Anda di halaman 1dari 47

REFERENSI

Blakely, Richard.J, 1995, Potential Theory in Gravity


andMagnetic Application, Cambridge Univ. Press.
Dobrin, Milton. B., and Savit, C.H., 1998, Introduction
toGeophysical Prospecting, McGraw-Hill, Inc.
Grant, F.S. and West, G.F., 1965, Interpretation
Theoryin Applied Geophysics, McGraw-Hill, Inc.
Reynolds,J.M., 1997, An Introductio to Applied
andEnvironmental Geophysics, John Wiley & Sons.

METODE GRAVITASI (GAYA BERAT)

salah satu metode eksplorasi geofisika yang digunakan


untuk mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat
adanya perbedaan densitas antar batuan. Dalam
prakteknya, metode ini mempelajari perbedaan medan
gavitasi dari satu titik terhadap titik observasi lainnya.
Sehingga sumber yang merupakan suatu zona massa
dibawah permukaan bumi akan menyebabkan suatu
gangguan pada medan gravitasi. Gangguan medan
gavitasi inilah yang disebut sebagai anomali gravity.
metode survei geofisika yang mengukur densitas batuan
bawah permukaan bumi. Besar distribusi rapat massa
atau densitas didalam bumi menyebabkan percepatan
gravitasi yang diukur di permukaan bumi bervariasi
terhadap posisi. Oleh karena itu pengukuran percepatan
gravitasi sebagai fungsi posisi dapat digunakan untuk
memperkirakan variasi rapat massa bawah-permukaan.

Secara prinsip : metode graviti digunakan


karena kemampuannya dalam membedakan
densitas dari suatu sumber anomali terhadap
densitas lingkungan sekitarnya. Dari variasi
densitas tersebut dapat diketahui bentuk
struktur bawah permukaan suatu daerah.
Dalam suatu eksplorasi, baik dalam mencari
minyak bumi maupun mineral, metode graviti
ini banyak digunakan pada tahap penelitian
pendahuluan

Metoda
gayaberat,
digunakan
dalam
pencarian mineralisasi emas tipe epitermal.
Masing-masing
mineral
tambang
memiliki
densitas yang berbeda-beda. Karena itulah maka
bila terdapat variasi mineral di suatu lingkungan
homogen, maka akan terdapat anomali yang
berbeda sehingga dapat diperkirakan mineral
yang terkandung di dalamnya
Metoda
gayaberat
digunakan
untuk
menyelidiki
struktur-struktur
yang
berasosiasi dengan sistem panas bumi.
Umumnya jebakan panas bumi berasosiasi
dengan tubuh intrusi batuan beku sebagai
sumber panas. Tubuh intrusi batuan inilah yang
dapat ditemukan dengan metode gravitasi.

Kelebihan dan Kelemahan metode Gravitasidibanding


metode geofisika lainnya
Kelebihan
1.Relatif lebih murah
2.Bersifat non dekstruktif
3.Instrumen yang ideal (gravimeter kecil dan portable)
Kekurangan
1.Metode dengan tingkat anomali yang tinggi
2.Perlu adanya survei geologi yang mendalam dibanding
metode lainnya

DALAM
PELAKSANAANNYA,
METODE
GRAVITASI MEMERLUKAN INSTRUMEN
YANG DISEBUT GRAVIMETER.
GRAVIMETER
SEDERHANA
YANG
PERTAMA DICIPTAKAN PERTAMA KALI
OLEH VENING MEISNEZ -VAN BEMEELEN
BERUPA PENDULUM UNTUK MENGUKUR
VARIASI DI LAUT CINA SELATAN.
LALU LA COSTE (1934) MENEMUKAN
GRAVIMETER. TEMUAN LA COSTE TERUS
DIKEMBANGKAN HINGGA KINI.

Contoh : Gravimeter La
Coste

Bentuk bumi ellipsoid (data satelit,


penerbangan pesawat) : bentuk bumi
tidak sama di semua tempat, terjadi
penggembungan di equator dan
pemipihan (flattened) di daerah kutub.

Bentuk bumi shape (Teori Eratosthenes)


: ukuran bumi di semua tempat sama
(bulat penuh), dengan jari-jari + 28.000
miles

Bentuk bumi ellipsoid mengakibatkan :


Jari-jari pada equator : 6.378.388 meter = 3.963,5
miles
Jari-jari pada kutub : 6.356.912 meter = 3.950,2 miles
Selisih antara equator dan kutub 21.476 meter =13,3
miles, dan selisih volume : 2,5.10 11 miles3 = 1.1.10
22 km3
Kecepatan perputaran bumi pada daerah equator lebih
dari 1000 miles per jam, dan semakin berkurang
pada daerah kutub.

UKURAN BUMI
Eratostenes (275-195 SM) yang tinggal di Alexandria berhasil menghitung
keliling bumi hingga mendekati kebenaran, ia memperhatikan sinar
matahari pada tengah hari di pertengahan musim panas di kota Syene,
yang jatuh tepat di dasar sumur. Sedangkan di Alexandria yang berjarak
5.000 stad pada saat yang sama bayangan jarum gnomon (jam matahari)
memperlihatkan besarnya 1/50 dari seluruh lingkaran. Sudut ini
dinamakan sudut APS (Alexandria, Pusat Bumi, Syene), maka dengan
demikian ia menyimpulkan bahwa keliling bumi haruslah 50 kali 5.000
stad atau 250.000 stad. Jika 1 stad kurang lebih sama dengan 157 m
maka keliling bumi adalah sekitar 39.250 km.
Bentuk bumi tidaklah sebulat seperti yang diduga semula. Pengukuran
panjang garis bujur (meridian) di beberapa garis lintang bumi
menunjukkan bahwa jari-jari poler (kutub), sehingga bumi agak
menggembung di daerah katulistiwa. Pada tahun 1617 Snellius
melakukan pengukuran dengan metoda segitiga. Dan sejak ditentukannya
satuan meter pada tahun 1719, maka keliling bumi sekitar 40.000 km.
Harga rata-rata jari-jari bumi di khatulistiwa ialah 6.378,38 km,
sedangkan di kutub 6.356,91 km dengan permukaan seluas
510.100.934 km2.

relief permukaannya tidak rata, berotasi, berrevolusi dalam sistem matahari serta tidak
homogen, sehingga variasi gravitI disetiap titik
dipermukaan bumi dipengaruhi oleh berbagai
faktor :
1.Lintang
2.Ketinggian
3.Topografi
4.Pasang surut
5.Variasi densitas bawah permukaan
Dalam melakukan survei gravity hanya satu faktor saja yang
berperan yaitu variasi densitas bawah permukaan. Sehingga
pengaruh 4 faktor lainnya harus dikoreksi atau dihilangkan
dari harga pembacaan alat.

Tempat terendah di dunia ada di Laut Mati, < -420 m di bawah laut

GAYA GRAVITASI & PERCEPATAN GRAVITASI

Dipelopori oleh : Gelf Coast (USA, 1920-an), untuk melokalisir


kubah garam di Meksiko
Gravitasi yang terukur bukan absolut, tetapi relatif
Teori fisika yang mendasari : HUKUM NEWTON I & II
Newton I :
2 BUAH PERTIKEL KECIL DLM MASSA 1 DAN MASSA 2,
MASING-MASING DGN DIMENSI YG SANGAT KECIL BILA
DIBANDINGKAN DGN JARAK SEPANJANG r YG
MEMISAHKANNYA TERHITUNG DR TITIK PUSAT BENDA KECIL
ITU, MAKA SATU SAMA LAIN AKAN TARIK MENARIK DGN
SUATU GAYA SEBASAR :
F = G.m1.m2
..a)
r2

G : konstanta gravitasi besarnya 6.670.10-8 cm3/gr.det2 atau


6.670 . 10-11m3/kg.det2

H. Newton II :
Gaya adalah massa dikalikan dengan percepatan
F = m.a .b)
Formula a) dan b) disubstitusikan ,
a = F = G.m1.m2 = G.m
(dalam satuan Gal, mGal)
m
r2
r2
a : percepatan (cm/det2) : cgs
a : percepatan gravitasi (Gal, Mgal),
1 Gal = 1 cm/det2
= 1000 mGal
1 Gal (mikrogal) = 10-6Gal

Harga gravitasi dapat diperoleh secara teoritis


(matematis) dan secara praktis (pengukuran
dengan gravitimeter).
Harga gravitasi secara teoritis diperoleh dengan
menggunakan FORMULA-FORMULA GRAVITASI antara lain :
(dalam satuan Gal) :
1. Formula Helmert (1901)
go = 978,030 (1 + 0,005302.Sin 2 - 0,000007 Sin22)
Catatan : faktor pemipihan bumi (f) = 298,2
f = a-b
jari-jari equator (a) = 6.378.200 m
a
jari-jari kutub (b) = 6.356.818 m
2. Formula U.S.Coast & Geodetic Survey (Bowic, 1917)
go = 978,039(1 + 0,005294.Sin 2 - 0,000007 Sin22)
Dengan catatn : 1/f = 297,4 dan a > b

3. Formula Internasional (1930)


go = 978,048(1 + 0,0052884.Sin2 - 0,0000059
Sin22)
Catatan : a = 6.378.388 m
b = 6.356.909 m
1/f = 297
4. Formula Nickanen (1945)
go = 978,0468(1 + 0,005978.Sin2 - 0,0000059
Sin22+0,000023.Cos 2.Cos 2 (+4o)
Catatan : : garis bujur
5. Formula I.U.G.G (International Union of Geodesy
and Geophysics, 67)
go = 978,03185(1 + 0,005278895.Sin2 +
0,000023462.Sin 4)
Faktor kesalahan : 0,04 mGal

Formula gravitasi yang umum :


go = ge (1 + A.Sin2 - B. Sin22)
Dimana : go : gravitasi pada posisi lintang (Gal)
ge : gravitasi di equator
: posisi garis lintang
Nilai percepatan normal gravitasi di permukaan bumi : 980 Gal =
980 cm/det2 = 980.103 mGal

PERMASALAHAN : KENAPA NILAI GRAVITASI (SECARA


MATEMATIS) CENDERUNG DIPENGARUHI OLEH POSISI
GARIS LINTANG DAN TIDAK OLEH GARIS BUJUR

DATA LAPANGAN
Koreksi Tidal
Koreksi Drift
G OBSERVASI
Koreksi g Normal
Koreksi Udara Bebas
Korekasi Bouguer
Koreksi Medan
ANOMALI BOUGUER

PROYEKSI BIDANG DATAR

KONTINUASI KE ATAS

ANOMALI
SEMI-REGIONAL

INFORMASI GEOLOGI

MODEL

HASIL DAN PEMBAHASAN

Diagram alir penelitian metode


gayaberat

KESIMPULAN

MEDAN GRAVITASI BUMI


A. BENTUK DAN ROTASI BUMI

Bentuk bumi ellipsoid, dengan selisih jari-jari dan kutub 21.476


meter =13,3 miles

Faktor pemipihan (flatedtenes) / f = (a-b).1, dimana :


a
a = jari-jari equator
b = jari-jari kutub
Akibat adanya pemipihan tersebut menyebabkan perbedaan harga
percepatan gravitasi di equator sebesar 5,17 Gal terhadap kutub.
Hal ini disebabkan (Hammer, 1943) :
1. Percepatan sentrifugal ke arah luar equator & tdk terjadi di kutub,
menyebabkan kenaikan sebasar 3,39 Gal
2. Titik di kutub jaraknya lebih dekat ke inti bumi, menyebabkan
kenaikan sebasar 6,63 Gal
3. Massa bumi keseluruhan, mengakibatkan gaya tarikan di equator >
dibanding kutub, menyebakan pengurangan sebasar 4,85 Gal.
Bumi berotasi pada tempatnya, dengan kecepatan sedut sebesar
2..1/86.164 = 7.292.10-5 rad/detik

B. KOREKSI GRAVITASI DAN ANOMALI-ANOMALI


GRAVITASI
MACAM-MACAM KOREKSI DALAM METODE
GRAVITASI
1.
Koreksi Alat (DRIFT)
2.
Koreksi Pasang Surut
3.
Koreksi Lintang
4. Koreksi Topografi (TERRAIN)
5.
Koreksi Udara Bebas
6.
Koreksin Bouguer
7.
Koreksi Elevasi
Tujuan dilakukan koreksi : untuk menghindari
kesalahan (baik saat pengambilan data di
lapangan/faktor manusia, faktor alam, faktor
alat) sehingga akan dihasilkan data yang
akurat, & hasil interpretasi akan baik.

KOREKSI ALAT (DRIFT) : dilakukan dengan tujuan


untuk mengkoreksi kesalahan dalam pembacaan
gravitemeter pada saat dilakukan pengukuran.
Koreksi dpt dilakukan secara matematis ataupun
grafis.
Rumur koreksi matematis : c = (p-q) . (x y)

(r- q)
c : koreksi drift di stasiun n
p : waktu pembacaan di stasiun n
q : waktu pembacaan di stasiun awal
r : waktu pembacaan di stasiun akhir
x : nilai pembacaan di stasiun akhir
y : nilai pembacaan di stasiun awal
Teknik pengambilan data dengan menggunakan
sistem LOOPING

KOREKSI PASANG SURUT (TIDAK CORRECTION) :


dilakukan karena adanya pengaruh pasang surutnya
permukaan air laut akibat daya tarik bulan
g = 3.G.r.Mm (cos 2m + 1/3) 3.G.r.Ms (cos 2 s + 1/3)

2.Dm3
2.Ds3

G : konstanta gravitasi
m : bulan D : jarak
M : massa
s : matahari
: sudut geosentris

KOREKSI LINTANG : koreksi yang memperhitungkan


perubahan gravitasi dari posisi equator ke arah kutub.
Didasarkan pada perbedaan gravitasi yang diturunkan
langsung dari formula gravitasi
go = ge (1 + A.Sin2 - B. Sin22)
= A (1 + B.Sin2 - C. Sin22)
Nilai gravitasi naik seiring naiknya harga sudut lintang
geografis.

Koreksi yang dilakukan akibat adanya perbedaan


ketinggian/elevasi dari titik pengamatan, koreksi ini
tidak memperhatikan densitas batuan ().
Lokasi pengukuran yang mempunyai elevasi tinggi akan
mempunyai harga gravitasi (g) yang lebih kecil
dibandingkan dengan lokasi pengukuran yang
gh
elevasinya lebih
rendah.
h
Dimana :
go
go : gravitasi di suatu titik
tertentu
r
gh : gravitasi pada ketinggian
h di atas titik/level tertentu
Pusat Bumi
r : jari-jari bumi

F = G.m1.m2

a = F = G.m1.m2 = G.m
m

r2

r2

r2
go = G.m gh = G.m
r2

gh /go =
1

(r+h)2
gh /go = G.m x
r2
(r+h)2
G.m = r2

.
(1+h/r)2

(r2+2rh+h2)

gh /go = (1 +
h/r)2

=1

gh /go = 1 - 2h/r

: r2

.
2

gh /go = 1 - 2h/r

gh =go - 2h.go
r
gh - go = - 2h.go

r
g = - 2h.go
r

Apabila r =67.367.108 cm
go = 980.629 Gal (pada lintang 45o)
Maka :
g = - 2. (980.629).h
67.367.108
= -3.0803.10-6 x h (Gal/cm)
= -3.0803 x h (mGal/m)
= -0.09406 x h (Gal/ft)
Jika g di atas datum, maka = + 3.0803 x h
(mGal/m)
Jika g di bawah datum, maka = - 3.0803 x h
(mGal/m)

gh
h

datum

go

go = G.m

gh = G.m

r2

(r+h)2
gh akan mempunyai gravitasi kecil, sehingga hasil koreksi
harus ditambahkan dengan harga gravitasi (g) pada
stasiunpengukuran (bernilai positif)
go akan mempunyai gravitasi besar, sehingga hasil
koreksi harus dikurangkan dengan harga gravitasi (g)
pada stasiunpengukuran (bernilai negatif)

Koreksi yang dilakukan karena pengaruh adanya material di


dekat permukaan (dipengaruhi oleh faktor densitas
batuan / )
B
A

Massa bukit berpengaruh terhadap nilai pembacaan


gravitimeter di pengukuran A, hal ini dinamakan dengan
efek Bouguer (g).
Pengaruh lempengan/material setebal h, dengan densitas
batuan , pengaruhnya :
g = 2...G.h

g = 2...G.h
Jika G = 6.6732.10-8, maka :
g = 0.04193..h (mGal/m)
= 0.01278..h (mGal/ft)
Sehingga :
Jika g di atas datum, maka = - 0.04193..h (mGal/m) , karena gh akan
mempunyai gravitasi besar, sehingga hasil koreksi harus
dikurangkan dengan harga gravitasi (g) pada stasiun pengukuran
(bernilai negatif).
Jika g di bawah datum, maka = + 0.04193..h (mGal/m), gh akan
mempunyai gravitasi kecil, sehingga hasil koreksi harus ditambahkan
dengan harga gravitasi (g) pada stasiun pengukuran (bernilai positif).
Sifat dari koreksi Bouguer berlawanan dengan koreksi udara
bebas

Koreksi ini merupakan gabungan antara koreksi udara


bebas dan koreksi Bouguer.
Koreksi elevasi = Koreksi udara bebas + koreksi bouguer
Pengukuran di atas Datum, maka koreksi Elevasi =
EC = +FAC - BC
Pengukuran di bawah Datum, maka koreksi Elevasi =
EC = -FAC + BC

Koreksi ini dilakukan karena ketidakteraturan topografi


(adanya lembah dan bukit) yang akan mempengaruhi
nilai pembacaan gravitasi di suatu tempat. Dengan
adanya koreksi topografi, maka akan mengkompensasi
antara faktor adanya bukit dan lembah.

Adanya lembah akan mengakibatkan penambahan nilai


gravitasi, sedangkan adanya bukit akan mengakibatkan
pengurangan nilai gravitasi, sehingga perlu dilakukan
koreksi topografi.
Koreksi topografi dilakukan dengan DIAGRAM HAMMER.

Berdasarkan besarnya radius dari titik pengukuran gravity,Hammer Chart


tersebutdapat dikelompokkan menjadi :
a.Inner Zone
Memiliki radius yang tidak terlalu besar sehingga bisa didapatkan daripengamatan
langsung dilapangan. Dapat dibagi menjadi beberapa zona:-Zona B : radius 6,56 ft
dan dibagi menjadi 4 sektor.- Zona C : radius 54,6 ftdan dibagi menjadi 6sektor.
b.Outer Zone
Zona ini memiliki radius yang cukup jauh, sehinggabiasanya perbedaanketinggian
dengan titikpengukuran gravity menggunakan analisa petakontur.Outer Zone
dibagi menjadi beberapa zona:- Zona D : radius 175 ft dan dibagimenjadi 6sektor.Zona E : radius 558 ft dan dibagi menjadi 8sektor.- Zona F: radius 1280 ft dan
dibagi menjadi 8sektor.- Zona G : radius 2936 ft dandibagi menjadi12 sektor.- Zona
H : radius 5018 ft dan dibagi menjadi12sektor.- Zona I : radius 8575 ft dan dibagi
menjadi12 sektor.- Zona J : radius

14612 ft dan dibagi menjadi12 sektor.- Zona K sampai M, masing-masingdibagi


12sektor.Untuk menghitu Terrain Correction (TC) tiap sektordapat digunakan
persamaan :
Terrain correction untuk masing-masing stasiunpengukuran gravity adalah
totaldari TC sektor-sektordalam satu stasiun pengukuran tersebut

Anomali Bouguer :
1.Anomali regional : anomali yang berhubungan
dengan massa homogen
2.Anomali Residual : anomali yang berhubungan
dengan target eksplorasi

anomali : perbedaan antara nilai yang diharapkan


gravitasi
pada
lokasi
tertentu
(dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti densitas,
ketinggian, dan nilai aktual.)

Berdasarkan pada perbedaan densitas, maka


terdapat 2 anomali yang terlihat :
1.anomali gravitasi positif, akibat massa dengan
densitas besar (mass excess)
2.anomali gravitasi negatif, akibat massa dengan
densitas kecil (mass deficiency)

Pemisahan Anomali Regional dan Residual


Anomali bougue disebabkan oleh dua bagian yaitu anomali regional dan
anomaliresidual. Anomali regional bersifat smopth dan biasanya disebabkan
oleh batuan-batuanyang dalam. Sedangkan anomali residual bersifat kasar dan
disebabkan oleh batuan-batuan yang dangkal. Biasanya anomali residual yang
dicari. Karena anomali tersebutmempunyai fungsi yang berlainan maka kedua
anomali tersebut harus dipisahkan untuk memanfaatkan secara optimum.

CITRA ANOMALI GAYA BERAT INDONESIA

(Sumber : Basis data Gaya Berat Pusat Survei Geologi)


Salah satu data dasar penting untuk evaluasi Cekungan Sedimen yang mengandung potensi hidrokarbon
Melengkapi informasi dari Peta Geologi, utamanya struktur dan liniasi di bawah permukaan
STATUS PEMETAAN GAYABERAT INDONESIA
- Hingga Desember 2005, telah diliput sisa area Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
- Tahun 2006 dilakukan pemetaan di Aceh NAD dan sisa area di sekitarnya yang belum terliput
- Tahun 2007 direncanakan penyelesaian peliputan pemetaan di Papua

Cekungan batubara

H ig h

10

Low

Peta tiga dimensi anomali gravitasi

Contoh adanya bijih


besi,dibuktikan dengan
adanyaanomali,
membeloknya grafik,pada
jarak 0, bila tidak ada
anomali maka seharusnya
grafik miring sesuai dengan
adanyaperlapisan granit yang
miring

Anda mungkin juga menyukai