KOMUNIKASI NIRKABEL
TATA TERTIB
PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DIGITAL
A . PERSIAPAN PRAKTIKUM
C. ASISTENSI
PERCOBAAN I
PERENCANAAN JARINGAN
SELULER
PERCOBAAN I
PERENCANAAN SELULER
1.1
Tujuan
1.
2.
Mahasiswa dapat melakukan analisa (link budget) dan optimasi berdasarkan hasil
yang didapatkan.
1.2
Peralatan
Software Atoll
Laptop/PC
1.3
Dasar Teori
1.3.1
Software Atoll
Atoll merupakan sebuah software radio planning yang menyediakan satu set alat dan
fitur yang komperhensif dan terpadu yang memungkinkan user untuk membuat suatu proyek
perencanaan microwave ataupun perencanaan radio dalam satu aplikasi. Berbagai prediksi
study dari cakupan dapat dikonfigurasikan sesuai kehendak perancang. Study yang
disuguhkan diantaranya adalah :
1.
Coverage by signa level: Menghitung area yang tertutupi oleh level sinyal dari tiap
cell.
2.
Coverage by C/(I+N) level (DL) : Menghitung area yang tertutupi oleh SINR
downlink. SINR adalah perbandingan antara kuat sinyal dengan kuat interferensi
ditambah noise yang dipancarkan oleh cell
3.
Coverage by C/(I+N) level (UL) : Menghitung area yang tertutupi oleh SINR uplink
4.
5.
1.3.2
1991 mulai dikembangkan teknologi seluler berbasis digital generasi kedua (2G) yaitu
GSM (Global System for Mobile Communications). GSM ini menggunakan teknologi akses
gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division
Multiple Access) yang bekerja dengan frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 25 KHz. Pita
frekuensi dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier.
Carrier frekuensi 200 KHz ini dibagi menjadi 8 time slot dan setiap user akan melakukan
dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. GSM
memilki kecepatan pengiriman data mulai 64 kbps hingga 100 kbps.
Teknologi digital lainnya pada 2G yaitu CDMA (Code Division Multiple Access)
yang menggunakan frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800 MHz dan dibagi
dalam 42 kanal, masing-masing kanal terdiri dari 30 KHz. Kecepatan akses data dapat
mencapai 153,6 Kbps. Seluruh user pengguna CDMA menggunakan frekuensi yang sama
dalam waktu yang sama. CDMA juga menggunakan kode tertentu untuk membedakan user
satu dengan lainnya.
Perkembangan selanjutnya setelah CDMA adalah GPRS (General Packet Radio
Service) yang merupakan teknologi komunikasi data berbasis packet switch yang
dikembangkan pada jaringan GSM. Sistem GPRS memberikan solusi dasar untuk Internet
Protocol (IP), komunikasi antara mobile station dengan ISH (Internet Service Hosts) atau
Corporate LAN. GPRS ini menggantikan GSM karena akses datanya yang sangat kecil
sedangkan dengan GPRS dapat mengakses data dengan kecepatan 160 Kbps dan
throughput berkisar 20-30 kbps
Kemudian dikembangkan EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) yang
merupakan suatu metode meningkatkan kecepatan transfer data dari GPRS. EDGE masih
berada pada sistem 2.5G karena hanya menambahkan beberapa spesifikasi baru pada
protocol GPRS. EDGE merupakan teknologi yang mempunyai kemampuan untuk
mentransmisikan data hingga kecepatan 384 Kbps atau sama dengan 3 kali kecepatan
GPRS.
1.4
Langkah Percobaan
1.
2.
Untuk menentukan teknologi yang digunakan pilih File > New > From a Document
Template > GSM GPRS EDGE
3.
Untuk menentukan koordinat peta pilih Document > Properties maka akan muncul
jendela berikut
4.
Pada kolom Projection pilih WGS 84/UTM zone 49S dimana ini menunjukkan
koordinat antara 108 Bujur Barat hingga 114 Bujur Timur
5.
Pada kolom display pilih WGS 84 yang menandakan garis Lintang untuk koordinat
dunia
6.
Untuk memasukkan peta digital pilih File > Import. Pilih peta yang ingin
dimasukkan
7.
Import data clutter pilih File > Import. Pilih data clutter yang akan diimport, pada
tipe data pilih clutter classes
8.
Import ketinggian peta pilih File > Import. Pilih data ketinggian peta yang akan
diimport, pada tipe data pilih altitudes
9.
Import data vector pilih File > Import. Pilih data vector yang akan diimport, pada
tipe data pilih vectors
10.
Tentukan lokasi untuk melakukan perencanaan dan tampilan akhir akan terlihat
seperti berikut:
11.
12.
Atur parameter antena, klik kanan pada Transmitter > Open Table.
13.
Akan muncul tab baru, klik dua kali pada masing-masing transmitter untuk
mengatur spesifikasinya sesuai data yang diberikan
14.
15.
Pilih coverage by signal level (DL) > OK dan klik Calculate. Maka akan terlihat
coverage area dari site seperti berikut
16.
Ulangi langkah 11-16 dengan menempatkan site di posisi yang berbeda hingga
mendapatkan hasil seperti berikut
17. Hasil tersebut dapat dilihat melalui Google Earth dengan cara memilih icon Convert
to Google Earth pada software
1.5
bersangkutan
10
PERCOBAAN II
PERENCANAAN RADIO
LINK
11
PERCOBAAN II
PERENCANAAN RADIO LINK
2.1
Tujuan
1.
2.
3.
2.2
Peralatan
2.3
Teori Penunjang
2.3.1
Wireless LAN
Pada sistem siaran radio komersial biasanya digunakan dua jenis sistem modulasi,
12
lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah),
melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan
langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang
langsung).
Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti lengkungan
bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan
ini sangat kuat pada daerah frekuensi 30 kHz 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut
permukaan bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu
ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat
melalui lintasan ini.
13
Dimana :
d
: jarak (km)
: frekuensi (MHz)
14
20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari
itu akan sangat mempengaruhi.
Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan ( karena air
pada daun akan menyerap sinyal )
Namun karena adanya faktor pembiasan gelombang radio dari atmosfer, terdapat factor
yang disebut dengan faktor-K. factor K adalah factor scalar (diasumsikan sebagai jalur
tertentu yang konstan) yang mana membantu mengukur kelengkungan gelombang yang
dipancarkan.
Dimana :
r
r0
: jarak
15
2.4
Langkah Percobaan
2.4.1
1.
Untuk dapat menentukan peta yang akan dipakai dalam program Radio Mobile,
pilih menu File , Map properties. Kemudian pada kolom Latitude dan
Longitude masukan koordinat peta yang diinginkan. Misalkan untuk peta bali
dapat dimasukan koorndinat -8.494195 dan 115.2136.
2.
Kemudian klik extract. Program akan otomatis men-download peta digital dari
server yang telah ditentukan oleh Radio Mobile. Hasilnya akan seperti berikut jika
menggunakan koordinat bali.
3.
Untuk menambahkan unit, buka men file kemudian unit properties. Masukan
nama dan koordinat titik yang akan dibangun. Koordinat dapat diliah dari
mengarahkan mouse pada peta.
4.
16
5.
6.
Maksimum dan minimum frekuensi adalah lebar frekuensi yang dipakai untuk
koneksi. Contohnya untuk koneksi WLAN menggunakan frekuensi 2.4GHz.
sehingga :
7.
a.
b.
8.
Ground conductivity adalah sifat konduktif tanah. Parameter ini sangat menentukan
refleksi gelombang radio di atas permukaan tanah. Secara umum, semakin
konduktif medan semakin besar resiko redaman yang terjadi. Parameter ini juga isi
sesuai default.
9.
Relative ground permittivity. Isi yang disarankan untuk ukuran rata rata adalah 15.
10.
11.
12.
Additional loss adalah redaman yang diakibatkan oleh: City (gedung) dan Forest
(pepohonan)
17
13.
Topologi yang digunakan adalah data net, star topology (master/slave). Topologi
ini sesuai dengan konsep WLAN yang juga menerapkan mode AP-client.
14.
15.
Transmit power
: 18 dBm
: -90 dBm
Antenna gain
: 24 dBi
Membership merupakan parameter untuk memilih unit yang akan tergabung dalam
sistem yang telah dibuat. Unit yang dipilih akan ditentukan apakah berperan sebagai
master atau slave.
18
16. Untuk pengujian link buka menu tool kemudian radio link maka akan
muncul gambar seperti berikut.
2.5
bersangkutan
19
PERCOBAAN III
PERANCANGAN ANTENA
YAGI
PERCOBAAN III
PERANCANGAN ANTENA YAGI
3.1
Tujuan
1.
2.
3.
3.2
Peralatan
Personal Computer
Software MMANA-GAL
3.3
Dasar Teori
Antena Yagi secara teoritis yaitu antena yang terdiri dari 3 macam elemen.
Dimana 3 macam yang memegang peranan penting dalam konstruksi antena Yagiyaitu ref
lektor,
dipole
dan
direktori
dalam
pengimplementasianya
sebuah
antena
reflektor
diletakkan
di dekat dipol
yang diberi
21
yang bertugas meneruskan gerakan gelombang yang mengenainya (Alaydrus, 2011: 87).
Biasanya
antena
yang
menggunakan
sebuah
reflektor
dan
beberapa
direktor adalah antena Yagi. Antena Yagi digunakan dari frekuensi 100 MHz
sampai beberapa GHz.
Antena Yagi terdiri dari tiga bagian yang masing-masing akan dijelaskan
sebagai berikut.
3.3.1
Driven
Driven merupakan bagian paling penting dari sebuah antena Yagi karena
3.3.2
Reflektor
Sesuai
dengan
namanya
reflektor,
elemen
ini
merupakan
elemen
22
Tujuan
utama
dari
penempatan
reflektor
di
belakang
adalah
untuk
3.3.3
Direktor
Elemen Direktor merupakan elemen pengarah yang diletakkan didepan
antena dipole terlipat (driven), direktori akan memaksakan radiasi dari driven
menuju ke satu arah. Elemen ini juga kadang sering disebut dengan elemen parasitic.
Antena Yagi Uda termasuk dalam tipe antena parasitic array. Konfigurasi
antena Yagi Uda dapat dilihat seperti pada berikut:
Elemen
kedua
dari antena
dinamakan
driven
dan
yang
lain
adalah
23
penerima TV dan memiliki directivity yang bagus serta struktur yang sederhana.
Antena Yagi Uda termasuk jenis antena yang banyak dipergunakan karena
memiliki gain yang tinggi, biaya pembuatannya murah serta proses pembuatannya
yang relatif mudah. Antena Yagi Uda terdiri atas sebuah dipole yang disusun
dengan beberapa elemen parasitic (parasitic elemen), dimana terdapat dua macam
elemen parasitic tersebut yaitu:
Satu atau beberapa director yang berfungsi mengarahkan radiasi dari driven
kearah tertentu
Pada
tersebut.
antenna
Semakin
dimilikinya.
Sampai
Yagi
banyak
Uda
jumlah
elemen
sekarang
antena
elemen
maka
Yagi
mempengaruhi
semakin
tinggi
sangat
dikenal,
gain
pula
gain
terdapat
antena
yang
banyak
3.4
Langkah Percobaan
3.4.1
1.
Hidupkan PC
2.
Siapkan software Yagi Calculator (Software ini portable jadi tidak perlu diinstal)
3.
4.
Buka software Yagi Calculator, pilih Task kemudian pilih Design Yagi
5.
6.
Pada Diameter of dipole bend dan Dipole gap at feed point otomatis menyesuaikan
dengan besarnya frekuensi
7.
24
8.
9.
10.
Pada konstruksi dipole (driven) tentukan bentuk, tipe pemasangan dan diameter
bahan
11.
12.
13.
Kemudian pilih Save .mma, simpan file dan berikan nama YagiPraktikum.mma
3.4.2
2.
25
3.
Pada bagian Geometry dapat dilihat berbagai sata spesifikasi dari antena yang dibuat
seperti Frekuensi yang digunakan, jumlah director, wire dan lain sebagainya.
26
4.
Klik Menu Calculate untuk persiapan men-simulasi antenna. Ada beberapa hal yang
dapat kita ubah pada menu Calculate tersebut, yaitu, frekuensi operasi antena,
tinggi tower, dan jenis material antena (apakah itu kawat atau pipa, tembaga atau
aluminium).
5.
Tekan tombol start pada menu Calculate untuk mensimulasikan antena, informasi
yang akan dikeluarkan antara lain adalah SWR, Gain, sudut elevasi pancaran.
6.
Pada bagian Far fields plots akan didapatkan pola radiasi antena beserta data data
lainnya seperti Front/Back ratio, Frekuensi yang digunakan, Impedansi, SWR
27
7.
Selanjutnya kembali pada menu Calculate dan pada bagian bawah tampilah pilih
Plots
8.
9.
10.
11.
3.5
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pada bagian Impedansi, SWR dan Gain sertakan satu soal yang berhubungan
dengan antena.
28
PERCOBAAN IV
DRIVE TEST JARINGAN 2G
DAN 3G
PERCOBAAN IV
DRIVE TEST JARINGAN 2G DAN 3G
4.1
Tujuan
1.
2.
Mahasiswa dapat melakukan optimasi jaringan dengan baik dan benar dengan
menggunakan aplikasi G-NetTrack Pro untuk pengukuran drive test.
4.2
Peralatan
Smartphone
Laptop
4.3
Dasar Teori
4.3.1
Drive Test
Drive Test adalah proses mengumpulkan data parameter di sisi MS (Mobile
Station) atau Handphone dengan seperangkat alat dan di jalankan mengelilingi area yang
akan di ukur. Drive Test dilakukan pada dua jenis tindakan yang berbeda, yaitu
mengendarai mobil dan berjalan mengelilingi area. Untuk mengumpulkan data
parameter pada suatu lokasi gedung misalnya lobi, ballroom maupun aula dilakukan
dengan berjalan mengelilingi lokasi, tindakan ini disebut dengan Walk Test.
Sedangkan untuk mengumpulkan data parameter pada suatu lokasi jalan raya dari
lokasi jalan A sampai dengan jalan B, Biasanya dengan mengendarai mobil dan mengukur
jalan atau area yg mempunyai jalan yg bisa di lalui mobil, tindakan ini disebut Drive Test.
Tetapi pada penerapannya istilah Drive Test lebih sering digunakan dari pada walk
Test. Tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama hanya metodenya saja yang
berbeda. Adapun produsen perangkat Drive Test saat ini cukup banyak, yang popular di
antaranya Nemo, Agilent, TEMS, Xcall, Panorama, Grayson, dan lain-lain.
4.3.2
30
smart phone untuk ponsel. G-NetTrack bisa juga digunakan sebagai pelengkap dari RF
Signal Tracker. Pada Aplikasi G-NetTrack ini terdapat 4 menu utama yaitu :
Cell : Berisi ringkasan data sektor BTS yang sekarang melayani HP kita mulai dari
MCC, MNC, LAC, RNC, CELLID, dll.
Map : Berisi peta google map. Ada pilihan untuk memilih informasi apa yang akan
ditampilkan di peta ini, yakni : Level kuat sinyal yang diterima, Kualitas, Cell,
Download rate, Upload rate dan kecepatan. Saat drive test, sinyal terkuat adalah
merah jingga kuning hijau biru abu-abu dan hitam untuk yang terlemah.
Info : berisi informasi tentang HP dan sofware G-NetTrack yang sedang dipakai.
4.4
Langkah Percobaan
1.
Tentukan rute drive test yang akan dilalui, seputaran lingkungan kampus UNUD
Jimbaran. Rute untuk masing-masing kelompok TIDAK BOLEH sama !
2.
Pilih operator jaringan yang akan dipakai untuk melakukan drive test :
Telkomsel - XL
XL - Tri
Indosat - XL
Tri Indosat
Telkomsel Indosat
Telkomsel - Tri
3.
Layanan 2G
31
4.
Layanan 3G
Lakukan Drive Test Voice Sequence dengan kedua operator jaringan yang telah
dipilih dengan ketentuan dibawah ini :
- Called Number
: 08563918421
- Call Duration
: 10 detik
: 50
Lakukan Drive Test Data Sequence dengan kedua operator jaringan yang telah
dipilih dengan ketentuan dibawah ini:
Alamat untuk Ping URL , Download URL, Upload URL : www.imissu.unud.ac.id
6.
Setelah melakukan drive test, plot hasil drive test tersebut ke dalam Google Earth.
Tampilkan semua hasil exportnya :
7.
Voice Sequence 2 G : Rx Level, Rx Qual, Cell ID, SNR, DLRate dan ULRate
Kemudian :
Berikan penjelaan anda tentang perbandingan antara hasil data kedua operator.
Untuk laporan resmi, setiap kelompok membuat langkah-langkah drive test dengan GNetTrack Pro secara detail dengan disertai sreencapture dari smartphone
.
5.5
bersangkutan
32