KTSP Tunas Gading 2012
KTSP Tunas Gading 2012
GADING
JAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN
..,
. 2012
Oleh
Komite SMA Tunas Gading
Dra.Leoni Agustina,PhD
Simson S Sipayung,ST
Mengetahui/menyetujui
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Plt. Kepala Bidang Pendidikan SMP/SMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas pertolonganNya kami dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Tunas Gading
Jakarta, sesuai dengan Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya
mengenai pasal-pasal yang berkaitan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Kurikulum SMA Tunas Gading Jakarta disusun oleh Tim Pengembangan Kurikulum SMA
Tunas Gading Jakarta dengan masukkan/pertimbangan dari Komite Sekolah dan bimbingan dari
Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta. Penyusunan Kurikulum SMA Tunas Gading Jakarta mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum SMA Tunas Gading Jakarta dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dan memperhatikan kondisi serta potensi lingkungan di Wilayah Jakarta Utara. Dengan
menjadikan Kurikululm SMA Tunas Gading Jakarta sebagai pedoman bagi semua warga sekolah,
kami berharap dapat memberikan layanan terbaik kepada peserta didik untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berpengetahuan luas, sehat, terampil, kreatif, mandiri, bertanggung jawab,
bermanfaat bagi lingkungan dan mampu berkompetensi secara global.
Kepada semua pihak yang telah membantu pengembangan kurikulum SMA Tunas Gading
Jakarta ini kami sampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih.
Simson S Sipayung,ST
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan .
ii
iii
Daftar isi
BAB I
: PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
BAB II
Latar Belakang 1
Visi SMA Tunas Gading Jakarta .. 4
Misi SMA Tunas Gading Jakarta .. 4
Tujuan Pendidikan SMA Tunas Gading Jakarta 4
BAB III
iii
LAMPIRAN
SILABUS
LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS
CONTOH HASIL PENENTUAN KKM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh masing-masing satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik tersebut, yakni stan dar isi (SI) dan standar
kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
pelayanan
minimal
dengan
prinsip
manajemen
berbasisi
sekolah/madrasah.
b) Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pasal 17 ayat 2 menyatakan bahwa sekolah dan komite sekolah atau madrasah
dan komite madrasah mengembangkan kurikulum dan bertanggung jawab
dibidang pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab dibidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan
departemen yang menangani urusan pemerintah dibidang agama untuk MI,
MTS, MA dan MAK.
Pasal 49 ayat 1 menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan dan akuntabilitas.
c) Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
d) Peraturan Mendiknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan
e) Peraturan Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Standar Isi Dan Standar Kompetensi Lulusan
f) Permendiknas No 6 tahun 2007 tentang penyempurnaan Permendiknas No 24
Tahun 2006
g) Inpres No.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional
h) Peraturan Presiden No.5 tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
i) Renstra Mendiknas Tahun 2010 - 2012 tentang Pendidikan dan Karakter
Bangsa
j) Panduan Penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)
k) Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 21 tahun 2002 tentang Tata Kerja
Dinas Pendidikan Menegah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta
l) Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provisi DKI
Jakarta Nomor 58/SE/2006 tentang Tindak Lanjut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006.
m) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI
Jakarta Nomor 206a/2004 tahun 2004 tentang penetapan Sekolah Plus Standar
Nasional/Internasional, SMA Standar Nasional, SMA Plus Standar Nasional,
SMA Plus ting tingkat Provinsi, SMA Plus tingkat Kotamadya dan SMA
pendamping Plus Kotamadya di Provinsi Dki Jakarta tahun pelajaran
2004/2005.
C. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menengah umum adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, watak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri,
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Untuk mencapai tujuan pendidikan menegah tersebut SMA Tunas Gading
telah merumuskan VISI dan MISI untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan di SMA Tunas Gading.
B. Visi Satuan Pendidikan
Berakarkan persatuan dan kesatuan Indonesia, berhati nurani, berakhlak,
berkembang seiring tuntutan zaman, cerdas mandiri, penuh percaya diri.
C. Misi Satuan pendidikan
1. Terciptanya siswa yang berahati nurani dan beraklah
2. Terciptanya siswa yang cerdas
3. Terciptanya siswa yang mandiri dan percaya diri
D. Tujuan Sekolah
a) Peserta didik mampu menunjukkan sebagai pelajar yang berhati nurani dan
beraklah
b) Peserta didik memiliki keterampilan sebagai bekal hidup bermasyarakat.
c) Prestasi akademik peseta didik meningkat baik secara kualitas maupun
kuantitas melalui hasil ujian akhir pembelajaran.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Kelompok
Pelajaran
Agama dan
Mulia
Mata Cakupan
Akhlak Kelompok
mata
pelajaran
agama
dan
akhlak
mulia
pendidikan agama.
Kewarganegaraan dan a. Kelompok pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Kepribadian
Estetika
mandiri
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas , kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan
mengapresiasi
keindahan
dan
mensyukuri
hidup
maupun
dalam
kehidupan
yang harmonis.
Jasmani, Olah Raga, a. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
dan Kesehatan
Dalam pelaksanaan kurikulum di SMA Tunas Gading menggunakan prinsip prinsip sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi , perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan
untuk
mengekspresikan
dirinya
secara
bebas
dinamis
dan
menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan ke lima pilar pelajar , yaitu :
a) Belajar untuk beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Belajar untuk memahami dan menghayati
c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan , dan /atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan , dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke Tuhanan , keindividuan ,
kesosialan dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai , akrab , terbuka, dan hangat , dengan prinsip tut
wuri handayani , ing madia mangun karsa , ing ngarsa sung tulada ( di belakang
memberikan daya dan kekuatan , di tengah membangun semangat dan prakarsa , di
depan memberikan contoh dan teladan )
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia , sumber belajar dan teknologi yang memadai , dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar , dengan prinsip alam takambang jadi guru
( semua yang terjadi , tergelar dan berkembang di masyarakat dan di lingkungan serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar , contoh dan teladan ).
Struktur Kurikulum SMA Tunas Gading meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas kelas dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan
program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik , dan kelas XI dan XII merupakan
program penjurusan yang terdiri atas ( 1 ) Program Ilmu Pengetahuan Alam dan ( 2 ) Program
Ilmu Pengetahuan Sosial.
1. Kurikulum Kelas X
a.
Kurikulum kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran ,muatanlokal , dan
pengembangan diri.
Muatan lokalmerupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah , termasuk
keunggulan daerah yang materinya tidak dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dapat juga dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social , belajar ,
dan pengembangan karir peserta didik.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Namun SMA Tunas GAding menambahkan jam
pelajaran pada mata pelajaran eksakta dan mata pelajaran yang diujinasionalkan.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester ) adalah 34 38
minggu.
Komponen
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Fisika
7. Biologi
8. Kimia
9. Sejarah
10. Geografi
11. Ekonomi
12. Sosiologi
13. Seni Budaya
14. Pendidikan Jasmani, Olah Raga,dan Kesehatan
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
16. Bahasa Mandarin
B. Jurnalistik
C. Pengembangan Diri
Jumlah
2* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
4
4
4
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2*
38
2
2
4
4
4
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2*
38
5. Matematika
6. Fisika
7. Kimia
8. Biologi
9. Sejarah
10. Seni Budaya
11. Pendidikan Jasmani,
4
4
4
4
1
2
Olah 2
4
4
4
4
1
2
2
5
5
5
5
1
2
2
5
5
5
5
1
2
2
Raga,dan Kesehatan
12. Teknologi
Informasi
dan 2
2
2
2*
39
2
2
2*
40
2
2
2*
40
Komunikasi
13. Bahasa Mandarin
D. Jurnalistik
E. Pengembangan Diri
Jumlah
2* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
2
2*
39
dan 2
Komunikasi
13. Bahasa Mandarin
F. Jurnalistik
G. Pengembangan Diri
Jumlah
2* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
2
1
2*
39
2
1
2*
39
2
1
2*
40
2
1
2*
40
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan cri khas sekolah yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam
mata pelajaran yang ada.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada
Standar Isi dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran , sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dasar untuk
jenis muatan lokal yang diselenggarakan . Meskipun setiap semester dapat diberikan
jenis muatan lokal yang berbeda , namun SMA Tunas Gading hanya menyelenggarakan
satu jenis muatan lokal yang sama untuk dua semester dalam satu tahun. Hal ini
dikarenakan dengan pertimbangan tenaga pendidik dan sarana prasarana yang ada.
Pengembangan mata pelajaran muatan lokal dilakukan oleh sekolah dan komite dengan
memperhatikan hal hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan sekolah
2. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
4. Mengidentifikasi mata pelajaran muatan lokal
5. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan
mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BNSP.
Berdasarkan hasil analisis serta identifikasi keadaan dan kebutuhan sekolah , SMA
Tunas Gading telah menetapkan mata pelajaran Jurnalistik sebagai mata pelajaran
muatan lokal di SMA Tunas Gading.Seiring dengan berkembangnya kebutuhan
masyarakat , maka mata pelajaran muatan lokal dapat berubah sesuai dengan situasi
dan kondisi serta kebutuhan masyarakat tersebut.
Pengembangan silabus untuk mata pelajaran muatan lokal dapat berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat tersebut.
Pengembangan Silabus untuk mata pelajaran muatan lokal secara umum mencakup :
1. Mengembangkan indicator
2. Mengidentifikasi materi pembelajaran
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
4. Pengalokasian waktu
5. Pengembangan penilaian
6. Menentukan sumber belajar
Standar kompetensi dan kompetensi dasar serta pengembangan silabus dari mata
pelajaran muatan lokal SMA Tunas Gading .
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MUATAN LOKAL JURNALISTIK
KELA
SEMESTE
S
X
R
I
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami teks berita
KOMPETENSI DASAR
1.1
secara langsung
1.2
kekurangan
dan kelebihannya
1.3
Menyampaikan kembali
isi teks berita dengan
2. Mengungkapkan
pikiran
dan
ide,
2.1
gagasan
bahasanya sendiri
Membuat judul teks
berita
2.2
Menulis berita
2.3
Membacakan
berita
3.1
dibacakan
oleh
teman
Menanggapi teks iklan
secara langsung
3.2
3.3
Menyampaikan kembali
teks
iklan
dengan
bahasanya sendiri
3.4
Membuat
teks
berdasarkan
4. Mengungkapkan
gagasan,
dan
ide,
4.1
pikiran
sendiri
Membuat
karya
bermacam-
macam
kedalam poster/slogan
iklan
tema
poster/slogan
4.2
4.3
Menyampaikan
poster/slogan
langsung
4.4
Menanggapi
secara
XI
poster/slogan
1.1 Membuat judul artikel
1. Mengungkapkan
informasi
berbentuk
1.2 Membuat
teks artikel
artikel
hasil
artikel
secara
langsung
1.4 Menanggapi teks artikel
yang
2. Menyampaikan gagasan
informasi
telah
dibacakan
teman
1. Menanggapi
liputan
berbentuk
reportase
reportase
yang
di
reportase
hasil
3. Mengungkapkan
gagasan,
dan
ide,
pikiran
reportase
dalam majalah
3.2 Membuat sub-sud judul
kecil
dalam majalah
3.3 Melengkapi isi majalah
XII
1. Menyampaikan
hasil
wawancara
dalam
pertanyaan
ke
teks berita
daftar
untuk
wawancara narasumber
1.2
Mewawancari
narasumber
1.3
Melaporkan
hasil
wawancara
dari
narasumber
1.4
Menampilkan
rekaman
hasil
wawancara
narasumber
1.5
Menanggapi
wawancara
hasil
narasumber
Pelaksanaan Program Muatan Lokal Jurnalistik dengan model pembelajaran yang bertumpu
pada pengembangan kemampuan berpikir , sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam mata
pelajaran ini adalah siswa dapat mengembangkan gagasan dan ide melalui kemampuan
berbahasa secara verbal.Hasil karya siswa dapat meningkatkan pemanfaatan karya seperti
Majalah dinding
Mini Majalah
Liputan Sederhana
C. Pengembangan Diri
Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, struktur kurikulum yang dikembangkan
mencakup tiga komponen yaitu, ( 1 ) Mata Pelajaran, ( 2 ) Muatan Lokal dan ( 3 )
Pengembangan Diri.
Secara konseptual , dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
kita mendapati rumusan tentang pengembangan diri, sebagai
Berikut:
pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.pengembangan diri bertujuan mamberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan tau dibimbing oleh konselor ,guru,atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dalam kehidupansosial,belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Dari rumusan diatas dapat diketahui bahwa pengembangan diri berbeda dengan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran untuk
kelompok mata pelajaran ,dilakukan dengan lebih mengutamakan kegiatan tatap muka di
kelas (meskipun dimungkinkan juga untuk belajar di luar kalas), sedangkan kegiatan
pengambangan diri seyogyanya lebih banyak dilakukan diluar jam regular melalui
berbagai kegiatan.
kegiatan pengembangan diri di SMA tunas gading diberikan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler yang bersifat temporer maupun kegiatan melalui layanan bimbingan dan
konseling.pengembangan diri dalam bentuk Ekstrakurikukler di SMA Tunas Gading
dilaksanakan setiap hari jumat mulai pukul 13.00 wib 15.00 wib
Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler di SMA Tunas Gading
antara lain :
NO
1
EKSKUL
Paduan Suara
PEMBIMBING
HB.Sinambela,S.P
TEMPAT
Ruang kelas X
2
3
4
5
6
Teater
Gambar
Futsal
Komputer
Musik
d
Linda,M.Pd
Chandra,A.md
Akbar,S.Pd
Andros
Priyatna,S.Pd
SMA Tunas gading Jakarta melaksanakan pembelajaran menggunakan sistem paket yang
berarti bahwa semua pihak peserta didik wajib mengikuti seluruh program pembelajaran
dan beban yang sudah ditetapkan untuk tiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMA Tunas Gading Jakarta.
Beban belajar di rumuskan dalam bentuk satuan untuk yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka
penugasan terstruktur dan kegiatan madiri tidak terstruktur.Semua ini dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi kelulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan guru. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pendalaman
materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mancapai standar kompetensi dan
waktu penyelesaian tugasnya ditentukan oleh guiru.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh guru untuk mancapai standar kompetensi dan waktu
penyelesaiannya diatur oleh peserta didik.
Beban belajaran tatap muka setiap jam adalah 45 menit, waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan tidak terstruktur maksimal 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut :
1.
2.
D. Ketuntasan Belajar
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi dasar dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggara
pembelajaran.SMA Tunas Gading Jakarta menetapkan ketuntasan belajar minimal yang
berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas.Para peserta didik yang
telah mencapai ketuntasan diberi layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan diberi layanan remedial.
1.2.
Penetapan KKM dilakukan oleh forum guru yang berada di dalam lingkungan
sekolah atau MGMP Sekolah. Penetapan KKM dilakukan melaui analisa
ketuntasan belajar minmal pada setiap Kompetensi Dasar (KD).
1.3.
dilakukan melalui
terkait.
1.4.
Indikator Pencapaian (IP) merupakan acuan pembuatan soal ujian, karena itu
soal ujian harus mampu mencerminkan pencapaian IP dan tidak perlu ada
pembobotan hasil ujian harian, mingguan, bulanan, bulanan maupun semester.
1.5.
Nilai atau angka ketuntasan belajar miminal adalah 100. Nilai ketuntasan
belajar siswa
1.7.
Nilai Kriteria Ketuntasan (KKM) ditetapkan pada wal tahun pelajaran untuk
setiap mata pelajaran mulai kelas X, XI, XII dan dilakukan evaluasi pada
setiaap semester.
\
2)
3)
Interval Analisis
3.1.
Tingkat Kompleksitas
Kompleksitas
Sangat mudah
Mudah
Sedang
Sulit
Sangat sulit
Prosentasi
81 100 %
61 80 %
41 60 %
21 40 %
0 - 20 %
3.2.
Daya Pendukung
Daya Pendukung
Sarana Prasarana
0 100 %
Perpustakaan
0 100 %
Laboratorium
0 100 %
Kompleksitas guru
0 100 %
Rata-rata
0 100 %
3.3.
Intake
Intake
NUN / Nilai Raport
4)
Prosentasi
Prosentasi
0 100 %
4.2.
(KD)
dimaksud.
4.3.
(SK)
4.6. Nilai Kriteria Ketuntasan Minmal (KKM) harus diinformasikan kepada seluruh
warga sekolah dan orang tua siswa.
5)
Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dicapai oleh 75 100 % dari jumlah siswa
pada kelas X, XI, XII.
5.2.
Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dicapai oleh 50 74 % dari jumlah siswa
pada kelas X, XI, XII.
5.3.
Kompetensi Dasar (KD) yang telah dicapai oleh 49 % dari jumlah siswa
pada kelas X, XI, XII.
Dengan memperhatikan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor .. serta dengan melihat kemampuan para siswa SMA Tunas
Gading , sekolah telah menentukan criteria ketuntasan minimal untuk masing-masing mata
pelajaran sesuai dengan table di bawah ini :
Kriteria Ketuntasan Minimal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
MATA PELAJARAN
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah raga dan
Kesehatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Muatan Lokal
X
80
80
75
75
70
70
70
70
75
70
70
70
80
PROSENTASI KETUNTASAN
XII
XII
XI IPA XI IPS
IPA
IPS
80
80
80
80
80
80
80
80
75
75
75
75
75
75
75
75
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
75
75
75
75
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
80
80
80
80
80
80
80
80
80
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Sekolah menargetkan terjadi peningkatan kriteria ketuntasan minimal untuk setiap tahun.Oleh
karena itu seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk kerja keras.
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang
mencakp sebagai berikut :
Kecakapan kesadaran diri
Kecakapan sosial
Kecakapan akademik
Kecakapan vokasional
Kecakapan berpikir
Kecakapan hidup ini yang dikembangkan secara integritas dalam setiap kegiatan
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri serta
kegiatan ektrakurikuler.
Berdasarkan kebutuhan potensi sekolah dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun
global, SMA Tunas Gading menerapkan pengetahuan keterampilan teknologi informatika
dan Seni Musik menjadi unggulan akademik sekolah.
Keunggulan akademik sekolah ini diharapkan dapat membentuk peserta didik SMA
Tunas Gading menjadi manusia yang dapat menggunakan pengetahuan keterampilan,
teknologi informatika komunikasi Dan Seni Musik untuk masyarakat nasional maupun
masyarakat global.
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
WAKTU BELAJAR
06.30 14.40
06.30 14.10
06.30 14.10
06.30 14.10
06.30 11.35
11.35 13.00 Kerohanian
13.00 15.00 Ekskul