kromosom kedua, 1047 pita pada kromosom ketiga, dan 34 pita pada kromosom
keempat. Sehingga total pita adalah 2650 untuk satu genome. Beberapa penelitian
lain disebutkan jumlah pita 3286.
Kromosom raksasa biasanya ditemukan pada stadium larva. Hal ini dapat
dimengerti karena dengan adanya replikasi kromosom yang berulang-ulang (untuk
membentuk kromosom raksasa) ini akan menguntungkan bagi larva yang sedang
tumbuh dengan cepat dari pada jika sel tersebut tetap diploid. Pembentukan
kromosom raksasa tidak hanya terjadi pada kelenjar ludah larva prepupa
Drosophila melanogaster tetapi juga terjadi pada sel-sel perawat pada ovarium, sel
folikel yang mengelilingi oosit, sel-sel lemak, sel usus dan histoblas abdominal.
Jadi selain pada kelenjar ludah, kromosom raksasa juga ditemukan pada sel-sel
tersebut. Perbedaannya adalah pada letak penggembungan. Seperti halnya
kromosom biasa lainnya, kromosom raksasa ini juga berfungsi untuk mengatur
kegiatan metabolisme di dalam sel dan mengatur semua sistem kerja di dalam sel
tersebut (Kimball, 1990).
Pada praktikum hari ini menggunakan kelenjar ludah Drosophila
melanogaster. Digunakannya kelenjar ludah Drosophila melanogaster ini karena
lalat tersebut merupakan salah satu dari ordo diptera yang memiliki kromosom
homolog kebanyakan selalu berpasangan. Oleh karena itu kromosom-kromosom
interfase dalam sel-sel kelenjar ludah selalu berpasangan. Dalam inti sel interfase
dari embrio lalat Drosophila melanogaster, kromosom homolog tampak sebagai
benang-benang berpasangan yang memiliki kromomer (Suryo 1995: 84).
Kromosom politen pada kelenjar saliva mengalami replikasi sebanyak 10 kali,
sedangkan pada tubulus malphigi bereplikasi sebanyak 6 kali, dan pada lambung
mengalami replikasi sebanyak 9 kali (Wolfe 1993: 736-737).
Berdasarkan literatur, kromosom politen terdiri dari 4 lengan yang sama
panjang, 1 lengan pendek, kromosenter, band, interband, dan puff (Wolfe 1993:
737). Hasil yang kelompok kami dapatkan adalah kami menemukan kromosom
politen
yang
bentukannya
seperti
benang,
yang
didalamnya
terdapat
Klug, W.S. & M.R. Cummings. 1994. Concepts of Genetics. 4th ed. Prentice Hall
Inc., Engelwood Cliffs: xvi + 779 hlm.
Suryo, 1995. Sitogenetika. Gajah Mada University Press. Yogyakarta: xii + 531
hlm.
Gardner, E.J, dkk. 1991. Principles of Genetics. New York: John Wiley and Sons,
Inc.
Kimball, John W. 1990. BIOLOGI Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Corebima, A.D. 1994. Genetika. Malang: UM Press
Diskusi
1
Apakah makna pita gelap terang ditinjau dari struktur dan fungsinya?
Jawab: Kromosom raksasa ini terdiri dari dua daerah yaitu daerah pita yang
gelap dan pita terang (interband) yang terletak berselang-seling secara
bergantian. Pada daerah pita yang gelap terdapat banyak DNA. Pada
daerah ini, kromatin mengalami kondensasi atau pelipatan secara
maksimal yang disebut sebagai heterokromatin yang berperan aktif
pada saat terjadi pembelahan. Heterokromatin adalah gen yang tidak
terekspresi. Sedangkan pada interband atau pita terang tidak terjadi
kondensasi. Pada pita terang ini terdapat eukromatin (gen yang tidak
diaktifkan).