Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN

PENUNJANG
UROLOGI
Azatu Zahirah S

1118011018

M. Fadlilah

1118011080

Nur Amalina

1118011088

Tanika SP Larega 1118011130

BNO TANPA KONTRAS

BNO atau KUB (Kidney Ureter Bladder) adalah foto skrining untuk
pemeriksaan kelainan urologi. Menurut Blandy, cara pembacaan foto yang
sistematis harus memperhatikan 4S.

Side: apakah penempatan sisi kiri dan kanan sudah benar. Sisi kiri
ditandai dengan adanya bayangan gas pada lambung sedangkan sisi kanan
oleh bayangan hepar.

Skeleton: perhatikan tulang-tulang vertebrae, sakrum, costae, serta sendi


sakroiliaka. Adakah kelainan bentuk (kifosis, skoliosis, atau fraktur) atau
perubahan densitas tulang (hiperdens atau hipodens) akibat dari suatu
proses metastasis.

Soft tissue: perhatikan adanya pembesaran hepar, ginjal, vesika urinaria


akibat retensi urine atau tumor vesika urinaria serta perhatikan bayangan
garis psoas.

Stone: perhatikan adanya bayangan opak dalam sistem urinaria, yaitu


mulai dari ginjal, ureter, hingga vesika urinaria. Bedakan dengan
kalsifikasi pembuluh darah atau flebolit dan feses yang mengeras atau
fekolit.

INTRAVENOUS
PYELOGRAPHY (IVP)

Menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan


kontras radio-opak. Pencitraan ini dapat menunjukan
adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu


dilakukan persiapan yaitu puasa, yang dimaksudkan agar
usus bersih dari fekalit dan gas sehingga tidak menutup
kontur ginjal atau kontras dalam traktus urinaria.

Syarat-syarat seseorang boleh melakukan IVP:

Tidak memiliki riwayat alergi zat kontras

Fungsi ginjal baik

Indikasi dilakukannya IVP:

Massa atau tumor

Trauma

Kelainan kongenital

Radang atau infeksi

Kontraindikasi dilakukan IVP:

Alergi kontras

Kehamilan

Fungsi ginjal menurun

Neonatus

Tahapan Pembacaan Foto IVP


MENIT

URAIAN

Foto polos perut.

tampak kontras mengisi glomeruli dan tubuli ginjal sehingga terlihat pencitraan
dari parenkim (nefrogram) ginjal. Fase ini disebut sebagai fase nefroram.
Selanjutnya kontras akan mengisi sistem pelvikalises pada fase pielogram.

15

Kontras sudah mengisi ureter dan vesika urinaria.

30

Foto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai kemungkinan


terdapat perubahan posisi ginjal (ren mobilis).

60

Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara lain: filling defect,


hidronefrosis, double colecting system, atau kelainan lain.
Pada vesika diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi,
penebalan otot detrusor, dan sirkulasi vesika urinaria.

Pasca miksi

Menilai sisa kontras (residu urine) dan divertikel pada vesika urinaria.

Bahan kontras yang dipakai biasanya adalah yodium


dengan dosis 300 mg/kg berat badan atau 1 ml/kg berat
badan. Kemudian kontas di suntikkan melalui intavena.

Sistografi

Sistogarfi adalah pencitraan vesika urinaria dengan


memakai kontras. Foto ini dapat dikerjakan dengan
beberapa cara, antara lain:

(1)

melalui foto IVP

(2)

memasukkan kontras melalui kateter uretra langsung


ke vesika urinaria, memasukkan kontras melalui
kateter sistotomi atau melalui pungsi suprapubik.

Dari sistogram dapat dikenali dengan adanya massa atau


bekuan darah di dalam buli-buli yang ditunjukan dengan
adanya filling defect, adanya robekan buli-buli yang
terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar buli-buli,
adanya divertikel buli-buli, buli-buli neurogenik, dan lainlain. Pemeriksaan ini dapat untuk menilai adanya
inkontinensia stress pada wanita dan untuk menilai adanya
refluks vesiko-ureter.

Cystourethrograms. Kiri: vesika urinaria perempuan normal dan


uretra. Panah menunjukkan uretra meatus. Kanan: normal uretra
penis laki-laki. Panah besar = prostatic uretra ; panah kecil = uretra
membran ; tertutup panah = uretra penis ; melengkung panah =
verumontanum.

Uretrografi

Uretrogarfi adalah pencitraan uretra dengan memakai


bahan kontras. Bahan kontras dimasukan langsung
melalui meatus uretra eksterna melalui klem Broadny
yang dijepitkan pada glans penis.

Gambaran
Gambaran yang mungkin terjadi pada uretrogram, adalah
jika terdapat strikturapada uretra akan tampak adanya
penyempitan atau hambatan kontras pada uretra, adanya
ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra pada trauma
uretra, atau adanya batu non opak (filling defect) pada
uretra jika terdapat tumor pada uretra.

USG (Ultrasonografi)

Prinsip pemeriksaan USG adalah menangkap gelombang


bunyi ultra yang dipantulkan oleh organ-organ (jaringan)
yang berbeda kepadatannya. Pemeriksaan ini tidak
invasif dan tidak menimbulkan efek radiasi. USG dapat
membedakan antara masa padat (hiperekoik) dengan
masa kistus (hipoekoik), sedangkan batu non opak yang
tidak dapat dideteksi foto rontgen akan terdeteksi oleh
USG sebagai echoic shadow.

USG banyak dipakai untuk mencari kelainan-kelainan


pada ginjal, buli-buli, prostat, testis, dan pemeriksaan
pada kasus keganasan. Pemeriksaan pada ginjal
dipergunakan:

1.

mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal yang pada


pemeriksaan IVP menunjukan non visuialized

2.

penuntun saat melakukan pungsi ginjal atau


nefrostomi perkutan

3.

pemeriksaan penyaring pada dugaan trauma ginjal


derajat ringan. Pada buli-buli, USG berguna untuk
menghitung sisa urine pasca miksi dan mendeteksi
adanya batu atau tumor.

Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal


(TRUS) dipakai untuk mencari nodul pada keganasan
prostat dan menentukan volume/besarnya prostat. Pada
testis, berguna untuk membedakan antara tumor testis
dan hidrokel, serta kadang-kadang dapat mendeteksi
letak testis kriptorkid yang sulit diraba dengan palpasi.

Pada keganasan, untuk mengetahui adanya massa padat


dan untuk mendeteksi kemungkinan adanya metastasis
pada hepar atau kelenjar pada aorta. Ultrasonografi Color
Doppler selain dapat menghasilkan pencitraan struktur
suatu organ juga dapat menghasilkan/mengukur laju aliran
darah.

Sonografi ginjal. Atas:


Normal ginjal. Korteks
ginjal (C), gema sinus
ginjal normal (S).
Tengah: hidronefrosis
Moderat dan
hidroureter; pelvis
ginjal dilatasi (P).
Dilatasi ureter
proksimal (prox ure).
Rendah: hidronefrosis
berat dari
transplantasi ginjal,
scan sagital majemuk,
melebar kalises
dipukuli (C), pelvis
ginjal dilatasi (P).

Batu ginjal dan


konsekuensi obstruksi
yang dideteksi oleh
sonografi. Longitudinal
(kiri atas) dan
melintang (kanan atas)
scan dari ginjal kanan
menunjukkan
calicectasis (C) dan
kalkulus ginjal (panah).
Kiri bawah: kalkulus
ginjal (panah) di
infundibulum
menyebabkan dilatasi
kelopak tiang atas (C).
Kanan bawah: obstruksi
akut dari ginjal kanan
(K) dengan urine
spontan (U) ekstravasasi
ke dalam ruang
perirenal. Kalkulus
ginjal (panah)

Ultrasound image of bladder

Ultrasound of a kidney, between


yellow arrows with a stone

Computed tomography (CT)

CT adalah teknik pemeriksaan non-invasif. Pemeriksaan


ini dipergunakan untuk mengungkap kelainan pada
ginjal, arteri dan vena renalis, vena kava, dan massa di
retroperitoneal (adrenal).

Indikasi pemeriksaan CT scan pada kelainan urologi adalah:

1.

kecurigaan adanya massa di ginjal

2.

staging keganasan urologi

3.

abses, urinoma, dan infeksi urogenitalia

4.

kolik ureter/ginjal

5.

cedera urogenitalia

6.

kecurigaan kelainan di retroperitoneum/kelenjar adrenal

7.

pemeriksaan CT dapat memakai media kontras ataupun tidak.


Pemberian kontras media dapat diberikan secara 1) per-oral
(gambaran saluran cerna), dan 2) intravena (struktur dan faal
ginjal, kelenjar adrenal, sistem vaskuler).

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI adalah teknik pencitraan yang berbasis pada


perubahan medan magnet dan tidak berbasis radiasi.
Tidak menggunakan media kontras yodium, sehingga
aman pada pasien insufisiensi ginjal. Disamping itu,
resolusi pada jaringan lunak lebih superior daripada CT.

Kontraindikasi pemeriksaan ini adalah jika pasien


memakai implan yang dapat memengaruhi medan
magnet (pacemaker jantung, klip aneurisma, prostesis
dari bahan logam).

Gambar Magnetic Resonance Imaging (MRI)


penampilan ginjal normal. Kiri atas:-T1
tertimbang konvensional gambar spin-echo
menunjukkan anatomi rinci ginjal dengan
perbedaan antara sinyal yang lebih tinggi
Intensitas korteks (C) dan bawah medulla
intensitas sinyal (M). Meninggalkan vena renal
(panah), vena cava inferior (I). Atas kanan: T1tertimbang gambar spin-echo menggunakan
teknik saturasi lemak. Karena sinyal lemak telah
ditekan, komputer secara otomatis menyesuaikan
skala abu-abu dari intensitas sinyal render
kontras yang lebih baik antara lebih tinggi
korteks intensitas sinyal (C) dan bawah medulla
intensitas sinyal (M). Kiri bawah: Coronal
gambar T2-tertimbang menunjukkan beberapa
ginjal dan kista hati (*), serta kiri massa ginjal
sebagian solid dan kistik (T) pada orang dewasa
ini perempuan dengan penyakit ginjal polikistik.
Lebih rendah pertengahan: noncontrast T1tertimbang saturasi lemak akuisisi Volume
memindai, digunakan untuk pencitraan dinamis.
Massa ginjal kiri adalah halus pada scan
precontrast (*). Kanan bawah: fase arteri
memindai diperoleh setelah injeksi gadoliniumDTPA dari media kontras. Massa ginjal kiri (*)
menunjukkan peningkatan avid komponen padat.
Penambahan Gadolinium menambah kontras
jaringan lunak yang signifikan

Magnetic Resonance Urografi (MRU)

MR urografi (MRU) adalah teknik untuk pencitraan pada


sistem kalises dan ureter. Teknik ini bermanfaat untuk
pasien indufisiensi ginjal, alergi kontras yodium, atau
wanita hamil. Namun MRU sulit untuk mendeteksi batu
saluran kemih karena hampir sama dengan bekuan darah
atau tumor.

Pemeriksaan ini lebih baik daripada USG tetapi harganya


masih sangat mahal. Kedua pemeriksaan ini banyak
dipakai di bidang onkologi untuk menentukan batasbatas tumor, invasi ke organ di sekitar tumor dan
mencari adanya metasastasis ke kelenjer limfe serta ke
organ lain.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai