Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek
1.1.1 Proyek Pembangunan Rumah Tinggal Di Desa Kuningan
Proyek pembangunan rumah tinggal yang Berada di kawasan Desa
Kuningan Kec. Kanigoro Blitar ini dibawahi Konsultan yang
merangkap sebagai Pemborong yaitu Bpk. Hari Subagyo dan mandor
Bpk. Ngalim. Pemilik rumah ini bernama Bpk. Chamim Afandi.
Proyek ini bernilai sebesar 432 juta yang dimulai dari tanggal 21 Mei
2014. Target selesainya pembangunan yaitu selama 7 bulan dengan 8
orang pekerja. Luas bangunan sebesar 109.1535 m2 dengan dua lantai
ini telah berjalan selama 21 minggu dengan kondisi sudah 70%.
1.1.2 Proyek Pembangunan Ruko Di Sawojajar
Pembangunan Ruko di Sawojajar dilaksanakan oleh kontraktor
yang tidak terlalu besar dengan kontraktor sekaligus konsultan
bernama Gatot Sugiarto. Sedangkan Pemilik Ruko bernama
Moch.Sholeh. Ruko Sawojajar rencananya akan dibangun dua lantai
dan hingga kini masih dalam proses pembangunan dan dijadwalkan
pada bulan Maret 2015 proyek ini sudah rampung dengan 10 orang
pekerja. Proyek ini bernilai sebesar 325 juta yang dimulai dari tanggal
3 Juni 2014 Luas Ruko Sawojajar ini mencapai 160 m 2 dengan tiap
ruko luasnya 40 m2 letaknya sangat strategis dimana dekat dengan
jalan besar dan juga perumahan warga. Jadi apabila ruko ini dibuka
maka akan sangat ramai pengunjung.
1.1.3 Proyek Quest San Hotel
Proyek pembangunan hotel yang bearada di Jalan Mahendradata No
11, Denpasar Bali ini dibawahi kontraktor PT. Khrisna Bali Utama ,
pemilik proyek bernama bapak Agus , proyek dimulai pada tanggal 15
Januari 2012 dan Direncanakan harus selesai pada tanggal 15 Januari
2015, dengan lebih dari 50 pekerja, dengan luas bangunan 520 meter
persegi , dan memiliki empat lantai telah berjalan selama dua tahun
dan ditargetkan selesai pada 15 januari 2015
1.1.4 Proyek Pembangunan Ruang Kelas Di Kawasan Jatinom Blitar
Proyek pembangunan penambahan ruang kelas yang berada di
kawasan desa Jatinom, Kec. Kanigoro Blitar ini berada dibawah
naungan konsultan yang merangkap sebagai pemborong yaitu Bapak
Hari Subagyo dan mandor , bapak Darsoni, bangunan ini merupakan
bangunan tambahan pada SMA Nabawi MU. Proyek ini bernilai 175
juta rupiah yang dimulai dari tanggal 15 Desember 2014 , dengan
target lama pekerjaan tiga bulan dengan 7 orang Pekerja. Proyek ini
sudah berjalan selama satu minggu dengan kondisi 70%

1.1.5 Proyek pembangunan atap di terminal kota Batu direncanakan


terselesaikan dengan jangka tiga minggu , proyek di bawah naungan
bapak Munandar. Proyek ini bernilai 50 juta rupiah untuk menambah
kenyamanan penumpang ketika angkutan yang mereka naiki
menunggu penumpang yang lain(Ngetem)

1.2 Struktur Ogranisasi


1.2.1 Proyek Pembangunan Rumah Tinggal DI Kawasan Desa Kuningan
PEMILIK RUMAH
Bpk. Chamim Afandi

KONSULTAN &
PERECANA
Bpk. Hari
Subagyo
MANDOR
Bpk.
Ngalim

PEKERJA
BATA

1.2.2

PEKERJA
BESI

PEKERJA
KAYU

Proyek Pembangunan Ruko Di Daerah Sawo Jajar


P E M IL IK
R U KO

KO N S U LTA
N &
PERENCA
NA

MANDOR

P E K E R JA
B AT U
P E K E R JA
K AY U
P E K E R JA
BESI
P E K E R JA
P L E S T E RA N

1.2.3

Proyek Quest San Hotel

Pemilik Proyek
Bapak Agus

Kontraktor PT.
Khrisna Bali
Utama

Drafter/Arsitek
Ir. Wayan Jandra Budhiana

Konsultan Sipil
I Wayan Artana, ST MT

Konsultan ME
& Plumbing
CV. Lingkar Cahaya
Esha
Yoyo Sunaryo

1.2.4

Proyek Pembangunan Ruang Kelas

YAYASAN SMA NABAWI MU


Deskof Zakaria , ST

Konsultan &
Perencana
Bapak Hari Subagyo

Mandor
Bapak
Darsoni

PEKERJA BATU

PEKERJA BESI

PEKERJA KAYU

1.2.5

Proyek Pembangunan Atap Terminal Kota Batu

Pemilik
Proyek
DISHUB

Mandor
Bapak
Munandar

PEKERJA
CAT

PEKERJA BESI

1.3 Site Plan


1.3.1 Proyek Pembangunan Rumah Tinggal di Kawasan Kuningan Blitar

Gb 1. 1 Tampak Depan Proyek Rumah Tempat Tinggal

Gb 1. 2 Tampak Samping Proyek Rumah Tempat Tinggal

Gb 1. 3 Denah Rumah Tinggal Lantai Satu

Gb 1. 4 Denah Rumah Tinggal Lantai Dua

Gb 1. 5 Gambar Rumah Tampak Depan

1.3.2

Proyek Pembangunan Ruko Di Sawo Jajar

10

1.3.3

Proyek Quest San Hotel

Gb 1. 6 Tampak Atas Bangunan Quest San Hotel

Gb 1. 7 Tampak Samping Bangunan Quest Hotel

11

1.3.4 Proyek Pembangunan Ruang Kelas di Kawasan Jatinom Blitar

Gb 1. 8 Denah Pembangunan Ruang Kelas di Kawasan Jatinom Blitar

1.3.5

Proyek Pembangunan Terminal Kota Batu

12

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 Maksud dari Observasi
2.1.1 Agar mahasiswa dapat mengetahui kondisi dan atau pekerjaan
dilapangan
2.1.2 Mengetahui prosedur pekerjaan konstruksi
2.1.3 Mengetahui pentingnya penggunaan APD di lingkungan kerja
2.2 Tujuan
2.2.1 Mahasiswa mengerti bahwa kegiatan konstruksi dapat membahayakan
diri pekerjanya oleh sebab itu setiap pekerja perlu memahami dan
mengaplikasikan k3 agar tercipta lingkungan kerja yang aman
2.2.2 Observasi Lapangan
2.2.2.1 Proyek Pembangunan Rumah Di Kawasan Kuningan
Pada observasi ini kami mengamati langsung proyek pembangunan
rumah lantai dua di kawasan kuningan. Observasi ini mengamati
pekerja yang sedang mengerjakan pekerjaan pemindahan material dan
pemasangan bekisting dan mengamati bahaya dan pelanggaran K3
pada proyek pembangunan rumah tersebut.
2.2.2.2 Proyek Pembangunan Ruko Di Sawo Jajar
Pada observasi ini kami mengamati langsung proyek pembangunan
ruko di Sawo Jajar, observasi ini dilakukan pada tanggal 2 Januari
2015. Pada observasi ini kami mengamati pekerja yang sedang
mengerjakan pekerjaan acian dan pelepasan penyangga bekisting,
pembuatan mortar , pekerjaan bata beserta bahaya-bahaya dan
pelanggaran terhadap peraturan K3 pada proyek tersebut
2.2.2.3 Proyek Pembangunan Quest San Hotel
Pada observasi ini kami mengamati langsung proyek pembangunan
hotel di Jalan Mahendradata No. 11 Denpasar, Bali. Observasi ini
dilakukan pada tanggal 23 Desember 2014. Pada observasi ini kami
mengamati pekerja yang sedang mengerjakan pekerjaan mekanikal
elektrik (instalasi listrtik) dan lingkungan kerja beserta bahaya-bahaya
dan pelanggaran terhadap peraturan K3 pada proyek tersebut
2.2.2.4 Proyek Pembangunan Atap Terminal Batu
Pada observasi ini kami mengamati langsung proyek pembangunan
atap terminal di Kota Batu di depan Pasar Batu. Pada observasi ini
kami mengamati pekerja yang sedang mengencangkan baut dan
mengecat tiang atap beserta bahaya-bahaya dan pelanggaran terhadap
peraturan K3 pada proyek tersebut

13

BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Identifikasi Sumber Bahaya
3.1.1 Proyek Pembangunan Rumah Tinggal Dua Lantai

3.1.1.1 Jenis Kegiatan : Memindahkan mortar ke lantai dua


Identifikasi Bahaya : Pekerja di atas sedang memindahkan mortar
yang berada di lantai bawah ke lantai atas dengan menggunakan
katrol yang bertumpuan pada sebuah kayu. Hal ini memudahkan
pekerja sehingga tidak perlu naik turun tangga membawa ember
berisi mortar, namun pekerja masih kurang memperhatikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yaitu APD (Alat Pelindung Diri)
seperti sarung tangan berbahan kulit, safety helmet, safety belt, dan
safety shoes agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan kerja
yang dapat menybabkan banyak kerugian mulai dari kerugian
manusia, bisnis dan social.

14

3.1.1.2 Jenis Pekerjaan : Memasang Bekisting


Identifikasi Bahaya : Pekerja sedang memasang ring balok untuk
langit-langit kamar mandi yang berada di lantai dua. Pekerja
menggunakan scafolding yang terbuat dari kayu sisa-sisa cetakan
lantai. Kurangnya pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
sehingga pekerja tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
seperti safety helm, safety shoes, dan sarung tangan. Hal ini dapat
menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kerugian
mulai dari kerugian manusia, bisnis dan social.

15

3.1.2

Proyek Pembangunan Ruko di Sawojajar

3.1.2.1 Jenis Kegiatan : Pekerjaan acian ruko di daerah Sawojajar


Identifikasi Bahaya : Pekerja sedang melakukan pekerjaan acian
untuk tembok yang berada di lantai dua. Pekerja menggunakan
scafolding yang terbuat dari kayu sisa-sisa dan terlihat sangat
rapuh. Kurangnya pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
sehingga pekerja tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
seperti safety helm, safety shoes, dan sarung tangan. Hal ini dapat
menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kerugian
mulai dari kerugian manusia, bisnis dan social.

16

3.1.2.2

Jenis Kegiatan : Melepas bambu penyangga


Identifikasi Bahaya : Pekerja sedang melepas tiang bamboo . Pekerja
tidak menggunakan APD berupa safety) seperti safety helm, safety
shoes, dan sarung tangan. Hal ini dimungkinkan pada saat pelaksanaan
kerja, pekerja mengalami kecelakaan kerja. Dan hal ini dapat
merugikan baik itu dari segi manusiannya,bisnis maupun sosial.

3.1.2.3 Jenis Pekerjaan : Membuat adukan mortar


Identifikasi Bahaya : Pekerja sedang melakukan pekerjaan membuat
adukan mortar. Pada pekerjaan ini pekerja tidak menggunakan APD
seperti safety shoes, helm pelindung, sarung tangan dan juga masker.
Selain tidak menggunakann APD yang sesuai pekerja juga tidak
memperhatikan prosedur kerja yang baik hal ini dimungkinkan dapat
terjadinya kecelakaan kerja yang tentunya akan menimbulkan kerugian
baik itu dari segi manusia, bisnis maupun sosial

17

3.1.2.4

Jenis Kegiatan : Pekerjaan Bata


Identifikasi bahaya : Pekerja sedang melakukan pekerjaan bata yang
membuat bahu jalan ruko. Pada pekerjaan ini pekerja tidak
menggunakan APD seperti safety shoes, helm pelindung, sarung
tangan dan juga masker. Selain tidak menggunakann APD yang sesuai
pekerja juga tidak memperhatikan prosedur kerja yang baik hal ini
dimungkinkan dapat terjadinya kecelakaan kerja yang tentunya akan
menimbulkan kerugian baik itu dari segi manusia, bisnis maupun
sosial dan juga pekerja tidak memperhatikan kondisi lingkungan
sekitarnya. Dilihat pada gambar terlihat bahwa pekerja bekerja tidak
rapi, lokasi kerjanya sangat berantakan dan tidak teratur.
3.1.3 Proyek pembangunan Quest San Hotel
3.1.3.1 Lingkungan Kerja

18

Identifikasi Bahaya : Lingkungan yang berantakan dapat membahayakan para


pekerja , misalnya stop kontak yang ditaruh sembarangan dapat menyebabkan
pekerja tersetrum apabila terinjak oleh pekerja yang tidak mengenakan alas
kaki , lubang galian pipa yang tidak tertutup dapat membuat kaki pekerja
terjatuh dan mengalami cidera

19

3.1.3.2 Jenis Pengerjaan : Pemasangan Instalasi Listrik

3.1.3.3 Identifikasi Bahaya :


Terdapat seorang pekerja yang sedang memasang kabel dengan
menaiki tangga tanpa yang keaadaanya sudah usang dan mungkin
menyebabkan pekerja terjatuh dan pekerja terlihat tidak mengenakan
sepatu yang dapat menyebabkan terjatuh

20

BAB IV
PENYELESAIAN
4.
4.1 Proyek Pembangunan Rumah Dua Lantai
4.1.1 Jenis Kegiatan : Pemindahan mortar
4.1.1.1 Sumber Bahaya :
4.1.1.1.1 Pekerja bisa terjatuh
4.1.1.1.2 Lecet terkena tali tambang
4.1.1.1.3 Tertimpa ember berisi mortar
4.1.1.1.4 Tertimpa katrol yang rapuh
4.1.1.2 Kerugian yang ditimbulkan :
Apabila pekerja terjatuh maka akan menimbulkan kerugian, baik itu dari segi
manusia, bisnis maupun sosial
4.1.1.2.1 Manusia : menimbulkan trauma psikis bagi korbannya bisa saja korban
mengalami cacat fisik secara permanen sehingga korban tidak dapat
bekerja kembali,
4.1.1.2.2 Bisnis: menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dan juga akan
membuat pekerjaan di proyek tersebut terhambat untuk diselesaikan.
4.1.1.2.3 Sosial : mengganggu lingkungan sekitar dan mengganggu konsentrasi
pekerja yang lain
4.1.1.3 Cara Penanggulangan :
4.1.1.3.1 Supaya pekerja tidak terjatuh, seharusnya pekerja menggunakan sabuk
pengaman yang diikatkan di tempat yang kuat seperti tiang beton atau
ditanam pada tembok bangunan.
4.1.1.3.2 Supaya tangan pekerja tidak lecet terkera tambang, pekerja seharusnya
mengenakan sarung tangan yang berbahan kulit tebal agar tambang tidak
bersentuhan langsung dengan tangan.
4.1.1.3.3 Supaya pekerja yang bekerja di bawahnya tidak mengalami luka parah
saat tertimpa ember dari atas, seharusnya pekerja mengenakan APD
berupa safety helmet sehingga saat ember berisi mortar jatuh mengenai
kepala tidak sampai mengalami luka parah (bocor atau gegar otak).
4.1.1.3.4 Supaya pekerja tidak tertimpa katrol yang rapuh seharusnya pekerja
menggunakan katrol yang berbahan kuat seperti logam sehingga
menghindari kemungkinan katrol lapuk
4.1.1.4 Macam Kerugian
4.1.1.4.1 Manusia
4.1.1.4.1.1 Apabila pekerja terjatuh, pekerja dapat mengalami luka seperti kepala
bocor atau patah tulang
4.1.1.4.1.2 Pekerja bisa lecet pada bagian tangan karena tidak mengenakan APD
4.1.1.4.1.3 Apabila pekerja terjatuh bisa jadi pekerja akan kehilangan nyawa atau
meninggal
4.1.1.4.2 Bisnis
4.1.1.4.2.1 Apabila terdapat pekerja yang terluka, maka kontraktor akan
mengeluarkan uang lebih untuk berobat pekerjanya (pemakaman)
4.1.1.4.2.2 Kontraktor harus mencari pekerja baru sebagai pengganti pekerja
plesteran yang sakit
4.1.1.4.2.3 Pekerjaan plesteran akan terhambat karena terdapat seorang pekerja di
bidang tersebut yang sakit
21

4.1.1.4.2.4 Pembangunan rumah akan terlambat karena kekurangan pekerja


4.1.1.4.3
Sosial
4.1.1.4.3.1 Apabila terdapat pekerja yang meninggal, masyarakat akan sibuk
mengurus pemakaman
4.1.1.4.3.2 Nama kontraktor akan jelek di mata masyarakat atau owner
4.1.1.5 JSA

22

4.1.2 Pekerjaan Pemasangan Bekisting


4.1.2.1 Jenis Kegiatan : Pemasangan Bata
4.1.2.1.1 Sumber Bahaya :
4.1.2.1.1.1 Tangan pekerja terluka terkena gergaji
4.1.2.1.1.2 Tertusuk paku atau kayu
4.1.2.1.1.3 Terjatuh dari scafolding
4.1.2.1.1.4 Tertimpa kayu
4.1.2.1.2 Cara Penanggulangan:
4.1.2.1.2.1 Supaya pekerja tidak tertusuk tulangan, seharusnya pekerja memotong
bagian tulangan yang berlebih sehingga tidak mencuat dan
membahayakan keselamat pekerja lain.
4.1.2.1.2.2 Supaya pekerja tidak terjatuh dari atas pondasi, pekerja seharusnya
menggunakan safolding sehingga pekerja tidak perlu merangkai tulangan
dengan posisi yang membahayakan diri sendiri.
4.1.2.1.2.3 Supaya pekerja tidak terkena kawat, seharusnya pekerja mengenakan
APD berupa safety shoes, safety helmet, dan terutama sarung tangan
sehingga saat pekereja merangkai tulangan, tangan pekerja tidak terluka
abikat tertusuk kawat.
4.1.2.1.3 Macam Kerugian :
4.1.2.1.3.1 Bisnis
4.1.2.1.3.1.1
Apabila terdapat pekerja yang terluka, maka kontraktor akan
mengeluarkan uang lebih untuk berobat pekerjanya (pemakaman)
4.1.2.1.3.1.2
Kontraktor harus mencari pekerja baru sebagai pengganti pekerja
plesteran yang sakit
4.1.2.1.3.1.3
Pekerjaan pengecoran akan terhambat karena terdapat seorang
pekerja yang merangkai tulangan yang sakit atau luka-luka
4.1.2.1.3.1.4
Pembangunan rumah akan terlambat karena kekurangan pekerja
4.1.2.1.3.2 Manusia
4.1.2.1.3.2.1
Apabila pekerja tertusuk, terjatuh, dan tertimpa material, pekerja
dapat mengalami luka seperti kepala bocor, patah tulang dan lebam
4.1.2.1.3.2.2
Pekerja bisa lecet pada bagian tangan karena tidak mengenakan
sarung tangan berbahan tebal
4.1.2.1.3.2.3
Apabila pekerja terjatuh bisa jadi pekerja akan kehilangan nyawa
atau meninggal
4.1.2.1.3.3 Sosial
4.1.2.1.3.3.1
Apabila terdapat pekerja yang meninggal, masyarakat akan sibuk
mengurus pemakaman
4.1.2.1.3.3.2
Nama kontraktor akan jelek di mata masyarakat atau owner

23

4.1.2.1.4

Job Safety Analysis

24

4.2 Proyek Fadhilatul Maulidiyah


4.2.1
Jenis Kegiatan : Melakukan acian Ruko di Daerah Sawojajar
4.2.1.1 Kerugian yang ditimbulkan :
apabila pekerja terjatuh maka akan menimbulkan kerugian, baik itu dari segi
manusia, bisnis maupun sosial
4.2.1.1 Manusia : menimbulkan trauma psikis bagi korbannya bisa saja
korban mengalami cacat fisik secara permanen sehingga korban
tidak dapat bekerja kembali,
4.2.1.2 Bisnis: menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dan juga
akan membuat pekerjaan di proyek tersebut terhambat untuk
diselesaikan.
4.2.1.3Sosial : mengganggu lingkungan sekitar dan mengganggu konsentrasi
pekerja yang lain
4.2.1.2 Cara menanggulangi :
Cara penanggulangannya yakni dengan metode eliminasi dimana memodifikasi
proses atau metode sehingga dapat mengurangi dampak kecelakaan kerja.
4.2.1.1 seharusnya ketika melakukan acian menggunakan scafolding yang aman
dan yang sesuai dengan standar K3

25

4.2.1.2 kemudian untuk pekerja seharusnya menggunakan APD yang telah


ditetapkan sehingga pekerja dapat bekerja secara optimal tanpa harus dihantui
rasa takut akan keamanan mereka.

Saran : sebaiknya kontraktor menyiapkan scafolding yang aman bagi para


pekerjanya agar pekerja tidak mengalami kecelakaan kerja dan yang jelas untuk
kontraktor di lingkungan pekerja tersebut harus menyediakan APD bagi seluruh
pekerjanya dan harus ada petugas yang mengontrolnya, dan pastinya juga
pekerja harus menerapkan system K3, sehingga tidak ada korban yang
berjatuhan

JOB SAFETY ANALYSIS

26

Detail Pekerjaan : Pekerja Acian


Jabatan
Pekerja Diawasi oleh :
yang Melakukan : Gatot Sugiarto
Tukang
Lokasi : proyek ruko Sawojajar

Seksi/Depar
temen
Alat Pelindung yang direkomendasikan dan/atau
dibutuhkan : safety boot, helm pelindung, sarung tangan
Urutan
pekerjaan Potensial
bahaya
dan
dasar
kecelakaan
Menggunakan
APD Pekerja rawan jatuh
yang
di Scafolding patah
rekomendasikan
Melihat lokasi yang
akan dikerjakan
Membuat bahan acian
Melakukan pekerjaan
acian
Keterangan :

Tanggal/Hari : 2 Januari 2015


Dianalisis oleh : Fadhilatul Maulidiyah

Direview
oleh
:
Dandung
Novianto,ST.,MT
Disetuji
oleh
:
Dandung
Novianto,ST.,MT
Tindakan
pengamanan
yang
disarankan
Pekerja Menggunakan APD yang di
rekomendasikan
Menggunakan scafolding yang sesuai,
jangan menggunakan bamboo yang
mudah rapuh

Terdapat bahaya
Terpeleset atau jatuh
Tekena patahan bamboo
Terkena paku yang menghubungkan antar
ruas bambu

4.2.2 Jenis Kegiatan : Pekerja yang melepas tiang bamboo ruko di daerah
Sawojajar
4.2.2.1 Kerugian yang ditimbulkan :
apabila pekerja terjatuh maka akan menimbulkan kerugian, baik itu dari segi
manusia, bisnis maupun sosial
4.2.2.1.1 Manusia : pekerja bisa jatuh sakit, dan bisa saja korban mengalami
cacat fisik, bekerja menjadi terhambat
4.2.2.1.2 Bisnis: menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dan juga akan
membuat pekerjaan di proyek tersebut terhambat untuk diselesaikan, serta
proyek akan kekurangan tenaga kerja.
4.2.2.1.3 Sosial : mengganggu lingkungan sekitar karena apabila pekerja
meninggal maka lingkungan akan sibuk mengurusi pemakamannya dan
mengganggu konsentrasi pekerja yang lain sehingga pekerjaan menjadi
terhambat
4.2.2.2 Cara menanggulangi :

27

Cara penanggulangannya yakni dengan metode eliminasi dimana


memodifikasi proses atau metode sehingga dapat mengurangi dampak
kecelakaan kerja.
4.2.2.2.1 pekerja harus memperhatikan kondisi di lingkungan sekitar agar tidak
terjadi kecelakaan.

4.2.2.2.2 pekerja harus selalu menggunakan APD diarea lokasi proyek tanpa
terkecuali

28

Saran : seharusnya pekerja tidak berjalan di wilayah tersebut karena sangat


berbahaya. Pekerja juga tidak mengenakan APD yang sesuai, sehingga
kemungkinan terjadi kecelakaan cukup besar. seharusnya pekerja harus
mengerti cara melakukan pekerjaan yang baik dan benar agar tidak terjadi
kesalahan saat bekerja .
JOB SAFETY ANALYSIS
Detail Pekerjaan: pekerja yang sedang
melepas bamboo penyangga
Jabatan Pekerja
Diawasi oleh :
yang Melakukan :
Gatot Sugiarto
Pekerja Kayu
Lokasi : proyek ruko Sawojajar

Seksi/Depar
temen
Alat Pelindung yang direkomendasikan dan/atau
dibutuhkan : safety boot, helm pelindung, sarung
tangan
Urutan pekerjaan
Potensial
bahaya
dan
dasar
kecelakaan
Menggunakan APD
Pekerja rawan jatuh
yang
di
Pekerja rawan menginjak paku
rekomendasikan
yang tercecer
Melihat lokasi yang
Pekerja
rawan
terkena
akan dikerjakan
serpihan banguan
Menyiapkan
alat
untuk
melepas
bambu
Melakukan
pekerjaan
Keterangan :

Tanggal/Hari : 2 Januari 2015


Dianalisis oleh : Fadhilatul Maulidiyah

Direview
oleh
Novianto,ST.,MT
Disetuji
oleh
Novianto,ST.,MT

Dandung

Dandung

Tindakan
pengamanan
yang
disarankan
Pekerja Menggunakan APD yang di
rekomendasikan
Menggunakan alat yang sesuai dengan
bentuk pekerjaannya
Memperhatikan kondisi sekitar agar
tetap kondusif

Terdapat bahaya
Terpeleset atau jatuh
Mengijak Paku

4.2.3 Jenis Kegiatan : pekerja membuat adonan mortar ruko di daerah Sawojajar
4.2.3.1 Kerugian yang ditimbulkan :
apabila terjadi kecelakaan maka akan menimbulkan kerugian, baik itu
dari segi manusia, bisnis maupun sosial
4.2.3.1.1 Manusia : pekerja bisa jatuh sakit karena kesalahan motede kerja
4.2.3.1.2 Bisnis: menimbulkan inefisiensi biaya dan juga akan membuat
pekerjaan di proyek tersebut terhambat untuk diselesaikan, serta proyek akan
kekurangan tenaga kerja.
29

4.2.3.1.3 Sosial : mengganggu lingkungan sekitar dan mengganggu konsentrasi


pekerja yang lain. Dan apabila terjadi kecelakaan maka nama baik dari
perusahaan dimana ia bekerja akan menjadi tercemar dan dapat mengurangi
produktifitas perusahaan tersebut.
4.2.3.2 Cara menanggulangi
Cara penanggulangannya yakni dengan metode eliminasi dimana
memodifikasi proses atau metode sehingga dapat mengurangi dampak
kecelakaan kerja.
4.2.3.2.1 pekerja harus memperhatikan kondisi di lingkungan sekitar agar tidak
terjadi kecelakaan.

4.2.3.2.2 Pekerja harus menggunakan metode pada pekerjaan itu yang baik dan
benar yang sesuai dengan ketentuan di lapangan.
4.2.3.2.2 pekerja harus selalu menggunakan APD diarea lokasi proyek tanpa
terkecuali

30

31

JOB SAFETY ANALYSIS

4.2.4 Jenis kegiatan : pekerja bata yang membuat bahu jalan ruko di daerah
Sawojajar
4.2.4.1 Kerugian yang ditimbulkan :
apabila terjadi kecelakaan maka akan menimbulkan kerugian, baik itu
dari segi manusia, bisnis maupun sosial
4.2.4.1.1 Manusia : pekerja bisa mengalami kecelakaan kerja sehingga tidak
dapat bekerja dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
4.2.4.1.2 Bisnis: pekerja menjadi berkurang sehingga deadline pekerjaan
menjadi molor dan terlambat untuk diselesaikan dan ini menimbulkan kerugian
materi yang cukup besar

32

4.2.4.1.2 Sosial : mengganggu lingkungan sekitar dimana limgkungannya


menjadi kotor dan tidak enak dipandang mata dan juga apabila terjadi
kecelakaan kerja maka penggunaan bangunan tersebut akan terlambat dan tidak
sesuai dengan perjanjian .

4.2.4.2 Cara menanggulangi :


Cara penanggulangannya yakni dengan metode pemisahan dimana
menyingkirkan atau memisahkan agar dampak yang mungkin terjadi dapat di
minimalisir.
4.2.4.2.1 Pekerja harus meletakkan alat dan bahan se-efisien mungkin agar tidak
menghambat proses bekerja

4.2.4.2.2 pekerja harus memperhatikan kondisi di lingkungan sekitar agar tidak


terjadi kecelakaan.
4.2.4.2.3pekerja harus selalu menggunakan APD diarea lokasi proyek tanpa
terkecuali

33

34

JOB SAFETY ANALYSIS

4.3 Proyek Wisnu


4.3.2 Lingkungan Kerja
4.3.2.1 Kerugian Yang Ditimbulkan
4.3.2.1.1 Kerugian materi , berupa kurang efisiensi dan/atau terhambatnya
pekerjaan karena lingkungan yang tidak mendukung yang
berbanding lurus dengan upah yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan, dan bila terjadi kecelakaan perusahaan harus membayar
biayaya perawatan dari pekerja

35

4.3.2.1.2 Kerugian psikololgi, berupa trauma yang mendalam yang


dialami oleh pekerja ketika terjadi kecelakaan sehingga tak dapat
bekerja secara maksimal
4.3.2.1.3 Kerugian fisik, berupa luka ringan(memar,lecet,dll) sampai
berat(patah tulang, terbakar karena tersetrum,dll)
atau cacat
permanen (struk karena tersetrum) yang dapat menyebabkan pekerja
kehilangan pekerjaan atau bahkan nyawa
4.3.2.1.4 Kerugian lingkungan, lingkungan direpotkan bila terjadi
kematian lingkungan harus mengurusi surat kematian agar dapat
mengklaim asuransi jiwa
4.3.3 Cara Penanggulangan
4.3.3.1 Eliminasi , dengan menghilangkan sumber-sumber bahaya pada lingkungan
kerja seperti stop kontak , sampah-sampah yang tercecer , menutup lubang
galian pipa, dan membuang kabel-kabel yang tidak diperlukan
4.3.3.2 Pekerja seharusnya melakukan perobohan dari tempat yang jauh dari sumber
bahaya sehingga ketika tiang jatuh dan mengenai pondasi sebagai pijakan yang
rapuh tidak menyebabkan para pekerja ikut jatuh bersama puing-puingnya.
4.3.4 Saran
Sebaiknya lingkungan kerja dibersihkan dari sampah-sampah , kabel-kabel yang
berantakan dirapikan, menutup lubang-lubang bekas galian pipa sehingga tidak
membahayakan para pekerja
4.3.2 pemasangan Kabel
4.3.2.1 Kerugian Yang Ditimbulkan
4.3.2.1.1 Kerugian psikololgi, berupa trauma yang mendalam yang
dialami oleh pekerja ketika terjadi kecelakaan sehingga tak
dapat bekerja secara maksimal
4.3.2.1.2 Kerugian fisik, berupa luka ringan(memar,lecet,dll) sampai
berat(patah tulang, terbakar karena tersetrum,dll) atau
cacat permanen (struk karena tersetrum) yang dapat
menyebabkan pekerja kehilangan pekerjaan atau bahkan
nyawa
4.3.2.1.3 Kerugian lingkungan, lingkungan direpotkan bila terjadi
kematian lingkungan harus mengurusi surat kematian agar
dapat mengklaim asuransi jiwa
4.3.3 Cara Menanggulangi
Substitusi, dengan mengganti tangga dengan menggunakan tangga yang lebih
baik APD, dengan menggunakan sepatu karet, untuk mengurangi resiko
tersetrum

36

Saran : Sebaiknya pemasangan kabel-kabel tersebut menggunakan tangga yang


lebih baik , dan pekerja seharusnya menggunakan alas kaki berupa sepatu karet
untuk meminimalisir resiko tersetrum
4.3.2 pemasangan Langit langit
4.3.2.1 Cara Menanggulangi
Ketika akan menutupi langit-langit dengan papan kayu pekerja harusnya
menggunakan tangga yang ada didekatnya, dan pekerjaan pemasangan langitlangit minimal dikerjakan oleh dua orang , ketika satu pekerja sudah berada di
posisi yang tepat untuk memasang atap pekerja yang lain cukup memindahkan
papan kayu secara pararel kepada pekerja yang telah berada di posisi yang tepat .
4.3.2.2 Saran
Sebaiknya pekerjaan pemasangan atap pada langit-langit dikerjakan oleh dua
orang dan tetap menggunakan APD
4.4 Proyek Reno
4.4.1 Jenis kegiatan : Pembangunan atap untuk tempat berhentinya angkutan
umum.
4.4.1.1 Identifikasi bahaya : Pekerja tidak menggunakan safety belt untuk
mengurangi resiko kecelakaan, alas kaki yang digunakan pun tidak memenuhi
standart, pekerja bisa saja terpeleset dan jatuh. Angkutan umum yang berada di
bawah pekerja bisa terjatuhi alat atau bahan konstruksi
4.4.1.2 Kerugian yang ditimbulkan : Pekerja akan mengalami cedera yang cukup
parah karena jatuh dariketinggian dan tidak ada pengaman sama sekali, bahkan
bisa mengalami kematian, kerugian materi juga menjadi dampak dari
kecelakaan.
4.4.1.3 Cara menanggulangi : Menyediakan APD sesuai standart K3, pekerja
diberi pengarahan akan pentingnya penggunaan APD, mensterilkan lingkungan
kerja.
4.4.1.4 Sumber bahaya : Manusia, cuaca, air hujan yang membasahi proyek
4.4.1.5 Saran : Seharusnya kontraktor memberi APD kepada setiap pekerja agar
persentase kecelakaan kecil, lokasi konstruksi harus disterilkan dari kegiatan
apapun agar kegiatan konstruksi berlangsung aman dan lancar.
Detail Pekerjaan :
PengencanganBautKonstruksi
JabatanPek
Diawasi
erja yang
oleh

Tanggal/Hari : 24 Desember
2014
Dianalisisoleh :Reno
ReandikaYuwono

37

Melakukan
:Tukang
Lokasi : ProyekAtap
TerminalkotaBatu

:Munand
ar

Seksi/Dep
artemen
AlatPelindung yang
direkomendasikandan/ataudibutuhkan : safety boot,
helm pelindung, sarungtangan, Hearness
Urutanpekerjaand
Potensialbahayadank
asar
ecelakaan
Menggunakan APD
Pekerjarawanjatuh
Alatkonstruksibisameng
yang di
enaipejalanmaupuntuka
rekomendasikan
Melihatlokasi yang
ng lain bilaterjatuh
akandikerjakan
Mengencangkanbaut
Keterangan :

Direviewoleh
:DandungNovianto,ST.,MT
Disetujioleh
:DandungNovianto,ST.,MT

Tindakanpengamanan
yang
disarankan
PekerjaMenggunakan APD yang
di rekomendasikan
MenggunakanHearness agar
keamananlebihterjamin

Terdapatbahaya
1. Terpelesetataujatuh
2. Terjatuhibarangkonstruksi
3. Terkenabahankonstruksi yang
sedangdikerjakan missal paku

4.4.2 Jenis kegiatan : Pengecatan trotoar di bawah kegiatan konstruksi.


4.4.2.1 Identifikasi bahaya : Pekerja tidak menggunakan helm pengaman karena
ia bekerja di bawah pekerja yang sedang melakukan pekerjaan konstruksi, bisa
saja ia kejatuhan alat atau material dari atas yang mengakibatkan cedera.
4.4.2.2 Kerugian yang ditimbulkan : Cedera pada pekerja terutama kepala
karena kejatuhan benda dari atas, penyelesaian konstruksi terhambat.
4.4.2.3 Cara menanggulangi : menggunakan helm APD untuk menghindari
cedera, penjadwalan waktu pengerjaan oleh kontraktor untuk mengurangi
tingkat kecelakaan.
4.4.2.4 Sumber bahaya : manusia, alat atau material konstruksi
4.4.2.5 Saran : Kontraktor mewajibkan setiap pekerja untuk menggunakan APD,
jika hal ini dilanggar maka kontraktor harus tegas dalam memberi sanksi.
JOB SAFETY ANALISIS

Detail Pekerjaan :
Pekerjaanpengecatan
JabatanPekerja
Diawasioleh :
yang
Munandar
Melakukan
:Tukang
Lokasi : ProyekAtap Terminal kotaBatu

Seksi/Dep
artemen
AlatPelindung yang
direkomendasikandan/ataudibutuhkan : helm

Tanggal/Hari : 24 Desember
2014
Dianalisisoleh :Reno
ReandikaYuwono

Direviewoleh
:DandungNovianto,ST.,MT
Disetujioleh
:DandungNovianto,ST.,MT
38

pelindung, sarungtangan
Urutanpekerjaand
Potensialbahayadankecelaka
asar
an
Menggunakan APD
Pekerjarawankejatuhanperalatan
yang di
konstruksidaripekerja di atas
rekomendasikan
Melihatlokasi yang
akandikerjakan
Mengecattiangatap
terminal
Keterangan :

Tindakanpengamanan
yang
disarankan
PekerjaMenggunakan APD yang
di rekomendasikan

Terdapatbahaya
1. Terjatuhiperalatankonstruksid
ariatap

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari observasi yang kami lakukan pada beberapa proyek
pembangunan baik itu proyek pembangunan rumah,ruko,hotel maupun
terminal tentang bagaimana kepedulian dan pengetahuan para pekerja
terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yakni :
1) Tingkat kesadaran pekerja terhadap Kesehatan

dan

Keselamatan Kerja masih sangat rendah terbukti dengan


banyaknya sumber bahaya yang terdapat di dalam proyek
tersebut.

39

2) Sebagian besar pekerja pada beberapa proyek tersebut tidak


menggunakan APD yang sudah dianjurkan. Hal ini dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
3) Pada proyek pembangunan rumah,ruko,hotel dan terminal ini
penyedia jasa masih sangat kurang dalam memperhatikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan penyedia kurang
tegas dalam pengaplikasikan K3 di proyeknya.
5.2 Saran
Pada dasarnya prinsip K3 harus selalu dibudayakan dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh para pekerja dan semua pihak yang ada dalam satu
organisasi perusahaan atau proyek tersebut. Dan kesadaran adalah hal
yang terpenting yang harus selalu di ingat. Karena apabila manusia sudah
sadar akan K3 didalam setiap pekerjaannya, maka kecelakaan kerja akan
dapat di minimalisir.Manajemen risiko K3 harus menjamin adanya
tindakan

perbaikan

kinerja

dan

budaya

keselamatan

secara

berkesinambungan sehingga target zeroaccident dapat tercapai serta perlu


diberlakukan juga sistem reward dan punisment yang efektif untuk
manajemen risiko K3.

40

Anda mungkin juga menyukai