:Nn. Y
:fase kerja
: pasien dan perawat sama-sama duduk
di kursi
: klien tampak tegang dan marah-marah
Nama Mahasiswa
Tanggal
Jam
Bangsal
: R. 23
Tujuan (berorientasi pada klien) : 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK.
2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual.
3. Latih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam) dan 2 (pukul kasur atau bantal).
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik.
KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi mba
K : pagi.
KOMUNIKASI NON
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
VERBAL
PADA PERAWAT
PADA KLIEN
P : tersenyum dan membangun
tidak melakukan kontak
pandangan pada klien
kepercayaan
dengan mata, belum percaya
K : merunduk, tidak klien
terhadap perawat
memandang perawat
K : melihat perawat
sekilas dan memandang
sinis
P : tersenyum dan tetap
bersikap terbuka
P : perkenalkan mba, P : duduk menghadap
saya perawat Dinni, klien, tersenyum, dan
nama mba siapa?
kontak mata dengan
klien.
K : menghadap ke arah
lain, menghindari kontak
mata
RASIONAL
Membina kepercayaan
untuk
mendapatkan
penerimaan
pasien
terhadap
intervensi
yang akan dilakukan.
Memperkenalkan
diri, Klien
terlihat
tidak Memperkenalkan
diri
berusaha
bersikap tertarik berinteraksi
untuk
memfasilitasi
terbuka
interaksi selanjutnya
K : Yayuk.
disini?
Membuat
kontrak
dengan klien
Menunjukkan sikap care
pada klien agar klien
merasa nyaman
Klien
tampak
ingin Kontrak
marah
masih
tidak memperjelas
percaya
terhadap interaksi
perawat
awal
arah
marah?
marahnya
rasa marahnya
tampak
akibat PK
tertarik dengan topik untuk menyepakati apa
Membujuk klien untuk yang akan diskusikan
yang
akan
dibahas
berinteraksi lebih lanjut
dalam interaksi
K : terserah.
K : menjawab sambil
memainkan jari kukunya
P : menatap klien,
tersenyum
P : iya jadi kita diskusi P : serius bertanya
Membuat kontrak waktu Klien tampak
cara
mengatasi K : mendengarkan
untuk berinteraksi
tertarik
marahnya mba ya. 15
menit aja mba mau?
K : terserah
K : menjawab dengan
acuh
P : tersenyum, melihat
klien
P : bertanya, menatap Membuat
klien
tempat
K: bersikap acuh
berinteraksi
K: iya disini
K : menjawab dengan
nada sedikit naik
P : menatap klien
P : sebelumnya apa ada P : bertanya, menatap Mengidentifikasi
cara lain mba selain klien
lain
ketika
mukul orang kalo lagi K : bersikap acuh
melampiaskan
marah?
marahnya
K : gaada, mukul orang K : menjawab dengan
aja.
acuh
P :
mendengarkan,
menatap klien
P : nah mba ada cara P : menjelaskan dengan Menjelaskan
lain biar kalo marah ga menatap
klien
dan mengatasi
belum Membuat
kontrak
tempat agar diawal
dapat
melakukan
interaksi dengan jelas
dan tidak berpindahpindah
cara Menjelaskan
secara Mengidentifikasi upaya
klien singkat dan jelas
yang dilakukan klien
selain melakukan PK
ketika marah
mempraktekkan
napas dalam
K : melihat
perawat
tarik dengan
dalam
serius
tarik
K : saya ga tenang
Menjelaskan
cara Klien
masih
ingin
mengatasi
marah memukul orang tidak
dengan latihan fisik tertarik
dengan
(memukul bantal)
memukul bantal
K : menjawab dengan
intonasi
tinggi,
mengangkat tangannya
P : sedikit mundur, tetap
menatap klien
P :
bicara
pelan, Berempati pada klien
menatap
klien, Mengidentifikasi
menyentuh klien
kerugian
karena
memukul orang lain
K : ya kasian, tapi mau K : tampak wajah
gimana lagi
tegang ingin marah
P : menatap klien
P : nah iya mba jadi
daripada bikin sakit
orang lain mba yayuk
mukul aja bantal atau
kasur sampai rusak
P : menjelaskan serius,
bicara dengan nada
pelan
K : melihat perawat
Menyadari
kerugian
memukul orang lain
namun klien tidak punya
pilihan
lain
dalam
melampiaskan
kemarahannya
Memberikan
solusi Klien
tampak
untuk
melampiaskan dengan ibunya
kemarahan klien tanpa
merugikan orang lain
Mengajarkan
klien
mengontrol
marah
dengan cara yang tidak
merugikan orang lain
maupun klien sendiri
ibu saya
rendah, merunduk
P : melihat klien
P : nanti saya bilang ke P : menatap klien
Perawat bingung karena
ibunya mba yayuk biar K : menunduk, melihat klien
takut
kepada
mba
yayuk
ga tangannya
ibunya
dimarahin
Meyakinkan klien
K : bicara pelan, tidak
K : emang bisa? Saya melakukan kontak mata
aja ga didengerin
denga perawat
P : terlihat bingung
sekilas namun kembali
menatap klien
P : iya mba nanti saya P : serius bertanya, Berjanji akan berbicara
coba ya, nah sekarang menatap klien
dengan keluarga klien
gimana perasaan mba K : melihat perawat
Melakukan
evaluasi
yayuk setelah diskusi
subjektif
sama saya?
pengen K : bicara kembali
dengan intonasi sedikit
tinggi
P : melihat klien
P : diulang lagi mba P : menatap klien, Melakukan
tarik napas dalamnya
menyentuh klien
objektif
K : melihat perawat
Klien belum
lebih baik
K : masih
marah-marah
K : terserah-terserah
saya masih pengen
marah
P : iya mba pukul bantal
aja, jangan pukul orang
Mengetahui
apakah
klien
sudah
bisa
melakukan tarik napas
dalam dan latihan fisik
(memukul bantal)
K : tampak wajah
tegang, memukul bantal
P : melihat klien
P
:
menjelaskan, Mengulangi lagi agar Klien
memvalidasi Mengingatkan
agar
menatap klien
tidak memukul orang
apakah ia boleh marah klien tidak boleh lagi
K
:
mendengarkan
atau tidak
memukul orang
perawat
marah-marah?
K : tiba-tiba marah,
bicara dengan intonasi
tinggi wajah tegang
P : menatap klien,
bingung
P : iya mba sebel ya P : bicara pelan-pelan, Berempati pada klien
Klien mengindentifikasi
pasti, tapi kalau marah- menyentuh klien
Menjelaskan kerugian kemungkinan ia marah
marah terus kan capek K
:
menunduk marah-marah
lagi
juga kasian mbanya
menghindari
kontak
mata dengan perawat
K : iya tapi kalo inget K : bicara sambil
gimana?
menunduk
P : melihat klien
P : pokoknya yang P : menatap klien,
penting jangan mukul tersenyum
orang
atau
benda- K : melihat perawat
benda keras ya mba.
Bagaimana mba ada
yang mau ditanyakan
lagi?
Menjelaskan
marah Klien mengidentifikasi
ialah hal yang wajar cara lain mengatasi
namun yang tidak boleh rasa marahnya
ialah memukul orang
untuk
diskusi
K
:
kenapa
sekarang?
ga K : bertanya serius,
melihat perawat
P : menatap klien
P : iya mba gantian P : menjelaskan pelan- Melakukan
kontrak Klien
mulai
tertarik Membuat kontrak waktu
sama pasien lain besok pelan, tersenyum
interaksi selanjutnya
untuk berinteraksi lebih dan
tempat
untuk
saya kesini lagi. Besok K : melihat perawat
lanjut
interaksi selanjutnya
mba
mau
ngobrol
dimana? Jam berapa?
K : ya terserah, saya K : menjawab dengan
kan ga ngapa-ngapain
acuh
P : menatap klien
P : iya besok saya balik P : menatap klien, Memvalidasi
kontrak Terlihat
sedikit
lagi kesini ya mba
tersenyum
tempat untuk interaksi terganggu
dengan
K : melihat ke arah lain
selanjutnya
validasi yang dilakukan
perawat
K : yaiyalah masa ke K : menjawab dengan
kampus.
ketus
P : menatap klien,
tersenyum
P : baik kalau begitu P : menatap klien, Tetap bersikap care dan Terlihat mau bekerja
saya permisi ya mba, mengajak
berjabat berempati
sama dengan berjabat
sampai ketemu lagi tangan
tangan
besok
K : melihat perawat
K : Ya
Memastikan
waktu untuk
selanjutnya
kontrak
interaksi
Tetap
membina
hubungan
saling
percaya
untuk
pertemuan selanjutnya
K : berjabat tangan
P
:
tersenyum,
meninggalkan ruangan.
Rekomendasi :
- Perawat perlu meningkatkan teknik komunikasi khususnya teknik meyakinkan klien jika topik interaksi menyangkut
keluarganya
- Perawat perlu mencari alternatif untuk membuat klien tertarik pada topik diskusi pertemuan selanjutnya.