Anda di halaman 1dari 5

ISK

A. Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi akibat terbentuknya koloni kuman di
saluran kemih.
Rani HAA, Soegondo S, Nasir AU et al. Panduan Pelayanan Medik - Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Edisi 2004. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD
FKUI;2006.
B. Klasifikasi
ISK diklasifikasikan berdasarkan :1,23,4
1. Anatomi
a. ISK bawah, presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender.
1) Perempuan
Sistitis, adalah presentasi klinis infeksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna
Sindroma uretra akut (SUA), adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril).
2) Laki-laki
Presentasi ISK bawah pada laki-laki dapat berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
b. ISK atas
1) Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.
2) Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih serta refluk
vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan
ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik.1,3
2. Klinis
a. ISK Sederhana/ tak berkomplikasi
ISK yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil dan tidak terdapat disfungsi truktural
ataupun ginjal.
b. ISK berkomplikasi
ISK yang berlokasi selain di vesika urinaria, ISK pada anak-anak, laki-laki, atau ibu hamil.2
Dapus :
1. Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK UI;2006.
2. Rani HAA, Soegondo S, Nasir AU et al. Panduan Pelayanan Medik - Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Edisi 2004. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD
FKUI;2006.
3. Liza. Buku Saku Ilmu Penyakit Dalam. Edisi I. Jakarta : FKUI;2006.
4. Tessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II. Edisi 3. Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2001
C. Epidemiologi

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia. Infeksi saluran
kemih (ISK) merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran nafas atas yang
terjadi pada populasi dengan rata-rata 9.3% pada wanita di atas 65 tahun dan 2.5-11%
pada pria di atas 65 tahun.1 Infeksi saluran kemih merupakan infeksi nosokomial
tersering yang mencapai kira-kira 40-60%.2
1.

Smyth EG, O'Connell N, Complicated urinary tract infection. Drugs & Therapy
Perspectives 1998; 11(1): 63-6.

2.

Naber KG, Carson C. Role of fluoroquinolones in the treatment of serious


bacterial urinary tract infections. Drugs 2004; 64 (12): 1359-73.

D. Penatalaksanaan
Prinsip umum penatalaksanaan ISK adalah :1
- Eradikasi bakteri penyebab dengan menggunakan antibiotik yang sesuai
- Mengkoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi
Tujuan penatalaksanaan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala, mencegah
dan mengobati bakteriemia dan bakteriuria, mencegah dan mengurangi risiko kerusakan
ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman
dengan efek samping yang minimal. Oleh karenan itu pola pengobatan ISK harus sesuai
dengan bentuk ISK, keadaan anatomi saluran kemih, serta faktor-faktor penyerta lainnya.
Bermacam cara pengobatan yang dilakukan untuk berbagai bentuk yang berbeda dari
ISK, antara lain :1
- Pengobatan dosis tunggal
- Pengobatan jangka pendek (10-14 hari)
- Pengobatan jangka panjang (4-6 minggu)
- Pengobatan profilaksis dosis rendah
- Pengobatan supresif.
1. Infeksi saluran kemih (ISK) bawah
Prinsip penatalaksanaan ISK bawah meliputi intake cairan yang banyak, antibiotik yang
adekuat, dan bila perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin :2
Hampir 80% pasien akan memberikan respon setelah 48 jam dengan antibiotika

tunggal, seperti ampisilin 3 gram, trimetroprim 200 mg.


Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria) diperlukan terapi

konvensional selama 5-10 hari.


Pemeriksaan mikroskopis urin dan biakan urin tidak diperlukan bila semua gejala

hilang dan tanpa leukosuria.


Bila pada pasien reinfeksi berulang (frequent re-infection) :2
Disertai faktor predisposisi, terapi antimikroba yang intensif diikuti dengan koreksi
faktor resiko.

Tanpa faktor predisposisi, terapi yang dapat dilakukan adalah asupan cairan yang
banyak, cuci setelah melakukan senggama diikuti terapi antimikroba dosis tunggal

(misal trimentoprim 200 mg)


Terapi antimikroba jangka lama sampai 6 bulan
Pasien sindroma uretra akut (SUA) dengan hitung kuman 103 -105 memerlukan

antibiotika yang adekuat. Infeksi klamidia memberikan hasil yang baik dengan tetrasiklin.
Infeksi yang disebabkan mikroorganisme anaerobik diperlukan antimikroba yang serasi
(misal golongan kuinolon).2
Tabel 4. Antimikroba pada ISK bawah takberkomplikasi.3
Antimikroba
Trimetoprim-Sulfametoksazol
Trimetroprim
Siprofloksasin
Levoflpksasin
Sefiksim
Sefpodoksim proksetil
Nitrofurantoin makrokristal
Nitrofurantoin monohidrat
Nitrofurantoin monohidrat makrokristal
Amoksisilin/ klavulanat

dosis
2 x 160/ 800 mg
2 x 100 mg
2 x 100 250 mg
2 x 250 mg
2 x 250 mg
1 x 400 mg
2 x 100 mg
4 x 50 mg
2 x 100 mg
2 x 500 mg

Lama terapi
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
7 hari
7 hari
7 hari

2. Infeksi saluran kemih (ISK) atas


Pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan rawat inap untuk
memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam.2
Tabel 5. Indika si rawat inap pasien pielonefritis akut.2
Kegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap antimikroba
oral.
Pasien sakit berat atau debilitasi
Terapi antibiotik oral selama rawat jalan mengalami kegagalan
Diperlukan investigasi lanjutan
Faktor predisposisi untuk ISK tipe berkomplikasi
Komorbiditas seperti kehamilan, diabetes melitus, dan usia lanjut
The Infection Disease Society of America menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi
antibiotika intravena sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui
mikroorganisme penyebabnya :2
Flurokuinolon
Aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin
Sefalosporin berspektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida
Tabel 6. Obat parental pada ISK atas akut berkomplikasi.3
Antimikroba

dosis

Lama terapi

Sefepim
Siprofloksasin
Levoflpksasin
Ofloksasin
Gentamisin (+ ampisilin)
Ampisilin (+ gentamisin)
Tikarsilin-klavulanat
Piperasilin-tazobaktam
Imipenem-silastatin

1 gram
400 mg
500 mg
400 mg
3-5 mg/ kgBB
1 mg/ kgBB
1-2 gram
3,2 gram
3,375 gram
250-500 mg

12 jam
12 jam
24 jam
12 jam
24 jam
8 jam
6 jam
8 jam
2-8 jam
6.8 jam

3. Infeksi saluran kemih berulang Untuk penanganan ISK berulang dapat dilihat pada
gambar berikut :3

Gambar . manajemen ISK berulang


Terapi jangka panjang yang dapat diberikan antara lain trimetroprimsulfametoksazol
dosis rendah (40-200 mg) tiga kali seminggu setiap malam, Flurokuinolon dosis rendah,
nitrofurantoin makrokristal 100 mg tiap malam. Lama pengobatan 6 bulan dan bila perlu
dapat diperpanjang 1-2 tahun lagi.3
Daftar pustaka

1. Tessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II. Edisi 3. Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia;2001

2. Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Dalam : Buku Ajar


Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK
UI;2006.

3. Rani HAA, Soegondo S, Nasir AU et al. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Edisi 2004.
Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FKUI;2006.

Anda mungkin juga menyukai