Bulan November lalu, seorang teman dari perusahaan plastic menghubungi saya. Satu Screw
Compressor unit daya 50 HP bermasalah yaitu Over Heating ! hampir 2 minggu, Engineering
perusahaan teman saya ini coba cari solusinya dan sialnya gagal. Setelah saya pelajari masalahnya
dan sempatkan mampir untuk melihat kondisi compressor. Dari penampakan visual saya yakin
problem kompresor sudah merambat ke arah blok screw. Saya sugest
kompresor harus diopname oleh Technical Service dari Suplier karena perbaikannya masuk kategori
major (berat). Dua minggu kemudian, kompresor kembali running.
Sebenarnya pengaruh shut off terhadap operasi perusahaan hanya 17% karena mereka sudah
memiliki cadangan 1 unit compressor piston 15 HP, akan tetapi teman saya mengeluhkan opportunity
cost yang timbul , selama 2 minggu teknisi senior terfokus pada case ini, padahal mereka sudah
memiliki schedule kerja yang harus diselesaikan.
Belajar dari kejadian ini, gangguan pada unit-unit utility bisa memberikan dampak sangat besar,
dalam artikel ini saya akan sharing mengenai masalah, yang sebenarnya bisa kita cegah. Saya akan
berbagi dengan anda untuk pencegahan maupun perbaikannya. Kali ini saya akan menulis topik yang
sangat teknis. Mengatasi Overheating pada Screw air Compressor. Beberapa teknisi menyebut
problem ini dengan istilah Over Temperature.
Compressor terbagi kedalam beberapa Type, anda bisa lihat gambar dibawah.
Type Compressor
Jenis Screw termasuk dalam golongan Rotary Compressor. Beberapa Manufacture menyediakan
Compressor dengan tekanan angin 8, 10, 13 bar dengan daya motor 3 500 HP.
A) Kompresor udara jenis ini menggunakan 2 Screw yang berputar dalam ruang screw yang
disebutAir End (3) . Putaran 2 komponen screw ini akan menyebabkan hisapan pada Intake Valve (2)
dan menghasilkan udara bertekanan pada lubang keluaran (discharge).
Ruang Screw
B) Udara bertekanan memasuki Separator Tank, yang berfungsi memisahkan oli dan udara, sehingga
udara bertekanan yang dihasilkan tidak mengandung oli. Jika anda melihat dalam Gambar diatas,
prinsip kerja separator sederhana. Dibagian tengah tabung terdapat separator foam, sejenis busa
yang akan melewatkan partikel udara, dan menangkap partikel oil dan menjatuhkannya ke dasar
Tabung (Blue Color). Udara bebas oil tadi memiliki temperature cukup tinggi ( 80 90 0C), sehingga
harus dilewatkan pada pendingin / air coller (9), sebelum dikeluarkan melalui Air Discharge line (10)
untuk memasuki system eksternal.
separator tank
C) Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung separator bergeraka menuju
air filter housing unit. Unit ini terdiri dari Oil Filter (19) yang berfungsi memisahkan kotoran dan unit
manifold, yang berfungsi mengatur distribusi oil menuju dan dari Air Coller (9). Ada beberapa type
coller, yaitu Liquid coller dan air coller. Gambar Flow proses diatas menggunakan model Air Coller,
yaitu udara dibagian bawah radiator dihembus paksa dengan menggunakan Fan (13), melalui sirip-
sirip coller unit, dan membawa panas oil ke udara bebas melalui prinsip heat transfer. Mekanisme ini
mirip dengan prinsip kerja Condesor Udara pada system pendingin dan Radiator mobil.
Oli yang sudah melewati Coller dan suhunya telah turun, masuk kembali ke Oil Filter Housing Unit,
untuk didistribusikan kembali ke Air End atau Ruang Screw.
D) System yang tidak kalah vital yaitu pelumasan pada bearing screw. Kebetulan dalam flow diagram
tidak terlihat, Air Filter Housing Unit juga mensuplay oil untuk melumasi bearing screw. System ini
memiliki pengaruh sangat besar terhadap kasus Over Heating atau Over Themperature pada Screw
Air Compressor.
E) Temperature System Compressor dideteksi dari Temperature Oil. Dalam Separator Tank, dipasang
sensor temperature / Thermostat (20) yang akan membaca aktual temperature oil, dan langsung
mengirim data ini ke Electronic Processing Unit. Temperature kerja normal berada di kisaran 85
95 0C. Jika lebih dari 100 0C, system tetap berjalan dengan disertai peringatan. Biasanya system
disetting automatic off di temperature 110 0C.
Panel Indicator
4. Gesekan material komponen dalam ruang screw menghasilkan serbuk besi yang akan terbawa
oleh oil. Ini akan menyumbat Filter Oil, jika tidak terdeteksi, volume oil yang kembali masuk kedalam
ruang screw dan system pelumasan bearing akan berkurang. Bisa anda bayangkan jika komponenkomponen ini berputar dengan level oil dibawah standard. Kerusakan akan terjadi pada semua
komponen dalam unit ruang screw (Air End).
Kondisi ini bisa jauh lebih parah, jika Thermo Control Unit tidak berfungsi dengan benar. System tidak
bisa mendeteksi temperature aktual dengan akurat, harusnya mesin automatis stop tapi tetap
running. Meskipun anda melakukan penggantian oil secara rutin dan mengikuti atuan Jam kerja
mesin, kondisi ini tetap sangat berbahaya. Untuk mencegah ini, saya akan berbagi teknik pengecekan
dengan anda :
1. Jangan hanya percaya dengan temperature display. Anda wajib memiliki Thermo Couple sendiri.
Ada beberapa jenis, tapi saya lebih suka menggunakan type Laser Gun Thermo Couple.
2. Jika anda tidak memiliki alat yang saya maksud dalam poin 1. Perhatikan tanda-tanda di area
bearing di Screw Unit. Jika cat terlihat mengelupas akibat panas, ini tanda-tanda bahwa compresor
bekerja pada suhu yang melebihi standard. Asal diketahui pemilihan coating atau cat pada
compressor atau motor sudah disesuaikan pada suhu normal atau ambang atas system. Jika
melebihi, panas akan merusak cat.
Pada jenis air coller, hambatan transfer panas ini biasanya disebabkan kotoran atau debu yang
melekat pada sirip radiator. Cleaning rutin disarankan dilakukan pada 10.000 15.000 hours.
Pada jenis Liquid coller, hambatan pendinginan biasanya disebabkan oleh adanya lapisan kerak.
Sistem ini biasa digunakan dalam Generator Set ( Genset ). Liquid yang digunakan merupakan cairan
khusus yaitu radiator coolant, jika tidak ada disarankan menggunakan air mineral yang bebas dari
kandungan kapur/calsium. Cleaning rutin disarankan dilakukan pada 10.000 hours.
5. Filter oil tersumbat kotoran. Idealnya, setiap penggantian oil juga diikuti oleh penggantian Filter.
Cleaning Filter oil tidak disarankan, karena spare parts ini tidak didesain untuk di cleaning atau di rekondisi.
Filter Oil
Penutup
Jika akar masalah Overheating sudah diketahui, segera lakukan perbaikan. Harap berhati-hati saat
melakukan perbaikan di mesin. Problem overheating pada umumnya menyebabkan efek berantai
terhadap komponen lainnya. Misal Bearing Screw dan Screw. Teknisi perusahaan biasanya
melakukan penggantian ringan ( minor ) seperti Ganti oil, Ganti Separator Foam, Ganti Oil Filter, dan
Cleaning Cooler Unit.Namun untuk penggantian besar ( mayor ), yaitu pengecekan di ruang Screw
Unit (Air End), saya sarankan untuk menghubungi Technical Service dari Suplier Kompressor.