Disusun oleh :
Julaikha Nanda Pratama
710014199
TEKNIK PERTAMBANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS)
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang metode
tambang terbuka ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Sudirman M.T selaku Dosen mata kuliah PENGANTAR
TEKNOLOGI MINERAL yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai metode-metode dalam menambang, juga alat yang
digunakan untuk pertambangan terbuka serta proses-proses menambang. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
Daftar
Isi.............................................................................................................................
....................3
BAB I...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN....................................................................................................... 5
Latar Belakang................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN........................................................................................................ 7
METODE TAMBANG TERBUKA................................................................................ 7
2.1.
Tambang Terbuka...................................................................................... 7
2.3.
CONTOUR MINING............................................................................. 23
2.7.3
AREA MINING..................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Metode tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang diterapkan terhadap
endapan bahan galian yang terletak di dekat permukaan bumi. Dengan demikian kegiatan
penambangan langsung berhubungan dengan udara bebas, akibatnya :
a.
b.
Segala macam peralatan dari yang kecil sampai yang besar dapat dipakai, sehingga
produksinya bisa besar.
c.
Segala jenis bahan peledak dapat dimanfaatkan dan dapat diperoleh nisbah peledakan
(blasting ratio) yang tinggi.
Dampak negatifnya adalah:
a.
b.
Susah mencari tempat untuk menimbun material penutup (overburden) yang tidak
mengganggu kegiatan penambangan dan memperparah kerusakan lingkungan, karena volume
material yang akan ditimbun sangat banyak.
Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah
metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu
batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah.
quarrying termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai untuk
penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic
minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah, bahkan
kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka tembaga (copper
mine) di Bingham Canyon Utah (USA).
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat
dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit); hanya
5
perlu dipertanyakan tentang economic cut off limitnya, hingga dimungkinkan adanya
perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila
penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka,
oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah
pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil
(<30). Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka
metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang
dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan
bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah
yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah
suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau
tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang
harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini
dikenal dengan istilah stripping ratio. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio)
masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis.
BAB II
PEMBAHASAN
METODE TAMBANG TERBUKA
2.1. Tambang Terbuka
Tambang terbuka adalah metoda penambangan yang segala kegiatan penambangan
dilakukan di atas permukaan bumi / berhubungan dengan udara luar.
1.Ongkos penambangan / ton bijih lebih murah karena tidak memerlukan penyanggan dan
ventilasi.
2. Kondisi kerja lebih baik karena berhubungan dengan udara luar.
3. Penggunaan alat mekanis lebih leluasa sehingga produksi lebih besar.
4. Pemakaian bahan peledak lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik.
5. Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar karena batas endapan dapat dilihat
dengan jelas.
6. Relatif lebih aman (dari bahaya longsor), sedangkan pada tambang bawah tanah selain
disebabkan longsor, juga disebabkan oleh gas gas beracun, kebakaran, dll.
1. Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, sehingga efisiensi kerja menurun
begitu juga dengan hasilnya.
2. Kedalaman penggalian terbatas karena semakin dalam semakin banyak tanah penutup yang
harus digali.
3. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah penutup yang jumlahnya cukup
banyak.
4. Alat alat mekanis letaknya tersebar.
5. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.
8. Pengupasan
Untuk memisahkan material dua lapisan atau lebih perlu dipindahkan agar tidak perlu
mengganggu dalam proses penambangan.
9. Backfilling (Dari tempat penyimapanan sementara)
Tanah penutup maupun tanah pucuk yang sebelumnya disimpan di tempat
penyimpanan sementara akan diangkut kembali kedaerah yang telah tertambang (mined out).
Kegiatan ini dimaksudkan agar pit bekas tambang tidak meninggalkan lubang yang besar
yang digunakan untuk rehabilitasi lahan pasca tambang.
10. Peralatan dan rehabilitasi tanah
Terdiri dari pekerjaan penimbunan, peralatan, pembentukan, dan penebaran tanah
pucuk diatas disposal overburden yang telah di backfilling, agar daerah bekas tambang dapat
ditanami kembali pemulihan lingkungan hidup.
11. Penghijauan
Merupakan proses untuk penanaman kembali lahan bekas tambang dengan tanaman
yang sesuai atau hampir sama seperti saat tambang belum dibuka.
12. Control
Kegiatan ini ditunjukan untuk
10
2. Sarana perlengkapan peralatan kerja Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan
dengan kondisi tempat kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja
yang diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan efektifitas
kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki.
3. Metode Pelaksanaan kerja Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material
dilakukan dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya memilki
kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang sasaran produksinya telah
ditentukan.
b. Kajian Secara Ekonomis Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah
proyek penambangan memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran uang
diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi ekonomi. Hal-hal yang
diperhatikan tersebut adalah: Nilai (value) daripada endapan mineral per unit berat (P). dan
biasanya dinyatakan dengan ($/ton) atau (Rp/ton). Ongkos produksi (C), yaitu ongkos
yang diperlukan sampai mendapatkan produknya diluar ongkos stripping. Ongkos
stripping of overburden (Cob). Cut Off Grade, akan menentukan batas-batas cadangan
sehingga menentukan bentuk akhir penambangan.
Jenis Jenis Tambang Terbuka dalam penambangan mineral atau endapan bijih dengan
metode tambang terbuka, yaitu :
Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,
endapan bijih tembaga, dan sebagainya.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau
mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian
bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.
Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya.
Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
11
12
Open pit mining adalah cara penambangan secara terbuka dalam pengertian umum.
Apabila hal ini diterapkan pada endapan batubara dilakukan dengan jalan membuang lapisan
batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan selanjutnya siap untuk
diekstraksi. Peralatan yang dipakai pada penambangan secara open pit dapat bermacammacam tergantung pada jenis dan keadaan batuan penutup yang akan dibuang. Dalam
memilih peralatan perlu dipertimbangkan :
13
14
2.4.3.1.Pembongkaran
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan bahan galian
dengan batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan
batugamping tersebut selesai. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan
peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non mekanis.
Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian
dilakukan peledakan.setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat
15
bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan tambang
tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap bloktidak sama, tergantung
persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen.
2.4.3.2.Pemuatan
Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material
atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan
dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat
Whee lLoader dan diisikan kedalam alat angkut.
Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil pembongkaran
kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah
dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar
muatan langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati kembali
2.4.3.3.Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa
material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan
untuk proses lebih lanjut.
Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa
ketempatpengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan
digunakan tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan
diangkut.
16
Metode Open Pit biasanya diterapkan untuk jenis bahan galian logam seperti : Emas,
Tembaga, Nikel dan untuk golongan industri seperti Batu Bara
17
Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open pit.
Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit.Medan kerja yang
digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type).Bentuk tambang dapat pula
melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang
diinginkan.
Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan
pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.
Adapun peralatan kerja yang digunakan dalam Metode Open Cast/ Open Cut sama
dengan peralatan yang digunakan untuk Metode Open Pit, seperti :
a. Alat Gali
: Excavator
b. Alat Muat
c. Alat Support
18
Metode Open Cast/ Open Cut memiliki tahapan penambangan yang sama dengan
metode Open Pityaitu :
a. Pembongkaran
b. Pemuatan
c. Pengangkutan
d. Pengolahan
e. Pemasaran
f. Reklamasi
Metode Open Cut biasanya diterapkan untuk jenis bahan galian logam seperti : Emas,
Tembaga, Nikel dan untuk golongan industri seperti Batu Gamping, Andesite dll.
dengan letak endapan bahan galian di perbukitan
19
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri
yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit itu
dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
a. Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat dibuat
melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
b. Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu
memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu
sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
a. Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit
miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
b.Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya
gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
20
a. Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan,
berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material penutup.
b. Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang hatihati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan,
terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak
pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah
sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan
tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
1. Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan jalan
masuk dibuat berbentuk spiral.
2. Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka medan
kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang
disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
21
Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari
kuari yangtentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan
agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta
topografi daerahnya.
Strip mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris yang secara
khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang permukaan untuk batubara. Sistem
penambangan ini pada dasarnya terbagi dua, yaitu tambang area dan tambang kontur.
Pertambangan kupas adalah merupakan operasi pengupasan tanah atau batuan penutup
lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan baris-baris serjajar.
22
Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang memiliki
kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan yang lain sulit untuk
diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Selain itu endapan batubaranya
harus
tebal, terutama bila lapisan tanah penutupnya juga tebal. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan perbandingan yang masih ekonomis anatara jumlah tanah penututp yang harus
dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali (economic stripping ratio).
a. Peralatan Kerja :
Adapun Peralatan Kerja yang digunakan pada metode Strip Mining adalah :
23
2.7.2
CONTOUR MINING
Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk cadangan batubara yang tersingkap
di lereng pegunungan atau bukit.Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah
penutup di daerah singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian
diikuti dengan penggalian endapan batubaranya.Penggalian kemudian dilanjutkan ke arah
tebingsampai mancapai batas penggalian yang masih ekonomis, mengingat tebalnya tanah
penutup yang harus dikupas untuk mendapatkan batubaranya.Karena keterbatasannya daerah
yang biasanya digali, maka daerah menjadi sempit tetapi panjang sehingga memerlukan alatalat yang mudah berpindah-pindah.Umur tambang bisanya pendek.
25
2.7.3
AREA MINING
Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara yang letaknya kurang
lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga merupakan dataran.
2.7.4
AUGER MINING
Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng bukit dapat
dipakai auger head miner yang memiliki auger berdiameter 28-36 inchi (71-91cm).
Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm)
dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).
26
Gambar 2.7.4.1
Aktivitas
penambangan metode
Auger Mining
Pada
saat
ditempatkan dibagian
pinggir
lombong
satu
dasar
lombong,
kedua
dinaikkan
diletakkan
di
digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya dengan ditarik kabel yang
diikatkan pada 2 buah jangkar penopang di kiri-kanan alat.Gerakan kesamping itu dilakukan
berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan maju.Batubara yang tergali diterima oleh chain
conveyor pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.
2.7.5
Box cut adalah suatu lubang galian awal pada daerah yang efektif datar yang tak
memiliki daerah pembuangan
kesamping lubang galian awal. Kemudian lubang galian awal ini dikembangkan menjadi
kawasan penambangan yang lebih baik dengan berbagai cara. Pengembangan box cut itu
adalah yang disebut advance benching system. Bila tanah penutupnya lunak, maka dapat
dipakai dragline atau back hoe sebagai alat-gali sehingga box cut-nya dapat diperluas menjadi
medan kerja (front) yang memanjang. Batubara yang telah terkupas kemudian ditambang
dengan peralatan khusus, misalnya dengan pemboran dan peledakan atau penggarukan
(ripping), kemudian dimuatkan ke alat-angkut untuk dibawa keluar tambang.
27
28
Penambangan dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini digunakan bila
endapan yang akan digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai
danau atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air.
Berdasarkan macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk
penambangan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Multi bucket dredge yaitu kapal keruk yang alat-galinya berupa rangkaian mangkok
(bucket).
29
2. Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau pemotong yang
menyerupai bentuk mahkota.
3. Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang berputar
(bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
1.Sistem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau membentuk tangga
atau jenjang (benches)
2.Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder) sampai pada
kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk tangga.
3.Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga dengan sistem
tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan tanah penutup, sedangkan sistem
tekan untuk menggali endapan bijihnya.
30
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tambang terbuka ( Surface Mining ) adalah metode penambangan suatu bahan galian
dimana segala aktifitasnya berhubungan langsung dengan atmosfir atau udara luar. Metode
Tambang terbuka ada beberapa jenis dengan bentuk dan metode operasional yang berbeda
untuk setiap metodenya. Pemilihan metode ini berdasarkan faktor- faktor tertentu,
diantaranya :
a. Letak dan bentuk endapan bahan galian
b. Nilai Ekonomis suatu endapan bahan galian
c. Peralatan kerja yang digunakan
d. Kondisi Lithologi dan Stratigrafi daerah tambang
Adapun jenis metode tambang terbuka dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Metode Open Pit
b. Metode Open Cut/ Open Cast/ Open Mine
c. Metode Quarry ( Side Hill Type dan Open Pit Type )
32
33
DAFTAR PUSTAKA
1. Machmud, Nawawi, Ir. Dkk. 1997. Tambang Terbuka. Universitas Sriwijaya
2. Prodjosumarto, Partanto. 1984. Pengantar Teknologi Mineral. ITB
3. Rizqon,
Arif.
Ir.
2004. Reklamasi
Tambang.
Diklat
Perencanaan
Tambang
Terbuka.UNISBA
4. http ://Google.com. Metode Tambang terbuka.Yogyakarta. 2015 ( diunduh 1 Oktober
2015 )
5. http://r-jotambang.blogspot.co.id/2011/12/tambang-terbuka_31.html
34