Anda di halaman 1dari 31

FARMAKOTERAPI PADA

PENYAKIT DEGENERATIF
TULANG DAN SENDI
Rahmatini
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
UnNIVERSITAS ANDALAS

PENYAKIT DEGENERATIF TULANG &


SENDI

1.Rheumatoid

artritis

2.Osteoartritis
3.Osteoporosis
3.Gout

dll

TERMINOLOGI
Artritis : Peradangan pada sendi (obyektif)
Artralgia : Nyeri pada sendi (subyektif)
Fibrositis : peradangan jar ikat sekitar
sendi
Entesopati : Inflamasi pada entesis ( tempat
melekat tendon, ligament, kapsul
sendi ke periosteum
Bursitis: Radang pada bursa sendi

TERMINOLOGI
Monoartritis : Radang pada satu sendi
Oligoartritis/ pauciartritis: Radang pada
2-4sendi/ kelompok sendi kecil
Poliartritis: Radang > 4 sendi
Tendinitis : radang pada tendon
Tendosinovitis : Radang pd sarung tendon
Sinovitis : Radang pada sinovium

1.RHEUMATOID
ARTRITIS
Penyakit autoimun yang
menyebabkan peradangan pada
sendi, bersifat menahun, sistemik,
progresif, dan nyeri sendinya
bersifat simetris.
Terdiri

dari 4 stadium (I IV)

RHEUMATOID ARTRITIS
RA is Characterised by Synovitis and
Joint Destruction
NORMAL

RA
Inflamed
synovial
membrane

Synovial
membrane

Pannus
Cartilage

Major cell types:


T lymphocytes
macrophages
Minor cell types:
fibroblasts
plasma cells
endothelium
dendritic cells

Synovial
fluid

Capsule

Cartilage thinning
Adapted from Feldmann M, et al. Ann Rev Immunol. 1996;14:397-440;
Pincus T. Drugs. 1995;50(suppl 1):1-14; Tak P, Bresnihan B. Arthritis Rheum. 2000;43:2619-2633.

Major cell type:


neutrophils

RHEUMATOID
ARTRITIS

TATA LAKSANA

RA

RA Peny.autoimun kronik, progresif


Sembuh ?
Tujuan tata laksana :
Menekan proses inflamasi
Mengurangi rasa nyeri
Mencegah deformitas
Mencegah kehilangan fungsi sendi
Mempertahankan aktivitas & produktivitas
Pengobatan diberikan sedini mungkin

NON FARMAKOLOGI
Motivasi agar pasien berobat teratur
Usahakan BB mencapai ideal
Inflamasi batasi aktivitas
Aktivitas ringan/ sedang atrofi otot (-)
Fisioterapi :

Memperbaiki fungsi sendi

Memperbaiki gerakan sendi

Mencegah atrofi otot

Mengurangi rasa nyeri

FARMAKOLOGI
1.NSAIDs : Diberikan sedini mungkin
Hati- hati efek samping
2. Kortikosteroid : Anti inflamasi

Imunosupresif
Perhatikan efek samping

FARMAKOLOGI
3.DMARD
(Disease Modifying Anti Rheumatoid
Drugs)
- Hidrokoloroquin SE pada retina
- Sulfasalazin SE pada sal cerna
- Metotreksat SE : stomatitis, mual dan
muntah
- Siklosporin A nefrotoksik
- Agen biologi : anti TNF-, anti IL-1

2.OSTEOARTRITI
S

2.OSTEOARTRIT
IS

RA & OA

PENATALAKSANAA
N
TUJUAN
Menghilangkan rasa nyeri
Mencegah progresifitas
Koreksi faktor resiko
MODALITAS
Farmakologis
Nonfarmakologis

FARMAKOLOGI
1.Mengatasi nyeri
Simpel analgetik : Asetaminofen (plg sering)
- NSAIDs lain
- Muscle relaxan
2. Disease Modifying Osteoarthritis
Drugs

- Chondroitin sulfat

- Glukosamin

- As.hyaluronat

- Diacerrein

FARMAKOLOGI
3.Analgetik Topikal
Oleskan hanya dengan pijatan
lembut Hindari kontak dengan mata,
membran mukosa,kulit yang
meradang.
Hindari penggunaan jika ada ruam
segera cuci tangan setelah
pemakaian

NON FARMAKOLOGI

Latihan otot
Pemanasan
Berat badan ideal

3.OSTEOPORO
SIS
Faktor resiko :
1. Wanita pasca menopause
2.Penggunaan kortikosteroid oral
jangka lama
3.Hipertiroid

OSTEOPOROSIS

PENATALAKSANAAN
Estrogen : terbaik untuk OP post menopause
Dosis estrogen tes conyugasi 0.625 1.25 mg/hari
Saran : mamo grafi tiap tahun deteksi ca
mamae
Bifosfonat : absorpsi sangat buruk sulit saat
puasa
Calcitonin : menghambat resorpsi osteoklas
Suplemen calsium : dosis 1000 1500 mg/hari
Vit D : dosis 400 u/hari

PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS KARENA STEROID

Gunakan dosis seminimal mungkin dalam


waktu singkat
Tingkatkan aktifitas fisik
Hindari obat-obatan anti hipertensi
Perkecil risiko jatuh
Suplement Ca yang cukup
Koreksi defisiensi vit D

4.GOUT

PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi :
1.Menghentikan proses inflamasi akut
Kolkisin, fenil butazon,indometasin
2.Obat yang mempengaruhi kadar asam
urat
Probenesid,alopurinol,sulfin pirazon
Serangan akut :
AINS : Diklofenak,piroksikam dll,kecuali
asetosal bersifat antagonis terhadap obat
urikosurik

PENATALAKSANAAN

Serangan akut
Alopurinol dan urikosurik tidak
efektif mengatasi serangan akut
dan
dapat memperlama serangan

KOLKISIN
Anti inflamasi unik hanya spesifik untuk
Gout (Pirai)
Mekanisme kerja :
Penghambatan migrasi granulosit ke tempat
radang menghambat respon inflamasi
Absorpsi secara oral baik
Merupakan obat pilihan untuk Gout
Pemberian harus dimulai awal serangan dan
diteruskan sampai gejala hilang
Dosis 0,5-0,6 mg/jam atau 1,2 mg dosis awal

ALOPURINOL
FD :Menurunkan kadar asam urat
Mengurangi frekuensi serangan
Menghambat pembentukan &
mengurangi besarnya tofi
Mekanisme kerja :
Menghambat xantin oksidase
Indikasi : Pirai kronik dengan insuffisiensi
ginjal
ES: reaksi kulit,gangguan saluran cerna
Dosis : 200-400mg / hari.

PENATALAKSANAAN

Sufinpirazon meningkatkan eksresi


asam urat dalam urin
Pada keadaan resisten pengobatan
diberikan kombinasi alopurinol dan
sulfinpirazon

SEDIAAN
Alopurinol

tablet 100 mg, 300 mg.


Probenesid
tablet 500 mg
Sulfin pirazon
tablet 200 mg

PENUTU
P

Anda mungkin juga menyukai