TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR MEDIK
1. Pengertian
Dengue Haemoragic fever (DHF) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B, yaitu
arthropoda borne virus atau virus yang disebarkan oleh
arthropoda yang masuk ke dalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti. (Firdaus, 2012).
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah suatu Infeksi
arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies Aedes. Penyakit ini sering menyerang anak,
remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam akut
berlangsung 2 7 hari, terjadi perdarahan dibawah kulit dengan
trombosit menurun, sakit kepala, mual dan muntah, nyeri otot
dan sendi. (Desmawati, 2013).
Berdasarkan beberapa defenisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang masuk ke
dalam tubuh penderita melalui gigitan Nyamuk Aedes Aegypti.
Penyakit ini sering menyerang anak, remaja dan dewasa yang
ditandai dengan demam akut berlangsung 2 7 hari, terjadi
perdarahan dibawah kulit
Hb + O2 dan
perantaraan
kaki
palsu
(pseudopodia),
bibit
dan
(system retikuloendotel),
10
b) Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya
yang terdiri darah.
(1) Limposit
Macam-macam
limposit
yang
dihasilkan
dari
34%.
Dibawah
mikrosop
terlihat
sebagai
(menghentikan
pembekuan
perdarahan).
darah
Bila
hemostasis
pembuluh
darah
merah.
Pengukuran
ini
dilakukan
bila
ada
11
yang membentuk sel darah merah, sel darah putih dan sel
pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan
organic dan anorganik dari suatu organ atau jaringan.
2. Etiologi
Di Indonesia yang paling banyak sebagai vektor virus
dengue adalah Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
a. Aedes Aegypti
Merupakan
species
nyamuk
suka
beristirahat
mandi
dan
lain-lain,
nyamuk
ini
mempunyai
nyamuk
kebun
yang
memperoleh
12
pedesaan,
pinggiran
kota
dan
taman-taman
Telur
aedes
albopictus
resisten
terhadap
antibody,
sehingga
menimbulkan
konsentrasi
13
trasport
asam
basa
menurun. Terjadinya
terjadinya
peningkatan
asam
lambung
yang
14
ekhimosis, hematoma.
Mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare, konstipasi.
Nyeri otot , sendi, abdomen, ulu hati.
Sakit kepala.
Pembengkakan sekitar mata.
Pembesaran hati, limfa dan kelenjar getah bening.
15
Panas
2-7
hari,
uji
tourniquet
positif,
16
17
18
perawat dan
intravaskuler
yang
mengakibatkan
plasma
19
konstipasi.
Distensi abdomen, hiperperistaltik usus, perubahan
keringat dingin.
e. Pola Tidur dan Istirahat
DS: Keletihan, malaise, insomnia, gelisah.
DO: Sesak, palpebra tampak gelap, konjungtiva anemik.
20
21
pasien,
penyebab
keluarga
demam
untuk
dapat
mengatasi
vasodilatasi
obat
antipieretik
R/ Obat antipiretik bekerja sebagai pengatur kembali
pusat pengatur panas terutama bagian hipotalamus
posterior sebagai penyimpan panas.
b. Resiko kekurangan volume cairan
Hasil yang diharapkan :
Mempertahankan
volume
cairan
adekuat
dengan
22
untuk
memenuhi
kebutuhan
cairan
atau
menunjukkan
yang
merangsang
muntah
dapat
23
24
pada
pasien
mengantisipasi
dan
dapat
terjadinya
membantu
perdarahan
karena
trombositopenia.
5) Berikan penjelasan pada pasien/keluarga untuk segera melaporkan
adanya tanda-tanda perdarahan lebih lanjut seperti epitaksis,
melena dan lain-lain.
R/ Keterlibatan
pasien/keluarga
sangat
membantu
pasien
yang
tidak
terkontrol
dapat
obat
antikoagulasi
pembekuan
darah
membantu
dan
transfusi
dalam
untuk
oleh
sebab
itu
perawat
perlu
memberikan
25
air
tempayan
minimal
dan
x
tempat
seminggu
sebaiknya