PENDAHULUAN
Penelitian jenis apa pun titik tolaknya tidak lain bersumber pada masalah. Tanpa
masalah penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan mulai
memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana,
dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainya berpangkal pada
perumusan masalah tersebut.
Di pihak lain, kadang-kadang perumusan masalah dianggap sepele atau dipandang
enteng oleh peneliti, calon peneliti, atau mahasiswa yang akan mempersiapkan skripsi, tesis,
atau desertasinya. Hal itu dapat dilihat pada usulan penelitian atau proposal penelitiannya
yang perumusan masalahnya tidak mantap sama sekali. Oleh karena itu, uraian dalam bab
selanjutnya akan memberikan banyak contoh serta ulasan perumusan masalah dengan
maksud agar pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman mengenai perumusan
masalah, di sini juga dikemukakan perinsip-perinsip perumusan masalah. Dalam makalah ini
dikemukakan juga tatacara perumusan masalah sehingga atas dasar itu para pembaca
diharapkan kelak secara mantap dapat merumuskan masalah penelitiannya sendiri.
Berkaitan dengan hal di atas, bab selanjutnya mengenai pembahasan akan membahas
secara berturut pembatasan masalah studi melalui focus, model perumusan masalah, diakhiri
dengan cara perumusan masalah penelitian.
BAB II
ISI
2.1 Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah fokos penelitian, tepat seperti namanya yaitu suatu
masalah yang ingin diteliti oleh peneliti. Masalah penelitian sering dinyatakan sebagai
pertanyaan penelitian. Di sini kita akan membahas tentang sifat dari pertanyaan
penelitian dan karakteristiknya. Juga beberapa cara untuk menjernihkan hal-hal yang
tidak jelas dalam pertanyaan penelitian. di akhir kita menampilkan beberapa prinsip
etik penting sebagai pertimbangan peneliti.
2.2 Apa yang dimaksud dgn masalah penelitian?
Masalah penelitian adalah masalah yang ingin diteliti seseorang, masalahnya
bisa apa saja yang ditemukan tidak memuaskan atau tidak ada penyelesaian,
pernyataan perkara yang harus diubah, apa saja yang tidak berjalan seperti
seharusnya, masalah meliputi daerah yang menjadi perhatian peneliti sebagai
pendidik, keadaan yang ingin diperbaiki, kesulitan yang ingin di atasi, pertanyaan
yang membutuhkan jawaban.
2.3 Pertanyaan penelitian
Biasanya Masalah penelitian awalnya bersifat pertanyaan penelitian yang disajikan
sebagai fokus penelitian.
Berikut ini adalah contah pertanyaan penelitian dalam penelitian pendidikan:
Apakah terapi yang berpusat pada klien lebih memuaskan dibandingkan terapi
tradisional?
Apakah deskripsi orang dalam buku teks penelitian sosial Tidak seimbang?
Apa yang rata2 terjadi di ruang kelas sekolah dasar selama sepekan?
Apakah guru berprilaku berbeda terhadap siswa yang berbeda gender?
Bagaimana kita memprediksi siswa mana yang mungkin memiliki masalah belajar
Yang menjadi persamaan dari semua pertanyaan diatas adalah kita dapat
mengumpulkan data untuk menjawabnya, itulah yang membuatnya bisa diteliti.
2
contohnya peneliti dapat mengukur kepuasan klien yang mnerima metode terapi yang
berbeda. Atau peneliti dapat mengamati dan mewawancarai untuk mendeskripsikan
fungsi dari ruang kelas sekolah dasar.
Sekali lagi,yang membuat pertanyaan itu bisa diteliti jika terdapat informasi yang bisa
kita kumpulkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bagaimanapun ada jenis
pertanyaan lain yang informasinya tidak bisa kita kumpulkan contohnya 2 pertanyaan
berikut ini :
lainya.
Sayangnya
lapangan
pendidikan
tidak
seperti
BAB III
PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan karena ada masalah penelitian. Suatu masalah tidak dapat
dijadikan masalah penelitian kalau masalah tersebut dapat dijawab dengan yah atau
tidak.
Untuk dapat merumuskan masalah penelitian secara tajam peneliti harus:
-
Menguasai teori
Banyak membaca
Masalah penelitian tidak pernah berdiri sendiri melainkan selalu terkait, terdapat
kontelasi dengan factor-faktor lain. Misalnya, latar belakang politik, historis, ekonomi, social,
dan budaya. Hal-hal inilah yang merupakan latar belakang suatu penelitian. Secara
operasional, suatu gejalah baru dapat dikategorikan sebagai masalah bila gejalah tersebut
berada dalam situasi tertentu. Seorang pejalan kaki yang berjalan di atas trotoar di jalan yang
masih ramai bukan merupakan suatu masalah, namun akan menjadi masalah bila pejalan kaki
ini berjalan di tengah jalan ramai atau di tengah jalan tol. Masalah adalah variabel yang
menjadi tema pokok penelitian atau juga bisa disebut kasus yang menjadi fokus penelitian.
(moleong 2007:92).
Suatu
variabel
atau
kasus
menjadi
permasalahan
penelitian
jika
terjadi
kesenjanganantara kenyataan dan harapan dari variabel atau kasus yang akan diteliti.
3.1 Masalah penelitian
Masalah bisa didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau
kesenjangan antara teori dan praktik, kesenjangan antara cita dengan realita, atau
sesuatu yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Tidak selamanya masalah dapat
menggambarkan kesenjangan, tapi terkadang juga merupakan sesuatu yang tidak bisa
dijelaskan.
o Kualitas masalah
Setidaknya ada dua kualifikasi masalah yang baik, yakni mempunyai nilai
penelitian dan layak untuk diteliti. Masalah itu harus memiliki nlai penelitian,
yakni dapat diuji, orisinal, dan urgen untuk diteliti, serta dapat memberikan
6
pengetahuan kita
Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui
penelitian. (McGuigan dalam Mahsun 2005:5)
Seminar
peneliti
Memberikan penjelasan atau definisi setiap variabel (konseptual&
operasional)
CONTOH:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar
menulis narasi sisrwa SD?
2. Apakah ada hubungan positif antara kemampuan kosa kata dan hasil
belajar mengarang deskripsi siswa SMP?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pemahaman makna puisi antara
siswa yang belajar dengan metode X dan siswa yang belajar dengan
rnetode Y ?
4. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya tidak terlalu luas, tetapi juga
tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang
penelitian
membutuhkan
biaya,
sehingga
sejak
awal
sudah
b. Permasalahan Komparatif
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Contoh Rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
11
12
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada
variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi),
contoh:
a) Adakah pengaruh sistem penggajian tethadap prestasi kerja?
b) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap perilaku
masyarakat?
c) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja
karyarwan?
d) Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan, dan kualitas guru
terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah?
Contoh judul penelitiannya:
a) Pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di departemen X.
b) Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja di
Departetnen X.
Contoh pertama dengan satu variabel independen dan contoh kedua dengan dua
variabel independen.
c. Hubungan interaktif / tesiptocal / tirnbal balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi, Di sini tidak
diketahui mana variabel independen dan dependen.
Contoh:
a) Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan motivasi
mempengaruhi ptestasi dan iuga ptestasi mempengaruhi motivasi.
b) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. kecerdasan
dapat
14
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Penelitian dilakukan karena ada masalah penelitian. Suatu masalah tidak dapat
dijadikan masalah penelitian kalau masalah tersebut dapat dijawab dengan yah atau
tidak. Masalah penelitian tidak pernah berdiri sendiri melainkan selalu terkait,
terdapat kontelasi dengan factor-faktor lain. Misalnya, latar belakang politik, historis,
ekonomi, social, dan budaya.
Masalah penelitian sccara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan
(Gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara
kenyataan yang ada atau tetjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara
harapan dan kenyataan. Pada hakikatnya masalah penelitian adalah segala bentuk
pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan
atau kesulitan yang muncul pada bidang tertentu.
4.2 Saran
Dalam menyusun pertanyaan penelitian baiknya memperhatikan beberapa
karakter yakni
-
membuat
evaluasi
sesuai
dengan
prinsip
etika
yang
bisa
diterima,
menentukan
tidak
adanya
suatu
yang
tersembunyi
atau
yang
muncul
akibat
prosedur
penelitian,setelah
data
15
DAFTAR PUSTAKA
http://dianadewikirana.blogspot.co.id/p/cara-merumuskan-masalah-penelitian-yang.html
Amir. 2009. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Press.
Indriantoro, N dan B. Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada.
Purwanto, E. 2008. Metode Penelitian Remaja. http://metodekir.blogspot.com [20 Desember
2009].
http://www.bimbie.com/penelitian-ahli.htm
16