Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja
Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja
191
Siti Rahmawati
Staf Pengajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor
ABSTRACT
Now a day we can see an organization like Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis is
give more attention to human resources. The purpose of this riset are (1) To identify
the application of job discipline in Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, (2) To
identify job achievement of employee in Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis and (3) To
analyze the influence of job discipline toward job achievement. The research has
realized in Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis on December 2007 till Februari 2008.
The research use analysis of double regression and the result is preventive discipline
influent job achievement. F-test showed that all discipline variables have simultant
influent to job achievement. T-test has showed preventive discipline and corrective
discipline have influent to job achievement. Job discipline has individual influential to
job achievement if have signification t-test < alpha. So its very important to Dinas
Pendidikan Kabupaten Ciamis to give more attention for the application of job
discipline because it influents job achievement and can increase job achievement.
Keywords: Job Discipline, Preventive Discipline, Corrective Discipline, Job Achievement,
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
I.
Pendahuluan
Fenomena administratif pada organisasi ditandai dengan semakin besarnya
perhatian terhadap pentingnya manajemen sumber daya manusia (MSDM), yaitu
membantu mengelola orang dalam suatu organisasi yang menekankan pada
pembentukan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem yang menyediakan kerangka
kerja bagi pegawai. Hal yang sama terjadi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
Langkah awal untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan harus dimulai dari
disiplin. Seorang pegawai dikatakan disiplin, jika memenuhi tiga faktor, yaitu menaati
waktu kerja, melakukan pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan dan
norma sosial. Disiplin kerja pegawai yang baik tercermin, dari besarnya rasa tanggung
jawab pegawai dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, tingkat keterlambatan
pegawai yang rendah karena adanya semangat dan gairah kerja, serta meningkatnya
efisiensi dan produktivitas pegawai yang ditunjukan dengan tingkat ketidakhadiran
Jurnal Manajemen dan Organisasi
Vol I, No. 3, Desember 2010
192
pegawai yang rendah (Saydam 1996). Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis telah
menerapkan disiplin kerja secara ketat pada pegawainya sejak tahun 2004. Hal ini
menjadi sebuah kekuatan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis menjadi acuan bagi dinas-dinas yang lain.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan permasalahannya
adalah: (1) Bagaimana penerapan disiplin kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Ciamis? (2) Bagaimana prestasi kerja para pegawai Dinas Pendidikan Kebupaten
Ciamis? dan (3) Bagaimana pengaruh penerapan disiplin kerja terhadap prestasi kerja
pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis?
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi penerapan disiplin kerja pegawai pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis.
2. Mengidentifikasi prestasi kerja yang dimiliki oleh para pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis.
3.
Menganalisis pengaruh dari disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Ciamis.
II.
Metode Penelitian
Penelitian ini mempelajari mengenai pengaruh penerapan disiplin kerja melalui
disiplin preventif dan disiplin korektif terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Ciamis. Apabila suatu instansi dapat menerapkan kedisiplinan
kepada pegawainya dengan baik, maka hal tersebut akan meningkatkan prestasi kerja
pegawai dan membantu untuk mewujudkan tujuan atau visi dan misi perusahaan
secara efektif dan efisien (Saydam, 1996). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disajikan kerangka pemikiran pada Gambar 1.
Visi dan Misi
Kedisiplinan
1.
Disiplin preventif
2.
Disiplin korektif
Prestasi Kerja
Tujuan Dinas
193
=
=
=
=
Uji asumsi dilakukan untuk melihat baik atau tidaknya model regresi uji asumsi itu,
yang terdiri dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Selain itu, dilakukan uji
194
Fisher (F-test) untuk menguji secara serentak, apakah penerapan disiplin kerja yang
terdiri dari penerapan disiplin preventif dan korektif berpengaruh terhadap prestasi
kerja. Rumus yang digunakan:
F =
R2 / k
(1-R2) / (n-k-1)
...................(2)
Di mana:
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah peubah bebas
n = jumlah anggota contoh
Taraf nyata (): 5%
Uji t dapat mengetahui peubah bebas secara individu yang memunyai pengaruh
yang berarti terhadap peubah respons. Mencari thitung digunakan rumus:
thitung = bi
.........................(3)
Sbi
Di mana:
dbi = koefisien regresi masing-masing peubah
Sbi = simpangan baku dari bi (5%).
III. Hasil Penelitian
III.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
Pada tahun 2000 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan terkena dampak otonomi daerah hingga keduanya disatukan menjadi
Dinas Pendidikan. Hal ini sejalan dengan telah dikeluarkannya Undang-undang No. 22
Tahun 1999 tentang pelaksanaan otonomi daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun
1999 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah, berdampak
kepada perubahan strategi organisasi baik di tingkat pusat, tingkat provinsi, dan
Kabupaten atau Kota. Diperkuat juga dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No.
21 Tahun 2004 tentang perangkat daerah. Pengelolaan dan penyusunan program kerja
diserahkan kepada setiap wilayah atau daerah, seperti program kerja Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis dalam perluasan kesempatan belajar, peningkatan mutu pendidikan,
dan pemberdayaan masyarakat.
Pengelolaan pendidikan mengalami perubahan paradigma supaya lebih efektif,
yaitu pergeseran dari sentralisasi ke desentralisasi, govermental role ke community
role, dan schooling ke learning. Perubahan paradigma tersebut telah menggeser peran
dan pengelolaan pendidikan baik di pusat maupun daerah.
Rencana strategi pembangunan pendidikan di Kabupaten Ciamis ditujukan untuk
meningkatkan SDM bermutu, cakap, terampil dan profesional dengan meningkatkan
mutu pendidikan yang prioritasnya pada wajib belajar Dikdas (Pendidikan Dasar) 9
tahun sebagai landasan pokok dalam melaksanakan pembangunan SDM yang
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menerapkan disiplin kerja kepada pegawainya
melalui tata-tertib dan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Peraturan
tersebut dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melaksanakan tugas, sehingga tugas
dapat terlaksana dengan tertib dan teratur, serta tercapai efisiensi dan efektivitas.
Jurnal Manajemen dan Organisasi
Vol I, No. 3, Desember 2010
195
196
13%, Dikmen (Pendidikan Menengah) 13%, PLSPO 13%, Binprog (Bina Program) 13%,
Umum 18%, Keuangan, 15% dan Kepegawaian 15%.
Pegawai yang bekerja 1-10 tahun berjumlah 27 orang (50%), 11-20 tahun berjumlah
26 orang (48%), dan 21-30 tahun 1 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar pegawai yang bekerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis merupakan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun. Pegawai yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59%, sedangkan pegawai perempuan sebanyak
41%.
Pegawai berumur 20-30 tahun berjumlah 10 orang (19%), 31-40 tahun 25 orang
(46%), 41-50 tahun berjumlah 18 orang (33%), dan 51-60 tahun berjumlah 1 orang
(2%). Maka dapat disimpulkan sebagian besar usia pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis antara 31-40 tahun.
Pegawai yang berpendidikan SMP berjumlah 1 orang (2%), SMA berjumlah 16 orang
(25%), akademi/diploma 17 orang (26%), dan S1 berjumlah 31 orang (47%). Maka
dapat disimpulkan bahwa sebagin besar pendidikan pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis adalah S1. Karakteristik pegawai dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik
Unit Kerja
Jenis Kelamin
Usia (tahun)
Pendidikan Terakhir
Dikdas
Dikmen
PLSPO
Binprog
Umum
Keuangan
Kepegawaian
1-10
11-20 tahun
21-30 tahun
Laki-laki
Perempuan
20-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
51-60 tahun
SMP
SMA
Akademi/ Diploma
S1
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
7
7
7
7
10
8
8
27
26
1
32
22
10
25
18
1
1
16
17
31
13
13
13
13
18
15
15
50
48
2
59
41
19
46
33
2
2
25
26
47
197
198
Waktu kerja
Kesadaran
melakukan
pekerjaan dengan baik
Keterangan berhalangan
hadir
Tidak membuang waktu
kerja
Menyelesaikan
tugas
tepat waktu
Melakukan
pekerjaan
sesuai dengan prosedur
Hasil kerja sesuai dengan
tuntutan
Serius
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Mengetahui
dan
mematuhi
peraturan
yang berlaku
Pimpinan memberi tahu
mengenai prosedur kerja
dan peraturan yang berlaku
Pimpinan meberikan contoh
yang baik
Pimpinan
dalam
menjalankan
tugas
bertindak tegas dan adil.
Jumlah
Skor Nilai
1
N
%
0
0
0
0
2
N
1
0
Keterangan
%
1,85
0
3
N
0
6
%
0
11,1
4
N
1
8
%
1,85
14,8
5
N
52
40
7,41
9,25
7,41
41
5,5
6
0
1,85
11
18
16,6
7
51,9
30
20,3
7
33,3
13
14
14
5,56
24,0
7
25,9
3
12,9
6
1,85
3,7
12
1,85
5,5
6
1
2
%
96,3
74,1
Selalu
Selalu
Selalu
75,9
3
55,5
5
14,8
25,9
3
55,5
5
33,3
3
27
50
Selalu
10
18,5
2
48,1
5
Sering
10
18,5
2
43
79,6
3
Selalu
22,2
2
12
22,2
2
28
51,8
6
Selalu
5,56
20
30
10
18,5
2
15
29
55,5
5
53,7
Selalu
37,0
4
27,7
8
99
15,2
7
169
26,1
1
36
4
56,1
7
Selalu
28
30
18
26
Selalu
Sering
Selalu
Selalu
Jumlah pegawai yang pernah tidak masuk kerja selama lebih dari tiga hari dalam
jangka waktu satu bulan sebanyak 25 orang (46,3%), pegawai yang mengatakan bahwa
kadang-kadang diberikan toleransi keterlambatan masuk kerja oleh pimpinan
sebanyak 20 orang (37,04%), pegawai yang selalu berada di lingkungan kerja pada
waktu jam kerja sebanyak 40 orang (74,1%), pegawai yang selalu menggunakan waktu
istirahat dengan tepat sebanyak 32 orang (59,26%), pegawai yang selalu bertanggung
jawab terhadap pekerjaan sebanyak 29 orang (53,7%), pegawai yang pernah terlambat
menyelesaikan dan melakukan kesalahan pada waktu penyelesaian tugas sebanyak 28
orang (51,85%), pegawai yang terlambat menyelesaikan dan melakukan kesalahan
dalam tugas kadang-kadang diberikan sanksi sebanyak 17 orang (31,48%), pegawai
yang selalu berusaha memperbaiki kesalahan pada tugas yang telah dibebankan
sebanyak 22 orang (40,7%), pegawai yang selalu siap menerima sanksi jika melanggar
peraturan yang telah ditetapkan sebanyak 30 orang (55,55%), pegawai yang
menyatakan bahwa jika ada yang melanggar peraturan maka akan diberikan sanksi
sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan sebanyak 30 orang (55,55%), pegawai
yang pernah datang terlambat dan pernah mendapatkan teguran dari atasan sebanyak
22 orang (40,7%) dan pegawai yang selalu memiliki tekad untuk tidak melanggar
peraturan kembali sebanyak 34 orang (62,96%).
199
Skor Nilai
1
N
%
0
0
2
N
1
%
1,85
1,85
12,9
8
0
3,7
Terlambat
menyelesaikan
dan melakukan kesalahan
penyelesaian tugas
Keterlambatan
dan
kesalahan
penyelesaian
tugas dikenakan sanksi
Memperbaiki kesalahan
1
1
Keterangan
3
N
6
%
11,11
2
0
2
37,04
29,63
1,85
1
6
3
1,85
20,3
7
3,7
Menerima
sanksi
jika
melanggar peraturan
Sanksi sesuia dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan
Datang
terlambat
mendapat teguran
3,7
4
N
2
5
8
%
46,3
14,8
5
N
2
2
1
8
4
0
3
2
2
9
%
40,74
Tidak pernah
33,33
Kadang-kadang
74,1
Selalu
59,26
Selalu
53,7
Selalu
1
0
6
18,52
5,56
2
2
40,7
12,98
2
8
51,85
1
8
33,33
Pernah
7,41
1
7
31,48
16,67
1
3
24,07
Selalu
9,26
22,22
Selalu
5,56
55,55
Selalu
5,56
5,56
1
0
18,52
2
2
3
0
3
0
40,7
1
3
1
4
8
24,07
1,85
1
2
6
55,55
Selalu
dan
1,85
7,41
12,98
2
2
40,7
2
0
37,04
Pernah
1,85
9,26
1
5
27,78
3
4
62,96
Selalu
Jumlah
2
5
3,86
2
6
4,01
1
1
1
17,13
1
8
0
27,77
3
0
8
47,53
Selalu
11,11
11,11
25,93
14,8
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap prestasi kerja (Tabel 4), ternyata pegawai
yang selalu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab
yang dibebankan sebanyak 28 orang (51,86%), pegawai yang selalu merasa nyaman
dan termotivasi dalam melakukan tugas yang dibebankan sebanyak 32 orang (59,26%),
pegawai yang menyatakan bahwa pekerjaan yang dibebankan selalu sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki sebanyak 31orang (57,4%), pegawai yang selalu
memiliki kesetiaan terhadap pekerjaan sebanyak 40 orang (74,1%), pegawai yang
kadang-kadang bertanggung jawab terhadap pekerjaan sebanyak 15 orang (27,78%),
pegawai yang selalu taat prosedur dalam melaksanakan tugas sebanyak 38 orang
(35,2%), pegawai yang selalu jujur dalam bekerja sebanyak 31 orang (57,4%), pegawai
yang selalu bekerjasama dengan pegawai lain dalam pelaksanaan tugas sebanyak 31
orang (57,4%), pegawai yang selalu memiliki inisiatif terhadap tugas yang diberikan
sebanyak 33 orang (61,11%), dan pegawai yang selalu memiliki semangat dan jiwa
kepemimpinan tinggi sebanyak 32 orang (59,26%).
III.3. Hasil Analisis Linier Berganda
200
Peubah independen pada penelitian ini adalah disiplin preventif dan disiplin
korektif. Sedangkan peubah dependen dalam penelitian ini adalah prestasi keja
pegawai. Hasil analisis data dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 4. Sebaran jawaban responden terhadap prestasi kerja
Pertanyaan
Skor Nilai
Melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab
Nyaman dan termotivasi
dalam melakukan tugas
Pekerjaan sesuai dengan
tingkat kemampuan
Melakukan
pekerjaan
sesuai dengan standar
kerja
Bekerja dengan cekatan
dan cepat
Memahami
prosedur
dalam melaksanakan tugas
Meneliti kembali hasil
pekerjaan
1
N
0
Keterangan
%
0
2
N
1
%
1,85
3
N
9
%
16,67
4
N
16
%
29,63
5
N
28
%
51,86
selalu
1
6
1
5
8
29,63
11,11
32
59,26
Selalu
27,78
14,8
31
57,4
Selalu
14,8
11,11
40
74,1
selalu
1
5
27,78
27
50
12
22,22
sering
1,85
3,7
13
24,07
38
35,2
selalu
1,85
16,67
13
24,07
31
57,4
selalu
Sig.
0,0
0,0
0,0
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang terdapat pada tabel di atas maka
model regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = -12,689 + 0,603X1 + 0,508X2 ................................. (4)
Besaran koefisien regresi yang dimiliki oleh peubah independen dapat digunakan
perbandingan signifikasi t terhadap alpha yang ditetapkan. Peubah X 1 dan X2
dinyatakan memiliki pengaruh terhadap Y apabila signifikasi t hitung < 0,05. Dari hasil
olah data diperoleh model regresi yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Tanda positif (+) dan negatif (-) pada model regresi menujukkan arah peningkatan
atau penurunan peubah Y (prestasi kerja) yang dipengaruhi oleh peubah X 1
(disiplin preventif) dan X2 (disiplin korektif).
2. Nilai Y= -12,689 pada saat X1 dan X2 bernilai 0. Hal ini berarti bahwa nilai prestasi
(Y) akan menurun sebesar 12,689 saat penerapan disiplin preventif (X 1) dan
disiplin korektif (X2) tidak dilaksanakan (saat penerapan disiplin bernilai 0).
3. Peubah X1 yaitu disiplin preventif memiliki t hitung 7,707 dengan taraf nyata
0,000. Signifikasi t < 0,05, maka disiplin preventif memiliki pengaruh nyata
4.
201
V.
202
Daftar Pustaka
Saydam G. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci keberhasilan.
CV haji Masagung. Jakarta.
Santosa, S. 2004. Buku latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis Alfabeta. Bandung.
203