Landasan Teori
2.1 MESIN PENGGILING PLASTIK MENGGUNAKAN CRUSHER
perhatikan gambar diatas , itu adalah susunan dari pisau crusher yang berfungsi untuk
menggiling limbah plastik menjadi serpihan kecil-kecil , kami menyebutnya kuku macan ,
cara kerjanya adalah dengan cara menggunting , plastik akan terpotong jika berada diantara
kedua pisau yakni diantara pisau putar dan pisau diam , yang berderet seperti gigi itu adalah
pisau putar jumlahnya 4 biji tiap baris , dan dalam satu lingkaran as ada 3 row , jadi total
dalam 1 mesin berjumlah 4x3=12 biji , sedangkan pisau yang lainnya lagi adalah pisau diam,
dia menempel pada dinding chamber . Dan kalau dilepas satu per satu maka bentuk pisau
akan terlihat seperti gambar berikut ini :
shredder
Nah untuk yang satu ini kami menyebutnya mesin shredder , fungsinya adalah juga untuk
menggiling limbah plastik, cara kerjanya adalah dengan cara mencabik , kelemahan dari
mesin shredder ini ia akan bekerja lambat namun kelebihannya ia sangat kuat sebab
menggunakan gearbox atau worm reducer speed. Bentuk pisaunya tidak seperti pada
umumnya pipih dan panjang akan tetapi bulat , namun di sisi tertentu ada ganco yang
berfungsi untuk mencabik , dan kalau kita lepas satu persatu maka bentuk pisaunya akan
terlihat seperti gambar berikut ini .
Mesin giling plastik jenis shredder ini digunakan untuk mencacah plastik yang tebal dan keras
seperti misalnya plastik bekuan , tong plastik , tabung galon plastik , dll.
2.3. Gaya Untuk Memutar Engkol
Gaya untuk memutar engkol tergantung dari momen gaya yang terjadi pada roda gigi
penggerak (engkol) dan panjang lengan engkol
M = Fe . Le ............ (3)
Fe = M / Le ............ (4)
Dimana :
M = Moment putar pada roda gigi (N.mm)
Fe = Gaya untuk memutar engkol (N)
Le = Panjang lengan engkol (mm)
(Giancoli. 2001)
Dimana :
Fa = Gaya tekan roll 3 (N)
Fb = Gaya tekan roll 1 (N)
Fc = Gaya tekan roll 2 (N)
h = Jarak antar gaya (m)
2.5. Poros
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah poros :
Dimana :
n = putaran poros (rpm)
T = momen rencana (kg.mm)
Pd = daya rencana (kW)
τ = tegangan geser dengan beban puntir (kg/mm2)
ds = diameter poros (mm)
kt = faktor koreksi momen puntir
Cb = faktor beban lentur poros
2.6. Bantalan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah bantalan :
Dimana :
V = faktor rotasi bantalan
Pd = beban ekivalen bantalan (N)
R = beban radial (N)
Ld = Revolusi bantalan (jam)
C = beban dinamik (lb)
K = Konstanta
Dimana :
σb = tegangan lentur (kg/mm2)
b = tebal gigi (mm)
h = lebar gigi (mm)
l = tinggi gigi (mm)