NAR :
NARKOTIKA
KO : PSIKOTROPIKA
BA : BAHAN ADIKTIF
1. COBA-COBA
2. KURANG PERCAYA DIRI
3. STRES
4. SUP-DIBIL-HEB
5. SALAH PERGAULAN
1. COBA-COBA
2. KURANG PERCAYA DIRI
3. STRES
4. SUP-DIBIL-HEB
5. SALAH PERGAULAN
6. BUDAYA
PASAL 13 ayat (1) Pendistribusian MB asal impor / produksi dlm negeri dpt dilakukan sbb:
1. Produsen/Importir Terdaftar MB => kepada Distributor yg ditunjuk
2. BUMN => kpd TBB (Toko Bebas Bea) sbg pengecer
3. Distributor => kpd Sub Distributor yg ditunjuk
4. Sub Distributor => kpd Pengecer/Penjual Langsung
5. Distributor => dpt langsung kpd Pengecer/Penjual Langsung
PASAL 14
Ayat (1) * Penjualan MB diminum langsung di tempat hanya dijual di :
a.Hotel, restoran, Bar sesuai dg UU Pariwisata
b.Tempat tertentu yg ditetapkan Bupati/Walikota dan Gubernur untuk DKI Jakarta
Ayat (2) * Penjualan MB eceran dpt dijual di:
a.TBB (Toko Bebas Bea) = tempat penimbunan berikat utk menimbun brg asal impor /
daerah pabean utk dijual kpd org tertentu.
b.Tempat tertentu yg ditetapkan Bupati/Walikota dan Gubernur untuk DKI Jakarta
Ayat (3) MB gol A dpt dijual di : minimarket, supermarket, hypermart / toko pengecer lainnya
PASAL 15
Penjualan MB dpt diberikan kpd konsumen yg berusia 21 Th dg menunjukkan kartu
identitas kpd petugas/pramuniaga
PASAL 18 :
Ayat (1) Setiap perusahaan yg bertindak sbg IT-MB, Distributor, Sub
Distributor, Pengecer, penjual langsung yg memperdagangkan MB gol B dan
C wajib memiliki SIUP-MB
Ayat (2) SIUP MB perusahaan jg berlaku utk MB gol A
Ayat (3) Pengecer yg menjual MB gol A wajib memiliki SKP-A (surat ket
pengecer MB gol.A)
Ayat (4) Penjual Langsung yg menjual MB gol A wajib memiliki SKPL-A (surat
ket penjual langsung MB gol.A)
*) SIUP-MB bisa didapatkan setelah memiliki SIUP
Pasal 20 Ayat (4) : Bupati/Walikota dan Gubernur DKI Jakarta
PASAL 17
Ayat (1) = Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 5, pasal 6 ayat
(2) , pasal 7, 8, 9, 10, 11 dan pasal 12 ayat (2) diancam dengan
pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak
Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
PASAL
PASAL 196
196
produksi / edar
sediaan
sediaan farmasi
farmasi dan/atau
dan/atau alat
alat kesehatan
kesehatan
tidak
tidak memenuhi
memenuhi standar
standar dan/atau
dan/atau persyaratan
persyaratan
keamanan,
khasiat
atau
kemanfaatan,
keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan
dan mutu
mutu
HUKUMAN
HUKUMAN
Max 10 Th
DENDA
DENDA
Max 1 miliar
rupiah
PASAL 62
Barangsiapa secara tanpa hak
memiliki, menyimpan dan atau
membawa Psikotropika
PIDANA PENJARA
Max 5 (lima) tahun
DENDA
max 100 juta rupiah
Gol
III :
Adalah Psikotropika yg
berkhasiat pengobatan
dan banyak digunakan
dlm terafi dan/atau utk
tujuan ilmu peng. Serta
punyai potensi sedang
mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Cth : Barbiturat, amorbarbital,
brupronorfina, dan mogadon
Gol IV :
Adalah Psikotropika yg
berkhasiat pengobatan dan
sangat luas di gunakan dlm
::
terafi dan/atau utk tujuan ilmu
peng. Serta mempunyai
potensi ringan.
Cth : Diazepam, nitrazepam,
lexotan, dll
PEMAHAMAN TTG
NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA
( UU. NO 35 / 2009 )
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
Bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan :
NARKOTIK
A
Asal kata
Yunani
NARKOUN
yang berarti
lumpuh atau
mati rasa.
Digolongkan
menjadi 3 ( tiga )
golongan.
Golongan Narkotika
(Ps. 6 ayat 1 UURI No.35 Th 2009)
Gol
I :
Adalah
Narkotika yg
hanya dpt
digunakan
utk tujuan
pengembang
an ilmu peng.
Dan tdk
digunakan
dlm teraf,
serta
mempunyai
potensi
sangat tinggi
Gol
II
Adalah Narkotika
berkhasiat
pengobatan
digunakan sbg
pilihan terakhir
dan dpt
digunakan dlm
teraf dan/atau
utk tujuan
pengembangan
ilmu peng. Serta
mempunyai
potensi tinggi
mengakibatkan
ketergantungan,
( 87 Golongan ).
Gol
III
Adalah
Narkotika
berkhasiat
pengobatan
dan banyak
digunakan
dlm teraf
dan/atau utk
tujuan
pengembang
an ilmu peng.
Serta
mempunyai
poetnsi
ringan
mengakibatka
PREKURSOR
Conto
h
Merupakan zat
khusus bagi
Narkotika yg
sedang dibuat
dan stlh diproses
tsb mrpkn
bagian dr
susunan molekul
narkotika tsb.
GANJA
CANDU /
OPIUM
PUTAUW
MORFIN
GANJA (CANNABIS)
Mengandung zat kimia (d eta - 9 tetrahydro
cannabinol / THC) yang mempengaruhi perasaan
dan penglihatan serta pendengaran
Efek :
konsentrasi hilang
denyut jantung meningkat
kehilangan
keseimbangan dan
koordinasi tubuh
rasa gelisah dan panik
depresi (stress)
kebingungan atau
halusinasi
HEROIN / PUTAUW
Dapat menjerat pemakainya
dengan cepat baik secara fisik
maupun mental:
Bila pemakaian dikurangi
timbul sakit
Jika pemakaian dihentikan
timbul kejang-kejang
Usaha untuk berhenti memakai /
mengkonsumsi timbul:
rasa sakit disertai kejang-kejang
menggigil disertai mata berair
nafsu makan hilang
SABU
EXTACY
EXTACY
ECSTASY / INEK
Termasuk narkotika dan biasanya diproduksi secara
illegal, dalam bentuk pil / tablet
Mendorong tubuh bekerja di luar batas kemampuan
PREKURSOR NARKOTIKA
(UU. No. 35 Tahun 2009)
ADALAH
Acetic Anhyride
Ephedrine
Lysengic Acid
Safrole
Dll
Tabel 2
Aceton
Atthyl Eter
Piperidine
Dll
Tahap
Penggunaan
Coba-coba
Berhenti
Terus mencoba
Sosialisasi
Berkala
Ketagihan
Ketergantungan
Narkoba
Narkoba
dikonsumsi
dikonsumsi
Otak
Otak
Merubah
Merubah fikiran
fikiran
Gembira,
Gembira,
tenang,
tenang,
bebas
bebas
Khayal
Khayal
Deteksi
Dini
Kehilangan barang
Deteksi Dini
Perubahan
Positif
Negatif
tingkah laku
Pemeriksaan
benda yang
berhubungan dengan narkoba
Bungkus permen karet
Korek api
Bong/botol kaca atau plastik
Deteksi Dini
HUKUMAN
Min 4 Th, max 12 th
DENDA
Min 800 jt, max 8 miliyar
HUKUMAN
Min 4 Th, max 12 th + 1/3
DENDA
Min 800 jt, max 8 miliyar + 1/3
HUKUMAN
Min 4 Th, max 12 th
DENDA
Min 800 jt, max 8 miliyar
HUKUMAN
Min 5 Th, max 20 th
DENDA
8 miliyar + 1/3
HUKUMAN
Min 5 Th, max 20th
DENDA
Min 1 miliyar, max 10 miliyar
HUKUMAN
Mati, seumur hidup, / Min 6
Th, max 20 th
DENDA
10 miliyar + 1/3
HUKUMAN
Min 4 Th, max 12 th
DENDA
Min 800 jt, max 8 miliyar
HUKUMAN
Mati, seumur hidup,
/ Min 5 Th, max 20 th
DENDA
8 miliyar + 1/3
HUKUMAN
max 4 th
HUKUMAN
max 2 th
HUKUMAN
Max 1 th
HUKUMAN
Max 6 bln / denda max 1 jt
HUKUMAN
Max 1 th / denda max 50 jt
HUKUMAN
Sama dengan ancaman dlm psl tsb
DENDA
Sama dengan ancaman dlm psl tsb
OTAK
normal
MATA
abnormal
TENGGOROKAN
GIGI /
MULUT
PARU
PAYUDARA
JANTUNG
PEMBULUH
DARAH
HATI
GINJAL
SUMSUM
TULANG
JANIN
normal
NARKOBA
abnormal
SALURAN PENCERNAAN
ORGAN REPRODUKSI
Assesment
Penderita
untuk
Rencana
Rehabilitasi
lebih Lanjut
PECANDU < 18
oleh KELUARGA
PENJANGKAUAN DAN
PENDAMPINGAN
DILAKUKAN
OLEH
SATGAS
/PENDAMPINGAN/BNP/BN
K
R. Jalan
Swasta
PKM
RS/RSJ : Pemerintah,
R. Inap
RS /RSJ :
Pemerintah, Swasta
REHABILITASI
SOSIA
L
1. Lembaga
rehabilitasi
pemerintah/swas
ta
2. Lembaga
rehabilitasi
berbasis
AFTER
AFTER
CARE
CARE