Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Nurhayatun Nikmah

NIM

: 13304244007

Prodi

: Pendidikan Biologi C

Matakuliah

: Evolusi

Berkaitan Tugas Matakuliah Evolusi untuk menanggapi sebuah artikel bebas yang
membahas tentang evolusi maka saya memilih artikel sebagai berikut:
Judul

: Ikan Indonesia Bantu Pecahkan Teka-Teki Evolusi

Penulis

: Yunanto Wiji Utomo

Penerbit

: Kompas.com

Artikel tersebut diterbitkan pada hari jumat, 19 April 2013 pukul 12.23 WIB. Dalam
artikel tersebut dijelaskan bahwa adanya penemuan ikan coelacanth di perairan Sulawesi,
Indonesia. Ikan Coelacanth hidup di kedalaman 700 meter di bawah permukaan laut. Ukuran
hewan ini bisa mencapai 2 meter. Hewan ini sebelumnya diduga telah punah 65-70 juta tahun
lalu hingga akhirnya ditemukan lagi di Afrika pada tahun 1938 dan Indonesia pada tahun 2000an. Kini, ditemukan 300-an coelacanth yang tersebar di beberapa wilayah.
Ikan coelacanth merupakan salah satu ikan purba yang mengalami masa evolusi yang
sangat lambat. Sehingga membantu para peneliti atau ilmuwan untuk melakukan penelitian
mengenai proses evolusi hewan darat. Meurut evolusi, dipercaya bahwa hewan-hewan darat
berevolusi dari lautan. Sekitar 375 juta tahun lalu, moyang makhluk darat keluar dari lautan.
Mutasi untuk adaptasi terjadi hingga kemudian muncullah makhluk-makhluk baru yang bisa
berjalan di daratan.
Selama puluhan tahun, ilmuwan menemukan bukti kuat kebenaran teori tersebut. Untuk
membuktikan teori tersebut Kebanyakan ilmuwan mencari fosil-fosil hewan antara darat dan laut
serta melihat karakteristiknya. Ilmuwan ingin menemukan hewan laut yang punya karakteristik
hewan darat, atau sebaliknya. Evolusi hewan laut menjadi hewan data dapat diamati dengan

karakteristik kaki hewan. Kaki pada hewan darat berkembang dari adaptasi hewan laut yang
perlahan bermigrasi ke darat. Evolusi menciptakan hewan yang disebut tetrapoda, mempunyai
empat alat kaki atau alat gerak.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan fakta tentang ikan coelacanth yang menarik
perhatian masyrakat. Fakta tersebut adalah sirip ikan coelacanth yang berbentuk lobus.
Kemudian munculah spekulasi bahwa ikan coelacanth adalah salah satu ikan yang punya alat
gerak pendek dan gemuk. Alat gerak ini yang kemudian membantu hewan-hewan laut bermigrasi
ke darat. Selain itu diperkuat dengan penelitian-penelitian dari ilmuwan luar yang mendukung
teori ini. Salah satunya adalah studi terbaru yang menemukan bahwa kerabat terdekat coelacanth
yaitu ikan air tawar yang ditemukan di perairan Australia dan Afrika, disebut lungfish. Sementara
fosil coelacanth tertua yang berhasil diidentifikasi sendiri berumur 375 juta tahun.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ikan coelacanth dapat membantu memecahkan
misteri dan menjawab keingintahuan mengenai evolusi hewan darat. Berdasarkan penelitian
ilmuwan dan dari studi genetik coelacanth, bisa dilihat bahwa gen yang punah dan muncul
dalam evolusi hewan darat. Evolusi dari laut ke darat bukan hal mudah. Perubahan yang
membutuhkan waktu yang sangat lama, namun memberikan hasil yang tidak terduga luar
biasanya.

LAMPIRAN

Ikan Indonesia Bantu Pecahkan Teka-teki Evolusi


Jumat, 19 April 2013 | 12:23 WIB
KOMPAS.COM Ikan coelacanth adalah ikan purba yang pernah ditemukan di perairan
Sulawesi, Indonesia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan ini berevolusi sangat lambat,
yang membantu ilmuwan menguraikan proses evolusi hewan darat.
Dalam evolusi, dipercaya bahwa hewan-hewan darat berevolusi dari lautan. Kaki pada hewan
darat berkembang dari adaptasi hewan laut yang perlahan bermigrasi ke darat. Evolusi
menciptakan hewan yang disebut tetrapoda, mempunyai empat alat kaki atau alat gerak.
Dalam publikasi di jurnal Nature, Kamis (18/4/2013), ilmuwan menyatakan keberhasilan
mengurai gen ikan coelacanth. Genom coelacanth menyimpan tiga miliar "pesan" kode DNA,
yang membuatnya seukuran dengan manusia.
"Kami menemukan bahwa secara umum gen coelacanth berevolusi lebih lambat dari seluruh
jenis ikan dan hewan bertulang belakang di daratan," kata Jessica Alfoeldi, ilmuwan dari Broad
Institute, Massachusetts Institute of Technology, seperti dikutip AFP, Rabu (17/4/2013).
National Geographic, Kamis, memberitakan bahwa coelacanth hidup di tempat yang relatif tak
mengalami perubahan dalam jutaan tahun terakhir. Hal itulah yang menbuat evolusi coelacanth
lambat.
Coelacanth hidup di kedalaman 700 meter di bawah permukaan laut. Ukuran hewan ini bisa
mencapai 2 meter. Hewan ini sebelumnya diduga telah punah 65-70 juta tahun lalu hingga
akhirnya ditemukan lagi di Afrika pada tahun 1938 dan Indonesia pada tahun 2000-an. Kini,
ditemukan 300-an coelacanth yang tersebar di beberapa wilayah.

Salah satu yang fakta tentang coelacanth yang menarik perhatian adalah sirip yang berbentuk
lobus. Ada spekulasi bahwa coelacanth adalah salah satu ikan yang punya alat gerak pendek dan
gemuk

yang

kemudian

membantu

hewan-hewan

laut

bermigrasi

ke

darat.

Studi terbaru menemukan bahwa kerabat terdekat coelacanth adalah ikan air tawar yang
ditemukan di Australia dan Afrika, disebut lungfish. Sementara fosil coelacanth tertua yang
berhasil diidentifikasi sendiri berumur 375 juta tahun.
Menurut ilmuwan, coelacanth membantu memecahkan misteri evolusi hewan darat. Dari studi
genetik coelacanth, bisa dilihat gen yang punah dan muncul dalam evolusi hewan darat. Evolusi
dari laut ke darat bukan hal mudah. Perubahan harus terjadi, seperti kekebalan tubuh serta
kemampuan untuk mendeteksi molekul di udara.
Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : yhunan

Anda mungkin juga menyukai