Anda di halaman 1dari 24

PROTEKSI

SISTEM TENAGA LISTRIK

PERTEMUAN KE 2
FILOSOFI PENGAMAN

A. Pengertian Pengaman
sistem pengaman pada peralatan-peralatan yang
terpasang pada sistem tenaga listrik,

generator,

bus bar,
transformator,

saluran udara tegangan tinggi, (transmisi


dan distribusi)

saluran kabel bawah tanah,

Konsumen (industri, pertokoan, perkantoran,


dll
terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga
listrik tersebut (J. Soekarto, 1985).

B. FUNGSI PENGAMAN

mencegah kerusakan
mengurangi kerusakan
mempersempit daerah yang terganggu
keandalan dan mutu tinggi kepada
konsumen;
mengamankan manusia

C. KOMPONEN SISTEM TENAGA LISTRIK


Secara umum, komponen-komponen
berikut.
o Stasiun pembangkit
o Stasiun trafo penaik tegangan
o Jaringan transmisi primer
o Gardu induk transmisi
o Jaringan transmisi sekunder
o Stasiun trafo step down
o Jaringan distribusi primer
o Stasiun trafo distribusi
o Jaringan distribusi sekunder

Sistem Tenaga Listrik


A

EA
Trafo.1

B
JTT

Trafo.2

AC

LA
EA = tegangan pembangkitan
Trafo. 1 = step-up
Trafo. 2 = step-down
Trafo. 3 = step-down

C
JTM

Trafo.3

JTR

C. GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA


LISTRIK
1. Faktor-faktor Penyebab Gangguan
Faktor Manusia (kesalahan atau kelalaian)
Faktor Internal (gangguan-gangguan dari
sistem itu sendiri)
Faktor Eksternal (dari lingkungan di sekitar
sistem. Misalnya :
-

cuaca,
gempa bumi,
banjir, dan
sambaran petir,
binatang

2. Jenis Gangguan
a. Tegangan Lebih (Over Voltage) karena kondisi eksternal
dan internal
1. Kondisi Internal terjadi karena :
- operasi hubung pada saluran tanpa beban,
- perubahan beban yang mendadak,
- operasi pelepasan pemutus tenaga yang
mendadak
akibat hubungan singkat pada jaringan,
- kegagalan isolasi, dan sebagainya.
2. Kondisi Eksternal
sambaran petir,

b. Hubung singkat :
satu fase dengan tanah
fase dengan fase
2 fase dengan tanah
Fase dengan fase dan pada waktu bersamaan
dari fase ke 3 dengan tanah
3 fase dengan tanah
Hubung singkat 3 fase

c. Beban Lebih (Over Load)


d. Daya Balik (Reserve Power) (fungsi
generator menjadi motor)

D. PENCEGAHAN GANGGUAN
1. Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan
semua isolasi peralatan baik
koordinasi isolasi yang baik (ketahanan isolasi
peralatan dan
penangkal petir (arrester)
tahanan tanah pada kaki menara sekecil
mungkin,
mengurangi atau menghindarkan gangguan
binatang,
polusi,
kontaminasi, dan lain-lainnya;
pemasangan komponen yang standar
menghindari kesalahan operasi,
memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu
induk untuk

2. Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan


Megurangi akibat gangguan, cara membatasi arus hubung singkat, dengan
menghindari :
- konsentrasi pembangkitan atau dengan memakai impedansi pembatas arus,
- pemasangan tahanan, atau reaktansi untuk sistem pentanahannya
Secepatnya memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan memakai : - pengaman lebur atau dengan
- relai pengaman dan
- pemutus beban dengan kapasitas pemutusan yang memadai;
Merencanakan penggantian sistem tak terganggu
saluran ganda atau saluran yang membentuk ring;
memakai penutup balik otomatis;
memakai generator cadangan atau pembangkitan siap pakai.
Mempertahankan stabilitas sistem selama terjadi gangguan, (memakai
pengatur tegangan otomatis yang cepat dan karakteristik kestabilan generator
yang memadai.
Membuat data/pengamatan gangguan yang sistematis dan efektif,.

E. DAERAH PENGAMAN
system tenaga listrik dibagi menjadi daerah-daerah
(zona) pengamanan.
Setiap daerah pengaman pada umumnya terdiri
atas satu atau lebih elemen sistem tenaga listrik.
Ada elemen sistem yang diamankan oleh dua
daerah pengamanan.
Setiap daerah pengaman dijaga oleh relai yang
sesuai dengan karakteristik peralatan yang
diamankan.
Agar daerah pengamanan tumpang-tindih, maka
trafo arus A untuk mengamankan daerah B,
sedangkan trafo arus B untuk mengamankan
daerah A. Jika terjadi gangguan pada daerah yang
tumpang-tindih (overlap). maka banyak pemutus
beban yang bekerja.

F. PENGAMAN UTAMA DAN


CADANGAN
Tujuan mengatasi kegagalan kerja pengaman
utama
1. Pengaman Utama

Kegagalan kerja dikelompokkan sebagai berikut:


Kegagalan pada relainya sendiri.
Kegagalan catu arus dan atau catu tegangan ke relai.
Kegagalan sistem catu arus searah untuk triping pemutus
beban
Kegagalan pada pemutus tenaga. (disebabkan kumparan
trip tidak menerima catu, terjadi kerusakan mekanis, atau
kegagalan pemutusan arus karena besarnya arus hubung
singkat melampaui kemampuan dari pemutus bebannya.
relai pengaman daerah A tidak mendeteksinya, sehingga
masih terdapat daerah mati.

2. Pengaman Cadangan setempat

fungsi :
Jika pengaman utama gagal, maka pengaman cadangan bekerja.
Jenis pengaman cadangan ada dua, yaitu pengaman cadangan
setempat (local back up) dan pengaman cadangan jauh (remote back up).
a. Pengaman Cadangan Setempat

Bekerjanya :
bekerja jika pengaman utamanya gagal bekerja.
jika masih gagal , maka relai memberikan perintah untuk membuka semua
pemutus beban yang ada kaitannya dengan pemutus beban tersebut.
digunakan pada sistem tenaga listrik dengan tegangan ekstra tinggi,
mempunyai kecepatan sama dengan pengaman utamanya,
b. Pengaman Cadangan Jauh
digunakan untuk mengantisipasi adanya kegagalan kerja pengaman di daerah
tertentu.
banyak dipakai adalah pengaman dengan relai arus lebih dan pengaman dengan
relai jarak.

KRETERIA PENGAMAN

Tugas :
Berikan penjelasan dan solusi terkait
dengan masalah :
1. Jaringan tiba-tiba mati di siang hari
2. Trafo di gardu induk terbakar
3. Pada saat hujan listrik sering mati
4. Diskripsikan sistem proteksi pada STL
yang baik seperti apa ?
5. Setiap komponen pada sistem harus
dilengkapi dengan proteksi,
mengapa ?

Anda mungkin juga menyukai