Anda di halaman 1dari 5

Pertama-tama saya Habib Ibnu Alwan meminta maaf secara pribadi dengan Ibu Alfa

Farah S.E., M.Sc karena melakukan hal plagiat dalam membuat tugas. Saya sadar
bahwa tugas dibuat agar dapat dipahami dan dibaca tetapi saya justru memilih
jalan pintas dengan memfotocopy tugas teman. Olehkarena itu dikesempatan ini
saya akan berusaha sebisa mungkin untuk mengejar ketertinggalan saya dalam
mata kuliah Ekonomi Internasional dengan merangkum, memahami dan
menerapkan dalam perekonomian Indonesia guna menjadikan bangsa Indonesia
yang lebih maju. Tetapi saya belum bisa memenuhi permintaan Ibu Alfa Farah waktu
sedang dikelas untuk tertib membayar pajak. Saya seorang wirausahawan,
membuka warung soto sejak 2010. Dalam jenjang waktu dibukanya usaha saya
sampai dengan sekarang,saya belum merasakan keterlibatan pemerintah dalam
pengembangan usaha. Karena saya merasakan sendiri pajak 1% yang di limpahkan
pemerintah kepada saya tanpa timbal balik. Dan itu membuat saya kurang ikhlas.
Saya lebih ikhlas memberi sedekah yang lebih kepada yang membutuhkan dari
pada harus membayar pajak. Karena pahalanya jelas. Sedangkan pajak entah
kemana. Dan hanya untuk memperbaiki jalan raya yang masih bagus kondisinya.

Penyusunan neraca pembayaran Indonesia didasarkan pada Balance of


Payment(BOP) yang diterbitan oleh IMF. Neraca pembayaran adalah catatan
statistik tntang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara (perekonomian) dengan penduduk negara lainya. Neraca pembayaran
(BOP) adalah laporan laba rugi yang merupakan ringkasan arus keluar masukk
barang,jasa dan aset-aset dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu.
Neraca perdagangan sering menjadi faktor yang dapat mendorong naik turunnya
kurs mata uang suatu Negara. Kenaikan atau surplus dari neraca perdagangan akan
diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan terjadiya apresiasi suatu mata
uang, Sebaliknya penurunan atau deficit neraca perdagangan akan diterjemahkan
sebagai indikasi awal terjadinya depresiasi mata uang suatu Negara. Dengan
adanya neraca pembayaran ini dapat diketahui kapan suatu Negara mengalami
surplus maupun deficit.
Defisit neraca pembayaran akan berakibat sistemik terhadap perekonomian dalam
suatu negara. Defisit akibat impor lebih kecil dari ekspor maka bisa berakibat
menurunnya kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen membeli barang
bukan buatan dalam negeri, melainkan barang impor. Harga valuta asing yang naik
akan menyebabkan harga barang impor mahal. Hal ini akan berdampak pada
kegiatan ekonomi dalam negeri akan terhambat karena kegairahan pengusaha
untuk menanamkan modal ke dalam negeri akan menurun.

Pasar valuta asing adalah perdaganan yg memperdagangkan mata uang Negara


lain dengan mata uang Negara sendiri. Fungsi pasar valuta asing yang paling

penting adalah untuk mengetahui daya beli atau kekuatan beli Negara tersebut ke
mata uang Negara lain. Fungsi lain dari valuta asing adalah fungsi kredit. Artinya
kredit atau pinjaman untuk membiayai berbagai transaksi internasional.

Perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu Negara berkembangan


dihadapkan oleh fluktuasi kurs yang tidak dapat dihindari. Begitu pula terhadap
arus investasi yang secara keseluruhan terungkap pada neraca pmbayaran. Kondisi
ini memerlukan penyesuaian kurs yang menggunakan system yang saling terkait,
flexible dan fixed exchange rate. Flexible memberlakukan bahwa kurs semata-mata
ditentukan berdasarkan mekanisme pasar yang berarti ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran. Fixed exchange rate system dilakukan oleh pemerintah
sebagai eksekutif untuk menetapkan nilaikurs pada tingkat pertukaran tertentu.
Sedangkan exchange control dilakukan oleh bank sentral untuk mengawasi keluar
masuknya devisa.
System Flexibel, bahwa perubahan nilai/kurs terjadi disebabkan oleh kekuatan
permintaan di satu sisi dan kekuatan penawaran disisi lain, berarti semata-mata
kurs ditentukan oleh kedua pelaku pasar sehingga sistem ini disebut juga sebagai
kurs pasar atau bebas.
Kelebihan : Masalah dari negara lain (seperti inflasi dan tingkat
pengangguran) tidak akan merambat (contagion effect), bank sentral dan
pemerintah tidak perlu terus menjaga dan memprtimbangkan kurs tukar
dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan.
Kelemahan : Sangat besarnya peluang untuk berspekulasi, sehingga dapat
menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar.Dalam sistem ini, nilai kurs tukar
ditentukan oleh tekanan pasar tanpa adanya intervensi pemerintah.
Sistem fixed adalah suatu system sebagai upaya mempertahankan kurs valuta
asing yang tetap pada tingkat tertentu, dan mengharapkan elemen-elemen intern
lainnya dalam system tersebut dapat menjamin perekonomian berada dalam
keseimbangan internasional. System ini mempertahankan nilai kurs inidilakukan
oleh pihak eksekutif atau pemerintah. Adapun yang dimaksud dengan elemen
intern mencakup stabilitas ekonomi, dimana system ekonomi berlangsung dengan
baik (moneter, fiscal, nonfiskal, dan moneter)
Kelebihan : terbatasnya ruang gerak untuk berspekulasi.
Kelemahan : kurangnya fleksibilitas mata uang jika terjadi perubahan dalam
pasar Internasional, dan untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya,
maka otoritas moneter harus memiliki dana yang cukup.

Negara dengan kurs tetap dapat melakukan sejenis kebijakan moneter dengan
memutuskan mengubah tingkat dimana kurs ditetapkan. Penurunan nilai resmi
mata uang disebut Devaluasi. Peningkatan nilai mata uang disebut Revaluasi
Arbritase timbul karena adanya perbedaan tingkat kurs pada mata uang yang
sama di beberapa tempat yang berbeda, seperti pada bank atau dealer yang
berbeda. Aktivitas arbitrase pada akirnya akan menyebabka tingkat kurs menjadi
sama di berbagai tempat
Tukar menukar dalam dunia keuangan merupakan suatu instrumen derivatif, di
mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan
aliran arus kas lainnya.
Nilai tukar ihitung berdasarkan suatu nilai absolut yaitu suatu nilai nominal yang
digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk
manejemen risiko lainnya dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya
(absolute).
Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau
memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual
aset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas)
berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang penyelesaian
transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan datang
sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak tersebut.
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta
pada suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada
tanggal transaksi. Transaksi Forward digunakan untuk mengantisipasi :
Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing
Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing
Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang
telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi
pertukaran atau pembayaran uang
Opsi merupakan suatu jenis kontrak antara 2 (dua) pihak dimana satu pihak
memberi hak kepada pihak lain untuk membeli aset tertentu pada harga dan
periode tertentu. Di sisi lain, kontrak juga mengizinkan pihak lain untuk
menjual aset pada harga dan periode tertentu. Pihak yang membayar dan
menerima hak disebut call option, sedangkan pihak yang menjual disebut put
option.

Kondisi Marshall Lerner kemungkinan hanya akan mempengaruhi pada jangka


panjang dan jangka menengah karena elastisitas akan cenderung lebih rendah pada
jangka pendek, fenomena ini dinamakan J-Curve

International Monetary System mengalami pergantian dari masa ke masa. Namun


pada dasarnya ada dua kelompok utama, fix exchange rate dan feksibel model.
Dalam perkembangannya, struktur sistem keuangan dunia dibagi menjadi dua
masa, masa lalu dan masa sekarang.
Gold Standard di jdikan standar dalam kegiatan ekonomi dunia tepatnya sebelum
perang dunia pertama. Mayoritas mata uang di seluruh Negara dikonversi secara
langsunggke satuan emas. Standarisasi mata uang internasional ke dalam satuan
emas menghasilkan sistem keuangan internasional dengan sistem fixed exchange
rate. Keuntungan dari fix exchange rate saat itu menjadi penting karena mendorong
perdagangan dunia dengan mengeliminasi ketidakpastian yang terjadi ketika nilai
tukar antar negara tidak pasti. Sistem gold standard ini tidak dapat diatur
menggunakan kebijakan moneter, karena supply uang ditentukan oleh arus emas
antar Negara. Selain itu, sistem gold standard ditentukan oleh penemuan dan
produksi emas. Pada tahun 1870 dan 1880, produksi emas rendah, akibatnya
pertumbuhan ekonomi melambat, nilai uang jatuh, menyebabkan deflasi. Penemuan
emas di Alaska dan Afrika Selatan pada tahun 1890 membuat ekspansi produksi
emas meningkat, menyebabkan supply uang meningkat cepat dan tingkat harga
naik sampai perang dunia pertama.
Sistem Bretton Woods merupakan buatan IMF. Kemenangan perang dunia kedua
oleh sekutu pada tahun 1944, mempertemukan Negara-negara yang menang
tersebut di Bretton woods dalam rangka membahas pengembangan sistem moneter
internasional baru untuk perdagangan internasional. Perjanjian berlaku hanya untuk
Negara-negara yang ikut saat itu, dimana bank sentral membeli dan menjual mata
uangnya mereka sendiri untuk menjaga mata uang mereka agar tingkat nilai
tukarnya tetap pada level yang pasti. Disinilah peran IMF, yaitu untuk menjaga dan
memberikan pinjaman kepada Negara yang kesulitan dalam neraca

pembayarannya. Pembayaran pinjaman berdasarkan kuota seberapa banyak


Negara tersebut menabung di IMF.
Terdapat tiga pendekatan untuk membahas penyesuaian eksternal khususnya
fluktuasi nilai tukar yaitu pendekatan elastisitas, pendekatan penyerapan, dan
pendekatan moneter. Pendekatan elastisitas menentukan suatu kondisi dimana
devaluasi atau suatu kenaikan dalam harga domestik dari mata uang asing akan
membuat harga barang-barang luar negeri lebih mahal bagi penduduk dalam negeri
dan barang domestik lebih murah bagi penduduk asing. Dibawah kondisi
seperti itu, kebijakan devaluasi yang dilakukan pemerintah dapat memperbaiki
neraca perdagangan ketika penawaran ekspor dan impor secara infinitif elastis. Bila
suatu negara mengalami defisit maka kebijakan devaluasi menyebabkan harga
barang impor naik sedangkan harga barang ekspor turun, sehingga defisit neraca
perdagangan bisa dikurangi. Kondisi ini diketahui sebagai "Marshall Lerner
Condition".
Teori Marshall Lerner menyatakan bahwa kondisi suatu pasar bersifat stabil
ketika penjumlahan elastisitas harga dari permintaan impor dan penawaran ekspor
memiliki nilai lebih dari satu. Namun, ketika elastisitas lebih kecil dari pada satu
maka pasar valuta asing Negara tersebut dinyatakan tidak stabil, sedangkan ketika
nilai elastisitas sama dengan satu, maka perubahan kurs tidak akan mempengaruhi
neraca pembayaran Negara tersebut
Pendekatan portofolio adalah obligasi dalam negeri dan luar negeri diasumsikan
substitusi tidak sempurna. Dengan merumuskan bahwa nilai tukar ditentukan dalam
proses penyamaan atau penyeimbangan stok atau total permintaan dan penawaran
asset keuangan di setiap Negara.

TUGAS MATAKULIAH EKONOMI INTERNASIONAL

Anda mungkin juga menyukai