Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENANAMAN BIAKAN

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah praktikum
mikrobiologi

Nama : Sunengsih

Nim : 207 202 170

Kelas : P Biologi C/V

Tanggal praktikum : 16 okt 2009

Tnggal Penyerahan :26 okt 2009

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

2009

Nama : SUNENGSIH

Nim : 207 202 170

Kelas : pend biologi C/V

PENANAMAN BIAKAN

A. Tujuan Praktikum
Mampu melakukan penanaman biakan mikroorganisme pada medium baru.
B. Pendahuluan
Dalam teknik pembiakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni,tetapi juga bagaimana memeliharaserta mencegah
pencaemaran baru dari luar,media untuk membiakan bakteri haruslah steril
untuk digunakan.
Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak
mikroorganisme.penanam biakan mikroba yang dibiakan harus sanagat hati-hati
dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi.oleh karena
itu diperlukan teknik-teknikdalam pembiakan mikroorganisme yang disebut
inokulasi biakan,(dwijoseputro:1998)
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium
lama kemedium yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi.dengan
demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk
pembelajaran mikrobiologi.identifikasi biakan mikroorganisme sering kali
memerlukan penanam biakan segar tanpa terjadi pencemaran.pemindahan
mikroorganisme ini ilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan
kemurnian biakan selama peminahan berulankali.mkroorganisme dapat
ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat,(Lay:1988)
Pertumbuhan mikro organime daam agar menggambarkan aktifitas
metabolismenya,mikro aerob obligat berkembang biak pada lapian permukaan
karena pada bagian ini kanungan oksigennya inggi,mikrooranisme dapat
memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperi
agar miring atau empengan agar. Agar miring lazimnya digunaka untuk

menyimpan biakan murni sedangkan agar lempengan lazimnya digunakan untuk


memurnikan mikroorganisme,(lay:1988)
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ktelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman
bakteri(inokuasi) terlebh dahulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam
hubungannya dengan medium agar tetap teril,hal ini untuk menjaga terjadinya
kontaminasi,(dwijoseputro:1998)
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik
penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
Menyiapkan ruangan,ruangan tempat penanaman bakteri harus bersih dan
keadaannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau
percobaan,(Pelczar:1986)
Pemindahan dengan pipet ,cara ini dilakkan dalam penyelidikan air minum
atau pada penyelidikan untuk diambil 1 ml.
Pemindahan dengan kawat inokulasi,ujung kawat inokulai sebaiknya dari
platina atau nikel,ujungnya ada yang lurus dan juga ada yang berup polongan
yang dimeternya 1-3 mm.dalam melkukan penanaman bakteri kawat ini terlebih
dahulu di pijarkan,sedangkai sisanya tungkai cukup dilewtkan nyala api
saja,setelah dingin kembali kawat itu disntuhkan lagi dalam nyala api,
(pelczar:1986)
Dalam teknik inokulasi ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi
biakan murni mikroorganisme yaitu:
Metode gores,dalam metode ini memerlukan keterampilan-keterampilan yang
diperoleh dengan peltihan.penggoresan penggoresan sederhana yang sempurna
akan menghasilkan koloni yang terpisah.inokulum digoreskandipermukaan mdia
agar nutrient. Diantara goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah
sehingga dapat tumbuh menjadi koloni,(winarni:1997)
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat,bila dilakukan
dengan baik maka akan mnghasilkan baik.ada beberapa teknik dalam metode
goresan yakni goresan T,goresan kuadran,goresan radian,goresan sinambung,
(kurs irianto:2006)
Metode tebar,setetes inokuum diletakan dalam sebuah medium agar nutrient
dalam cauan petri dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril,
(winarni:1997)
Metode tuang,isolasi dengan menggunkan media cair dengan pengenceran,
dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme
sehingga hanya ditemuka dalam 1 sel.

Metod tusuk,yaitu dengan cara melakukan meneteskan atau mnusukan ujung


jarum ose yang I dalamnya terdapat inokulum kemudian dimasukan kealam
media,(winarni:1997)
Mikroorganisme ada dimana-mana karena ukurannya yang sangat kecil,mreka
mudah lepas dalam udar dan permukaan,maka harus mensterilkan medium
kultur secepatnya setelah preprasi untuk pemindahan mikroorganisme scap di
kontaminasikan, ini biasanya terbunuh (cappuccino:1983)
Teknik yang di gunakan dalam pencegahan kontaminasi hingga kultur manipulasi
dan media kultur steril disebut teknik aseptic, kontaminasi udara paling sering
jadi masalah karena udara selalu kontak dengan partikel debu dan umumnya
banyak komunitas mikroorganisme di dalamnya, ketika wadah dibuka maka
segera ditangani agar tidak terkontaminasi dengan udara sekitar. Transfer
aseptic dari salah satu medium ke medium yang lain harus dilihat dengan loop
inokulasi atau jarum harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala api.dalam
pertumbuhan kultur dibutukan tempat yang mudah dipindahkan kepermukaan
agar datar, dimana suatu pertumbuhan koloni berasal drai tumbuhan dan
pembelahan sel tunggal, (cappuccino:1983)
Ada beberapa macam media yang di gunakan untuk inokulasi yaitu mixed kiultur
(berisi dua atau lebih species mikroorganisme), pate cultur (media padat dalam
petidris), slant culture (media padat dalam tabung reaksi). Perbedaan inokulasi
jamur da bakteri adalah inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang,
hifa yang berbentuk benang mudah diambil dengan mengunakan jarum ose,
sedangkan yang kedua yaitu inokulasi baktei menggunakan jarum ose bentuk
bulat, pada jarum ose yang berbentuk bulat bakteri akan dapat terambil dalam
jumlah yang relative banyak, (rohmat:2002)
Alat dan bahan
Alat
Bahan
Jearum ose
Medium plate dan medium miring
Bunsen spirtus
Biakan induk
Prosedur kerja
Biakan induk dibuka

Induk boto panaska pada Bunsen

Jarum ose dipijarkan pada ujungnya

Biakan induk dicuil dengan ujung jarum

Biakan induk di tutup kembali

Biakan mikroorganisme yang ada di jarum ose dipindahkan kemedia plate/miring

Cawan petri yang akan ditanami sedikit dibuka dan di panaskan pada api Bunsen

Ujung jarum ose digoreskan pada medium dengan gerakan zig-zag

Medium yang telah di nokulasi biakan mikroorganisme disimpan pada tempat


aman

Cawan petri penyimpanan posisi terbalik yaitu kaca penutup berada di bagian
bawah
HASIL PENGAMATAN
Gambar
Keterangan

Proses menyiapkan alat dan bahan dalam inkubator

Lampu bunsen untuk pamijaran jarum ose dan tabung reaksi

Medium agar yang telah disterilkan selama I minggu yang akan di inokulasi

Bakteri sarcina dan basilus yang akan digunakan untuk inokulasi medium
nutrient agar miring

Bakteri induk yang akan di gunakan dalam inokulasi bakteri

Pemijaran jarum ose sebelum melakukan pengambilan bakter dari media induk
sarcina

Kemudian jarum ose di masukan dalam tabung media induk

Saat proses pengambilan sarcina dengan cara zig zag

Medium agar miring yang akan di beri bakteri sarcina

Peng inokulasian dilakukan dengan zig-zag

Hasil ahir kemudian disimpan dalam oven selama 2 jam.setelah itu lalu sumbat
dengan menggunakan plastic wap

PEMBAHASAN

Untuk penggunaan metode gores dengan medium agar miring, mula-mula


disiapkan media biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri escheria coli,
Biakan induk berada di tabung reaksi yang berisi media agar miring yang
berwarna kuning, Pada medium biakan induk, koloni tampak berupa sebaran/
suspensi putih pada permukaan atas media. Disediakan tiga buah tabung reaksi
berisi medium agar padat. Medium agar miring berwarna kekuningan berfungsi
sebagai tempat menggoreskan jamur dan tempat pertumbuhan koloni jamur.
Jarum ose dipanaskan hingga membara berfungsi untuk mensterilsasi jarum
sebelum digunakan dari mikroorganisme lain, sumbat kapas tabung reaksi yang
berisi isolate biakan induk dibuka, kemudian bibir tabung di panaskan berfungsi
untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Setelah itu,
jarum ose dimasukan pada medium biakan induk,jarum ose bentuk bulat untuk
inokulasi bakteri. Pengambilan inokulum dengan dengan menggoreskan ujung
bulat jarum ke media biakan induk, memungkinkan bakteri dapat terambil
banyak. Mulut tabung reaksi yang berisi isolate biakan induk dipanaskan

kembali, berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mokroorganisme


lain. Kemudian segera di tutup dengan sumbat kapas lemak bertujuan agar
keadaan mikroorganisme di dalam tabung reaksi tetap steril, apabila ada
kontaminan yang akan masuk, maka dapat terserap dengan sumbat kapas tanpa
dapat mempengaruhi mikroorganisme yang akan di biakan, (Anonim:2008)

Teknik inokulasi pada media miring


Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis ( di dekat api Bunsen)
berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan tetap steril.
Inokulum digoreskan di permukaan media agar miring di dalam tabung reaksi
yang telah di sediakan menggunakan metode gores mulai dari samping arah zigzag. Arah zig-zag. Arah zigzag di gunakan supaya memungkinkan koloni
terbentuk tersebar merata dan tampak jelas serta tidak bertumpuk dari koloni
yang akan terbentuk.Panaskan sekeliling mulut tabung dan segera di tutup
dengan sumbat kapas berfungsi untuk mensterilisasi tabung reaksi dan biakan
dari mikroorganisme lain. Inokulum disimpan dalam incubator agar medium
dapat tumbuh pada wadah yang steril dengzn menyeting suhu 370 C sebagai
suhu opimum bakteri untuk tumbuh, kemudian di amati dan di foto bentuk koloni
yang terbentuk setelah di inkubasi selama 2x24 jam, Medium yang digunakan
adalah larutan nutrient agar yang sebelumnya dipanaskan agar bisa membentuk
medium miring yang didinginkan hingga memadat dengan memiringkan tabung
reaksi sehingga memebentuk agar miring dan berwarna kuning muda. Medium
agar miring adalah medium yang dibuat dalam tabung reaksi yang diletakan
miring pada waktu pendinginan. (Pelczar,m.1986)
Keuntungan media agar miring ini adalah luas permukaan yang kecil sehingga
peluang kontaminasi rendah dan dapat memperluas bidang untuk digunakan
strain murni (indukan murni). Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit
mikroorganisme. Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrien agar)
karena yang komposisinya ekstrak daging sapi didalamnya mengandung protein,
karbohidrat, vitamin dan sedikit lemak juga terdapat adanya beberapa factor
pertumbuhan yang tidak mampu mensintesis mikroorganisme, (Waluyo,L,2005)

Medium NA berfungsi untuk membiakan berbagai macam mikroorganisme serta


kultur bakteri. Pada praktikum ini kita mempelajari bagaimana melakukan teknik
inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril sehingga bisa
mendefinisikan bahwa teknik inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri
dari medium lama kemedium baru dengan tingkat ketelitian sangat tinggi dan
dituntut untuk bwekera secara aseptic yaitu bebas dari pengaruh kontaminan
mikroorganisme yang lain. Teknik aseptic dilakukan dengan penyediaan alat-alat
kerja yang steril dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan
udara.pada waktu inokulasi jarum yang digunakan untuk meindahkan mikroba
harus dipijarkan diatas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan.
Pemanasan ini menghjancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada

permukaan jarum atau alat pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri


disimpan dan diinkubasi dalam lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan,
(Dwidjoseputro,D.1988)

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan


bahwa teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media
dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian biakan bakteri.
Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan metode gores pada agar datar dan
metode gores pada agar miring.proses inokulasi harus benar-benar aseptic atau
steril agar tidak terjadi kontaminasi oleh organism lain. Pada hasil pengamatan
metode gores agar miring terlihat adanya garis zig-zag putih menyebar yang
menandakan koloni bakteri sarcina tumbuh.

Daftar pustaka
Dwidjoseputro,D.1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Dambatan:malang
Pelczar,m.1986. Dasar-dasar mikrobiologi, Erlangga:Jakarta
Waluyo,L,2005,mikrobiologi umum,mm press: Malang
Wesley volk dkk,1988.Mikrobiologi dasar,Erlangga:Jakarta
Http://id.answer.yahoo.com/question/index/2009/10/08 Pkl 20:00
Http://Firebiology.wordpress/2009/10/08 Pkl 20:10
Http://Masrurenstein.blogspot.com/2009/10/08 Pkl 20:25
Http://Blogkita.info/my kampuz/mikrobiologi/2009/10/08 Pkl 20:30

Http://ismandale.multyfly.com/2009/10/08 Pkl 20:45


Rohmat, 2002. Teknik-teknik inokulasi mykoriza/2009/10/08/ Pkl: 21:00

Anda mungkin juga menyukai