Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA

PEMBERIAN O2 BINASAL DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)


RSUD MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun Oleh:
EKA NOVITA SARI
1131150007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015/2016

Initial pasien

: Ny. J

Diagnosa medis : post craniotomy (ICH)

Tanggal masuk

: 12 April 2013

No. RM

1.

: 00190825

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan : Pola napas tidak efektif b.d disfungsi neuromuskular
DS : DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Klien tampak lemah
- RR : 17 x/menit
- Irama napas tidak teratur
- Napas dangkal
- Klien post pemasangan ventilator
- Klien post craniotomy

2.

Tindakan keperawatan yang dilakukan


Tindakan : Pemberian oksigen melalui binasal (3 liter/menit).
Langkah-langkah :
a. Mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Mengatur posisi semi fowler
d. Membersihkan hidung
e. Mengecek humidifier
f. Menyambung selang binasal kanul oksigen ke hukidifier
g. Membuka flowmeter dengan ukuran yang diinstruksikan
h. Mengecek adanya aliran oksigen pada daerah yang sensitif
i. Memasang binasal kanul
j. Menanyakan kenyamanan pasien
k. Merapikan pasien
l. Melepaskan sarung tangan
m. Mencuci tangan

3.

Dasar pemikiran
Dengan meningkatkan pasokan oksigen dalam tubuh diharapkan dapat meningkatkan
fraksi oksigen (FiO2) pada pasien dengan tanpa menggunakan ventilator dan
meningkatkan ventilasi alveolar pada pasien yang menggunakan ventilator. Dengan

meningkatnya edaran oksigen dalam tubuh maka akan meningkatkan isi O2 dalam
darah arteri serta akan dapat meningkatkan / mempertahankan curah jantung normal.
Dengan terapi oksigen maka dapat meningkatkan pelepasan O2 ke jaringan. Untuk
memenuhi keutuhan oksigen tersebut maka terapi harus dilakukan secara kontinyu.
4.

Prinsip-prinsip tindakan
a. Bersih
b. Persiapan alat dan persiapan pasien
Alat :
1) Tabung oksigen
2) Flowmeter
3) Humidifier
4) Canul oksigen
c. Persiapan pemberian posisi semi fowler kepada klien
d. Atur peralatan oksigen dengan humidifier
e. Putar oksigen sesuai dengan terapi dan pastikan alat dapat berfungsi
1) Cek oksigen dapat mengalir atau tidak melalui selang (canul)
2) Seharusnya ada gelembung udara pada humidifier saat oksigen mengalir lewat
air
3) Perawat dapat merasakan oksigen keluar melalui lubang canul
4) Atur oksigen pada flowmeter sesuai dengan kebutuhan
5) Pasang alat pemberian oksigen
a) Pakaikan canul ke hidung
b) Fiksasi area sekitar canul agar tetap berada ditempatnya

5.

Analisa tindakan keperawatan


Pemberian oksigen adalah untuk melakukan denitrogenisasi agar kadar N2O dalam
darah habis sehingga pasien tidak hipoksia pasca operasi. Disamping itu pasien bedah
trepanasi akan terjadi trauma pada otak dan gangguan sirkulasi otak sehingga
kebutuhan oksigen pasti meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme pasca
operasi untuk proses penyembuhan.

6.

Bahaya yang dapat terjadi


a. Bahaya
Bila diberikan terlalu banyak dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan
bahkan bisa sampai keracunan tetapi apabila kurang dari yang dibutuhkan dapat
menyebabkan sesak napas dan gangguan perfusi jaringan.

b. Pencegahan
Oksigen diberikan sesuai dengan kebutuhan.
7.

Hasil yang didapat dan maknanya


S : Klien mengatakan bahwa klien masih sesak napas.
O : Klien terlihat masih sesak napas, RR : 36x/menit.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi monitor KU dan TTV, Monitor aliran oksigen
Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

8.

Tindakan keperawatan yang lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi


diagnosa keperawatan diatas
a. Monitor KU dan TTV
b. Monitor aliran oksigen
c. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

9.

Kepustakaan
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi 8, Vol.3). EGC,
Jakarta.
Toni Ashadi, (2006). Syok Hipovolemik. (online). Http://www.medicastore.
Com/med/.detail-pyk. Phd?id. (diakses 15 April 2013).

10. Evaluasi diri


Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Saya merasa
puas memberikan oksigen melalui kanul oksigen kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai