Struktur Dalam Bumi
Struktur Dalam Bumi
Geology adalah bidang ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, meliputi asal-mula bumi,
struktur, komposisi, sejarah dan dinamika atau proses-proses alami yang terjadi dibumi, serta hasil
dari proses-proses tersebut.
Struktur dalam bumi secara analogi dapat diserupakan dengan struktur telor unggas. Ada bagian
kuning telor (inti), putih telor (albumen), dan kulit (cangkang). Demikian juga bumi, struktur dalam
bumi terdiri dariinti, mantel, dan kerak. Pembagian struktur tersebut didasarkan pada komposisi
kimia utama atau dominan yang terkandung dalam bumi.
Ada pula pembagian berdasarkan sifat fisik yaitu pembagian struktur bumi berdasar pada variasi
densitas bagian-bagian bumi dari permukaan hingga ke pusat bumi. Berdasarkan variasi sifat fisik
maka
Struktur
dalam
Bumi
terbagi
menjadi
lima
zona
utama,
yaitu inti
dalam, inti
luar, mesosfer, astenosfer danlitosfer. Variasi densitas tersebut dilacak atau diukur dengan
Depth (km)
metoda seismic. Lebih jelas dan rinci bisa dilihat pada skema berikut.
Depth
(km)
Bagian pusat bumi berupa padatan disebut inti dalam (inner core). Jari-jari inner core
diperkirakan 1215 km.
Di sekeliling Inti Dalam terdapat Inti Luar yang cair. Inti Luar (outer core) diperkirakan setebal
2270 km.
Lebih luar lagi, di sekeliling inti dalam dan inti luar terdapat mesosphere (lower mantle,
mantel bagian bawah) yang berifat relatif padat. Mantel bagian bawah atau mesosfer
diperkirakan setebal 2535 km.
Di sekeliling mantel dalam terdapat mantel atas atau disebut dengan asthenosphere (upper
mantle, mantel bagian atas). Mantel bagian atas bersifat relatif lunak/cair dan plastis.
Di luar asthenosphere terdapat bagian terluar yang disebut Lithosphere. Bagian bawah
dari Lithospheresebagian
kecil
masih
merupakan
bagian
dari asthenosphere.
Maka Lithosphere terbagi menjadi 3 bagian yaitu kerak benua (continental crust), kerak
samudera (oceanic crust) dan sebagian kecil dari mantel atas (upper mantle). Ketebalan
lithosphere bervarias di seluruh permukaan bumi. Kerak samudera lebih tipis dari kerak benua,
maka pada bagian bumi yang berupa samudera ketebalanLithosphere-nya akan lebih tipis
dibandingkan bagian bumi yang berupa benua/ daratan. Variasi ketebalan Lithosphere di
permukaan bumi diperkirakan antara 5 150 km.
Dalam
struktur
bumi,
dikenal
dua
Discontinuity dan Gutenberg Discontinuity. Discontinuity artinya ketidakmenerusan, dalam hal ini
adalah ketidak menerusan sifat densitas bagian-bagian dalam struktur bumi. Ketidakmenerusan ini
terlihat dari pembelokkan gelombang seismic pada kedalaman tertentu yang kemudian disimpulkan
bahwa pada kedalam tersebut terdapat perubahan densitas. Mohorohovic discontinuity (dikenal juga
dengan Moho) adalah batas Litosphere yang padat dengan upper mantle yang relatif cair dan
plastis. Adapun Gutenberg Discontinuity adalah batas Lower mantle yang relatif padat (densitas
tinggi) dengan inti luar yang relatif cair (densitas rendah).