Anda di halaman 1dari 15

ASKEP Dengue High Fever (DHF) atau ASKEP Demam berdarah Dengue (DBD)

TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Medis
1. Definisi
a. Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo Sumarno, 2005).
b. Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes. (Hasan Rusepno, 2007).
c. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti betina. (Hidayat A. Aziz Alimul, 2008).
2. Etiologi
Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus Dengue. Di Indonesia, virus tersebut sampai saat ini telah diisolasi
menjadi 4 serotipe virus Dengue yang termasuk dalam grup B arthropediborne viruses (arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3,
dan DEN-4.(Nursalam Susilaningrum, 2005).
Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Di Indonesia dikenal dua jenis nyamuk Aedes yaitu:
a. Aedes Aegypti
1) Paling sering ditemukan
2) Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air
jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah.
3) Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.
4) Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
5) Jarak terbang 100 meter
b. Aedes Albopictus
1) Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas.
2) Menggigit pada waktu siang hari
3) Jarak terbang 50 meter.
(Rampengan T H, 2007)

3. Klasifikasi
Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif, trombositopenia, dan

hemokosentrasi.
Derajat II

Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain

Derajat III

Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin lembab, gelisah.

Derajat IV

Renjatan berat, denyut nadi, dan tekanan darah tidak dapat diukur. Yang disertai dengan Dengue Shock Sindrom.

(Suriadi dan Rita Yuliani, 2006).


4. Manifestasi klinis
a. Demam tinggi selam 5-7 hari
b. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit : petechie, ekimosis, hematoma.
c. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.
d. Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi
e. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan uluh hati
f. Sakit kepala
g. Pembengkakan sekitar mata
h. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
i. Tanda dan renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah). (Suriadi dan Rita
Yuliani, 2006).
5. Patofisiologi
a. Virus Dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan
terbentuklah kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktifasi sistem komplemen. Akibat aktifasi C3 danC5 akan dilepas
C3a dan C5a, 2 peptida berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas
dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
b. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protrobin, faktor V, VII, IX, X dan
fibrinogen ) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
c. Yang menentukan beratnya penyakit adalah permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
trombositopenia dan diatesis hemoragik, Renjatan terjadi secara akut.

d. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. dan dengan hilangnya
plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi
dan Rita Yuliani, 2006).
Patoflow Demam berdarah Dengue DBD atau Patoflow Dengue High Fever DHF

1. Diagnostik test
a. Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih), trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
b. Serologi uji HI (hemoglutination inhibition test)
c. Rontgen toraks : efusi pleura. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2006).

2. Komplikasi
a. Ensefalopati dengue
b. Kelainan ginjal
c. Udem paru. (Hadinegoro H Sri Rezeki, 2005).
3. Pengobatan dan Pencegahan
a. Pengobatan
Penatalaksanaan untuk klien Demam Berdarah Dengue adalah penanganan pada derajat I hingga derajat IV.
Derajat I dan II
1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL atau,pemberian cairan dalam waktu 24 jam
2) Pemberian obat antibiotik apabila adanya infeksi sekunder
3) Pemberian antipieritika untuk menurunkan panas.
4) Apabila ada perdarahan hebat maka berikan darah
Derajat III
1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL
2) Pemberian plasma jika keadaan tekanan darah kurang dari 80 mmHg dan nadi lemah (atau sesuai instruksi dokter)
Derajat IV
1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL
2) Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang. 2 saluran infuse dengan tujuan satu untuk RL dan satunya pemberian palasma

4.

Prognosis
Bila tidak terjadi renjatan dalam 24-36 jam biasanya prognosis akan menjadi baik kalau lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda
perbaikan, kemungkinan sembuh kecil dan prognosis menjadi buruk. (Rampengan T.H, 2007).

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.


Asuhan keperawawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama dengan klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan Asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. (kusnanto, 2004).
Tahaptahap proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian Keperawatan
Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisasi yang meliputi tiga aktivitas dasar yaitu :
Pertama, mengumpulkan data secara sistematis; kedua, memilah dan mengatur data yang dikumpulkan, ketiga mendokumentasikan
dalam format yang dapat dibuka kembali. (Tarwoto wartonah, 2006)
Pengkajian pada Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue Menurut Nursalam 2005 adalah :
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.
b. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien Demam Berdarah Dengue untuk datang ke Rumah Sakit adalah panas tinggi.
c. Riwayat penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat demam kesadaran komposmentis. Turunnya panas
terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan pasien semakin lemah. Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual,
muntah, anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri uluh hati, dan pergerakan bola mata terasa
pegal, serta adanya manisfestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade 3 dan 4), melena, atau hematemesis.
d. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada Demam Berdarah Dengue, anak bisa mengalami serangan ulangan Demam Berdarah
Dengue dengan tipe virus yang lain.
e. Riwayat imunisasi
Apabila mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.
f. Riwayat gizi
Status gizi pasien yang menderita Demam Berdarah Dengue dapat bervariasi. Semua pasien dengan status gizi baik maupun buruk
dapat beresiko, apabila terdapat faktor predisposisinya. pasien yang menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah, dan
napsu makan menurun. Apabila kondisi ini berlanjut, dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka dapat
mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.

g. Kondisi lingkungan
Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih (seperti air yang menggenang dan gantungan
baju di kamar).
h. Pola kebiasaan
1) Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, napsu makan berkurang, napsu makan menurun.
2) Eliminasi atau buang air besar.Pada pasien dengan Demam Berdarah Dengue pada grade III-IV bisa terjadi melena.
3) Eliminasi urine atau buang air kecil perlu dikaji apakah sering kencing sedikit atau banyak sakit atau tidak. Pada Demam Berdarah
Dengue grade IV sering terjadi hematuria.
4) Tidur dan istirihat.Pasien sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri otot dan persendian sehingga kuantitas dan
kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.
5) Kebersihan. Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung kurang terutama untuk membersikan tempat
sarang nyamuk Aedes Aegypti.
6) Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga kesehatan.
i. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Berdasarkan tingkatan atau
(grade) Demam Berdarah Dengue, keadaan fisik klien adalah sebgai berikut:
1) Grade I

: kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital dan nadi lemah.

2) Grade II : kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, dan perdarahan spontan petekie, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi
lemah, kecil dan tidak teratur.

3) Grade III : kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil dan tidak teratur, serta tensi menurun.
4) Grade IV : kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak terukur, pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin,
berkeringat, dan kulit tampak biru.
j. Sistem integumen
1) Adanya petekia pada kulit, turgor kulit menurun, dan
muncul keringat dingin, dan lembab.
2) Kuku sianosis/tidak
3) Kepala dan leher
Kepala terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam (flusy), mata anemis, hidung kadang mengalami perdarahan (epistaksis)
pada grade II, III, IV. Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi dan nyeri telan. Sementara
tenggorokan mengalami hiperemia pharing ( pada Grade II, III, IV).
4) Dada
Bentuk simetris dan kadang-kadang terasa sesak. Pada foto thorax terdapat adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan
( efusi pleura), rales (+), Ronchi (+), yang biasanya terdapat pada grade III dan IV.
5) Abdomen
Mengalami nyeri tekan, Pembesaran hati (hepetomegali), asites.
6) Ekstremitas.
Akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau masalah aktual atau resiko dalam rangka
mengindentifikasi dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah, masalah kesehatan
klien yang ada ada tanggung jawabnya. (Tarwoto wartonah,2006)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue tergantung pada data yang
ditemukan.
Menurut Nursalam 2005 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.
b. Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah perifer.
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada napsu makan.
d. Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
e. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan permeabilitas kapiler, muntah dan demam.
f. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.

3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah pernyataan singkat dalam pertimbangan perawat menggambarkan respon pasien pada masalah
kesehatan aktual dan resiko (Nursalam, 2001).
Rencana keperawatan Pada pasien dengan penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue menurut Nursalam 2005, Wong Dona L
2003 dan Doenges, Marilynn, E. dkk, 1999. adalah :
a. Diagnosa keperawatan 1
Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.
Tujuan

: Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Kriteria hasil :

Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan.

Intervensi Keperawatan
1) Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, tensi dan pernapasan setiap 3 jam atau sering lagi.
Rasional

Suhu 38,9-41,1oc menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapat membantu dalam diagnosis.

2) Berikan penjelasan mengenai penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.


Rasional

Untuk memberikan pengetahuan pemahaman tentang penyebab dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar.

3) Berikan penjelasan kepada keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam.
Rasional

Perubahan dapat lebih tampak oleh orang terdekat, meskipun adanya perubahan dapat dilihat oleh orang lain yang

jarang kontak dengan pasien.


4) Catatlah asupan dan keluaran cairan.
Rasional

Untuk mengetahui keseimbangan cairan baik intake maupun output.

5) Anjurkan pasien untuk banyak minum paling tidak 2,5 liter tiap 24 jam dan jelaskan manfaatnya.

Rasional

Untuk mempercepat proses penguapan melalui urine dan keringat, selain itu dimaksudkan untuk mengganti cairan

tubuh yang hilang.


6) Berikan kompres hangat pada daerah axila dan lipatan paha.
Rasional

kompres air hangat dapat memberikan efek vasodilatasi pembululuh darah.

7) Anjurkan agar anak tidak memakai selimut dari pakaian yang tebal.
Rasional

Untuk memudahkan dalam proses penguapan.

8) Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai dengan program dokter.
Rasional

Pemberian terapi cairan intravena untuk mengganti cairan yang hilang dan obat-obatan sebagai preparat yang di

formulasikan untuk penurunan panas.


Keperawatan 2
Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah perifer.
Tujuan

: Nyeri berkurang atau hilang

Kriteria hasil :

Klien tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri

Intervensi keperawatan.
1) Kaji tingkat nyeri yang dialami dengan menggunakan skala nyeri (0-10).
Rasional

: Mengindikasi kebutuhan untuk intervensi

2) Atur posisi yang nyaman dan usahakan situasi yang tenang.


Rasional

: Posisi yang nyaman dan situasi yang tenang dapat mengurangi rasa nyeri atau mengurangi stimulus nyeri.

3) Ciptakan suasana yang nyaman dan alihkan situasi dari rasa nyeri (libatkan keluarga) misalnya: membaca buku, mendengar musik,
dan menonton TV.
Rasional

: Untuk mengurangi rasa nyeri pada klien

4) Berikan obat-obat analgetik (kolaborasi dengan dokter).


Rasional

Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman.

c. Diagnosa Keperawatan 3
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada napsu makan.
Tujuan

: Klien menunjukkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi yang adekuat.

Kriteria hasil : klien mengkonsumsi jumlah makanan yang adekuat.


Intervensi keperawatan
1) Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami
Rasional

: Untuk memberikan nutrisi yang optimal meskipun kehilangan napsu makan serta memotivasi klien agar mau makan.

2) Berikan makanan yang mudah ditelan, seperti bubur dan tim, serta dihidangkan selagi masih hangat
Rasional`

: Memudahkan proses menelan dan meringankan kerja lambung untuk mencerna makanan dan menghindari rasa mual.

3) Menganjurkan kepada klien untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering.
Rasional

: karena porsi biasanya ditoleransi dengan lebih baik.

4) Menimbang berat badan setiap 2-3 hari.


Rasional

Untuk membantu status nutrisi.

5) Mempertahankan kebersihan mulut pasien


Rasional

Untuk merangsang napsu makan.

6) Mempertahankan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit.


Rasional

Untuk menghindari intoleransi makanan.

7) Jelaskan pada keluarga manfaat makanan/ nutrisi bagi klien


Rasional

: Makanan merupakan penambahan tenaga bagi orang sakit.

8) Catatlah jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.


Rasional

Untuk mengetahui jumlah intake makanan dan penentuan dalam pemberian diet dan selanjutnya.

b. Diagnosa Keperawatan 4
Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
Tujuan

: tidak terjadi perdarahan

Kriteria hasil :

Jumlah trombosit dalam batas normal.

Intervensi Keperawatan
1) Monitor penurunan trombosit yang di sertai dengan tanda klinis
Rasional

: Untuk mengetahui perkembangan penyakit apabila terjadi perdarahan bawah kulit.

2) Monitor jumlah trombosit setiap hari


Rasional

: Mengetahui nilai batas normal dan perkembangan penyakit.

3) Anjurkan klien untuk banyak istirahat

Rasional

Memberikan relaksasi untuk anggota organ tubuh serta membantu dalam proses penyembuhan.

c. Diagnosa Keperawatan
Tujuan

: klien menunjukkan terpenuhinya tanda-tanda kebutuhan cairan.

Kriteria hasil :
-

- klien mendapatkan cairan yang cukup

Menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat yang dibutuhkan dengan tanda-tanda vital dan turgor kulit yang normal, membran
mukosa lembab.
Intervensi keperawatan.

1) Monitor keadaan umum pasien


Rasional

Untuk mengetahui perkembangan penyakit.

2) Observasi tanda-tanda vital setiap 4-6 jam.


Rasional

: Untuk meningkatkan hidrasi dan mencegah dehidrasi.

3) Perhatikan keluhan pasien seperti mata kunang-kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin dan sesak napas.
Rasional

: Untuk mengetahui perubahan yang terjadi bila adanya kekurangan cairan sehingga mendapatkan perawatan lebih baik.

4) Mengobservasi dan mencatat intake dan output.


Rasional

: Untuk menentukan status hidrasi

5) Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh.


Rasional

: Menentukan adanya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

6) Monitor nilai laboratorium : elektrolit darah, serum albumin.


Rasional

: Menentukan adanya ketidakseimbangannya cairan dan elektrolit.

7) Mempertahankan intake dan output yang adekuat.


Rasional

: Pemenuhan kebutuhan cairan menurunkan resiko dehidrasi.

8) Monitor dan mencatat berat badan.


Rasional

merupakan indikator cairan dan nutrisi.

9) Pasang infus dan beri terapi cairan intravena jika terjadi perdarahan (kolaborasi dengan dokter)
Rasional

Pemberian infus dimaksudkan untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma.

d. Diagnosa Keperawatan 6
Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.
Tujuan

: Klien mendapat istirahat yang ade kuat

Kriteria hasil :
-

-Klien melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan.

Kebutuhan istirahat klien terpenuhi.


Intervensi keperawatan

1) Bantulah klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti: mandi, makan dan eliminasi, sesuai dengan tingkat
keterbatasan .
Rasional

: Melindungi klien dari cedera selama melakukan aktivitas dan memungkinkan penghematan energi atau kelemahan tubuh.

2) Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar


Rasional

: Bantuan keluarga membuat klien merasa aman secara moril dan fisik

3) Dekatkan dan siapkan alat-alat yang dibutuhkan di dekat klien


Rasional

Memudahkan pasien dapat mengambil keperluannya.

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana-rencana perawatan. (Tarwoto Wartonah, 2006).
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi:
a.

Independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lain.

b. Interdependen adalah tindakan keperawatan yang menjelaskan suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga
kesehatan lainnya,misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
c.

Dependen, tindakan dependen berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis.Tindakan tersebut menandakan suatu cara
dimana tindakan medis dilaksanakan.(Kusnanto, 2004).

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan
perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama

: TN.Riky

Umur

: 35 Tahun

TTL

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Kristen Protestan

Alamat

Suku/ Bangsa

: Minahasa/ Indonesia

Anak Ke

Tanggal masuk RS

: Kamis, 06-Mei-2015, Jam 10:14

Tanggal Pengkajian

Ruangan

: Anggrek, kamar 2, bed 2

No RM

: 6424

No Reg

Diagnosa Medik

: Demam Berdarah Dengue

Jakarta,28 Agustus 1980

Jln.Mangga no 18
Satu
Jumat, 07-Mei-2015 Jam 14.00

502233

2. Identitas Orang Tua


Nama Ayah

Tn M.S

Umur

65 Tahun

Pendidikan

Sarjana Strata I

Pekerjaan

Alamat

Tondano Roong I

Agama

: Kristen Protestan

Suku/ Bangsa

: Minahasa/ Indonesia

Nama Ibu

: Ny M.P

Umur

58 Tahun

Pendidikan

SMA

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama

Panas

b. Riwayat Kesehatan Sekarang


Sejak 4 hari yang lalu tanggal 02-05-2015 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh panas, batuk-batuk, sakit kepala. Klien diberi
minum obat parasetamol, panas turun tapi tak lama kemudian naik lagi sampai sampai 40 0C. tanggal 06-05-2015 keluarga membawa
klien ke UGD RSU Bethesda GMIM Tomohon untuk mendapatkan perawatan. Dan dokter menganjurkan untuk rawat inap . Saat
pengkajian tanggal 07-05-2015 jam 14.00 klien mengatakan badan masih terasa panas dengan suhu tubuh 38 0C dan telah mendapat
perawatan selama 1 hari. Klien mengatakan terdapat bintik-bintik merah ditangan dan kaki, napsu makan menurun ada mual dan
muntah 2x, klien tampak lemah,
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Sebelumnya Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang diderita sekarang dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga hanya klien yang mengalami sakit seperti ini.
e. Kondisi Lingkungan
Klien tinggal bersama orang tua
f. Riwayat Psikososial
Hubungan klien dan orang tua serta adik harmonis,
g. Riwayat Spritual
Klien menganut agama Kristen protestan. Klien selalu ke ibadah setiap hari minggu
h. Reaksi Hospitalisasi
1) Pemahaman klien tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa keadaan sakit adalah keadaan yang menakutkan karena apabila sakit sudah tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya, , dan harus tinggal dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan dalam proses penyembuhan.

4. Aktivitas Hidup Sehari-hari


a. Nutrisi

Sebelum sakit

Selera makan pasien baik, frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan : nasi, ikan, sayur. Porsi makan

dihabiskan. Tidak ada pantangan atau alergi dalam makanan.


Saat dikaji

Porsi makan tidak dihabiskan (hanya 5-6 sendok makan).Klien makan 3x sehari, jenis makanan; bubur, ikan,

sup, buah. Napsu makan kurang, mual dan muntah 2x


b. Cairan
Sebelum sakit

: Klien minum 6-7 gelas/hari, jenis air putih, susu kadang-kadang.

Saat dikaji

Minum 5-6 gelas/ hari

Jenis air putih, dan dianjurkan ditambah minum jus buah


c. Eliminasi
Sebelum sakit

: BAB 1-2x/hari
Konsistensi lembek
Warna coklat
BAK 4-5/hari
Warna kuning jernih

Saat dikaji

Klien belum BAB

BAK 6-7x/hari
Warna kuning jernih
d. Istirahat/tidur
Sebelum sakit

: Tidur siang 1 jam, tetapi kadang-kadang tidak tidur

Tidur malan 5-7 jam/hari


Saat dikaji

Tidur siang 1 jam/hari

Tidur malam 4-6 jam/hari


e. Personal hygiene
Sebelum sakit : Mandi 2x/hari, memakai sabun mandi, cuci rambut memakai shampoo, menggosok gigi 2x/hari dengan sikat dan
pasta gigi
Saat dikaji

Klien hanya dimandikan dengan menggunakan waslap setiap pagi.

f. Aktivitas
Sebelum sakit

: Aktivitas klien bekerja

Saat dikaji

Klien tidak beraktivitas, klien hanya beristirahat karena sakit.

6. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan umum
Klien tampak lemah.
b. Kesadaran
Composmentis
c. Tanda-Tanda vital
TD

110/70 mmHg

: 92 x/m

22x/m

Sb

38 0C

d. Antropometri
TB

: 162 cm

BB sebelum sakit : 63 kg
BB saat sakit

: 62,5 kg

7. Pemerikasaan Head to toe


a. Kepala
Inspeksi

Bentuk bulat, rambut warna hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi dikulit kepala,

Palpasi

tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan

Inspeksi

Pergerakan bola mata simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus.

Palpasi

Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

Terdapat rambut-rambut hidung, penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan.

b. Mata

c. Hidung
Inspeksi

Tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba adanya polip


d. Telinga
Inspeksi

Simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan.

Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan


e. Mulut
Inspeksi

Bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada karies, tidak ada perdarahan.

f. Leher
Inspeksi

Tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis dan kelenjar tiroid

Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.


g. Dada
Inspeksi

Pergerakan dada simetris.

Palpasi

Tidak ada nyeri tekan

Auskulatasi :

tidak terdengar bunyi seperti Wheezing atau ronchi

Perkusi

Bunyi resonan pada paru, dan bunyi pekak pada jantung.

h. Abdomen
Inspeksi

Perut datar , tidak ada asites,

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar


Auskultasi :

Terdengar peristaltic usus

Perkusi

Bunyi timpani.

i. Ekstremitas atas
Inspeksi

Simetris kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 28 tts/mnt macro

Tidak ada adema, akral teraba panas.


j.

Ekstemitas bawah

Inspeksi

Simetris kiri dan kanan, kedua tungkai dapat digerakkan

Tidak ada adema, akral teraba panas


k. Genetalia
Inspeksi

tidak dikaji

Tidak ada kelainan

Inspeksi

Warna kuning langsat, terdapat bintik-bintik merah,

Palpasi

Turgor kulit baik, teraba panas.

l. Anus
Inspeksi
m. Kulit

8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 06-05-2015
LED 10

Nilai Normal ;
<5

Hemoglobin 15,3 gr/dl

11,0-14,8 gr/dl

Leukosit 4200/dl

5000-10.000/dl

Hematokrit 44 %

34-45%

Trombosit 88.000/dl

150.000-450.000/dl

Tanggal 07-05-2015 jam 05.30


Hemoglobin 15.7gr/dl
Hematokrit 45 %
Leukosit 3600/dl
Trombosit 73.000/dl
9. Terapi Medis
RL 28 tts/mnt macro
Sanmol 3 x 1 tab
Ondancentron 3x4 mg inj
Cefixime 2x200 mg tab
10. Pengelompokkan Data
Data subjektif
a. Klien mengatakan badan terasa panas
b. Klien mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x.
c. Klien mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan
Data Objektif
a. Klien tampak lemah
b. Sb 380C, N 92x/m

c. Akral teraba panas


d. Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)
e. BB sekarang 62,5 kg
f. Bibir tampak kering
g. Tampak bintik merah di kulit
h. Trombosit 73.000/dl
i.

Leukosit 3600/dl

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus yang ditandai dengan
DS :
-

Klien mengatakan badan terasa panas


DO :

Klien tampak lemah

Sb 380C, N 92x/m

Akral teraba panas

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah tidak ada napsu makan
yang ditandai dengan
DS :
-

Klien mengatakan napsu makan menurun, ada mual dan muntah 2x


DO :

Makanan yang disajikan tidak di habiskan ( hanya 5-6 sendok)

BB sekarang 62,5 kg

Bibir tampak kering

3. Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia factor resiko terjadi perdarahan yang lebih lanjut:
-

klien mengatakan timbul bintik-bintik merah di kedua kaki dan tangan

Tampak bintik merah di kulit

Trombosit 73.000/dl

Leukosit 3600/dl

Terpasang IVFD RL 28 tts di tangan kiri.

C. Tabel 2 Perencanaan Asuhan Keperawatan


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.Riky DENGAN PENYAKIT INFEKSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI
PAVILIUN ANGGREK RS X .
Nama

: Tn.Riky

Umur

35 Tahun

Jenis kelamin laki-laki

Paviliun

N Hari/
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
o Tanggal Keperawatan
Tujuan /
Intervensi
Kriteria
hasil
1 Jumat Hipertermi klien

1. Observasi

07/05/2 berhubungan menunjuka tanda-tanda


015

dengan

n tanda-

vital setiap 4

proses

tanda vital jam

infeksi virus dalam 2. Berikan

: Anggrek

Implementasi
Keperawatan

Evaluasi
Keperawatan

Rasional

1. Suhu 38,9-41,10c Jam 14.00

Jam 22.00

menunjukkan 1. Mengobservasi tanda-tanda vital

S:

proses penyakit Sb : 380c

Klien mengatakan

infeksi akut.

N : 92x/mnt

badan masih

R : 22x/m

terasa panas

2. Pemberian

yang

batas

kompres air

kompres

TD: 110/70 mmHg

O:

ditandai

normal

hangat

membuat

Jam 14.15

Akral teraba panas

dengan

setelah 3. Anjurkan orangvasodilatasi

DS :

dilakukan tua untuk

Klien

tindakan

2. Memberikan kompres air hangat pada dahi

Sb : 37,80c

3. Mempercepat 3. Menganjurkan untuk minum banyak air/jus jambu 8- N : 92x/m

memberikan air proses

mengatakan keperawata banyak paling penguapan

9 gelas/hari

A:

Jam 14.30

Masalah

badan terasa n selama 3 tidak 8-9

melalui urine dan


4. Menganjurkan klien untuk memakai pakaian tipis yang peningkatan suhu

panas

hari dengan gelas /hari

keringat selain

DO :

criteria

Anjurkan agar itu untuk

mudah menyerap keringat

tubuh belum teratasi

Jam 18.00

P:

Klien

hasil :

klien tidak

tampak

Badan tak memakai

tubuh yang

lemah

terasa

hilang

selimut dari

Sb 38 C, N panas
92x/m

mengganti cairan
5. Membantu menggati pakaian klien karena sudah basah Lanjutkan tindakan
oleh keringat

pakaian yang 4. Untuk

Suhu dan tebal

Jam 14.00

memudahkan 6. Memberikan obat sanmol 1 tab

Akral teraba nadi dalam Anjurkan klien dalam proses

Ondancentron 4 mg

panas

Mengganti cairan IVFD RL 28 tts/mnt

batas

untuk segera

penguapan

normal

mengganti

Memberikan

36,50c-

pakaian klien

rasa kenyamanan

37,20c dan jika sudah

bagi tubuh klien.

50-90 x/m basah oleh

Pemberian terapi

keringat

keperawatan

intravena untuk

6. Berikan terapi mengganti cairan


intravena dan

yang hilang dan

obat-obatan

obat-obatan

sesuai dengan sebagai preparat


progam dokter yang
diformulasikan
untuk penurunan
panas
2 Jumat Gangguan n klien

1. Sajikan makan
1. Memudahkan

07/05/2 utrisi kurang menunjuka yang mudah


015

Jam 17.00

proses menelan1. Menyajikan makanan bubur, ikan, sayur, dalam

ditelan, seperti dan meringankan keadaan hangat

Jam 22.00
S:

dari

kebutuhan

kebutuhan bubur, serta

kerja lambung2. Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan

mulai ada napsu

tubuh

nutrisi

untuk mencerna makan sedikit-sedikit tapi sering

makan

berhubungan yang kuat selagi masih

makanan dan

O:

dengan mual setelah

menghindari rasa
3. Mencatat jumlah porsi makanan yang dihabiskan

dihidangkan
hangat

Jam 17.30

Klien mengatakan

Makanan yang

dan muntah dilakukanAnjurkan kepada mual

porsi

disajikan habis

tidak ada

Jam 19.00

porsi

tindakan

klien untuk 2. Karena porsi

napsu makan keperawata memberikan

kecil biasanya 4. Menganjurkan pada klien untuk mempertahankan

BB 62,5 kg

yang

n selama 3 makanan

ditoleransi

Bibir tampak kering

ditandai

hari dengan dengan teknik dengan baik.

dengan

kriteria

porsi kecil tapi Untuk

DS :

hasil:

sering

mengetahui

kebersihan mulut dengan menggosok gigi.

A:
Jam 20.00
5. Menimbang berat badan

Klien menga klien tidak


3. Catat jumlah jumlah intake

BB 62,5 kg

Masalah nutrisi
belum teratasi
P:

takan napsu merasa

porsi makanan makanan dan 6. Menjelaskan kepada klien manfaat nutisi terutama saat Lanjutkan intevensi

makan

mual dan

yang

menurun,

muntah

dihabiskan oleh pemberian diet

ada mual

Nafsu

klien tiap hari yang selanjutnya. penyembuhan

dan muntah makan

penentuan dalam sakit. harus menkonsumsi makanan yang bergizi

Pertahankan 4. Untuk

2x

meningkat kebersihan

merangsang

DO :

Porsi

napsu makan

- Makanan

mulut pasien

makan 5. Timbang berat


5. Untuk

yang

dihabiskan badan tiap 2-3 membantu status

disajikan

BB

tidak di

kembali 6. Jelaskan pada


6. Makanan

habiskan

bertambah keluarga

hari

nutrisi
merupakan

( hanya 5-6 kg

manfaat

sendok)

makanan/nutrisi makanan bagi

- BB

bagi anak

sekarang

terutama saat

62,5 kg

sakit

Bibir tampak kering

penambahan
klien

untuk menambah stamina dan mempercepat proses


Jam 18.00
Memberi obat cefixime

keperawatan

3 Jumat Potensial

Tidak

. 07/05/2 terjadi

terjadi

015

perdarhan

1. - Monitor tanda1.- Untuk


tanda

mengetahui

perdarahan perdarahan

berhubungan lanjut

dengan

penurunan

setelah

Monitor

tanda-tanda

tindakan

Jam 22.00

1. Memonitor tanda-tanda perdarahan yaitu bintik-bintik S:

apabila ada

trombositope dilakukan trombosit


nia factor

Jam 15.00
merah, yang timbul dikulit
2. Memonitor jumlah penurunan trombosit

Klien mengatakan
masih ada bintik

perdarahan lebih 73.000/dl

merah di kedua kaki

lanjut

dan tangan

Anjurkan klien
2. - Untuk

Jam 15.30

3. Menganjurkan kepada klien untuk beristirahat banyak O:

resiko terjadi keperawata untuk banyak

mengetahui

dan mengurangi aktivitas yang berlebihan karena akan Tampak bintik

perdarahan n selama 3 istirahat

perkembangan

membutuhkan energi lebih

merah dikaki dan

Jam 16.00

tangan

lebih lanjut hari dengan -Anjurkan klien penyakit


klien

kriteria

mengatakan hasil:
timbul

untuk banyak3. - Memberikan 4. Menganjurkan kepada klien untuk lebih sering minum Trombosit
minum

relaksasi untuk

air/jus jambu yang banyak I gelas /jam

Tidak ada -Anjurkan agar anggota organ 5. Menganjurkan kepada klien untuk tidak menggosok

bintik-bintik bintik-

klien tidak

merah di

menggosok gigi membantu dalam perdarahan.

bintik

kedua kaki merah di

dengan keras

dan tangan kulit

Tampak

Trombosit

tubuh serta
proses

Kolaborasi

gigi dengan keras karena akan merangsang terjadinya

61.000/dl
Hb : 15 gr%
Ht : 43%

Jam 18.00

penyembuhan 6. Mengambil darah untuk pemeriksaan Ht,Hb,trombosit P:

dengan dokter4. - Membantu

sebanyak 2 cc

Masalah potensial

bintik merah kembali

untuk

meningkatkan

terjadi perdarahan

di kulit

normal

pemeriksaan

jumlah trombosit

belum teratasi

Trombosit

150.000-

trombosit dan dalam tubuh

P:

73.000/dl

normal

pemberian

Lanjutkan tindakan

Leukosit

450.000/dl terapi

terjadinya

3600/dl

Leukosit

perdarahan

normal

dengan kadar

5000-

trombosit turun

10000/dl

5. Merangsang

keperawatan

6. Indentifikasi
kadar trombosit
dan memberikan
tindakan secara
tepat sehingga
tanda-tanda
perdarahan dapat
diantisipasi lebih
lanjut

D. Tabel 3
CATATAN PERKEMBANGAN
RS.X DI JAKARTA
Nama : TN.Riky
Umur : 35 Tahun
Hari/
Diagnosa
tanggal
Keperawatan
Sabtu

Hipertermi

08/05/2015 berhubungan

Implementasi
Keperawatan
Jam 14.00
1. Mengontrol keadaan umum

Evaluasi
Keperawatan
Jam 22.00
S:

dengan proses

klien tampak sakit sedang

infeksi virus

kesadaran composmentis masih badan terasa hangat


terpasang IVFD RL 28tts/mnt
2. Mengobservasi vital sign:

Klien mengatakan
O:
Akral hangat

b : 37,60c

Sb : 37,60c

: 90x/mnt

A:

: 20x/mnt

Masalah peningkatan

D: 110/70 mmHg

suhu tubuh mulai teratasi

3. Memberi motivasi pada klien

P:

untuk minum air putih dan jus Lanjutkan tindakan


jambu sebanyak 8-9 gelas/hari keperawatan
Jam 16.00
4. mengingatkan pada klien untuk
selalu memakai baju tipis yang
mudah menyerap keringat
5. Menganjurkan pada klien untuk
banyak istirahat
6. Menggantikan pakaian klien
yang basah oleh keringat.
Jam 17.00
7. Megobservasi vital sign :
Sb : 37,60c
N : 95 x/mnt
R : 22x/mnt
TD: 100/70 mmHg
Jam 22.00
8. Melayani obat sanmol dan
ondancentron 4 mg
Sabtu

Gangguan nutrisi Jam 15.00

08/05/2010 kurang dari

1. Menimbang berat badan

kebutuhan tubuh
berhubungan

klien BB 62,5kg
2. Menganjurkan kepada klien

dengan mual dan

makan sedikit-sedikit tapi

muntah tidak ada

sering

napsu makan

3. Menganjurkan kepada klien

Jam 22.00
S:
Klien mengatakan sudah
mulai banyak makan,
O:
- Makanan yang disajikan
habis porsi

untuk makan makanan selagi - BB 62,5 kg


masih hangat.

A:

Jam 18.00

Masalah nutrisi mulai

4. Melayani makan malam bubur, teratasi


ikan sayur, ikan, makanan di

P:

habiskan porsi

Lanjutkan intervensi
keperawatan

Sabtu

Potensial

Jam 16.00

08/05/2015 terjadi perdarahan1. Mengobservasi tanda-tanda

Jam 22.00
S:

perdarahan, perdarahan spontan klien mengatakn bintik


tidak ada

merah sudah mulai

2. Menganjurkan pada klien untuk bekurang


minum air 6-8 gelas/ hari

A:

agar trombosit cepat naik

Bintik merah di tangan

Jam 19.00

dan kaki mulai berkurang

3. Mengambil darah untuk kontrol Trombosit 85.000/dl


Hb, Ht, Tombosit.
4. Mengatur tetesan cairan infus
28 tts/mnt
5

Hb : 13,3 gr%
Ht : 41 %
A:
Masalah potensial
terjadi perdarahan lanjut
mulai teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
keperawatan.

CATATAN PERKEMBANGAN
RS.X DI JAKARTA
Nama TN.Riky
Umur 35 Tahun
Hari/
Diagnosa
tanggal
Keperawatan
Minggu

Hipertermi

09/05/2015 berhubungan

Implementasi
Keperawatan

Evaluasi
Keperawatan

Jam 14.00

Jam 22.00

1. Mengontrol keadaan umum

S:

dengan proses

klien tampak sakit sedang

Klien mengatakan

infeksi virus

kesadaran composmentis

sudah tidak panas

2. Mengobservasi vital sign:

O:

Sh: 36,50c

Akral hangat

N: 88x/mnt

Sh : 360c

RR: 20x/mnt

A:

TD: 100/70 mmH

Masalah peningkatan

3. Memberi motivasi pada klien

suhu tubuh teratasi

untuk minum air putih dan jus P:


jambu sebanyak 6-8 gelas/hari Pertahankan tindakan
Jam 16.00

keperawatan

4. Mengingatkan pada klien untuk


selalu memakai baju tipis yang
mudah menyerap keringat
5. Menganjurkan pada klien untuk
banyak istirahat
6. Menggantikan pakaian klien
yang basah oleh keringat.
Jam 17.00
7. Megobservasi vital sign :
Sh : 360c
N : 90 x/mnt
RR : 22x/mnt
TD: 100/70 mmHg

Minggu

Gangguan nutrisi Jam 15.00

09/05/2015 kurang dari


kebutuhan tubuh
berhubungan

1. Menimbang berat badan


klien BB : 63 kg
2. Menganjurkan kepada klien

Jam 22.00
S:
Klien mengatakan sudah
mulai banyak makan,

dengan mual dan

makan sedikit-sedikit tapi

nafsu makan meningkat.

muntah tidak ada

sering.

O:

napsu makan

3. Menganjurkan kepada klien - Makanan yang disajikan


untuk makan makanan selagi
masih hangat.
Jam 18.00

habis 1 porsi
- BB 63 kg
A:

4. Melayani makan malam bubur, Masalah nutrisi teratasi


ikan sayur, ikan, makanan di

P:

habiskan 1 porsi

Pertahankan intervensi
keperawatan

Minggu

Potensial

Jam 16.00

09/05/2015 terjadi perdarahan1. Mengobservasi tanda-tanda

Jam 22.00
S:

perdarahan, perdarahan spontan Klien mengatakan bintik


tidak ada

merah hilang

2. Menganjurkan pada klien untuk O:


minum air dan jus jambu 6-8 Bintik merah di tangan
gelas/ hari agar trombosit cepat dan kaki sudah hilang
naik

Trombosit

Jam 19.00

120.000/dl

3. Mengambil darah untuk kontrol Hb : 14 gr%


Hb, Ht, Tombosit.
4. Mengatur tetesan cairan infus
20 tts/mnt
5.

Ht : 41 %
A:
Masalah potensial
perdarahan lanjut tidak
terjadi.
P:
Pertahankan intervensi
keperawatan.

KESIMPULAN
Dengue adalah penyakit virus didaerah tropis yang ditularkan oleh nyamuk dan ditandai dengandemam, nyeri kepala, nyeri pada
tungkai, dan ruam (Brooker, 2001).Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus)yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Suriadi & Yuliani, 2001).Pesan Dan Saran
1.Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah denganmelaksanakan pemberantasan vektor pada saat sedikit
terdapatnya kasus DHF.
2.Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangatrendah untuk memberikan kesempatan
penderita viremia sembuh secara spontan.
3.Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah penyebaran yaitu di sekolah, rumahsakit termasuk pula daerah penyangga
sekitarnya.
4.Mengusahakan pemberantasan vektor di semua daerah berpotensi penularan
5.Prinsip 3 M Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1 x seminggu(perkembangan telur nyamuk
lamanya 7
10 hari)
Menutup tempat penampungan air rapat-rapat. Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol pecah dan benda lain yang
memungkinkan nyamuk bersarang. Diperlukan tindakan yang bersifat preventif melalui pemakaian kasa dan menghindari kebiasaan
mengantung pakaian yang biasanya dijadikan sebagai tempat peristirahatan nyamuk.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak jilid.2. Salemba Medika :Jakarta Nasrul,
Effendi. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC : Jakarta Noer, Sjaifoellah dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien. Monica Ester :
Jakarta.Suriadi & Yuliani, Rita. 2001. Buku Pegangan Praktek Klinik : Asuhan Keperawatan pada Anak.Sagung Seto : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai