Makalah Pemicu 1 Nomer 3
Makalah Pemicu 1 Nomer 3
r = 0,0508 m
Gambar 1 Conduction Shape Factors of Isothermal cylinder of radius r buried in semiinfinite medium having isothermal surface
(Sumber : Holman, J.P.2010.Heat Transfer Tenth Edition. UK : McGraw-Hill)
Pada soal, nilai L sebesar 91,44 m dan nilai r sebesar 0,0508 m. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat dilihat bahwa nilai L >> r. Pada soal, nilai D sebesar 0,2286 m dan nilai dari 3r
sebesar 3 x 0,0508 m = 0,1524 m. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dilihat bahwa nilai D
> 3r. Karena nilai L >> r dan nilai D > 3r, maka shape factor yang dipilih adalah
S=
2 L
D
ln
r
( )
Setelah didapatkan persamaan untuk menghitung shape factor, maka heat lost pada pipa
dapat dihitung dengan persamaan :
q=kS T
q=k
2 L
( T 0T )
D
ln
r
( )
2 L
W
2 91,44 m
( T 0T )=1,2 o
( 148,9 o CT )
D
m. C ln 0,2286 m
ln
r
0,0508 m
( )
q=458,38
W
( 148,9o CT ) (1)
o
.C
Berdasarkan persamaan (1) maka dapat dilihat bahwa besarnya heat lost (q) dipengaruhi oleh
temperatur pada permukaan bumi. Berikut ini grafik besarnya heat lost (q) terhadap
temperatur pada permukaan bumi.
40000
20000
0
-100 -90 -80 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 0
10 20 30 40 50 60 70
Berdasarkan literature, temperatur pada permukaan bumi berada pada rentang -90oC 60oC.
Setelah didapatkan temperatur pada permukaan bumi, kita dapat menghitung besarnya heat
lost pada setiap temperatur, dan didapatkan rentang nilai dari heat lost berkisar 40.000 W
110.000 W. Berdasarkan grafik diatas, besarnya heat lost akan berkurang seiring
bertambahnya temperatur pada permukaan bumi.
W
kJ
( 148,9o C5o C ) =65.960W =65,96
o
s
.C
kJ
Jadi besarnya laju kalor yang hilang sebesar 65,96 s
Apabila uap yang mengalir pada pipa berupa saturated steam dan laju alir massa uap sebesar
10 kg/s, maka :
Entalpi saturated steam pada 300oF sebesar 2744,68 kJ/kg
Energi yang dibawa uap sebesar 2744,68 kJ/kg x 10 kg = 27446,8 kJ
Instalasi pipa tergolong aman atau baik apabila energi yang hilang akibat heat lost tidak
melebihi 30% dari energi total yang dibawa uap, dengan kata lain heat lost maksimum yang
diperbolehkan adalah
Qlost maximum=0,3 27446,8 kJ =8234,04 kJ
Dengan memperhitungkan laju heat lost yaitu 65,96 kJ/s maka waktu tempuh minimum yang
diperlukan oleh uap agar heat lost yang terjadi tidak melebihi batas maksimum adalah
t=
8234,04 k J
=124,83 s
kJ
65,96
s
Dengan kata lain kecepatan minimum uap adalah 91,44 m / 124,83 s = 0,73 m/s = 2,628
km/jam. Nilai kecepatan uap ini masuk akal dalam kehidupan nyata sehingga kesimpulannya
adalah sistem instalasi pipa uap ini tergolong aman dan baik.
Selain cara diatas, pengecekan apakah instalasi pipa pada soal tergolong aman atau tidak
dapat menggunakan cara di bawah ini
q max=
k
r0 h
20
Dengan nilai h udara sebesar 3 W /m C
o
k 1,2 W /m C
Tebal Kritis : Ro = =
=0,4 m
h 3 W /m2 0 C
Dengan temperatur udara sebesar 25oC
0
q max=
o
1,2 W /m C 0,4 m 3 W /m 2 0 C
q max=80316,23W =80,32 kW
Efisiensi ( )=
q max q
80,32 kW 65,96 kW
x 100 =
x 100 =17,87
q max
80,32 kW
Sumber :
Holman, J.P.2010.Heat Transfer Tenth Edition. UK : McGraw-Hill
Kurtus, R., 2014. Thermal Insulation by Ron Kurtus. [Online]
Available at: http://www.school-forchampions.com/science/thermal_insulation.htm#.Vu3hQ_t97IU
[Accessed 20 Maret 2016].
Teori
Pada perhitungan konduksi panas dengan syarat keadaan tetap, terdapat dua golongan
besaran pada hasil perhitungan itu. Golongan pertama ialah besaran yang bersangkutan
dengan sifat panas, sedangkan golongan kedua tediri atas besaran yang berhubungan dengan
bentuk atau ukuran benda. Gabungan besaran geometris ini dapat dipisahkan ke dalam satu
faktor yang disebut faktor bentuk. Untuk konduktivitas panas tetap dan pada keadaan tetap
yang simetris, faktor bentuk dinyatakan dengan S. Dalam sistem dua dimensi, dimana hanya
melibatkan dua batas suhu, faktor bentuk konduksi dapat dituliskan menjadi:
q=k S T
Pada dinding tiga dimensi, dapat digunakan faktor bentuk yang berbeda-beda untuk
menghitung aliran kalor di bagian-bagian sudut dan tepi. Jika semua dimensi dalama lebih
dinding=
S
A
L
A adalah luas dinding, L adalah tebal dinding, dan D adalah panjang tepi.
Faktor bentuk dapat juga ditentukan secara eksperimen. Dengan mengetahui harga
konduktivitas panas tetap atau rata-rata, maka untuk suatu beda temperatur tertentu, H dapat
diukur sehingga B dapat dihitung. Setelah B diketahui maka arus panas untuk beda
temperatur yang berlainan dapat dihitung juga.