Anda di halaman 1dari 9

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien
Status interaksi perawat-klien
Lingkungan
Deskripsi klien

:Nn. Y
:fase kerja
: pasien dan perawat sama-sama duduk
di kursi
: klien tampak tegang dan marah-marah

Nama Mahasiswa
Tanggal
Jam

: Dinni Nurul K.I


: 29 Oktober 2015
: 08.00-08.30

Bangsal

: R. 23

Tujuan (berorientasi pada klien) : 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK.
2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual.
3. Latih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam) dan 2 (pukul kasur atau bantal).
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik.
KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi mba
K : pagi.

KOMUNIKASI NON
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
VERBAL
PADA PERAWAT
PADA KLIEN
P : tersenyum dan membangun
tidak melakukan kontak
pandangan pada klien
kepercayaan
dengan mata, belum percaya
K : merunduk, tidak klien
terhadap perawat
memandang perawat

K : melihat perawat
sekilas dan memandang
sinis
P : tersenyum dan tetap
bersikap terbuka
P : perkenalkan mba, P : duduk menghadap
saya perawat Dinni, klien, tersenyum, dan
nama mba siapa?
kontak mata dengan
klien.
K : menghadap ke arah
lain, menghindari kontak
mata

RASIONAL
Membina kepercayaan
untuk
mendapatkan
penerimaan
pasien
terhadap
intervensi
yang akan dilakukan.

Memperkenalkan
diri, Klien
terlihat
tidak Memperkenalkan
diri
berusaha
bersikap tertarik berinteraksi
untuk
memfasilitasi
terbuka
interaksi selanjutnya

K : Yayuk.
disini?

Ngapain K : menjawab singkat,


terlihat marah
P : tetap tersenyum
melihat ke arah klien
P : iya mba saya disini P
:
tersenyum, Menjelaskan tujuannya Klien
terlihat
ingin Menjelaskan
tujuan
yang akan merawat melakukan kontak mata bertemu klien
marah dan gampang bertemu klien agar klien
mba yayuk
K : melihat sinis sekilas
tersinggung
mau berinteraksi
K : ngapain sih saya K : iritabilitas, mulai
dirawat-rawat saya ga marah-marah
butuh dirawat
P : tersenyum pada
klien
P : iya mba, mba hari ini P : tersenyum, menatap Menanyakan apa yang Tampak
acuh
dan Mengeksplorasi
perasaannya gimana?
klien
dirasakan klien
seadanya
menjawab perasaan klien untuk
K : acuh pada perawat
pertanyaan perawat
identifikasi gejala PK
kontak mata sesekali
K : saya ya gini-gini aja K : menjawab dengan
pengennya
marah- sedikit marah
marah
P : tersenyum melihat
ke arah klien
P : kenapa mba? P : bertanya sambil
Bagaimana kalau mba menatap klien
diskusi
dulu
sama K : tidak melakukan
saya?
kontak mata

Membuat
kontrak
dengan klien
Menunjukkan sikap care
pada klien agar klien
merasa nyaman

Klien
tampak
ingin Kontrak
marah
masih
tidak memperjelas
percaya
terhadap interaksi
perawat

awal
arah

K : tampak tidak tertarik,


K : gamau, emang menjawab
dengan
diskusi bisa ngilangin intonasi sedikit naik
sakit hati saya? Saya P : tersenyum
pengen marah saja
P : iya mba yayuk ini P : menatap klien
Menanyakan
yang Klien
mulai
terlihat Untuk mengetahui apa
gimana
perasaannya K : melihat sekilas ke dirasakan klien ketika mengikuti interaksi
yang dirasakan klien
kalo
sudah
marah- arah perawat
melampiaskan
rasa
setelah melampiaskan

marah?

marahnya

rasa marahnya

K : ya lebih puas kalo K : menjawab dengan


marah-marah
intonasi sedikit naik
P : tersenyum pada
klien
P : memangnya kalau P : menatap klien
Mengeksplorasi
apa Menjawab tanpa rasa Untuk
mengetahui
marah ngapain mba?
K : menunduk dan saja yang dilakukan bersalah
alasan mengapa pasien
hanya melirik sekilas
klien ketika marah
melakukan
PK
(memukul orang)
K : mukul orang yang K : menjawab dengan
deket saya biar tau intonasi tinggi, menatap
sakitnya saya
perawat
P
:
serius
mendengarkan dengan
penuh perhatian
P : sakit dong mba P : menatap klien,
orangnya kalau begitu
serius bertanya
K : menatap perawat
K : iya sih, ya tapi kan K : menjawab dengan
mba kalau mukul orang intonasi sedikit tinggi
lebih puas
P :
mendengarkan,
tersenyum
P : nah kalo begitu mau P: menatap klien, serius Menawarkan
ga
mba
mengatasi bertanya
topik diskusi
marahnya mba biar ga K : menghindari kontak
mukul orang lagi?
mata,
melihat
sinis
sesekali

kontrak Klien masih tetap dalam


pendiriannya
untuk
melampiaskan
kemarahan
dengan
memukul orang lain

K : gamau mba, lebih K


:
menjawab
senang mukul orang pertanyaan
sambil
lebih puas
sedikit marah
P : menatap klien
P : loh kasian mba kan P : serius bertanya
Berusaha menjelaskan Klien

tampak

Membuat kontrak topik


untuk menyepakati apa
yang
akan
dibahas
dalam interaksi

belum Membuat kontrak topik

sakit kalo dipukul terus, K : acuh


mau ya mba kita
diskusi?

akibat PK
tertarik dengan topik untuk menyepakati apa
Membujuk klien untuk yang akan diskusikan
yang
akan
dibahas
berinteraksi lebih lanjut
dalam interaksi

K : terserah.

K : menjawab sambil
memainkan jari kukunya
P : menatap klien,
tersenyum
P : iya jadi kita diskusi P : serius bertanya
Membuat kontrak waktu Klien tampak
cara
mengatasi K : mendengarkan
untuk berinteraksi
tertarik
marahnya mba ya. 15
menit aja mba mau?
K : terserah

P : disini saja mba?

K : menjawab dengan
acuh
P : tersenyum, melihat
klien
P : bertanya, menatap Membuat
klien
tempat
K: bersikap acuh
berinteraksi

K: iya disini

K : menjawab dengan
nada sedikit naik
P : menatap klien
P : sebelumnya apa ada P : bertanya, menatap Mengidentifikasi
cara lain mba selain klien
lain
ketika
mukul orang kalo lagi K : bersikap acuh
melampiaskan
marah?
marahnya
K : gaada, mukul orang K : menjawab dengan
aja.
acuh
P :
mendengarkan,
menatap klien
P : nah mba ada cara P : menjelaskan dengan Menjelaskan
lain biar kalo marah ga menatap
klien
dan mengatasi

kontrak Klien tampak


untuk tertarik

belum Membuat kontrak waktu


agar
diawal
dapat
melakukan
interaksi
dengan jelas

belum Membuat
kontrak
tempat agar diawal
dapat
melakukan
interaksi dengan jelas
dan tidak berpindahpindah

cara Menjelaskan
secara Mengidentifikasi upaya
klien singkat dan jelas
yang dilakukan klien
selain melakukan PK
ketika marah

cara Klien melakukan namun Mengajarkan


klien
marah masih merasa tidak bisa mengontrol marahnya

mukul orang. Caranya


itu dengan tarik napas
dalam, tarik napas dari
hidung keluarin pelan
pelan dari mulut biar
tenang. Ayo dicoba mba

mempraktekkan
napas dalam
K : melihat
perawat

tarik dengan
dalam
serius

K : mencoba tarik napas


dalam
P : melihat klien
P : iya mba, setelah itu P : mengambil bantal,
ada cara lain juga yaitu mempraktekkan
mukul bantal jadi biar ga memukul bantal
mukul orang mba
K : memainkan kuku

tarik

nafas mengatasi marahnya

tidak dengan kekerasan

K : saya ga tenang

K : bantal tuh benda


mati mba, gabisa rasain
sakitnya saya. Sakit
mba diputusin tiba-tiba
itu!
P : iya mba saya
mengerti, tapi apa ga
kasian mukul orang?

Menjelaskan
cara Klien
masih
ingin
mengatasi
marah memukul orang tidak
dengan latihan fisik tertarik
dengan
(memukul bantal)
memukul bantal

K : menjawab dengan
intonasi
tinggi,
mengangkat tangannya
P : sedikit mundur, tetap
menatap klien
P :
bicara
pelan, Berempati pada klien
menatap
klien, Mengidentifikasi
menyentuh klien
kerugian
karena
memukul orang lain
K : ya kasian, tapi mau K : tampak wajah
gimana lagi
tegang ingin marah
P : menatap klien
P : nah iya mba jadi
daripada bikin sakit
orang lain mba yayuk
mukul aja bantal atau
kasur sampai rusak

P : menjelaskan serius,
bicara dengan nada
pelan
K : melihat perawat

K : nanti saya dimarahin K : bicara dengan nada

Menyadari
kerugian
memukul orang lain
namun klien tidak punya
pilihan
lain
dalam
melampiaskan
kemarahannya

Memberikan
solusi Klien
tampak
untuk
melampiaskan dengan ibunya
kemarahan klien tanpa
merugikan orang lain

Mengajarkan
klien
mengontrol
marah
dengan cara yang tidak
merugikan orang lain
maupun klien sendiri

Sikap empati agar klien


merasa
perawat
mengerti
apa
yang
dirasakan klien
Identifikasi
kerugian
yang dialami karena PK
agar klien menyadari itu
hal yang tidak baik
takut Mengajarkan
klien
mengontrol
marah
dengan cara yang tidak
merugikan orang lain
maupun klien sendiri

ibu saya

rendah, merunduk
P : melihat klien
P : nanti saya bilang ke P : menatap klien
Perawat bingung karena
ibunya mba yayuk biar K : menunduk, melihat klien
takut
kepada
mba
yayuk
ga tangannya
ibunya
dimarahin
Meyakinkan klien
K : bicara pelan, tidak
K : emang bisa? Saya melakukan kontak mata
aja ga didengerin
denga perawat
P : terlihat bingung
sekilas namun kembali
menatap klien
P : iya mba nanti saya P : serius bertanya, Berjanji akan berbicara
coba ya, nah sekarang menatap klien
dengan keluarga klien
gimana perasaan mba K : melihat perawat
Melakukan
evaluasi
yayuk setelah diskusi
subjektif
sama saya?
pengen K : bicara kembali
dengan intonasi sedikit
tinggi
P : melihat klien
P : diulang lagi mba P : menatap klien, Melakukan
tarik napas dalamnya
menyentuh klien
objektif
K : melihat perawat

Tidak terlalu yakin pada Meyakinkan klien agar


perawat
dapat klien mau melakukan
meyakinkan ibu klien
latihan fisik

Klien belum
lebih baik

merasa Mengetahui apa yang


dirasakan klien setelah
berinteraksi
untuk
menentukan
tahap
selanjutnya

K : masih
marah-marah

K : terserah-terserah
saya masih pengen
marah
P : iya mba pukul bantal
aja, jangan pukul orang

evaluasi Klien terlihat tidak ingin


namun tetap memukul
bantal
untuk
melampiaskan
marahnya

Mengetahui
apakah
klien
sudah
bisa
melakukan tarik napas
dalam dan latihan fisik
(memukul bantal)

K : tampak wajah
tegang, memukul bantal
P : melihat klien
P
:
menjelaskan, Mengulangi lagi agar Klien
memvalidasi Mengingatkan
agar
menatap klien
tidak memukul orang
apakah ia boleh marah klien tidak boleh lagi
K
:
mendengarkan
atau tidak
memukul orang
perawat

K : jadi saya boleh K : menghela napas,

marah-marah?

bertanya dengan sinis


P : menatap klien
P : boleh tapi jangan P : menjawab dengan Bersikap terbuka
Klien
belum
berlebihan mba
sabar
Bingung karena klien mengendalikan
K : melihat perawat
marah-marah lagi
marahnya

bisa Bersikap terbuka agar


rasa klien merasa perawat
mengerti perasaannya

K : mba kalo ada


diposisi saya gimana?
Tiba-tiba
ditinggalin
gitu?

K : tiba-tiba marah,
bicara dengan intonasi
tinggi wajah tegang
P : menatap klien,
bingung
P : iya mba sebel ya P : bicara pelan-pelan, Berempati pada klien
Klien mengindentifikasi
pasti, tapi kalau marah- menyentuh klien
Menjelaskan kerugian kemungkinan ia marah
marah terus kan capek K
:
menunduk marah-marah
lagi
juga kasian mbanya
menghindari
kontak
mata dengan perawat
K : iya tapi kalo inget K : bicara sambil
gimana?
menunduk
P : melihat klien
P : pokoknya yang P : menatap klien,
penting jangan mukul tersenyum
orang
atau
benda- K : melihat perawat
benda keras ya mba.
Bagaimana mba ada
yang mau ditanyakan
lagi?

Menjelaskan
marah Klien mengidentifikasi
ialah hal yang wajar cara lain mengatasi
namun yang tidak boleh rasa marahnya
ialah memukul orang

Berempati pada klien


agar
klien
merasa
perawat care terhadap
dirinya

Menjelaskan agar klien


mengerti
bahwa
melakukan PK adalah
hal yang salah dan
merugikan

K : ada cara lain ga biar K : bertanya serius


marah saya ilang?
P : menatap klien,
tersenyum
P : ada mba, tapi ga P : menatap klien, Menjelaskan ada cara Klien ingin mengetahui Mengarahkan
sekarang
kita tersenyum
lain untuk mengontrol cara lain mengatasi kontrak topik
ngobrolnya
K : melihat perawat
marah klien
marahnya
selanjutnya

untuk
diskusi

K
:
kenapa
sekarang?

ga K : bertanya serius,
melihat perawat
P : menatap klien
P : iya mba gantian P : menjelaskan pelan- Melakukan
kontrak Klien
mulai
tertarik Membuat kontrak waktu
sama pasien lain besok pelan, tersenyum
interaksi selanjutnya
untuk berinteraksi lebih dan
tempat
untuk
saya kesini lagi. Besok K : melihat perawat
lanjut
interaksi selanjutnya
mba
mau
ngobrol
dimana? Jam berapa?
K : ya terserah, saya K : menjawab dengan
kan ga ngapa-ngapain
acuh
P : menatap klien
P : iya besok saya balik P : menatap klien, Memvalidasi
kontrak Terlihat
sedikit
lagi kesini ya mba
tersenyum
tempat untuk interaksi terganggu
dengan
K : melihat ke arah lain
selanjutnya
validasi yang dilakukan
perawat
K : yaiyalah masa ke K : menjawab dengan
kampus.
ketus
P : menatap klien,
tersenyum
P : baik kalau begitu P : menatap klien, Tetap bersikap care dan Terlihat mau bekerja
saya permisi ya mba, mengajak
berjabat berempati
sama dengan berjabat
sampai ketemu lagi tangan
tangan
besok
K : melihat perawat
K : Ya

Memastikan
waktu untuk
selanjutnya

kontrak
interaksi

Tetap
membina
hubungan
saling
percaya
untuk
pertemuan selanjutnya

K : berjabat tangan
P
:
tersenyum,
meninggalkan ruangan.

Rekomendasi :
- Perawat perlu meningkatkan teknik komunikasi khususnya teknik meyakinkan klien jika topik interaksi menyangkut
keluarganya
- Perawat perlu mencari alternatif untuk membuat klien tertarik pada topik diskusi pertemuan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai