Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN OLEH :

Rama Taufiqur Rahman


Kelas : VII-8

SMPN 138 JAKARTA


2013-2014

SENI KRIYA INDONESIA


Seni Kriya adalah Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan, keterampilan dan
kreatifitas berkarya rupa, yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan
keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual. Seni kriya juga adalah

merupakan salah satu dari karya senirupa terapan yang proses pembuatannya lebih
mengutamakan fungsi dan kegunaan.
Seni kriya (seni kerajinan tangan, handycraft) dapat diartikan, suatu bentuk/karya yang
dikerjakan secara manual atau dibantu dengan alat lain sebagai benda yang berguna bagi
kepentingan manusia.Hasil karya kriya diutamakan mengandung nilai keunikan konseptual,
tema, imajinatif, emosional dan inderawi (visual, tactile, olfactory). Kriya juga merupakan
metoda berkarya sekaligus mendesain produk yang mengutamakan nilai kualitas estetika,
fungsional, keunikan, tema, makna dan pesan filosofis.
Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya (kebutuhan
fisik) saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan emosional).
Dalam perkembangannya, karya seni kriya selalu identik dengan seni kerajinan. Hal ini
disebabkan pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand made) dan
memiliki aspek fungsional.
A. Perkembangan Seni Kriya di Nusantara
Seni kriya Nusantara di indonesia dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok fase
perkembangan :
1. Seni Kriya Tradisional Klasik (Hindu-Budha)
2. Seni Kriya Tradisional Rakyat (Daerah), dan
3. Seni Kriya Indonesia Baru (Kolonial)
1) Seni Kriya Tradisional Klasik (Hindu-Budha) :
Kaidah seni dibakukan dalam pedoman seni oleh empu atau seniman. Mutu seni, yang
bersifat teknik maupun estetik dilandasi oleh pemikiran falsafah hidup dan pandangan
agama Hindu, Budha, Islam. Contoh karya seni kriya pada masa ini adalah batik, pandai
emas dan perak, ukiran kayu, keris, wayang kulit dan wayang golek, dan kerajinan
topeng

2) Seni Kriya Tradisional Rakyat (Daerah)


Ciri-ciri dari kebudayaan etnik menghasilkan corak kesenian tradisional sesuai dengan
watak masyarakat, adab kehidupan, dan lingkungan alamnya Pembuatan dan jenis seni
kriya tradisional ditentukan oleh bahan yang tersedia di lingkungan tempat tinggal. Karya

seni kriya tradisional rakyat yaitu : anyaman, gerabah, logam, dan topeng yang masih
bertahan. Ciri - ciri karya seni kriya tradisional rakyat :_
- kebudayaan etnik
- corak tradisional
- watak masyarakat
- adab kehidupan
- lingkungan alamnya

3) Seni Kriya Indonesia Baru (Kolonial)


Pada zaman kolonial pendidikan mementingkan nilai-nilai rasional dan kehidupan
jasmaniah.N Kesadaran nilai-nilai luhur terhadap nilai-nilai tradisional seni kriya menjadi
lemah, baik yang klasik maupun kriya rakyat. Beberapa karya kriya indonesia baru yang
dipadukan dengan seni tradisi dan bahan industrI.ciri-ciri karya indonesia baru :
- kehilangan nilai tradisi dan nilai klasik
- komersialisasi yang melanda para kriyawan. keahlian para seniman klasik tidak
diwariskan
- saingan dari benda pakai hasil produksi industri

B. Fungsi Seni Kriya


Fungsi seni kriya secara garis besar terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai berikut :
1. Seni Kriya sebagai Hiasan (dekorasi)

Banyak produk seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan. Seni kriya jenis ini
lebih menonjolkan segi rupa daripada segi fungsinya sehingga bentuk bentuknya
mengalami pengembangan. Misalnya, karya seni ukir, hiasan dinding, cinderamata,
patung, dan lain-lain.
2. Seni Kriya sebagai Benda terapan (siap pakai)
Seni kriya yang sebenarnya adalah seni kriya yang tetap mengutamakan fungsinya. Seni
kriya jenis ini mempunyai fungsi sebagai benda yang siap pakai,bersifat nyaman, namun
tidak kehilangan unsur keindahannya. Misalnya, senjata, keramik, furnitur, dan lain-lain.
3. Seni Kriya sebagai Benda mainan.
Di lingkungan sekitar sering kita jumpai produk seni kriya yang fungsinya sebagai alat
permainan. Jenis produk seni kriya seperti ini biasanya berbentuk sederhana, bahan yang
digunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan, dan harganya juga relatif murah.
Misalnya, boneka, dakon, dan kipas kertas.
C. Jenis-jenis Seni Kriya
Jenis-jenis seni kriya banyak sekali dan sangat mudah ditemukan di berbagai daerah.
Berdasarkan dimensinya, jenis-jenis seni kriya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Seni kriya dua dimensi
Karya seni kriya dua dimensi meliputi sulaman, bordir, mozaik, kolase, batik, tenun,
relief, dan hiasan dinding.
2. Seni kriya tiga dimensi
Karya seni kriya tiga dimensi meliputi sebagai berikut :
a. Kriya Keramik
Kerajinan keramik menggunakan bahan dasar tanah liat. Produk yang dihasilkan,
misalnya vas bunga, guci, teko, kendi, dan peralatan rumah tangga.

b. Kriya Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan jenis logam, seperti emas, perak, perunggu,
besi, tembaga, aluminium, dan kuningan. Produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan

emas dan perak, patung perunggu, senjata tajam, peralatan rumah tangga, dan alat
musik gamelan. Sekarang kerajinan logam dibuat dengan berbagai variasi bentuk.
Contoh : keris

c. Kriya Kulit
Kulit banyak digunakan untuk membuat berbagai benda kerajinan, seperti wayang
kulit, tas, sepatu, jaket, dan alat musik rebana.

d. Kriya kayu
Kayu banyak menghasilkan berbagai benda kerajinan, seperti topeng, wayang golek,
furnitur, patung, dan hiasan ukir-ukiran.

e. Kriya anyaman
Kerajinan anyaman biasanya menggunakan bahan dasar, seperti bambu, daun
mendong, dan tali plastik untuk membuat tempayan, topi, tutup nasi, tikar, dan
gantungan pot tanaman.

Anda mungkin juga menyukai