Npm
: 1313015018
Kelas
: H sore
Matkul
yang
semula,
yaitu
kondisi
daya
beli
sebelum
Hal ini terbukti ketika ada kegiatan kerja bakti desa, kelompok yang tidak menerima
raskin tidak datang kerja bakti karena merasa dianaktirikan dan merasa kerja bakti
adalah tanggung jawab penerima raskin saja.
Berdasarkan pengalaman tersebut aparat pemerintah desa beserta tokoh masyarakat
dan BPD memutuskan raskin dibagi rata untuk kelompok miskin dan nyaris miskin.
Aparat desa juga menyadari pembagian merata adalah menyalahi prosedur dari pusat,
tetapi kebijakan ini diambil untuk meredam kecemburuan dan tetap menjaga ikatan
sosial di antara masyarakat.
Bagi kelompok miskin yang sebetulnya paling berhak atas raskin, akhirnya menyadari
lebih baik berdamai dengan lingkungan sekitar walaupun menerima beras yang tidak
sesuai dengan ketentuan pemerintah. Mengajari masyarakat untuk sadar bahwa yang
berhak menerima raskin adalah kelompok miskin saja dan yang lain tidak berhak
menerima, mungkin sama susahnya mengajari aparatur pemerintah untuk tidak korupsi.
Kondisi di atas memang tidak bisa digeneralisasi untuk kasus Indonesia, tetapi kondisi
tersebut bisa memberikan gambaran kepada para pengambil kebijakan ada masalah
sosial yang mungkin akan timbul dari kebijakan subsidi langsung.
Kebijakan ini juga dapat menjadi disinsentif bagi kelompok miskin penerima subsidi
untuk tidak mencari pekerjaan atau berusaha untuk mandiri untuk melepaskan diri dari
jerat kemiskinan. Selain itu, kebijakan subsidi langsung juga akan memengaruhi pasar
tenaga kerja, yaitu akan mendorong kenaikan tingkat upah.
Hal ini disebabkan daya tawar kelompok miskin dan penganggur penerima subsidi akan
semakin kuat. Mereka akan memilih menganggur dan menikmati dana transfer jika
upah yang diterima tidak lebih besar dibandingkan dengan dana transfer. Kenaikan
upah merupakan sebuah dilema tersendiri, di satu sisi akan memperbaiki kehidupan
kelompok pekerja, tetapi di sisi lain akan memengaruhi iklim usaha di Indonesia.
***
modal manusia. Di sisi lain kebijakan yang bersifat produktif akan memberikan
pelajaran yang berharga bagi kelompok miskin, hanya kekuatan diri sendirilah yang
dapat mengubah nasib mereka.
Walaupun kebijakan cash transfer di berbagai negara barat cukup sukses, pemerintah
seharusnya berhati-hati dalam mengimplementasikan kebijakan ini, jangan asal
menjiplak tanpa melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat Indonesia.