiwa yang kedua dapat
terjadi.

C. HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA


SATU DENGAN YANG LAIN

Exhaustive
Sejumlah peristiwa dikatakan exhaustive
jika banyaknya macam peristiwa yang
bisa terjadi itu terbatas jumlahnya.
Misalnya kalau sebuah dadu dilemparkan,
maka yang dapat tampak di atas hanya
permukaan pertama, atau kedua dan
seterusnya sampai keenam. Tetapi tidak
mungkin terjadi permukaan ketujuh atau
lebih.

D. RUMUS-RUMUS DASAR
Probabilitas

terjadinya
serangkaian peristiwa
tergantung kepada
macamnya hubungan yang
ada, terutama hubungan
pertama sampai ketiga.

D. RUMUS-RUMUS DASAR
Peristiwa-peristiwa yang Mutually Exclusive
Untuk peristiwa-peristiwa yang mempunyai
hubungan mutually exclusive tidak mungkin dua
peristiwa atau lebih terjadi bersama-sama.
Kalau yang satu terjadi yang lain tidak.
Probabilitas terjadinya peristiwa satu atau yang
lain, misalnya peristiwa A atau B, biasanya
ditulis dengan simbol P (A atau B). Untuk
mencari probabilitasnya digunakan rumus
berikut :
P (A atau B) = PA + PB

D. RUMUS-RUMUS DASAR

Contoh :
Kemungkinan saat ini si ANI sedang
tidur adalah 0,30 sedang
kemungkinan saat ini ia sedang
mandi 0,20. Berapa kemungkinan
sekarang ia sedang mandi atau
sedang tidur ?
Jawab :
P (A atau B) = 0,30 + 0,20 = 0,50

D. RUMUS-RUMUS DASAR
Peristiwa-peristiwa yang Independent
Kalau dua peristiwa mempunyai hubungan
independent, berarti peristiwa-peristiwa itu bisa
terjadi salah satu saja, bisa terjadi bersamasama atau tidak terjadi semua.
Rumus untuk mencari probabilitasnya sebagai
berikut .Probabilitas terjadi bersama sama :
P (A dan B) = PA X PB
Probabilitas terjadi salah satu :
P(A atau B) = PA + PB - P (A dan B)

D. RUMUS-RUMUS DASAR
Contoh :
Dua dadu dilemparkan bersama-sama.
Berapakah kemungkinan mendapatkan
permukaan 1 semua dari dadu itu yang tampak
di atas ?
Jawab :
P (A dan B)
= PA X PB
= 1/6 x 1/6 = 1/36

D. RUMUS-RUMUS DASAR
Peristiwa-peristiwa yang Conditional
Dalam hubungan peristiwa-peristiwa yang bersyarat,
suatu peristiwa hanya dapat terjadi kalau peristiwa
yang mendahuluinya terjadi.
Misalnya peristiwa B hanya bisa terjadi kalau
peritiwa A telah terjadi.
Untuk mencari probabilitasnya digunakan rumus :
PB = PA X P (B/A)
Dimana .
PA
= probabilitas terjadinya peristiwa A
P(B/A)
= probabilitasnya peristiwa B setelah
peristiwa A terjadi.

E. PERMUTASI

Permutasi adalah penyusunan obyek-obyek sejumlah


n yang tiap-tiap diambil sejumlah r dengan
memperhatikan susunannya.
Jumlah permutasi tingkat r dari n obyek dinyatakan
dengan rumus :
n!
P(n,r) =
(n - r)!

Dimana :
n! dibaca n faktorial
n! = 1.2.3.4. .......n
0! = 1

E. PERMUTASI
Contoh :
Banyaknya hasil yang mungkin apabila memilih
3 orang pelamar dari 10 pelamar untuk
menempati 3 posisi yang berbeda :
10!
P(10,3) =
= 720
(10 - 3)!

F. KOMBINASI
Kombinasi adalah seleksi terhadap obyek-obyek
sejumlah n yang tiap-tiap kali diambil sebanyak
r tanpa memperhatikan tata susunannya.
Untuk menghitung jumlah kombinasi yang
mungkin disusun digunakan rumus berikut
n!
C(n,r) =
r! (n - r)!

F. KOMBINASI
Contoh :
Banyaknya hasil yang mungkin apabila memilih
3 orang calon kedalam suatu daftar pendek (sortlist) dari 10 orang bakal calon untuk dipilih yaitu
:
10!
C(10,3) =
= 120
3! (10 - 3)!

Anda mungkin juga menyukai